10 Juli 2024

Mengenal Kapitalisme: Ciri-ciri dan Contohnya di Indonesia

Ketahui juga dasar-dasar teorinya

Kapitalisme sering dianggap sebagai salah satu ideologi yang mampu mewujudkan kesejahteraan manusia.

Dalam praktiknya, kapitalisme menuntut para pelakunya untuk menguasai modal dan model bisnis yang diincar dengan harapan mendapatkan keuntungan.

Istilah kapitalis merujuk pada individu yang memiliki modal, sementara pemahaman ini disebut kapitalisme.

Di banyak negara, sistem kapitalisme lazim digunakan, tetapi jarang diadopsi sepenuhnya sebagai ideologi.

Pemerintah tidak bisa sepenuhnya mengintervensi ideologi kapitalisme, sehingga sistem kapitalisme biasanya dikombinasikan dengan sistem ekonomi lainnya untuk memastikan perekonomian berjalan dengan baik.

Lalu, bagaimana penerapan kapitalisme di Indonesia? Apa yang membedakan dengan liberalisme dan sosialisme?

Untuk menjawab rasa penasarann, mari simak pembahasan lengkap mengenai kapitalisme dalam artikel berikut ini!

Baca Juga: Mengenal Jurusan Informatika dan Prospek Kariernya!

Dasar-Dasar Kapitalisme

Ilustrasi Menghitung Uang
Foto: Ilustrasi Menghitung Uang (Kochiesbusinessbuilders.com.au)

Pada awalnya, istilah kapitalisme digunakan sebagai ejekan oleh kaum sosialis pada abad ke-19, sebagaimana disebutkan oleh The Library of Economics and Liberty.

Istilah "kapitalisme" kemudian sering disalahartikan sebagai "individualisme ekonomi". Adam Smith, pelopor ilmu ekonomi modern, mendefinisikan individualisme ekonomi sebagai sistem kebebasan alami yang jelas dan sederhana.

Inti dari individualisme ekonomi adalah keyakinan bahwa mengejar kepentingan pribadi dan memiliki properti pribadi merupakan hak yang sah secara moral dan legal. Akibatnya, peran negara adalah untuk melindungi hak-hak individu ini.

Dalam kapitalisme, individu memiliki kebebasan untuk memutuskan di mana akan berinvestasi, apa yang akan diproduksi atau dijual, serta berapa harga yang akan dikenakan pada produk tersebut, meskipun tetap ada batasan tertentu yang harus dipatuhi.

Di bawah sistem kapitalisme, tidak ada batasan alami terhadap jumlah aset, penjualan, dan keuntungan yang bisa diperoleh.

Selain itu, individu tidak memiliki batasan alami terhadap jumlah pelanggan, karyawan, atau investor.

Wilayah operasinya juga tidak dibatasi secara alami, sehingga dapat beroperasi di pasar lokal, regional, nasional, maupun internasional.

Pengertian Kapitalisme

Karier
Foto: Karier (Orami Photo Stock)

Inilah beberapa definisi kapitalisme menurut para pakar:

1. Karl Marx

Kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang dirancang dan digunakan untuk mencapai keuntungan dari setiap tahap produksi.

Dalam sistem ini, mode produksi diatur secara terencana dan sistematis untuk meminimalkan biaya produksi.

Keuntungan yang dihasilkan dari proses tersebut memberikan kekuatan kepada pemilik modal untuk mengendalikan tenaga kerja.

Karl Marx mengklasifikasikan kapitalisme menjadi dua kelas, yaitu kapitalis yang memiliki sarana produksi, dan buruh atau proletariat yang hanya memiliki tenaga kerja.

2. Adam Smith

Menurut pandangan Adam Smith, kapitalisme adalah sistem yang mendukung kemajuan ekonomi dengan memberikan peran penting kepada individu dalam memajukan bangsa melalui kepemilikan dan pengelolaan alat produksi, distribusi, dan keuntungan.

Adam Smith percaya bahwa memberikan kebebasan kepada pelaku bisnis dan pemilik modal akan berdampak positif bagi masyarakat.

Usaha yang dijalankan oleh para pemilik modal akan menciptakan lapangan kerja dan kemakmuran bagi negara.

