6 Cara Membasmi Kutu Daun, Hama Serangga Perusak Tanaman
Kutu daun adalah serangga yang selalu ada di setiap tanaman. Walaupun ukurannya kecil, namun kutu daun dapat mengisap nutrisi dari tanaman.
Jika serangga ini ada dalam jumlah besar, mereka dapat melemahkan tanaman secara signifikan, merusak bunga dan buah.
Kutu daun berkembang biak dengan cepat, sehingga sangat penting untuk mengendalikannya sebelum reproduksi dimulai.
Baca juga: 10+ Tanaman Hias Beracun yang Berbahaya untuk Si Kecil
Cara Mengidentifikasi Kutu Daun
Kutu daun memiliki ukuran yang sangat kecil dan sering kali hampir tidak terlihat dengan mata telanjang.
Berbagai spesies dapat muncul putih, hitam, cokelat, abu-abu, kuning, hijau muda, atau bahkan merah muda.
Beberapa mungkin memiliki lapisan lilin atau wol. Mereka memiliki tubuh berbentuk menyerupai buah pir dengan antenna panjang di atasnya.
Sebagian besar spesies memiliki dua tabung pendek (disebut cornicle) yang menonjol dari ujung belakangnya.
Saat dewasa, kutu daun biasnaya tidak bersayap, tetapi sebagian besar spesies mungkin akan memiliki sayap.
Hal ini terjadi jika populasi semakin banyak, sehingga kualitas makanan menurun.
Jika hal itu terjadi, serangga mungkin akan melakukan perjalanan ke tanaman lain, bereproduksi, dan memulai koloni baru.
Kutu daun biasanya makan dalam kelompok besar, meskipun kadang-kadang Moms mungkin melihatnya sendiri atau dalam jumlah kecil.
Biasanya, spesies kutu daun akan berbeda sesuai dengan tanaman yang dihinggapinya.
Misalnya, kutu kacang, kutu kubis, kutu kentang, kutu persik hijau, kutu melon, dan kutu apel.
Baca juga: Cara Merawat Tanaman dalam Pot untuk Pemula, Anti Gagal!
Jenis Kutu Daun
Kutu daun merupakan hama yang sering menyerang tanaman seperti tanaman cabai pada musim kemarau.
Jenis kutu daun yang sering menyerang tanaman antara lain. Myzus persicae (kutu daun persik) dan Aphis gossypii (kutu daun kapas).
Saat hama ini menyerang tanaman cabai, mungkin akan menjadi keriput dan mengecil.
Jika terjadi serangan yang parah, tanaman mungkin akan mati.
Selain itu, serangga ini juga bisa menjadi vector bagu beberapa virus tanaman cabai, antara lain virus PVY dan PLRV.
Berikut beberapa jenis kutu daun pada tanaman yang perlu Moms ketahui.
1. Thrips atau kemreki (Thrips parvispinus)
Hama ini berukuran sangat kecil dan lembut. Ketika muda berwarna kuning dan dewasa kecoklatan dengan kepala hitam.
Di daunnya, terdapat titik-titik putih keperakan bekas tusukan, kemudian berubah menjadi kecoklatan.
Daun yang cairannya diisap menjadi keriput dan melengkung keatas.
Thrips sering bersarang dibunga, ia juga menjadi perantara penyebaran virus.
2. Kutu kapas (Aphis gossypi)
Saat masih muda, kutu ini berwarna putih, kemudian dewasa menjadi hijau kehitaman.
Daun yang terserang berubah keriput. Pertumbuhan terhambat dan kalau dibiarkan tanaman bisa mati.
Kutu dewasa membentuk sayap dan terbang ketempat lain.
Kutu ini menghasilkan embun jelaga berwrna hitam yang mengganggu proses fotosintesis, juga menjadi perantara penyebaran virus.
3. Pengorok daun (Liriomyza spp)
Hama ini bersifat polifag, menyerang hampir semua jenis tanaman.
Gejala serangan tampak pada daun ukir-ukiran seperti batik, ini terjadi karena larva mengorok jaringan didalam daun
Baca juga: 9 Cara Membuat Pot untuk Tanaman Hias di Rumah, Ramah Lingkungan!
Cara Membasmi Kutu Daun Secara Alami
Meskipun ada banyak produk komersial yang tersedia, tetapi cara membasmi kutu daun terbaik menggunakan bahan alami.
Moms dapat dengan mudah membuat beberapa semprotan serangga yang efektif untuk menghilangkan kutu daun, semuanya hanya menggunakan barang-barang rumah tangga.
Resep-resep ini aman dan tidak memerlukan banyak waktu atau uang untuk membuatnya.
Sebelum membuat atau menggunakan semprotan kutu apa pun, penting untuk ditekankan bahwa yang terbaik adalah mengendalikan hama.
Amati tanaman secara teratur dan bereaksi segera setelah Moms mengetahui masalahnya.
Jangan biarkan kutu menyebar karena dapat akan lebih sulit untuk menyingkirkannya.
Berikut ini cara membasmi kutu daun secara alami yang perlu Moms ketahui.
