15 Makanan Khas NTT, Ada Catemak Jagung hingga Sei Sapi
Nusa Tenggara Timur (NTT), sebuah provinsi di Indonesia yang terkenal dengan keindahan alamnya, juga memiliki kekayaan makanan khas NTT.
Salah satu hal menarik dari kuliner NTT adalah penggunaan bahan-bahan lokal yang tidak hanya unik tetapi juga menyehatkan.
Dari ikan segar yang dipanen langsung dari perairan biru NTT, hingga penggunaan jagung dan ubi sebagai sumber karbohidrat utama.
Apa saja makanan khas NTT? Yuk, simak di bawah ini, Moms.
Baca Juga: 11 Makanan Khas Suku Bugis, Ada Coto Makassar hingga Konro!
Makanan Khas NTT yang Wajib Dicoba
Dilansir dari NTTProv.go.id, saat ini Provinsi NTT memiliki 21 Kabupaten dan 1 Kota.
Tentunya, makanan khas NTT yang enak sudah pasti bisa ditemukan termasuk ragamnya. Nah, berikut ini makanan khas NTT.
1. Kolo
Tak hanya di daerah lain di Indonesia, nasi bakar pun bisa ditemukan di NTT tapi biasanya disebut sebagai Kolo.
Kolo dimasak di dalam bambu yang nantinya ditaruh di atas bara api untuk dibakar.
Cara membuatnya, cuci beras dan sebelum dimasukkan ke dalam bambu muda dengan panjang sekitar 30 cm.
Beras tersebut sudah dicampur dengan bumbu-bumbu khas NTT. Setelah itu beras yang dicampur bumbu dimasukkan ke dalam bamboo.
Jangan lupa tutup bamboo tempat memasukkan beras pada bambu dengan daun pisang.
Lalu, bambu ini ditaruh berdiri di bara api untuk dibakar. Proses membakar ini dilakukan setengah jam.
Setelah matang, kolo dikeluarkan dari bambu dan digulung dengan daun sebagai bungkusan.
Biasanya, Kolo disajikan pada acara-acara adat. Selain itu, Kolo biasanya dijadikan menu utama yang akan disantap bersama dengan sayur dan lauk apapun.
Baca Juga: Intip, Ini 8 Makanan Khas Melayu yang Wajib Banget Dicoba!
2. Catemak Jagung
Menurut sumber balitsereal.litbang.pertanian.go.id, jagung merupakan makanan penduduk Nusa Tenggara Timur (NTT).
Produktivitasnya masih tergolong rendah karena kebanyakan diusahakan di lahan kering (kebun/tegal) dan sedikit di pekarangan.
Sehingga tak aneh, makanan khas NTT selanjutnya adalah Catemak Jagung.
Catemak jagung dinilai sehat karena bahannya yang natural dan biasanya dihidangkan sebagai makanan penutup.
Untuk rasa, catemak jagung memiliki rasa asin dan gurih.
Cara membuat catemak jagung ini yaitu jagung, kacang tanah, kacang hijau dan terkadang juga ditambah dengan labu ataupun sayur-sayuran lainnya.
Bahan-bahan tersebut direbus dengan air yang telah dibumbui dengan garam dan bumbu penyedap.
Sebagai gambaran, Catemak Jagung ini mirip dengan kolak baik cara masak dan penampilannya, karena setelah matang catemak jagung ini memiliki kuah cokelat.
Biasanya, catemak jagung ini dimakan sebagai hidangan penutup pada saat sarapan maupun makan siang.
3. Jagung Bose
Karena jagung sebagai makanan popok, maka tak aneh ada juga makanan khas NTT yang terbuat dari sayur ini.
Jagung bose adalah makanan yang digunakan sebagai pengganti nasi.
Umumnya, terdiri dari jagung dan kacang-kacangan yang dimasak dengan santan.
Walaupun begitu, variasi makanan khas NTT yang enak ini ada banyak, disesuaikan dengan selera masing-masing.
Cara memasaknya, yaitu memasak air pada panci hingga mendidih masukkan kacang-kacangan (biasanya kacang merah dan kacang tanah).
Setelah kacang empuk masukan jagung ke dalam panci, bisa juga ditambahkan bahan lain seperti labu dan sayur-sayuran.
Apa bila bahan sudah matang, campurkan santan lalu berilah garam dan bumbu penyedap kedalamnya.
Biarkan sampai kuah agak menyusut dan terserap oleh bahan-bahan setelah itu angkat dan jagung bose siap disajikan.
Biasanya jagung bose disajikan dengan lauk daging (ayam atau sapi).
Daging ini bisa dicampurkan pada saat memasak ataupun dipisah sebagai toping.
Pada dasarnya makanan khas NTT ini mirip dengan daging asap (smoked beef) pada kuliner barat.
