13 Juli 2022

Limfedema, Ini Segala Hal yang Perlu Dicatat dan Diingat

Limfedema bisa mengancam jiwa jika tidak diobati. Kenali gejala dan pengobatannya

Limfedema mungkin cukup asing di telinga Moms dan Dads.

Meski demikian, kondisi ini tetap harus diwaspadai sebelum benar-benar terjadi.

Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang gejala, penyebab, diagnosis, dan pengobatan limfedema lewat fakta di bawah ini!

Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mencegah Kanker Ovarium

Apa Itu Limfedema?

operasi limfedema
Foto: operasi limfedema (Healthline.com)

Foto: Operasi Medis (Orami Foto Stocks)

Limfedema adalah kondisi pembengkakan jaringan yang disebabkan oleh penumpukan cairan kaya protein. Cairan ini biasanya dialirkan melalui sistem limfatik tubuh.

Penyakit ini biasanya mempengaruhi lengan, kaki, dada, perut, leher, dan organ intim.

Bila dibiarkan tanpa pengobatan, limfedema bisa bertambah parah. Hal ini akan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi seperti berikut:

  • Infeksi kulit (selulitis), karena cairan terjebak di kulit mengundang bakteri untuk menginfeksi.
  • Sepsis, yaitu infeksi menyebar ke aliran darah dan berpotensi mengancam jiwa.
  • Kulit menebal dan mengeras, sehingga menyerupai kulit gajah.
  • Muncul lepuhan di kulit.
  • Kanker jaringan lunak.

Baca juga: Mengenal Kista Ovarium yang Tidak Boleh Dianggap Remeh Wanita

Apa Saja Tanda dan Gejala Limfedema?

kaki-bengkak.jpg
Foto: kaki-bengkak.jpg

Foto: Kaki Bengkak (Orami Photo Stocks)

Setiap orang dapat mengalami gejala limfedema yang berbeda-beda.

Secara umum, gejala-gejala yang bisa terjadi adalah sebagai berikut:

  • Pembengkakan sebagian atau seluruh lengan maupun kaki, termasuk jari tangan maupun kaki
  • Sesak napas
  • Rentang gerak terbatas
  • Infeksi berulang
  • Pengerasan dan penebalan kulit (fibrosis)

Tanda dan gejala limfedema dapat berkisar dari ringan hingga berat.

Bila Moms dan Dads mengalami gejala yang disebutkan di atas, segera periksakan diri ke dokter, ya!

Baca juga: Hari Kanker Sedunia 2022, Pentingnya Kemudahan Akses Pengobatan kanker untuk Pasien

Apa Penyebab Limfedema?

radioterapi.jpg
Foto: radioterapi.jpg

Foto: Pasien Kanker (Orami Photo Stocks)

Sistem limfatik adalah jaringan pembuluh yang membawa cairan limfa kaya protein ke seluruh tubuh.

Sistem ini menjadi bagian dari kekebalan tubuh, dengan adanya kelenjar getah bening yang berfungsi sebagai penyaring dan mengandung sel-sel yang melawan infeksi.

Cairan getah bening dikeluarkan melalui pembuluh getah bening oleh kontraksi otot saat tubuh bergerak.

Nah, limfedema terjadi ketika pembuluh getah bening tidak mampu mengalirkan cairan getah bening dalam jumlah memadai, biasanya dari lengan atau kaki.

Selain itu, ada pula beberapa penyebab limfedema lainnya, yaitu:

  • Adanya sel kanker yang memblokir pembuluh getah bening atau pembesaran kelenjar getah bening
  • Menjalani radioterapi untuk menyembuhkan kanker di sekitar kelenjar getah bening
  • Menjalani operasi pengangkatan kelenjar getah bening
  • Infeksi cacing yang menyumbat kelenjar getah bening
  • Gangguan bawaan lahir yang menyebabkan sistem limfatik tidak berkembang dengan sempurna

Limfedema bisa terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, orang dengan kondisi berikut ini memiliki risiko lebih besar terkena penyakit tersebut.

Baca juga: 8 Makanan Pantangan Rematik yang Harus Dihindari untuk Cegah Gejala Kambuh

Bagaimana Diagnosis Limfedema?