1. Semprotkan dengan Air
Moms juga perlu ingat, kutu daun selalu bersembunyi di bawah tanaman atau di bagian bawah daun.
Jadi, langkah pertama untuk membasminya adalah menyemprot dengan air.
Cara ini memang tidak dapat menghilangkan kutu daun sepenuhnya, tetapi ini bisa menjadi langkah preventif agar tanaman tidak mati.
Pastikan Moms menyemprot daun dengan air bertekanan cepat pada daun dan bagian bawahnya.
2. Gunakan Sabun Cuci Piring
Untuk menghilangkan kutu daun Moms juga bisa menggunakan sabun cuci piring kemudian semprotkan ke daun.
Cara membuatnya cukup mudah. Ambil kemudian isi dengan campuran air dan sabun. Pastikan untuk mengocok botol sebelum digunakan.
Untuk menghilangkan kutu daun, semprotkan secara bebas di bagian atas dan bawah daun.
3. Gunakan Cuka
Campurkan 1 sendok makan cuka, 1 sendok makan sabun cair, 1 sendok makan minyak sayur, 1,5 sendok makan soda kue, dan 1 galon air.
Campur bahan dengan air dan tuangkan campuran ke dalam botol semprot.
Semprotkan pada tanaman, beri perhatian ekstra pada daun dan bagian bawahnya.
4. Larutan Cabai Rawit
Campurkan 3 buah cabai rawit dan 1 liter air. Potong cabai dengan halus dan campur dengan air dan biarkan semalaman.
Kemudian, saring campuran dan tuangkan ke dalam botol semprot. Semprotkan pada daun yang terkena kutu daun.
Pastikan untuk menjaga untuk tidak terkena bagian wajah atau mata, ya, Moms.
5. Minyak Sayur
Campurkan 2 sdt sabun cuci piring, 1 cangkir minyak sayur dan air. Ambil botol semprot dan isi dengan campuran sabun, minyak, dan air.
Pastikan untuk mengocok botol sebelum digunakan. Oleskan pada tanaman setiap 9 - 10 hari untuk mengendalikan kutu daun.
6. Singkirkan dengan Tangan
Kenakan sarung tangan taman dan jatuhkan mereka dari batang, daun, kuncup bunga, atau di mana pun Moms melihatnya.
Lalu, masukkan ke dalam ember berisi air sabun untuk membunuh mereka.
Moms juga dapat memotong atau memangkas area yang terkena dan memasukkannya ke dalam ember.
Baca juga: Bromelia, Tanaman Hias Berdaun Indah yang Bisa Bersihkan Udara
Cara Mencegah Kutu Daun
Kutu daun memang mengganggu tanaman Moms, tetapi ini bisa dicegah dengan berbagai cara, lho Moms!
Lakukan beberapa cara berikut ini untuk mencegah tanaman ini terkena hama, di antaranya melalui:
1. Minyak Hortikultura
Untuk pohon buah atau pohon peneduh, semprotkan minyak hortikultura yang tidak aktif untuk membunuh telur kutu musim dingin.
2. Letakkan Serangga Tambahan
Serangga yang bermanfaat, seperti kepik, sayap renda, dan tawon parasit, akan memakan kutu daun.
Populasi tambahan serangga ini dapat dipesan secara online dan membantu menjaga populasi kutu tetap terkontrol sejak awal.
Baca juga: Asam Lambung Naik saat Hamil, Ini 7 Cara Mengatasinya!
3. Gunakan Tanaman Pendamping
Penanaman pendamping bisa sangat membantu untuk menjauhkan kutu daun dari tanaman. Kutu daun ditolak oleh catnip.
Sementara hama ini sangat tertarik pada mustard dan nasturtium.
Tumbuhkan tanaman ini di dekat tanaman yang lebih berharga sebagai perangkap kutu daun.
Periksa tanaman perangkap secara teratur untuk mencegah populasi kutu melompat ke tanaman yang berharga.
Nasturtium merusak rasa getah pohon buah untuk kutu daun dan akan membantu menjauhkan kutu dari brokoli.
Bawang putih dan daun bawang mengusir kutu daun saat ditanam di dekat selada, kacang polong, dan semak mawar.
Demikian penjelasan mengenai kutu daun, cara mengatasi dan mengendalikannya.
Jangan ragu untuk dicoba di rumah, ya, Moms!
- http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/90420/Tips-Cara-Membasmi-Kutu-Daun-Pada-Tanaman-Cabe/
- https://protan.faperta.unej.ac.id/kutu-daun-aphids-hama-biadap/#:~:text=Kutu%20daun%20merupakan%20hama%20tanaman%20cabai%20yang%20menyerang%20pada%20musim%20kemarau.&text=Gejala%20yang%20ditimbulkan%20sebagai%20serangan,tanaman%20bisa%20layu%20bahkan%20mati.
- https://www.gardendesign.com/how-to/aphids.html
- https://www.almanac.com/pest/aphids
- https://www.sundaygardener.net/how-to-get-rid-of-aphids-on-peppers/
- https://www.thechilliking.com/aphids-on-chilli-pepper-plants-how-i-solved-the-problem/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.