Letak Astronomis Indonesia serta Dampak dan Keuntungannya
Letak astronomis Indonesia biasanya masuk ke dalam pelajaran Geografi di sekolah. Hal ini perlu diketahui karena termasuk pengetahuan umum.
Perlu diketahui, letak astronomis Indonesia membawa dampak dan pengaruh bagi iklim dan perbedaan waktu di Indonesia.
Letak astronomis Indonesia adalah posisi Indonesia terhadap garis khayal pada peta, yaitu garis lintang dan garis bujur.
Sebagai informasi, garis bujur adalah garis khayal yang menggabungkan kutub utara dan selatan.
Hal tersebut lah yang memengaruhi zona waktu Indonesia yang terbagi menjadi 3, WIB, WIT, dan WITA.
Sementara garis lintang, garis khayal yang membagi posisi bumi terhadap garis khatulistiwa atau garis tengah Bumi.
Nah, garis lintang ini yang memengaruhi iklim di Indonesia.
Jadi, pengaruh letak astronomis Indonesia dari garis lintang membuat iklim jadi tropis.
Lalu apa saja keuntungan, dampak dan pengaruh letak astronomis Indonesia terhadap kehidupan?
Simak selengkapknya dalam artikel berikut ini.
Baca Juga: Mengenal Letak Astronomis Benua Afrika dan Geografisnya
Letak Astronomis Indonesia
Letak astronomis Indonesia adalah di antara 6° LU (Lintang Utara)—11° LS (Lintang Selatan) dan 95° BT (Bujur Timur)—141° BT.
Letak astronomis ini kemudian terbagi dalam wilayah-wilayah dan ditandai dengan:
- Wilayah Indonesia paling utara berada di Pulau Weh, Provinsi Aceh, yang terletak pada 6° LU,
- Wilayah Indonesia paling utara berada di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, yang terletak pada 11° LS,
- Wilayah Indonesia paling barat berada di Pulau Beureuh, Provinsi Aceh, yang terletak pada 95° BT, dan
- Wilayah Indonesia paling Timur berada di Merauke, Papua, yang terletak pada 141° BT.
Garis yang satu ini tak hanya ada di pengembangan ilmu astronomi yang ada di cabang-cabang ilmu biologi.
Berikut ini adalah letak astronomis Indonesia berdasarkan garis lintang dan garis bujur, yaitu:
1. Pengaruh Garis Bujur
Seperti yang sudah disinggung di atas, garis bujur memengaruhi zona waktu di Indonesia yang akhirnya menjadi 3 bagian.
Garis bujur 0 derajat ini dimulai dari kota Greenwich di Inggris.
Garis bujur yang terletak di sebelah timur garis 0 derajat disebut garis Bujur Timur (BT).
Sementara yang terletak di sebelah barat garis disebut dengan garis Bujur Barat (BB).
Nah, dengan adanya garis-garis inilah yang membuat Indonesia terbagi menjadi 3 zona waktu.
Zona waktu Indonesia adalah GMT+7 atau Waktu Indonesia Barat (WIB), GMT+8 Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan GMT+9 Waktu Indonesia Timur (WIT).
Secara umum, waktu di Indonesia memiliki beda satu jam dari setiap wilayahnya.
2. Pengaruh Garis Lintang
Garis lintang membagi posisi Bumi terhadap garis khatulistiwa atau garis tengah dalam posisi horizontal.
Garis yang berada di atas garis khatulistiwa bernama Lintang Utara (LU), sementara garis yang di bawah khatulistiwa adalah Lintang Selatan (LS).
Garis inilah yang membuat Indonesia memiliki iklim tropis.
Jadi, negara yang dilalui garis khatulistiwa ini memiliki iklim tropis.
Sebab, sinar matahari paling banyak akan mengenai bagian Bumi di bagian garis khatulistiwa, termasuk Indonesia.
Hal ini juga yang membuat Indonesia hanya memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Kondisi iklim ini pun hampir sama dengan wilayah Asia Tenggara lain, seperti Singapura, Malaysia dan lainnya.