Perbedaanya adalah pada proses pembakarannya.
Jika Moms tidak tau, pengasapan daging biasanya dilakukan untuk membuat daging menjadi tahan lama saat disimpan.
Proses pengasapan ini biasanya ditujukan untuk menghilangkan kelembapan pada daging dan menghalangi bakteri pembusuk makanan untuk berkembang.
Baca Juga: 10 Resep Saus BBQ Sederhana, Cocok untuk Olahan Steak
4. Sei Daging Sapi
Dalam bahasa Pulau Rote, Se’i berarti daging tipis yang memanjang.
Berawal dari nama ini, se’i memang daging yang dipotong memanjang sebelum dilakukan proses pengasapan.
Pada awalnya di Pulau Rote, Se’I menggunakan bahan daging buruan seperti rusa dan babi hutan.
Namun, masa kini, bisa disesuaikan dengan daging sapi.
Hal yang membedakan se’i daging sapi ini dengan daging sapi asap biasa adalah penggunaan arang dan kayu tanaman kosambi.
Pengasapan menggunakan kosambi akan memberikan aroma dan sensasi berbeda jika dibandingkan daging sapi asap biasa.
Proses pembutannya dimulai dengan melumuri daging sapi dengan garam, bumbu seperit lada dan penyedap rasa, serta madu timor yang bisa dijumpai di NTT.
Sisihkan daging untuk menyerap bumbu dan biarkan selama beberapa jam.
Sebelum memulai pembakaran iris daging mejadi panjang-panjang dengan ketebalan sekitar 2- 3 cm.
Siapkan bara dari kayu kosambi dan tutup dengan daun kosambi. Pasang daging sapi di atasnya agar hanya terkena hawa panas dan asap, bukan bara langsung.
Biasanya posisi daging sapi ini digantung diatas bara agak tinggi supaya tidak terkena apinya.
Setelah berjam-jam proses pengasapan, se’i daging sapi asap siap dikonsumsi atau bisa juga dijadikan masakan khas NTT untuk oleh-oleh seperti layaknya daging dendeng.
5. Kue Jawada
Makanan khas NTT untuk oleh-oleh selanjutnya yaitu kue jawada. Nah, kue ini salah satu makanan tradisional masyarakat di pulau Flores.
Kue ini miliki tekstur renyah sehingga sering juga disebut kue rambut karena bentuknya terlihat seperti rambut.
Wisatawan lokal maupun asing tidak boleh melewatkan mencicipi makanan khas NTT ini.
Masyarakat NTT khususnya Flores biasanya menyantap kue rambut ditemani dengan kopi hangat yang pastinya menambah cita rasa.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Makanan Khas Bangladesh yang Unik, Wajib Coba
6. Jagung Titi
Jagung titi yang masih berasal dari pulau Flores ini terbuat dari biji jagung yang dimasak setengah matang.
Jagung yang sudah dimasak kemudian dititi atau ditumbuk di atas batu sehingga bentuknya menjadi gepeng.
Tak jarang, masyarakat menjadikan jagung titi dikonsumsi sebagai pengganti nasi. Cara mengonsumsinya sebagai pengganti nasi.
Soal cara makannya, jagung titi itu beragam bisa dimulai dengan ditemani secangkir kopi.
Ada yang dicampur dengan air putih seperti membuat sereal, bisa pula dengan disangrai terlebih dulu dengan diberi sedikit garam atau penyedap rasa.
7. Rumpu Rampe
Rumpu rampe adalah makanan khas NTT yang enak berupa tumisan campur antara daun dan bunga papaya.
Tumisan ini biasanya disajikan di rumah sebagai hidangan sayur favorit.
Biasanya makanan yang terdiri dari daun serta bunga papaya ini ditumis dengan bawang merah, bawang putih, cabe merah, dan bahkan cabe rawit jika menyukai rasa pedas.
Semua bahan tadi ditumis dengan bumbu seperti garam dan gula serta rempah-rempah lain.
8. Pelepah Manuk
Pelepah Manuk awalnya adalah makanan khas NTT yang diolah dari burung, namun lama kelamaan makanan ini menggunakan bahan ayam walaupun dengan bumbu yang sama.
Ayam ataupun burung pada pelepah manuk biasanya dimasak dengan cara dibakar baru nanti akan dimasukan dalam panci yang sudah berisi bumbu-bumbu dan rempah-rempah.
Setelah ayam masuk ke panci dengan bumbu dan rempah, tambahkan santan lalu masak sampai daging ayam ataupun burung meresap campuran santan, bumbu dan rempah.
Ketika kuah mengental angkat dan pelepah manuk siap disantap.
Baca Juga: 22 Makanan Khas Jambi yang Wajib Dicicipi, Bikin Rindu!
9. Sambal Teri NTT
Sambal teri sebenaranya adalah sambal khas NTT. Tapi, karena kepopulerannya banyak daerah mengadopsi sambal ini.