3. Max Weber

Menurut Max Weber, kapitalisme memiliki manfaat dan aspek positif yang terkait dengan nilai-nilai keagamaan.

Semangat kapitalisme ini sejalan dengan doktrin keagamaan yang mendorong individu untuk bekerja rajin, disiplin, dan hemat.

Weber mengaitkan kapitalisme dengan etika Protestan, terutama yang dianut oleh kaum Calvinis di Eropa.

Mereka percaya bahwa kesuksesan dunia merupakan tanda keberuntungan di akhirat, sehingga untuk mencapai kebaikan, manusia harus sukses dalam dunia kerja.

Pendekatan ini memberikan dorongan bagi kaum Calvinis untuk bekerja keras dan sukses dalam kehidupan.

Baca Juga: Pengertian dan Jenis Lembaga Sosial Beserta Fungsinya


Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis

Uang Rupiah
Foto: Uang Rupiah (Unsplash.com)

Sistem ekonomi kapitalis memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari sistem ekonomi lainnya.

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis:

  1. Kepemilikan Swasta: Salah satu ciri utama dari sistem ekonomi kapitalis adalah adanya kepemilikan swasta. Ini berarti individu atau perusahaan memiliki hak untuk memiliki, mengendalikan, dan mengelola aset dan sumber daya ekonomi, seperti tanah, modal, dan perusahaan.
  2. Pasar Bebas: Dalam sistem kapitalis, terdapat pasar bebas di mana harga barang dan jasa ditentukan oleh mekanisme pasar, yaitu permintaan dan penawaran. Tidak ada campur tangan pemerintah dalam menentukan harga atau alokasi sumber daya.
  3. Persaingan: Persaingan adalah salah satu motor utama dalam sistem kapitalis. Perusahaan bersaing untuk menarik konsumen dengan menawarkan produk atau layanan yang lebih baik atau lebih murah. Persaingan ini diharapkan akan mendorong inovasi dan efisiensi.
  4. Kebebasan Berusaha: Individu memiliki kebebasan untuk memulai, mengelola, dan mengembangkan bisnis mereka sendiri tanpa campur tangan pemerintah yang berlebihan. Ini menciptakan lingkungan di mana ide-ide baru dapat muncul dan berkembang.
  5. Profit Motif: Tujuan utama dari kegiatan ekonomi dalam sistem kapitalis adalah untuk mencari keuntungan. Perusahaan dan individu berusaha untuk menghasilkan laba dengan menjual barang dan jasa dengan harga yang lebih tinggi daripada biaya produksinya.
  6. Peran Terbatas Pemerintah: Dalam sistem kapitalis, pemerintah memiliki peran yang terbatas dalam mengatur ekonomi. Pemerintah biasanya campur tangan hanya untuk memastikan keadilan, menjaga stabilitas, dan melindungi hak-hak individu dan properti.
  7. Mobilitas Sosial: Sistem kapitalis cenderung menyediakan kesempatan bagi mobilitas sosial, di mana individu memiliki kesempatan untuk meningkatkan posisi sosial dan ekonomi mereka melalui usaha dan prestasi mereka sendiri.

Dengan adanya ciri-ciri ini, sistem ekonomi kapitalis menciptakan lingkungan di mana inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan kemakmuran dapat terjadi.

Namun, juga penting untuk diingat bahwa sistem ini dapat memunculkan ketidaksetaraan ekonomi dan masalah sosial jika tidak diatur dengan baik.

Baca Juga: 15 Program Bank Tabungan Pendidikan Anak, Yuk Persiapkan!

Perbedaan Kapitalisme dengan Sistem Ekonomi Lain

Ilustrasi Kapitalisme
Foto: Ilustrasi Kapitalisme (Freepik.com/freepik)

Perbedaan mendasar antara kapitalisme, liberalisme, dan sosialisme terletak pada cara mereka mengatur kepemilikan, distribusi, dan pengendalian sumber daya ekonomi.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang perbedaan antara ketiganya beserta contohnya:

1. Kapitalisme

Kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana kepemilikan swasta atas sumber daya ekonomi seperti tanah, modal, dan perusahaan sangat diutamakan.

Pasar bebas dan persaingan yang kuat menjadi ciri khas kapitalisme, di mana harga ditentukan oleh mekanisme pasar dan tidak ada campur tangan pemerintah yang berlebihan.