Baca Juga: 5 Klasifikasi Iklim di Dunia serta Penjelasan Lengkapnya
Pengaruh Letak Indonesia Terhadap Iklim
Sesuai dengan penjelasan di atas, letak astronomis Indonesia mempengaruhi kondisi iklim seluruh wilayah.
Indonesia berada di sepanjang garis khatulistiwa yang artinya Indonesia mempunyai iklim tropis.
Wilayah yang memiliki iklim tropis akan mendapatkan sinar matahari sebagai pusat tata surya sepanjang waktu.
Hal ini tentu akan berbeda dengan yang terjadi pada negara yang memiliki iklim subtropis empat musim.
Berikut ini ciri-ciri iklim yang dipengaruhi oleh letak astronomis Indonesia.
1. Curah Hujan Tinggi
Mengutip laman Socratic.org ciri pertama iklim tropis adalah curah hujan yang tinggi.
Wilayahnya yang panas membuat air lebih banyak menguap, sehingga curah hujan lebih tinggi.
Dalam satu tahun, wilayah ini memiliki hujan yang sangat lebat disertai dengan petir.
Hal ini biasanya dipengaruhi oleh kondisi angin di wilayah tersebut.
Letak geografis Indonesia membuat hampir semua wilayahnya mengalami kondisi tersebut.
2. Memiliki Hutan Hujan Tropis yang Luas
Tingginya curah hujan di daerah tropis membuat tanaman tumbuh dengan lebat.
Di wilayah dengan iklim tropis, seperti Indonesia terdapat hutan hujan tropis yang lebat.
3. Suhu Udara yang Tinggi
Letak astronomis Indonesia juga berpengaruh terhadap suhu udara.
Suhu udara di Indonesia cenderung tinggi, yaitu berada di angka 20 sampai 30 derajat Celsius.
Di bulan tertentu, suhu udara di Indonesia dapat mencapai lebih dari 30 derajat Celsius.
4. Kelembapan Udara yang Tinggi
Pulau-pulau di Indonesia mudah dipengaruhi peredaran udara yang datang dari laut-laut yang mengelilinginya.
Akibatnya, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Hal inilah yang menyebabkan kelembaban udara rata-rata yang tinggi pula.
Dampak Letak Indonesia Terhadap Zona Waktu
Letak astronomis Indonesia ini dapat memengaruhi perbedaan waktu yang ditetapkan mulai dari titik lintang dan juga bujur 0 derajat di Kota Greenwich Inggris.
Untuk Indonesia sendiri dibagi menjadi tiga zona waktu, yakni WIB (Waktu Indonesia Barat), WIT (Waktu Indonesia Timur), dan WITA (Waktu Indonesia Tengah) sesuai dengan Keputusan Presiden No.41 Tahun 1987.
1. Waktu Indonesia Barat (WIB)
Zona waktu Indonesia ini berlaku untuk wilayah di bagian barat, dengan GMT +7.
Daerah yang masuk ke dalam zona waktu WIB adalah seluruh provinsi di Pulau Sumatera, seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Madura, serta Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
2. Waktu Indonesia Tengah (WITA)
Zona waktu Indonesia ini berlaku untuk wilayah di bagian tengah, dengan GMT +8.
Wilayah yang masuk kedalam zona waktu WITA adalah Pulau Bali, seluruh provinsi di Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, serta Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan.
Jika di wilayah Indonesia barat pukul 10.00 WIB, maka di Indonesia tengah sudah pukul 11.00 WITA.
3. Waktu Indonesia Timur (WIT)
Zona waktu Indonesia ini berlaku untuk wilayah di bagian timur, dengan GMT +9.
Wilayah yang termasuk zona waktu WIT adalah di seluruh provinsi Pulau Papua dan Maluku.
Jika dibandingkan dengan zona waktu WIB, WIT mempunyai selisih waktu 2 jam.
Sedangkan, dengan WITA mempunyai selisih waktu 1 jam.
Jadi, misalkan di Indonesia barat pukul 10.00 WIB, maka di Indonesia bagian timur sudah pukul 12.00 WIT.