Karena populer, pada jaman sekarang bisa menemui sambal dibanyak tempat makan seluruh Indonesia.
Cara membuatnya yaitu campur cabai rawit dan cabe merah, uleg bersama dengan potongan tomat dan bawang putih serta bawang merah.
Tumis campuran itu bersama dengan ikan teri.
Setelah teri matang ankat dan tiriskan. Sebelum disajikan, peras jeruk nipis diatasnya agar memberi sensasi asam.
Tentunya, sambal ini juga bisa menjadi makanan khas NTT untuk oleh-oleh.
10. Ubi Nuabosi
Nusa Tenggara Timur benar-benar memiliki kekayaan alam yang mendukung beragamnya varian kuliner yang dimiliki provinsi beribukota Kupang ini.
Salah satu dari sekian banyak kekayaan alam tersebut yaitu ubi Nuabosi.
Ubi Nuabosi atau dalam bahasa setempat “Uwi Ai Nuabosi” bisa dibilang bukan ubi biasa.
Karena, ubi khas Ende ini memiliki serat lebih sedikit serta terasa gurih dan lembut yang sudah diolah.
Biasanya, makanan khas NTT ini dimasak dan disuguhkan berteman sambal, pisang, dan minuman khas Kupang.
11. Muku Loto
Muku Loto berasal dari daerah Nagekeo, yaitu sebuah daerah di Pulau Flores.
Makanan ini merupakan salah satu makanan tua yang sudah ada sejak zaman para leluhur.
Nah, Muku Loto adalah salah satu sajian pada pesta perkawinan daerah setempat. Muku artinya pisang, sedangkan loto artinya hancur.
Jadi, muku loko adalah pisang hancur. Pisang yang digunakan adalah pisang yang masih muda alias mentah.
Biasanya, masakan ini menggunakan daging babi sebagai campurannya.
Karena, biasa disajikan untuk acara adat, sulit untuk menemukan makanan satu ini di rumah makan yang ada di NTT.
Baca Juga: Resep Jagung Bose, Makanan Khas NTT yang Gurih dan Bergizi!
12. Manggulu
Makanan khas NTT yang enak selanjutnya adalah Manggulu. Rasanya manis dengan bentuk mirip dodol.
Makanan ini berasal dari Sumba Timur. Bahannya adalah buah pisang yang dikeringkan bersama dengan kacang tanah.
Manggulu dibungkus menggunakan daun pisang kering. Masyarakat setempat percaya daun pisang tersebut miliki nilai pengawet.
Tak hanya itu, jaman dulu manggulu merupakan makanan favoritnya para prajurit Belanda.
Bentuknya yang kecil dan rasanya yang manis, para prajurit selalu membawa makanan khas NTT ini kemana-mana sebagai penahan rasa lapar.
13. Ka’pu Pantunnu
Makanan khas NTT ini merupakan tumisan jantung pisang yang menjadi favorit masyarakat Sumba. Sepintas bentuknya mirip dengan rumpu rampe.
Cara membuatnya yaitu jantung pisang dibakar terlebih dulu kemudian dipotong kecil-kecil dan dicampur larutan kelapa.
Aromanya juga wangi apalagi ditambah daun kemangi.
Tapi, walaupun ini masuk kategori makanan khas NTT yang enak, tumisan ini tidak dijual di rumah makan manapun dan hanya disajikan saat acara tradisional ataupun berbagai festival-festival.
14. Wollapa
Sajian makanan khas NTT ini adalah salah satu jenis penganan tradisional suku Sabu Raijua.
Makanan tersebut dibuat dari beras yang ditumbuk halus kemudian dicampur gula merah lalu dibungkus menggunakan kulit jagung kering.
Biasanya sajian ini bisa ditemukan dengan mudah di pasar tradisional Sabu Raijua dengan harga yang ekonomis.
Baca Juga: 5 Varian Resep Baked Potato Broccoli, Cocok untuk Anak!
15. Ikan Lawar
Makanan khas NTT yang terakhir adalah ikan lawar. Seperti namanya, bahan utama dari Ikan Lawar adalah ikan.
Di NTT, jenis ikan yang digunakan bisa bervariasi tergantung pada ketersediaan lokal, tetapi sering kali menggunakan ikan laut segar seperti ikan tongkol, cakalang, atau tuna.
Ikan Lawar biasanya disajikan sebagai hidangan utama dan sering kali disandingkan dengan nasi.
Karena menggunakan ikan segar, Lawar menjadi hidangan yang tidak hanya lezat tetapi juga bergizi.
Demikianlah beberapa makanan khas NTT yang bisa dicoba ketika berada di sana. Moms atau Dads tentu bisa memasukkannya sebagai daftar bukan? Selamat mencoba!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.