10 Ciri-ciri Ambivert, Ini Kelebihan dan Kekurangannya!
Biasanya orang hanya mengenal kepribadian introvert dan kepribadian ekstrovert, tapi ada juga ambivert, lho Moms.
Ambivert berada di tengah-tengah, bisa menikmati keramaian sekaligus nyaman saat sendirian, tergantung situasi.
Jenis kepribadian ini fleksibel dan menyesuaikan dengan kondisi yang dihadapi.
Ciri Kepribadian Ambivert
Lalu seperti apa ciri-ciri orang dengen kepribadian ambivert?
Berikut ini penjelasan dari para ahlinya, yaitu psikiater Grant Brenner, psikolog Paulette Kouffman Sherman, dan psikolog Helen Odessky, seperti melansir dari Reader's Digest.
1. Senang Bersosialisasi, Namun Butuh Waktu untuk Sendiri Juga
Pemilik kepribadian ini senang bersosialisasi dengan orang lain, namun juga bisa merasa lelah di waktu yang bersamaan.
Oleh karena itu, saat berada dikeramaian, jangan heran jika pemilik kepribadian ini tiba-tiba hilang, karena ia membutuhkan waktu untuk sendiri.
“Mereka membutuhkan waktu untuk menyendiri setelah lelah bersosialisasi. Namun saat berada dalam keramaian mereka akan menjadi pribadi lain yang percaya diri dan mampu membangun suasana,” kata Grant Brenner, psikiater dari Manhattan, Amerika Serikat.
2. Bisa Berada dalam Lingkungan Apapun
Orang dengan kepribadian ambivert senang berinteraksi dengan orang lain, tapi tahu juga kapan waktunya mereka harus menarik diri dan beristirahat sejenak.
Jadi mereka akan sangat fleksibel saat berada dalam situasi apapun.
“Ini merupakan cara mereka untuk mengumpulkan energi. Bisa dengan berinteraksi dengan orang banyak, atau menyepi sendiri sekedar membaca atau tidur sebentar,” ujar Brenner.
3. Memiliki Kepribadian Introvert dan Ekstrovert
Menurut psikolog Paulette Kouffman Sherman, secara emosional mereka sangat fleksibel.
Pemilik kepribadian ambivert mimiliki sifat gabungan dari introvert dan ekstrovert.
"Seorang ambivert memiliki ciri keduanya. Berkharisme seperti seorang esktrovert dan memiliki keterampilan mendengarkan layaknya orang introvert," kata Helen Odessky, psikolog dan penulis Stop Anxiety from Stopping You (2017).
4. Tahu Kapan Harus Menaruh Kepercayaan pada Orang
“Seseorang dengan kepribadian ekstrovert mudah sekali menaruh kepercayaan pada orang lain,” jelas Brenner.
“Sedangkan orang dengan kepribadian introvert cenderung lambat dalam membuka diri terhadap orang lain dan lebih suka menarik diri dari lingkungan sosial,” tambahnya.
Seorang ambivert mampu melakukan keduanya.
Mereka bisa tahu kapan harus menjadi pendengar yang baik atau kapan waktu yang tepat untuk beradaptasi dengan orang lain.
Ini adalah kemampuan bawaan yang membuat orang bisa percaya pada mereka.
5. Kemampuan Mendengarkan dan Berbicara
Ambivert pandai dalam berkomunikasi.
Mereka bisa menjadi pendengar yang baik saat diperlukan, tetapi juga mampu berbicara dan mengekspresikan diri dengan efektif.
Ini membuat mereka sering dianggap sebagai komunikator yang baik.
6. Keterampilan Negosiasi yang Baik
Karena mereka bisa memahami perspektif orang lain dan mengkomunikasikan pandangan mereka dengan jelas, ambivert sering kali menjadi negosiator yang baik.
Mereka bisa mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.
7. Tidak Mudah Terpengaruh
Dengan keseimbangan mendengar dan berbicara, pemikiran mandiri, keteguhan prinsip, serta terbuka pada berbagai perspektif, ambivert tahan terhadap tekanan sosial.
Mereka mampu mempertahankan pendirian mereka dan membuat keputusan yang seimbang dan matang.
Mereka pun dinilai sebagai individu yang kuat dan mandiri dalam berbagai situasi.
8. Keterampilan Interpersonal yang Baik
Ambivert sering memiliki keterampilan interpersonal yang baik.
Mereka bisa berempati dan memahami perasaan orang lain, serta mampu mengekspresikan perasaan mereka sendiri dengan jelas.