Itulah, pengaruh letak astronomis terhadap Indonesia, yaitu memengaruhi iklim serta pembagian wilayah waktu.
Baca Juga: Daftar Negara Benua Australia dan Ciri Khas Wilayahnya
Keuntungan Letak Astronomis Indonesia
Letak Indonesia berdasarkan astronomis telah memberikan beberapa keuntungan.
Berikut adalah beberapa keuntungan yang disebabkan letak astronomis Indonesia.
1. Memiliki Hutan Hujan Tropis yang Luas
Iklim tropis telah membuat Indonesia dapat memiliki hutan hujan tropis.
Hutan hujan tropis adalah merupakan penyumbang oksigen terbesar bagi dunia yang dapat mengurangi pemanasan global.
Hutan hujan tropis juga adalah merupakan habitat yang ideal untuk flora dan fauna.
2. Lahan Pertanian dan Perkebunan yang Subur
Intensitas curah hujan yang cukup tinggi serta disinari matahari sepanjang tahun membuat tanah di Indonesia menjadi sangat subur.
Melimpahnya hasil pertanian serta perkebunan dapat membantu untuk meningkatkan perekonomian negara.
3. Terhindar dari Angin Topan
Suhu di daerah tropis tinggi serta tekanannya cukup rendah, sehingga massa udara akan dipaksa naik secara vertikal ketika melewati daerah khatulistiwa.
Akibat kenaikan massa udara tersebut, Indonesia terbebas dari adanya angin topan.
Baca Juga: Memahami Iklim Fisis, Ciri-Ciri, dan Klasifikasinya
4. Tidak Memilki Musim Dingin yang Merepotkan
Beberapa orang menganggap bahwa musim dingin yang bersalju adalah musim yang merepotkan.
Hal ini karena membutuhkan perhatian ekstra, mulai dari pakaian yang harus digunakan, hingga perlengkapan tambahan untuk menghadapi musim dingin yang bersalju.
Tinggal di lingkungan beriklim tropis, tentu saja tidak akan mengalami kerepotan akan musim dingin, sehingga bagi Moms yang tidak suka dengan cuaca dingin, Indonesia adalah lokasi yang pas.
5. Tempat Tujuan Pariwisata Alam
Pemandangan alam yang terdapat di sejumlah daerah di Indonesia sangat menawan dan banyak dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Pemandangan alam Indonesia yang menawan tersebut tidak terlepas dari adanya pengaruh iklim tropis.
Jadi ternyata kondisi Indonesia yang kita rasakan seperti saat ini dipengaruhi oleh letak astronomisnya.
6. Punya Flora dan Fauna Beragam
Indonesia memang tidak memiliki musim salju seperti negara-negara lainnya.
Namun, hal ini membuat Indonesia kaya akan keragaman flora dan fauna.
Bahkan Indonesia memiliki beragam hewan dan tumbuhan endemik yang tidak ada di negara lainnya.
Keragaman ini pun ditemukan di laut, pegunungan, hingga di dataran.
Perbedaan Letak Astronomis dengan Letak Geografis
Saat membicarakan letak suatu wilayah di muka bumi, maka kita bisa menyebutnya berdasarkan dua jawaban berbeda, yakni berdasarkan astronomis dan geografis.
Kedua jawaban tersebut sudah disepakati dunia internasional.
Meski keduanya berbeda, tetapi tampaknya tidak sedikit orang, khususnya awam, yang kesulitan memahaminya.
Untuk mengatasi kesulitan itu, mari simak artikel berikut ini!
1. Definisinya Berbeda
Secara definisi, astronomi adalah letak yang ditentukan berdasarkan garis astronomis, yakni garis khayal berupa garis lintang dan garis bujur.
Alasan disebut garis khayal karena keduanya tidak benar-benar ada, alias hanya ditampilkan pada peta atau globe saja.
Garis lintang dibentuk secara horizontal dan garis bujur secara vertikal.
Titik temu antara keduanya membentuk titik koordinat yang menyatakan lokasi tertentu.
Sedangkan, "geografis" memiliki kata dasar "geografi". Mengutip Etymonline, "Geografi" sendiri juga berasal dari bahasa Yunani, yakni "Geo" artinya bumi dan "Graphos" artinya penulisan.
