10 Jenis Pakaian Adat Betawi Pria dan Wanita, Unik!
Pernahkah Moms mendengar tentang keunikan pakaian adat Betawi? Jika belum mengetahuinya cari tahu di bawah ini, yuk Moms!
Meski Jakarta telah mengalami banyak perubahan seiring perkembangan zaman, akar budaya Betawi tetap kokoh dan terpelihara dengan baik.
Salah satu bukti nyatanya adalah keberlanjutan tradisi mengenakan pakaian adat Betawi, yang masih sering terlihat dalam berbagai acara penting, baik di kalangan pekerja pemerintah maupun pelajar di Jakarta.
Penasaran untuk mengetahui lebih dalam tentang kekayaan budaya ini? Yuk, jelajahi lebih lanjut keunikan pakaian adat Betawi yang penuh dengan sejarah dan makna di artikel ini!
Baca Juga: 10 Budaya Jakarta yang Wajib Diperkenalkan pada Anak
Asal Usul Pakaian Adat DKI Jakarta
DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia memiliki ragam pakaian adatnya yang unik.
Biasanya, di hari ulang tahun Jakarta pakaian adat Betawi pun akan ikut ditampilkan.
Presenter televisi hingga petugas pelayanan umum juga akan menggunakan pakaian adat Betawi untuk merayakan ulang tahun tahun Ibu Kota.
Pakaian adat itu sendiri adalah ciri setiap daerah yang mempertunjukan model, warna, hiasan, dan motif yang berbeda-beda.
Percampuran budaya asli dan budaya asing, seperti India, Arab, dan Cina telah memberi warna tersendiri pada pakaian adat Betawi.
Suku Betawi adalah masyarakat lokal yang merupakan keturunan asli penduduk Kota Batavia.
Awalnya, DKI Jakarta dikenal dengan sebutan Kota Batavia saat masa penjajahan Belanda.
Nama Betawi berasal dari kata Batavia, lalu berubah menjadi Batawi, dan kemudian Betawi.
Saat ini, suku Betawi banyak tinggal di area Jabodetabek dan sekitarnya.
Apakah Moms termasuk salah satu suku Betawi asli?
Baca Juga: 35 Wisata Jakarta, Terpopuler dan Cocok untuk Keluarga
Ragam Keunikan Pakaian Adat Betawi
Mengutip artikel dari Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, pakaian adat Betawi dibagi menjadi 3 macam.
Hal tersebut biasanya berupa baju yang dipakai sehari-hari, pakaian resmi, hingga khusus pengantin.
Berikut beberapa jenis pakaian adat Betawi dan keunikannya yang patut diketahui, mengutip berbagai sumber:
1. Kebaya Encim
Pakaian adat Betawi yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi Moms, yaitu kebaya Kerancang.
Pakaian yang sering disebut kebaya encim ini adalah salah satu pakaian adat Betawi yang hingga kini masih digemari untuk dipakai wanita.
Umumnya, kebaya encim akan dikenakan oleh perempuan setengah baya, perempuan muda, gadis remaja, atau remaja muda.
Menurut sejarahnya, kebaya ini dibuat dengan kombinasi bahan lace atau brokat buatan Eropa yang ditutup dengan bordiran.
Karena alasan tersebut, baju ini tampak seperti langsung dibordir.
Ada banyak variasi bordiran dan berlubang banyak yang disebut "kerancang".
Selain itu, dahulu, kebaya ini juga sering digunakan oleh masyarakat Tionghoa yang ada di Indonesia.
Pada waktu itu, pakaian ini hanya digunakan oleh orang-orang dengan ekonomi berada.
Baca Juga: 7 Nama Alat Musik Betawi, Salah Satunya Gambang dan Kromong!
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kebaya encim mulai dipakai juga oleh masyarakat pribumi hingga akhirnya menjadi baju tradisional khas daerah Betawi.
Kebaya ini juga merupakan hasil akulturasi tiga budaya, yakni Tionghoa, Jawa, dan Arab.
Hal ini dapat dilihat dari motif bunga serta motif burung phoenix yang berasal dari Tionghoa.
Kebaya kerancang aslinya agak pendek meruncing di bagian muka kebaya, antara 12 sampai 30 cm dari dasar.
Lazimnya disebut kebaya sonday. Bagian bawah lengan kebaya melebar atau lingkarannya 20 cm sampai 35 cm, yang disebut tangan kebaya model goeng.
