4 Masalah Kulit Bayi saat Suhu Lembap dan Cara Mengatasinya
Tinggal di negara beriklim tropis menjadikan udara lingkungan sekitar terasa lembap. Hal ini menyebabkan pori-pori kulit terbuka dan membuatnya rentan terhadap kotoran, minyak, dan alergen.
Karena itu, penting menjaga kulit bayi tetap dingin, jaga udara sejuk, sehingga Si Kecil tidak gampang berkeringat yang dapat menyumbat pori-porinya. Termasuk bagi Si Kecil, yang akan mengalami ragam masalah kulit bayi di suhu lembap.
Baca Juga: 3 Cara Melembapkan Kulit Kering Bayi
Masalah Kulit Bayi Saat Suhu Lembap
Agar bisa mengantisipasinya, Moms harus tahu berbagai masalah kulit bayi di kala suhu sedang lembap.
1. Biang Keringat
Foto: Orami Stock Photos
Biang keringat atau miliaria pada bayi disebabkan oleh penutupan sebagian dari struktur kulit yang masih belum matang.
Jurnal American Family Physician menyebutkan bahwa biang keringat dialami hingga 40 persen bayi, dan biasanya muncul selama bulan pertama kehidupan.
Gejala biang keringat yaitu bintik-bintik merah kecil sehingga membuat kulit kasar, adanya rasa gatal, berduri, bengkak, dan kemerahan ringan. Kondisi ini dapat muncul di mana saja tubuh.
Perawatan terhadap biang keringat meliputi menghindari panas dan kelembapan berlebihan, memastikan asupan cairan cukup, mengenakan pakaian katun longgar dan menggunakan losion.
2. Dermatitis Atopik
Foto: Orami Stock Photos
Dermatitis atopik merupakan salah satu kondisi eksim yang bisa dialami bayi ketika suhu udara lembap.
Mengutip National Eczema, kondisi ini menyebabkan kulit Si Kecil merah, gatal dan meradang.
Dalam jurnal American College of Allergy, Asthma, & Immunology, disebutkan bahwa dermatitis atopik adalah penyakit kulit inflamasi kronis yang biasanya dialami pada anak usia dini.
Kebanyakan pasien dermatitis atopik memiliki riwayat keluarga dengan kondisi alergi rinitis, alergi konjungtivitis, dermatitis atopik, atau asma.
Pengobatan pasien yang mengalami dermatitis atopik dengan menggunakan emolien dan kombinasi kortikosteroid topikal.
Namun, pada kondisi yang parah mungkin perlu terapi sistemik, atau terapi lanjutan seperti fototerapi.
Baca Juga: Dermatitis Kontak pada Bayi, Mengapa Sering Terjadi?
3. Dermatitis Kontak
Foto: Orami Stock Photos
Pada Italian Journal of Pediatrics, disebutkan dermatitis kontak dapat merupakan proses inflamasi yang memengaruhi permukaan kulit yang disebabkan oleh kontak dengan bahan kimia, fisik dan/atau agen biotik di lingkungan.
Bentuk masalah kulit bayi saat suhu lembap ini umumnya mulai berkembang pada usia 2-3 tahun, terkadang bahkan pada awal enam bulan pertama.
Hal ini bisa disebabkan karena sistem kekebalan kulit yang belum matang selama dua tahun pertama kehidupan.
Pengobatan dermatitis kontak tergantung pada tingkat keparahannya. Tetapi untuk mencegahnya, bisa dengan menghindari kontak zat-zat yang memicu alergi.
Baca Juga: 4 Cara Alami Mengatasi Cradle Cap pada Bayi
4. Cradle Cap
Foto: Orami Stock Photos
Cradle cap adalah salah satu masalah kulit bayi saat suhu lembap. Cradle cap memiliki bentuk yang sekilas mirip dengan ketombe pada bayi.
Mengutip jurnal Paediatrics & Child Health, cradle cap muncul sebagai tambalan kulit yang keras pada kulit kepala bayi. Mungkin ada sedikit kemerahan di area sekitar terbentuknya cradle cap.
Kemerahan pada kulit bayi juga bisa muncul di bagian tubuh lain, termasuk lipatan leher, ketiak, di belakang telinga, wajah, dan area popok. Ini disebut dermatitis seboroik dan biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Cara penanganan cradle cap adalah dengan menyikat rambut dengan lembut, menggunakan emolien atau pelembap, membilas kulit kepala sampai bersih, dan menggunakan sampo anti-ketombe.
Itu dia Moms, empat masalah kulit bayi saat suhu lembap yang bisa terjadi pada Si Kecil. Jika pengobatan rumahan tidak bekerja dengan baik, segera konsultasi ke dokter.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.