Masalah Pendengaran Bayi, Apa Tanda-tandanya?
Kemampuan bayi untuk mendengar sebagian besar merupakan dasar dari kemampuannya untuk belajar.
Pemeriksaan pendengaran adalah cara yang paling penting untuk mengetahui apakah ada masalah pendengaran pada bayi atau tidak.
Tanda-tanda masalah pendengaran pada bayi bisa berbeda-beda dan tingkatannya pun bervariasi.
Ada yang memang bisa ditangani langsung, ada pula yang harus melalui observasi. Berita baiknya, masalah pendengaran dapat diatasi jika diketahui dengan cepat, misalnya saat bayi berusia 3 bulan.
Sebelum memeriksakannya ke dokter, Moms harus mewaspada beberapa tanda adanya masalah pendengaran bayi. Memang, apa saja itu?
Tanda Masalah Pendengaran Bayi
Foto: parentlane.com
- Baru lahir hingga 1 bulan
Tidak terkejut saat tiba-tiba ada suara keras; tidak menanggapi musik atau suara di dekatnya; tidak bisa ditenangkan oleh suara lembut; tidak bergerak atau bangun saat mendengar ada suara di dekatnya ketika tidur di kamar yang tenang.
- 2 bulan
Tidak membuat suara vokal seperti ‘ohh’; tidak menanggapi suara-suara yang akrab.
- 4 hingga 8 bulan
Tidak memalingkan kepala atau mata ke arah suara yang tidak terlihat; tidak mengubah ekspresi pada suara keras saat berada di ruang tenang; tampak tidak menikmati saat bermain lonceng dering atau mainan yang memiliki suara.
- 6 bulan
Tidak mencoba meniru suara; belum mengoceh pada dirinya sendiri dan tidak menanggapi ocehan orang lain; hanya mendengar beberapa suara; tampaknya memperhatikan suara-suara yang bergetar (yang bisa dirasakan) tetapi bukan yang hanya didengar.
- 9 hingga 12 bulan
Tidak menanggapi pembuat suara lembut atau ‘shush’; tidak menanggapi saat namanya disebut; tidak bervariasi nada ketika mengoceh; tidak membuat beberapa bunyi konsonan yang berbeda saat mengoceh (m, p, b, g, dll.); tidak merespon musik dengan mendengarkan, memantul, atau bernyanyi bersama.
- 1 tahun
Tidak mengatakan satu kata pun seperti ‘da-da’ dan ‘ma-ma’; tidak mengucapkan banyak bunyi konsonan yang berbeda di awal kata; tidak mengerti kata-kata umum seperti ekspresi ‘bye-bye’ atau perintah seperti ‘sini’.
Baca Juga: 5 Tips Meredakan Sakit Telinga pada Bayi di Pesawat
Penyebab Masalah Pendengaran Bayi
Foto: msn.com
Kehilangan pendengaran adalah cacat lahir yang umum, dan mempengaruhi sekitar 1 hingga 3 dari setiap 1.000 bayi.
Penyebab adanya masalah pendengaran pada bayi bisa terjadi karena lahir prematur, tinggal di unit perawatan intensif neonatal (NICU), memiliki penyakit kuning baru lahir dengan kadar bilirubin yang cukup tinggi sehingga memerlukan transfusi darah, perna diberi obat yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Bukan hanya itu, hal ini bisa juga terjadi karena memiliki anggota keluarga dengan gangguan pendengaran saat kecil, mengalami komplikasi tertentu saat lahir, dan mengalami infeksi telinga seperti meningitis atau sitomegalovirus.
Selain itu, mudah bagi orang untuk kehilangan tanda-tanda halus gangguan pendengaran.
“Salah satu alasannya adalah masalah pendengaran tidak dianggap sesuatu yang serius sehingga tidak diobati. Akhirnya masalah pendengaran terjadi secara bertahap dan banyak yang tidak menyadari bahwa mereka memilikinya,” kata Catherine Palmer, Ph.D, direktur audiologi dan alat bantu dengar di University of Pittsburgh.
Baca Juga: 5 Cara Alami Mengatasi Infeksi Telinga Bayi
Jenis-jenis Masalah Pendengaran
Foto: foremanent.com.au
Dilansir dari Kids Health, ada beberapa masalah pendengaran yang bisa dialami oleh bayi dan anak-anak.
1. Konduktif
Masalah pendengaran konduktif yang disebabkan oleh penyumbatan dalam transmisi suara ke telinga bagian dalam.
Infeksi telinga adalah penyebab paling umum dari jenis masalah pendengaran pada bayi ini. Bayi biasanya akan kehilangan pendengaran ringan, sementara, dan dapat diobati dengan obat atau operasi.
2. Sensorineural
Masalah pendengaran sensorineural dapat terjadi ketika telinga bagian dalam yang sensitif (koklea) mengalami kerusakan atau masalah struktural.
Meskipun jarang dapat disebabkan oleh masalah dengan korteks pendengaran, bagian otak yang bertanggung jawab untuk pendengaran.
3. Koklea
Masalah pendengaran koklea adalah jenis yang paling umum. Ini dapat melibatkan bagian spesifik koklea seperti sel-sel rambut dalam, sel-sel rambut luar, atau keduanya.
Biasanya masalah ini bisa terjadi saat lahir dan dapat diwarisi atau berasal dari masalah medis lainnya, meskipun terkadang penyebabnya tidak diketahui. Gangguan pendengaran jenis ini biasanya permanen.
Baca Juga: Patut Tahu Nih Moms, 5 Do's & Don'ts Membersihkan Telinga Bayi
“Itu karena faktor-faktor seperti paparan kebisingan jangka panjang, yang merusak sel-sel rambut kecil di telinga Anda yang memungkinkan Anda untuk tidak bisa mendengar,” kata Paul K. Farrell, Au.D., CCC-A, associate director di American Speech-Language-Hearing Association, dilansir dari Consumer Reports.
Sering melakukan percobaan kecil akan membantu Moms untuk mewaspadai adanya masalah pendengaran pada bayi. Dicoba ya Moms.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.