Sekarang, model lengan goeng yang sudah lampau itu kini kembali digemari dan diminati banyak kalangan.
Saat ini, Kebaya Kerancang Betawi juga sedang berkembang dan mulai dimodifikasi atau dibuat menjadi lebih modern.
Hal ini dengan menggunakan bahan-bahan organdi, silk, brokat, sutra alam, dan lain-lain.
Oleh remaja putri, kebaya ini dipakai dengan rok atau celana panjang, tidak dengan kain sarung seperti lazimnya.
Pakaian adat Betawi ini biasanya dikombinasikan dengan kain batik sebagai bawahannya.
Serta, tatanan rambut konde cepol dan sandal selop untuk menyempurnakannya.
2. Baju Sadaria
Jika wanita Betawi umumnya menggunakan kebaya encim, maka untuk laki-lakinya menggunakan Baju Sadaria.
Pakaian adat Betawi ini khasnya digunakan dengan memakai celana panjang batik yang modelnya agak longgar.
Meski begitu, tidak ada salahnya juga apabila dikombinasikan dengan celana pantalon.
Pakaian ini biasanya dibuat dari bahan katun dan sutra yang modelnya berkerah tinggi.
Kemudian, lebarnya 3 atau 4 cm berkancing sampai bawah dan berkantong dua buah di kiri serta kanan bawah.
Kadang-kadang memakai belahan di sisi kanan kiri bawah supaya agak bebas atau tidak ketat.
Selain itu, biasanya belahan dibuat kurang lebih 15 cm.
Sekarang, Sadaria dibuat dengan bermacam-macam variasi, yaitu bordiran di kerah, di tengah-tengah, atau kanan dan kiri.
Bahan yang digunakan bermacam-macam, misalnya dari linen, katun, sutera alam, dan lain-lain.
Untuk menggunakannya, baju Sadaria dilengkapi dengan kain sarung yang dilipat dan diletakkan di bahu (dinamakan cukin), memakai peci (kopiah) hitam polos, dan alas kaki selop terompah.
Pakaian ini dilengkapi dengan aksesoris, seperti cincin batu-batuan dan gelang bahar yang sangat khas Betawi.
Pada awalnya, Baju Sadaria dikenakan sebagai pakaian sehari-hari, khususnya pada acara keagamaan.
Namun, kini, Baju Sadaria dipakai pada banyak acara.
Pakaian ini adalah identitas lelaki yang rendah hati, sopan, dinamis, dan berwibawa.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Tempat Wisata Anak di Jakarta, Edukatif!
3. Pangsi Betawi
Pakaian adat Betawi yang bernama Pangsi Betawi memiliki ciri leher yang bundar dan menggunakan tangan panjang.
Dahulu, pakaian ini banyak dipakai oleh kaum kecil. Namun, sekarang, banyak dipakai pesilat atau pendekar Betawi.
Baju Tikim dan Celana Pangsi adalah pakaian yang mendapatkan pengaruh dari budaya Tionghoa.
Baju Tikim berasal dari Bahasa Hokkian, yakni Tui Kim. Sementara itu, celana Pangsi berasal dari kata Phang Si.
Keduanya diadaptasi dari pakaian orang-orang Tionghoa yang tinggal di Batavia.
Identik dengan model kerah leher bulat seperti huruf O, dengan ukuran yang longgar dibanding ukuran tubuh pemakainya.
4. Celana Kain Dengan Motif Batik
Sesuai dengan namanya, celana ini dikhususkan untuk pria dan memiliki motif batik untuk dipasangkan dengan baju sadariah.
Bentuknya seperti celana kolor seperti umumnya, dengan panjang selutut dan dilengkapi karet di bagian pinggang.
Celana ini paling sering dikenakan untuk pakaian sehari-hari oleh masyarakat pria Betawi, bahkan hingga kini.
Celana dengan motif batik seperti ini hadir dalam berbagai warna yang mencolok dan menonjol.
Selain digunakan sehari-hari, celana dengan motif batik ini juga sering dikombinasikan dengan atasan pakaian adat.
Terlihat fleksibel untuk dikenakan di berbagai kebutuhan pakaian adat!
5. Selendang dan Sorban
Selendang dan sorban juga menjadi ciri khas pakaian adat Betawi bagi pria.
Selendang atau sorban tersebut berupa sarung yang kemudian dilipat dan diselempangkan di leher atau hanya diletakkan di pundak.