Proses USG Fetomaternal
Foto: Proses USG Fetomaternal (Hopkinsmedicine.org)

Foto: Prosedur USG (Orami Photo Stocks)

Gejala yang terjadi akibat limfedema bisa serupa dengan masalah kesehatan lainnya.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut guna menegakkan diagnosis penyakit tersebut.

Ada pun beberapa tes kesehatan yang perlu dijalani untuk menegakkan diagnosis limfedema, yaitu:

  • Pemindaian MRI
  • CT scan
  • USG
  • Limfo Scintigrafi, yaitu penyuntikan pewarna radioaktif ke pembuluh getah bening untuk mengetahui penyumbatan lewat pemindaian mesin

Tes kesehatan lain juga mungkin perlu dilakukan guna mengetahui penyebab yang mendasari limfedema.

Dengan mengetahui penyebabnya, dokter dapat memutuskan jenis pengobatan yang paling sesuai.

Baca juga: Pahami Jenis dan Fungsi Melakukan Tes Darah untuk Kesehatan

Apa Saja Pilihan Pengobatan Limfedema?

ilustrasi-minum-obat
Foto: ilustrasi-minum-obat (Canva.com)

Foto: Minum Obat (Orami Photo Stocks)

Tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi limfedema.

Namun, menukil Mayo Clinic, dokter akan melakukan pendekatan untuk meringankan gejala dengan cara berikut ini:

1. Minum obat

Limfedema dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri di kulit (selulitis). Oleh karena itu, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik.

Obat dapat diminum ketika gejala selulit muncul.

2. Terapi

Dokter dapat mengajari pasien tentang teknik dan peralatan yang dibutuhkan untuk membantu mengurangi pembengkakan akibat limfedema.

Secara umum, tekniknya adalah seperti berikut:

  • Latihan untuk merangsang kontraksi otot-otot di lengan atau kaki, sehingga membantu mengeluarkan kelebihan cairan dari anggota tubuh yang bengkak.
  • Memindahkan cairan yang terperangkap di anggota tubuh ke pembuluh getah bening yang sehat, yakni menggunakan teknik pijatan.
  • Menggunakan perban kompresi untuk membungkus seluruh anggota tubuh guna mendorong cairan getah bening mengalir kembali ke batang tubuh.
  • Memakai pakaian kompresi berupa stocking elastis untuk mendorong cairan ke pembuluh getah bening yang sehat.

3. Operasi

Jika pengobatan limfedema di atas tidak efektif mengatasi gejala, tindakan lanjutan yang bisa dipilih adalah operasi.

Beberapa pilihan operasi limfedema, antara lain:

  • Transplantasi Kelenjar Getah Bening

Kelenjar getah bening diambil dari area tubuh yang berbeda. Hal ini untuk kemudian dilekatkan pada jaringan pembuluh getah bening di anggota tubuh yang terkena.

Banyak orang dengan limfedema tahap awal melihat hasil yang baik dari operasi ini.

Operasi ini juga dapat mengurangi frekuensi terapi kompresi.

  • Membuat Jalur Drainase Baru

Pilihan lain untuk meredakan limfedema tahap awal, yakni prosedur pembuatan jalur drainase baru.

Dokter akan menciptakan koneksi baru antara jaringan getah bening dan pembuluh darah.

Kelebihan cairan getah bening kemudian akan dikeluarkan dari anggota tubuh melalui pembuluh darah.

  • Pengangkatan Jaringan Fibrosa

Pada limfedema parah, jaringan lunak di tungkai menjadi berserat dan mengeras.

Beberapa jaringan yang mengeras bisa diangkat melalui prosedur sedot lemak.

Dalam kasus yang sangat parah, jaringan dan kulit yang mengeras dapat diangkat dengan tindakan pembedahan.

Baca juga: 15 Makanan Pembakar Lemak, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan!

Itu dia beberapa hal penting yang perlu Moms ingat terkait limfedema. Selalu jaga kesehatan agar terhindar dari risiko penyakit ini, ya, Moms!

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lymphedema/symptoms-causes/syc-20374682
  • https://www.cancer.gov/about-cancer/treatment/side-effects/lymphedema/lymphedema-pdq
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537239/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.