Hindari Bahan Skincare Ini untuk Kesehatan Kulit Bayi
Moms, penting mengetahui bahan skincare bayi yang berbahaya untuk kesehatan kulit Si Kecil.
Dalam memilih produk skincare untuk bayi, sangat penting untuk memperhatikan kandungannya.
Dr. dr. Bernie Endyarni Medise, SpAK, MPH mengatakan bahwa, kulit bayi lebih rentan sensitif dibandingkan orang dewasa sehingga membutuhkan perawatan khusus.
Meski banyak produk yang dilabeli sebagai alami atau aman, tidak semuanya benar-benar baik untuk kulit bayi yang sensitif.
Beberapa bahan dalam produk skincare bahkan dapat menimbulkan efek buruk.
Baca Juga: 16 Rekomendasi Sabun Mandi Bayi, Aman untuk Kulit Sensitif!
Bahan Skincare bayi yang Berbahaya
Berikut adalah daftar bahan-bahan yang perlu dihindari dalam skincare bayi untuk memastikan kulit Si Kecil tetap sehat dan terawat dengan baik.
1. Sodium Lauryl Sulfate (SLS)
SLS adalah bahan sintetis yang sering digunakan dalam produk sabun dan sampo untuk menghasilkan busa.
Meskipun efektif membersihkan, SLS dapat menyebabkan iritasi kulit dan membuat kulit bayi menjadi sangat kering.
Kulit bayi yang masih tipis dan sensitif dapat dengan mudah bereaksi negatif terhadap SLS.
2. Pewangi Sintetis
Pewangi sintetis sering ditambahkan ke dalam produk skincare untuk memberikan aroma yang menyenangkan.
Namun, bahan ini dapat mengganggu sistem pernapasan dan memicu alergi pada kulit bayi yang sensitif.
Sebaiknya pilih produk dengan pewangi alami seperti ekstrak chamomile atau lavender.
3. Paraben
Paraben digunakan sebagai pengawet untuk memperpanjang umur simpan produk.
Namun, paraben dapat mengiritasi kulit bayi dan dikaitkan dengan masalah hormon serta risiko kanker.
Reaksi alergi seperti gatal-gatal dan ruam bisa muncul ketika kulit bayi terpapar paraben.
Simak lebih lanjut tentang efek penggunaan bahan paraben dalam skincare di artikel: Mengenal Paraben Dalam Produk Kecantikan dan Efeknya!
4. Mineral Oil
Mineral oil banyak digunakan dalam krim pelembap dan baby oil karena sifatnya yang melembapkan.
Namun, bahan ini dapat menyumbat pori-pori dan menghalangi kulit untuk bernapas, menyebabkan ruam dan iritasi pada kulit bayi.
Baca Juga: 5 Jenis Skincare untuk Bayi, Hindari yang Berisiko!
5. Pewarna Sintetis
Produk skincare bayi yang berwarna menarik mungkin terlihat menggemaskan, tetapi pewarna sintetis bisa berbahaya.
Bahan ini mengandung logam berat dan bersifat karsinogenik, sehingga dapat memicu alergi dan masalah kesehatan lainnya pada kulit bayi.
6. Ftalat
Ftalat adalah bahan kimia yang digunakan untuk meningkatkan fleksibilitas dalam produk kosmetik.
Paparan ftalat dapat mengganggu perkembangan hormon dan kesehatan reproduksi bayi.
Hindarilah produk yang mengandung ftalat untuk menjaga kesehatan kulit Si Kecil.
7. Formalin
Beberapa tisu basah bayi menggunakan formalin sebagai bahan pengawet.
Formalin sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh dan dapat menyebabkan alergi, ruam kulit, serta iritasi pada mata dan tenggorokan.
Pastikan produk yang digunakan bebas dari formalin.
8. Talc
Talcum powder sering digunakan dalam bedak bayi untuk mengurangi kelembapan.
Namun, talc alami yang terkontaminasi dengan serat asbes dapat menyebabkan kanker paru-paru dan ovarium.
Sebaiknya hindari penggunaan bedak talc pada bayi.
9. Alkohol
Alkohol berbasis etanol dapat mengiritasi dan mengeringkan kulit bayi yang sensitif.
Penggunaan produk yang mengandung alkohol dapat menyebabkan kemerahan, ruam, atau bahkan luka pada kulit bayi.
Pilihlah produk yang bebas alkohol untuk merawat kulit Si Kecil.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Sabun Bayi untuk Kulit Sensitif, Pasti Aman!
10. Phthalates
Phthalates sering ditemukan dalam produk perawatan pribadi untuk meningkatkan daya tahan dan fleksibilitas.
Paparan phthalates dapat menyebabkan perubahan hormonal yang mengganggu perkembangan normal bayi.
Pastikan untuk memilih produk yang bebas dari phthalates.
11. Alpha Hydroxy Acids (AHAs)
AHAs memiliki sifat eksfoliasi yang kuat dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi yang tipis dan sensitif.
Penggunaan AHAs pada bayi dapat menyebabkan kemerahan, ruam, atau luka. Sebaiknya hindari produk yang mengandung AHAs untuk kulit bayi.
12. Tocopheryl Acetate
Tocopheryl Acetate yang sering ditemukan dalam produk skincare bayi dapat menyebabkan iritasi kulit, ruam merah, dan kulit bersisik.
Produk dengan skor moderate to high hazard di Eropa dilarang digunakan karena bahaya bagi kesehatan.
Baca Juga: Waspada Bahaya Kandungan SLS pada Produk Sabun Cuci Piring untuk Bayi dan Anak
Pentingnya Memilih Skincare yang Aman untuk Bayi
Kulit bayi lebih rentan terhadap iritasi dan alergi dibandingkan kulit dewasa.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memilih produk skincare yang aman dan sesuai dengan kebutuhan kulit bayi.
Hindari produk yang mengandung bahan-bahan berbahaya di atas dan selalu baca label komposisi dengan teliti sebelum membeli.
Konsultasikan dengan dokter anak atau ahli kesehatan sebelum menggunakan produk baru pada kulit bayi, terutama jika memiliki kekhawatiran tentang keamanan atau potensi reaksi kulit.
Dengan begitu, Moms dapat memastikan bahwa kulit bayi tetap sehat, lembut, dan terlindungi.
- https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0303720718301060
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21155623/
- https://www.scirp.org/pdf/JCDSA20120100006_60610954.pdf
- https://www.healthline.com/health/baby/baby-skin-care-ingredients
- https://parenting.firstcry.com/articles/harmful-ingredients-to-look-out-for-in-baby-care-products-and-safe-alternatives/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.