Bagi perempuan, selendang warna-warni juga terlihat cukup menonjol dan membuat pakaian adat Betawi tampak lebih unik.
Biasanya, selendang akan dikaitkan di kepala wanita dan digunakan dengan kebaya dan bawahan kain.
Baca Juga: 10+ Hidangan Lebaran Khas Betawi yang Wajib Dicoba!
6. Aksesoris Kopiah dan Ikat Pinggang
Sebagai pelengkap, keunikan pakaian adat Betawi untuk pria juga perlu ditambah dengan kopiah dan ikat pinggang.
Hal ini membuat kesan “Betawi”-nya semakin kuat.
Dalam keseharian, para pria Betawi juga memang sering menggunakan peci atau kopiah.
Biasanya, peci tersebut berbahan beludru dengan warna merah atau hitam.
7. Pakaian Bangsawan Ujung Serong
Pakaian adat Betawi ini disebut dengan Baju Ujung Serong.
Dinamakan Serong karena kain yang ada di dalam jas akan terlihat keluar sedikit sekitar 8 cm dan dibuat serong.
Jenis pakaian adat ini paling sering digunakan oleh para bangsawan dan kaum demang.
Namun, sekarang, pakaian Ujung Serong biasanya digunakan oleh para Pegawai Negeri Sipil di Provinsi DKI Jakarta dan khusus untuk acara-acara tertentu.
Pakaian ini terdiri dari kemeja putih, kain batik, jas berwarna gelap, dan celana yang berwarna serupa dengan jas.
Baca Juga: Resep Kerak Telor, Makanan Khas Jakarta yang Lezat!
8. Pakaian Pengantin Pria dan Wanita
Termasuk dalam pakaian adat Betawi yang tidak bisa dipakai sembarangan.
Dalam upacara pernikahan, masyarakat Betawi masih memegang teguh nilai kebudayaan. Hal ini tercermin pada pakaian adatnya.
Tak heran, jika mereka masih memiliki pakaian yang khusus digunakan untuk acara pernikahan.
Pakaian pengantin pria dalam adat Betawi disebut dengan “dandanan care haji”, yang terdiri dari jubah panjang dan penutup kepala berwarna merah.
Sementara untuk pengantin wanita, disebut dengan “rias besar dandanan care none pengantin cine”.
Ini terdiri dari blus model Cina yang dipadukan dengan rok panjang model duyung.
9. Baju Kurung
Baju Kurung adalah pakaian yang memiliki akar budaya Melayu dan sering digunakan oleh wanita Betawi dalam kegiatan sehari-hari.
Modelnya memiliki desain yang longgar dan tidak menonjolkan bentuk tubuh.
Panjang lengannya dapat beragam, mulai dari sepanjang siku hingga panjang yang menutupi seluruh lengan.
Warna yang umumnya dipilih adalah warna-warna cerah.
Seiring perkembangan zaman, baju kurung mengalami modifikasi.
Beberapa orang menambahkan sulaman atau bordiran sebagai hiasan, sementara yang lain menambahkan saku di bagian depan.
10. Ikat Pinggang Betawi
Jika membahas pakaian adat Betawi, salah satu aksesori yang tidak boleh terlupakan adalah ikat pinggang.
Berbeda dengan ikat pinggang pada umumnya, ikat pinggang Betawi biasanya berwarna hijau yang dihiasi dengan sulaman atau bordir yang rumit.
Kemudian ikat pinggang Betawi juga menggunakan benang emas atau warna-warna cerah yang mencolok.
Baca Juga: 11+ Keuntungan Nikah Muda, Salah Satunya Lebih Bahagia!
Itulah beberapa jenis pakaian adat DKI Jakarta yang perlu dipahami. Sangat bagus dan menarik, bukan, Moms?
Jika Moms tetap ingin pakaian-pakaian ini dikenakan oleh anak dan cucu kelak, pastikan untuk bantu melestarikannya, ya.
Salah satunya dengan mengenakan pakaian adat khas daerah saat ulang tahun Jakarta nanti, Moms!
- https://genpi.id/mengenal-lebih-jauh-baju-tradisional-cantik-dari-betawi/
- https://www.cleanipedia.com/id/merawat-pakaian/mengenal-jenis-pakaian-adat-betawi-.html
- http://www.setubabakanbetawi.com/pakaian-adat-betawi/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.