Contoh: Amerika Serikat, Inggris, Jepang.

Di Amerika Serikat, perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Microsoft, dan ExxonMobil dimiliki secara privat dan beroperasi dalam lingkungan pasar bebas yang kompetitif.

2. Liberalisme

Liberalisme adalah pandangan politik dan ekonomi yang menekankan pada kebebasan individu, hak-hak asasi manusia, dan peran terbatas pemerintah.

Dalam konteks ekonomi, liberalisme cenderung mendukung pasar bebas dan kebebasan ekonomi individu tanpa campur tangan pemerintah yang berlebihan.

Contoh: Swedia, Kanada, Belanda.

Di Swedia, terdapat tingkat kebebasan ekonomi yang tinggi di mana individu memiliki kebebasan untuk memulai bisnis dan berusaha tanpa hambatan berarti, sementara pemerintah memberikan layanan kesejahteraan yang luas kepada warganya.

3. Sosialisme

Sosialisme adalah sistem ekonomi di mana sumber daya ekonomi dimiliki, dikendalikan, dan didistribusikan oleh negara atau masyarakat sebagai keseluruhan.

Sosialisme menekankan pada redistribusi kekayaan, keadilan sosial, dan peran aktif pemerintah dalam mengatur ekonomi untuk kepentingan bersama.

Contoh: Uni Soviet, Republik Rakyat Tiongkok, Kuba.

Di Uni Soviet, sebagian besar industri dan sumber daya alam dimiliki oleh negara dan dikelola secara sentral oleh pemerintah untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan demikian, kapitalisme menekankan pada kepemilikan swasta dan pasar bebas, liberalisme menekankan pada kebebasan individu dan peran terbatas pemerintah, sedangkan sosialisme menekankan pada kepemilikan kolektif dan peran aktif pemerintah dalam mengatur ekonomi.

Baca Juga: 12 Cara Mengatur Uang dengan Metode Kakeibo ala Jepang

Contoh Kapitalisme

Dalam sistem kapitalisme, pemerintah memiliki peran yang terbatas, yaitu untuk menjaga keamanan warga negara.

Selain itu, memastikan berlangsungnya kondisi yang kondusif dalam pasar dan lingkungan, sebagaimana dikutip dari situs web International Monetary Fund.

Berikut adalah beberapa contoh situasi dalam sistem kapitalisme:

  1. Persaingan antar perusahaan dalam menciptakan produk smartphone terbaik merupakan hasil dari kebebasan pasar, di mana perusahaan berkompetisi untuk menarik konsumen dengan inovasi dan kualitas produk mereka.
  2. Kompetisi antara perusahaan dalam menciptakan solusi transportasi massal menunjukkan bagaimana pasar kapitalis mendorong inovasi dan efisiensi. Perusahaan berusaha menciptakan layanan transportasi yang lebih baik dan efisien agar dapat memperoleh keuntungan dari masyarakat yang membutuhkan layanan tersebut.
  3. Kemampuan konsumen untuk memilih produk yang mereka anggap lebih baik menekankan pentingnya persaingan dalam kapitalisme. Jika konsumen tidak puas dengan suatu produk, mereka memiliki kebebasan untuk mencari alternatif yang lebih memenuhi kebutuhan dan preferensi mereka.
  4. Kebebasan investor untuk mencari investasi yang lebih menguntungkan mencerminkan prinsip pasar bebas dalam kapitalisme. Investor memiliki kebebasan untuk mengalokasikan modal mereka sesuai dengan tujuan investasi dan tingkat risiko yang mereka pilih.
  5. Fleksibilitas pekerja untuk meninggalkan pekerjaan mereka dan mencari pekerjaan lain dengan gaji yang lebih baik menunjukkan dinamika pasar tenaga kerja dalam kapitalisme. Pekerja memiliki kebebasan untuk mengejar kesempatan yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi mereka.

Itu tadi pembahasan mengenai pengertian, karakteristik, contoh, serta kelebihan dan kekurangan dari sistem kapitalis.

Semoga berguna.

  • https://www.investopedia.com/terms/c/capitalism.asp
  • https://www.imf.org/en/Publications/fandd/issues/Series/Back-to-Basics/Capitalism
  • https://www.thoughtco.com/capitalism-definition-p2-3026124

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.