5 Cerita tentang Kejujuran yang Singkat untuk Anak
Kejujuran adalah hal yang wajib dibekali kepada anak sejak dini. Selain lewat contoh kecil dalam kehidupan sehari-hari, sifat baik ini juga dapat diajarkan lewat cerita tentang kejujuran.
Ada banyak cerita yang mengandung pesan moral tentang kejujuran yang bisa Moms kisahkan kepada Si Kecil, dari cerita rakyat, dongeng maupun kisah-kisah modern.
Menurut jurnal Procedia - Social and Behavioral Sciences, ternyata storytelling lebih efektif meningkatkan pemahaman anak tentang nilai-nilai moral lho, Moms! Salah satunya sifat jujur.
Baca Juga: 14 Manfaat Membaca Dongeng untuk Anak, Apa Saja?
Kumpulan Cerita tentang Kejujuran
Jangan khawatir karena ada banyak sekali pilihan cerita tentang kejujuran yang bisa Moms bacakan untuk Si Kecil.
Moms bisa membacakannya sebagai pengantar tidur di malam hari ataupun di kala bersantai.
Berikut beberapa di antaranya:
1. Anak Laki-laki dan Bunga
Alkisah hiduplah dua anak laki-laki yang saling bersahabat. Keduanya tinggal di sebuah istana bersama keluarga mereka, yang bekerja untuk melayani Raja.
Salah satu dari anak laki-laki tersebut menyukai seorang anak perempuan yang juga tinggal di istana. Dia sangat ingin memberikan hadiah kepada anak perempuan yang disukainya itu.
Suatu hari, Si Anak Laki-laki sedang berjalan dengan sahabatnya di aula utama istana. Ketika berjalan-jalan, dia melihat sebuah vas besar berisi bunga-bunga indah.
Dia pun mengambil satu untuk diberikan kepada anak perempuan yang disukainya.
Pada hari berikutnya, berikutnya, dan berikutnya, dia melakukan hal yang sama.
Hingga suatu hari, Raja menyadari bunga di dalam vas tinggal sedikit. Raja sangat marah dan memanggil semua orang di istana untuk berkumpul.
Ketika semua orang menghadap Raja, anak laki-laki itu berpikir untuk mengatakan bahwa dialah yang mengambil bunganya.
Namun, temannya menyuruhnya diam, karena Raja akan sangat marah padanya.
Ketika Raja mendekat, anak laki-laki itu pun mengaku. Sesaat setelah anak laki-laki itu mengakui perbuatannya, muka Raja menjadi merah karena marah.
Tetapi saat mendengar alasannya, senyum muncul di wajah Raja. Sang Raja pun berkata "Ternyata bunga itu punya manfaat lebih baik daripada di dalam vas saja."
Sejak hari itu, Si Anak Laki-laki dan Raja menjadi teman baik. Mereka kemudian mengambil 2 bunga yang indah, satu untuk Si Anak Perempuan, dan yang lainnya untuk Ratu.
Baca Juga: 5 Variasi Cerita Dongeng Si Kancil yang Penuh Pesan Moral
2. Penebang Kayu dan Kapaknya
Dahulu kala, hiduplah seorang penebang kayu di sebuah desa kecil. Dia sangat menyukai pekerjaan dan sangat jujur.
Setiap hari, Si Penebang Kayu pergi ke hutan terdekat untuk menebang pohon. Dia membawa kayu hasil menebangkan kembali ke desa, lalu menjualnya kepada para pedagang.
Penghasilannya cukup untuk membeli kebutuhan sehari-hari, dan bahagia dengan kehidupannya yang sederhana.
Suatu hari, saat menebang pohon di dekat sungai, kapaknya terlepas dari tangan, dan jatuh ke sungai. Sungai itu begitu dalam sehingga sulit mengambil kapaknya kembali.
Dia sangat khawatir dan sedih karena hanya memiliki satu kapak dan sudah terjatuh ke sungai. Di dalam kesedihannya itu, dia berdoa kepada Dewi.
Dia berdoa dengan sungguh-sungguh sehingga Dewi muncul di depannya dan bertanya, “Ada apa, anakku?”
Penebang kayu kemudian menceritakan tentang kapaknya yang jatuh ke sungai, dan meminta tolong agar Dewi membantunya mengambilnya kembali.
Sang Dewi memasukkan tangannya jauh ke dalam sungai dan mengambil kapak perak, lalu bertanya, "Apakah ini kapakmu?" Si Penebang Kayu melihat kapak dan berkata "Tidak".
Dewi memasukkan kembaki tangannya ke sungai, dan menunjukkan kapak emas dan bertanya, "Apakah ini kapakmu?"
Penebang kayu melihat kapak itu dan berkata "Tidak". Dewi berkata, “Coba lihat lagi, ini adalah kapak emas yang sangat berharga, apakah kamu yakin ini bukan milikmu?”
Penebang kayu berkata, “Tidak, itu bukan milikku. Saya tidak bisa menebang pohon dengan kapak emas. Itu tidak berguna bagiku".
Sang Dewi tersenyum dan akhirnya memasukkan tangannya ke dalam air lagi dan mengeluarkan sebuah kapak besin.
Kemudian bertanya, “Apakah ini kapakmu?” Kali ini penebang kayu berkata, “Ya! Ini adalah milikku! Terima kasih!"
Dewi sangat terkesan dengan kejujurannya sehingga dia memberinya kapak besi, juga kapak emas dan perak sebagai hadiah atas kejujurannya.