Hal ini membuat mereka mudah diterima dalam berbagai lingkungan sosial.
9. Mampu Mengelola Stres dengan Baik
Karena mereka bisa menyesuaikan diri dengan berbagai situasi, ambivert cenderung lebih baik dalam mengelola stres.
Mereka tahu kapan harus menarik diri dan beristirahat, serta kapan harus menghadapi tantangan dan menyelesaikan masalah.
10. Cenderung Berpikir Sebelum Bertindak
Ambivert cenderung berhati-hati dalam mengambil keputusan karena memiliki keseimbangan antara intuisi dan logika.
Mereka tidak gegabah seperti sebagian orang dengan sifat ekstrovert yang sering bertindak spontan.
Tetapi, mereka juga tidak terlalu lama merenung seperti introvert yang cenderung overthinking.
Ambivert mampu menyesuaikan responnya berdasarkan situasi, baik dalam kondisi mendesak, hingga bisa bertindak cepat.
Keuntungan Menjadi Ambivert
Ini dia keuntungan yang didapatkan seorang ambivert.
1. Keuntungan dalam Hubungan
Seorang ambivert bisa belajar menguasai aspek positif dari dua tipe kepribadian yang lain.
Contohnya, Moms bisa menjadi pusat perhatian di pesta, menceritakan kisah menarik serta menarik perhatian orang lain.
Namun di sisi lain, Moms juga bisa menjadi pendengar yang baik dan mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Hasilnya, para pemilik jenis kepribadian ini mungkin lebih bisa membuat hubungan jadi lebih akrab.
Seperti yang sudah diketahui, orang yang ekstrovert akan lebih mudah berinteraksi dengan orang-orang dan kepribadian intovert biasanya lebih bisa membuat teman dekat.
2. Bisa Membujuk dengan Baik
Keahlian si ambivert untuk mengambil perhatian serta mendengarkan bisa menjadikan seorang ambivert pembujuk yang baik.
Mereka bisa mengerti posisi seseorang untuk kemudian mengambil perhatiannya dan membujuknya.
Ya, ambivert bisa memiliki kemampuan persuasif yang luar biasa. Bahkan sebuah studi di jurnal Psychological Science menunjukkan bahwa seorang ambivert bisa menjual lebih banyak produk dibandingkan introvert dan ekstrover.
3. Kemampuan Mengelola Energi dengan Baik
Ambivert tahu kapan harus bersosialisasi dan kapan harus menyendiri untuk mengisi ulang energi.
Mereka bisa menyesuaikan aktivitas mereka sesuai dengan kebutuhan energi mereka, sehingga seorang ambivert jarang merasa terlalu lelah atau terlalu bosan.
Baca Juga: Kepribadian ENTP, Si Pendebat yang Penuh Semangat!
Kekurangan Menjadi Ambivert
Meski punya banyak kelebihan, seorang ambivert juga mungkin saja memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
1. Inkonsistensi dalam Perilaku
Ambivert memiliki sifat yang seimbang antara introvert dan ekstrovert, yang berarti kebutuhan sosial mereka dapat berubah-ubah tergantung pada situasi dan suasana hati.
Kadang-kadang, mereka mungkin merasa sangat energik dan ingin bersosialisasi seperti ekstrovert, sementara di waktu lain, mereka mungkin merasa perlu menyendiri seperti introvert.
Fluktuasi ini bisa membuat perilaku mereka tampak tidak konsisten bagi orang lain.
2. Kecenderungan untuk Overthink
Ambivert sering kali berpikir terlalu banyak tentang bagaimana mereka harus bertindak dalam situasi sosial.
Mereka mungkin mengkhawatirkan apakah mereka sudah cukup bersosialisasi atau apakah mereka terlalu menarik diri, yang bisa menyebabkan stres dan ketidakpastian.
3. Risiko Kelelahan Sosial
Meskipun ambivert dapat menikmati aktivitas sosial, mereka juga rentan terhadap kelelahan sosial jika tidak mendapatkan cukup waktu untuk mengisi ulang energi.
Kelelahan ini tentunya bisa mempengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Demikian penjelasan seputar kepribadian ambivert lengkap dengan ciri-ciri, beserta kelebihan dan kekurangannya.
Apakah Moms salah satu yang memiliki tipe kepribadian ini?
- https://hbr.org/2015/03/introverts-extroverts-and-the-complexities-of-team-dynamics
- https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0956797612463706#articleCitationDownloadContainer
- https://www.rd.com/list/signs-youre-an-ambivert/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.