Kompres Dingin atau Panas saat Demam, Mana yang Benar? Ini Penjelasannya!

Twitter sempat diramaikan soal perdebatan perihal kompres dingin atau panas saat demam.

Perdebatan ini dimulai ketika Eriska, dengan nama akun @erfinov98_ berdebat dengan salah seorang tenaga kesehatan.

Dirinya mengatakan bahwa mengompres air dingin ketika demam bukan mitos, melainkan fakta karena ia sudah menghadapinya sendiri.

Namun, Rizal Do, seorang perawat profesional, mengoreksi tanggapan tersebut. "Mitos dan salah," tulis Rizal dalam menanggapi pernyataan Eriska.

Lantas, Eriska menegaskan pernyataan awalnya dan bertindak ngotot.

"Mohon maaf tidak, karena saya suka mengompres, alhamdulillah demamnya sedikit demi sedikit turun," tulisnya dalam menanggapi Rizal.

Bahkan perdebatan ini dilanjutkan dengan membawa-bawa sifat zodiak. Nah, lantas mana yang benar? Simak penjelasannya di sini, ya Moms!

Baca Juga: Tips Menurunkan Demam pada Anak, Coba Yuk Moms!

Kompres Dingin atau Panas saat Demam?

Foto: Ilustrasi Kompres Dingin atau Panas saat Demam (Orami Photo Stock)

Kompres dingin atau panas saat demam memang kerap menjadi perdebatan di tengah masyarakat.

Terlebih mengompres air dingin ketika demam sudah dipraktekan sejak lama.

Dilansir dari Hello Motherhood, mandi es atau kompres air dingin mungkin tampak seperti langkah yang cepat untuk menurunkan demam.

Namun, cara tersebut tidak sepenuhnya tepat dan bahkan bukan solusi paling efektif.

Demam adalah cara tubuh untuk menyerang bakteri, virus, atau zat asing lainnya dalam tubuh.

Nah, mengompres air dingin ketika demam berpotensi membuat tubuh menjadi tambah panas.

Pada dasarnya, suhu rendah di dalam es membuat tubuh menjadi kedinginan.

Ketika kedinginan, tubuh tentunya akan menggigil.

Paparan dingin yang diterima oleh tubuh, membuat tubuh menghasilkan panas alami untuk menghangatkan suhu.

Jadi, menggigil berfungsi untuk menaikkan suhu tubuh.

Maka dari itu, melakukan kompres es dapat meningkatkan suhu jadi lebih panas ketika mulai menggigil.

Maka, untuk menurunkan demam, tidak disarankan menggunakan kompres dingin, ya Moms.

Sebaliknya, lakukan upaya untuk kompres hangat yang tidak terlalu panas.

Kompres hangat meningkatkan produksi keringat sehingga suhu tubuh akan menurun dan memperlancar aliran darah.

Baca Juga: Bolehkah Anak Makan Cokelat Saat Demam?

Cara Menurunkan Demam

Foto: Ilustrasi Termometer (Orami Photo Stock)

Perdebatan antara kompres dingin atau panas saat demam, sudah terjawab, ya Moms.

Dilansir dari Very Well Health, berikut cara menurunkan demam selain kompres.

1. Minum Cairan yang Banyak

Tentunya cara ini sudah menjadi rahasia umum. Saat demam, tubuh berisiko mengalami dehidrasi.

Semakin tinggi demam, semakin tinggi risiko dehidrasi.

Terlebih jika demam disertai dengan muntah dan penurunan nafsu makan.

Jadi, saat demam harus memenuhi cairan dengan cukup, ya Moms.

Baca Juga: 8 Penyebab Menggigil Tanpa Demam, Bisa Karena Kedinginan atau Hipotiroidisme

2. Mandi Air Hangat

Mandi air hangat bisa membantu menurunkan demam dan membuat tubuh menjadi rileks.

Dengan mandi air hangat, juga akan membantu tidur menjadi lebih nyenyak ketika demam.

Hindari mandi air dingin karena akan membuat tubuh menjadi menggigil.

Seperti yang sudah dipaparkan di atas, menggigil adalah reaksi tubuh untuk meningkatkan suhu.

3. Istirahat Cukup

Ketika tubuh dalam kondisi tidak fit, pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup.

Sebab, aktivitas apapun berisiko meningkatkan suhu tubuh.

Demam, merupakan reaksi tubuh dalam melawan infeksi.

Dengan tidak membuang-buang energi, bisa membantu tubuh menjadi lebih cepat pulih.

Nah, itu dia Moms informasi tentang kompres dingin atau panas saat demam.

Jadi, hindari kompres air dingin atau mandi air dingin ketika demam, ya!