Maka, dari dua kata itu, "geografi" adalah penulisan bumi.
Penulisan bumi maksudnya berkaitan dengan objek yang ada di bumi.
Lalu, jika berkaitan dengan letak, maka letak geografis merujuk pada posisi objek di muka bumi.
Baca Juga: Batas Laut Pulau Kalimantan Berdasarkan Peta dan Kondisi Geografisnya
2. Contoh Letak Astronomis Indonesia dan Geografis
Atas perbedaan definisi, tentu contoh keduanya pun berbeda.
Sebagai contoh letak astronomis Indonesia, antara lain:
- Indonesia terletak di garis astronomis 6° Lintang Utara (LU) sampai 11° Lintang Selatan (LS) dan 95° Bujur Timur (BT) sampai 141° BT.
- Letak astronomis Inggris membentang dari 49° LU sampai 61° LU dan 2° BT sampai 10° Bujur Barat (BB)
- Mesir berada di 22° LU sampai 32° BT dan 25° BT sampai 36° BT.
Sedangkan, contoh letak geografis sebagai berikut:
- Indonesia berada di antara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, dan di antara dua benua, yaitu Asia dan Australia.
- Amerika Serikat berbatasan darat dengan Kanada di Utara dan Meksiko di Selatan
- Afrika Selatan bersebelahan dengan Samudra Atlantik di pantai barat, Samudra Selatan, dan Samudra Hindia di pantai timur
3. Fungsinya Berbeda
Secara sederhana, letak astronomis Indonesia memiliki fungsi untuk mendapatkan titik lokasi yang spesifik.
Titik tersebut biasanya ditunjukkan dengan koordinat, sehingga membantu manusia untuk mengetahui lokasi dan arah yang tepat.
Misalkan, Moms ingin pergi ke Ancol dengan menggunakan bantuan peta digital.
Peta tersebut nanti akan menunjukkan titik lokasi melalui koordinat untuk memudahkan kamu menuju Ancol.
Sedangkan, dilansir Sciencing, pemanfaatan letak geografis bertujuan untuk mengetahui lokasi berdasarkan penggambaran muka bumi.
Ini untuk memperjelas penggunaan koordinat sebagai petunjuk arah.
Misalkan, jika pergi ke Ancol mengandalkan koordinat, Moms perlu juga mengetahui lokasi Ancol secara geografis.
Lokasi Ancol yang berada di pesisir Teluk Jakarta memberikan gambaran sehingga dapat mencapai lokasi secara tepat.
4. Memiliki Perbedaan Dampak
Berbeda definisi, contoh, dan fungsi juga melahirkan perbedaan dampak.
Dilansir Astronomy, biasanya letak astronomis berdampak pada penentuan zona waktu dan iklim.
Sedangkan, letak geografis berpengaruh pada kondisi sosial-budaya, kestrategisan dan pembangunan wilayah.
Misalkan, dengan letak astronomi seperti itu, maka Indonesia memiliki tiga zona waktu dan beriklim tropis.
Lalu, karena terletak di antara dua benua dan dua samudera, Indonesia memiliki kehidupan sosial-budaya yang beragam.
Pembangunan berjalan cepat karena ditunjang oleh posisi strategis yang dimiliki Indonesia.
Baca Juga: 10 Komponen Peta dan Fungsinya, Wajib Moms Ketahui!
Itulah informasi mengenai letak astronomis Indonesia dan pengaruhnya terhadap Indonesia.
Semoga ilmu dan informasi ini membantu, ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7236730/
- https://socratic.org/questions/what-are-the-characteristics-of-tropical-climates
- https://brainly.co.id/tugas/11327127
- https://azraid.com/?p=9854#:~:text=Astronomical%20Limits&text=Indonesia%20itself%20is%20located%20between,%C2%B0E%20%E2%80%93%20141%C2%B0E.
- https://sciencing.com/uses-landforms-7684675.html
- https://www.astronomy.com/science/how-earths-tilt-creates-short-cold-january-days/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.