Cerita tentang Kejujuran untuk Anak SD
Moms juga bisa membacakan kisah-kisah lain yang memiliki pesan moral bagi anak-anak.
Seperti misalnya cerita tentang kejujuran yang cocok untuk anak SD.
3. George Washington dan Pohon Ceri
Ketika George Washington berusia enam tahun, dia tinggal di sebuah peternakan bersama keluarganya. Ayahnya sangat bangga kepadanya, karena George adalah anak yang baik dan jujur.
Suatu hari, ketika kembali dari kota, ayah George yaitu Tuan Washington memiliki kejutan untuk putranya. Dia membawakan hadiah sebuah kapak kecil yang baru.
George kecil sangat senang dan ingin segera menggunakannya. Dia mulai memotong apa saja yang dilihatnya.
George pergi keluar rumah, lalu ke kebun dan memotong salah satu pohon ceri kesayangan ayahnya.
Tak lama kemudian, ayahnya mengetahui kalau pohon cerinya sudah ditebang, dan menjadi sangat marah. Sang ayah bertanya pada George, apakah dia yang memotong pohon ceri itu?
Saat itu George gemetar ketakutan, tetapi dia mengaku kalau itu perbuatannya.
Dia mengumpulkan keberanian dan berkata, “Aku tidak bisa berbohong. Aku yang melakukannya dengan kapak baruku," kata George.
Ayahnya bertanya, “Mengapa kau memotong pohon itu, padahal sudah kuperingatkan untuk berhati-hati dengan pohon ceri itu?”
“Tadi aku bermain-main dengan kapak, dan memotong apapun yang kulihat. Aku sangat menyesal, Ayah," jawab George.
Karena George berkata jujur, Tuan Washington tidak marah lagi.
Dia pun mendekat dan memeluk putranya sambil berkata, "Ayah sangat bangga padamu George, karena sudah jujur dan mengakui perbuatanmu.
Baca Juga: 20 Dongeng Anak Terpopuler, Seru, dan Tersirat Pesan Moral
4. Dompet Berisi Uang
Pada suatu hari yang cerah, Beni sedang berjalan pulang dari sekolah. Di tengah jalan, dia melihat sebuah dompet tergeletak di atas trotoar.
Dompet itu berwarna coklat dan terlihat cukup tua. Beni penasaran dan membuka dompet itu. Isinya cukup banyak, ada uang kertas dan beberapa kartu identitas.
Beni tergoda untuk mengambil uang itu. Dia membayangkan bisa membeli banyak jajanan dan mainan dengan uang tersebut.
Namun, Beni teringat nasihat orang tuanya tentang kejujuran. Dia pun memutuskan untuk mengembalikan dompet itu kepada pemiliknya.
Beni membuka kartu identitas di dalam dompet dan menemukan alamat pemiliknya. Dia pun bergegas menuju alamat tersebut.
Ternyata, pemilik dompet itu adalah seorang ibu tua yang tinggal sendirian. Ibu itu sangat senang dan berterima kasih kepada Beni karena telah mengembalikan dompetnya.
Dia memberikan imbalan kepada Beni berupa uang jajan, tetapi Beni menolaknya dengan sopan.
Beni merasa senang telah membantu orang lain dan melakukan hal yang benar. Dia pun kembali pulang dengan hati yang gembira.
5. Kisah Sang Penjual Susu yang Jujur
Dahulu kala, hiduplah seorang penjual susu bernama Pak Tono. Pak Tono terkenal dengan kejujurannya dalam menjual susu. Dia selalu memberikan susu yang segar dan murni kepada para pelanggannya.
Suatu hari, Pak Tono seperti biasa mengantarkan susu ke rumah-rumah pelanggannya. Saat dia sedang mengantarkan susu, dia melihat ada seorang anak kecil yang sedang menangis di pinggir jalan. Pak Tono pun berhenti dan bertanya kepada anak itu mengapa dia menangis.
Anak itu berkata bahwa dia kehabisan uang dan tidak bisa membeli susu. Pak Tono merasa kasihan kepada anak itu. Dia pun memberikan segelas susu kepada anak itu secara gratis.
Anak itu sangat senang dan mengucapkan terima kasih kepada Pak Tono. Pak Tono pun tersenyum dan melanjutkan perjalanan mengantarkan susu.
Ketika Pak Tono tiba di rumah pelanggan terakhirnya, dia terkejut karena ada seorang ibu yang sedang menunggunya. Ibu itu berkata bahwa dia ingin memberikan hadiah kepada Pak Tono karena telah memberikan susu kepada anaknya secara gratis.
Ibu itu kemudian memberikan kepada Pak Tono sebuah dompet berisi uang. Pak Tono merasa sangat terharu dan berterima kasih kepada ibu itu. Dia berkata bahwa dia hanya melakukan apa yang menurutnya benar.
Pak Tono pun kembali ke rumah dengan perasaan senang. Dia belajar bahwa kejujuran selalu membawa kebaikan, meskipun terkadang kita harus berkorban.
Baca Juga: 11 Contoh Cerita Liburan Sekolah, Ada Bahasa Inggris dan Jawa
Demikian kumpulan cerita tentang kejujuran untuk dibacakan kepada anak Moms.
Sehabis membacakan cerita ini, jangan lupa mengajak Si Kecil berdiskusi, agar dia makin memahaminya, ya!
- https://freestoriesforkids.com/children/stories-and-tales/flower-day
- https://study.com/academy/lesson/george-washington-the-cherry-tree-story-lesson-for-kids.html
- https://www.moralstories.org/the-woodcutter-and-the-axe/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.