Campak pada Anak: Gejala, Penyebab, hingga Obatnya
Campak pada anak adalah infeksi yang sangat menular. Penyakit ini menyebabkan ruam kulit pada tubuh dan gejala seperti flu.
Anak yang sakit harus minum banyak cairan, mendapatkan banyak istirahat, dan tinggal di rumah dan tidak ke sekolah atau tempat penitipan anak untuk mencegah penyebaran infeksi.
Campak sering menyerang anak-anak dan merupakan penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, untuk mencegah infeksi campak pada anak-anak, imunisasi campak sangat disarankan.
Umumnya para penderita campak harus diisolasi di rumah dan tidak boleh keluar hingga benar-benar sembuh, agar tidak menularkan virus tersebut pada orang lain.
Baca Juga: 7 Obat Tradisional untuk Mengatasi Cacar Api, Wajib Tahu!
Gejala Campak pada Anak
Mengutip Kids Health, campak atau rubeola disebabkan oleh virus, jadi tidak ada perawatan medis khusus untuk mengatasinya.
Karena itu, jika terjadi campak pada anak maka Si Kecil harus:
- Minum banyak cairan
- Banyak istirahat
- Tinggal di rumah dan tidak ke sekolah atau tempat penitipan anak untuk mencegah penyebaran infeksi.
Mengutip Journal of American Medical Association, gejalanya bisa termasuk konjungtivitis, yang kadang-kadang disebut pinkeye. Si Kecil juga biasanya akan mengalami batuk, pilek, dan demam tinggi.
Campak pada anak menyebabkan gejala seperti diare atau infeksi telinga. Setelah anak dengan campak sakit selama 2 sampai 3 hari, biasanya muncul ruam.
Ruam dimulai pada wajah dan menyebar ke kulit bawah menuju kaki. Ruam ini bisa bertahan lebih dari seminggu sebelum hilang.
Ruam campak pada anak akan pecah 3-5 hari setelah gejala mulai. Lalu, penting dicatat bahwa penyakit campak sangat menular.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Flek Berkepanjangan Kata Dokter Kandungan
Penyebab Campak pada Anak
1. Tidak Divaksinasi
Jika Si Kecil belum menerima vaksin campak, kemungkinan besar ia akan terserang lebih mudah penyakit campak pada anak. Campak sangat menular.
Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 3 Tahun Belum Lancar Bicara
2. Bepergian Internasional
Jika Moms dan Si Kecil bepergian ke luar negeri, terutama negara-negara berkembang, akan lebih rentan terinfeksi dengan campak pada anak.
Campak menyebar ketika orang menghirup atau melakukan kontak langsung dengan cairan yang terinfeksi virus.
Virus ini dapat menyebar melalui droplet ketika seseorang yang menderita campak bersin atau batuk.
3. Kekurangan Vitamin A
Bila Si Kecil tidak memiliki cukup vitamin A dalam makanan yang ia konsumsi, kemungkinan besar anak dapat memiliki gejala dan komplikasi campak yang lebih parah.
Baca Juga: Bayi 1 Bulan Susah BAB tapi Kentut Terus? Ini Kata Dokter
Cara Mengobati Campak pada Anak
1. Paracetamol
Paracetamol (asetaminofen), ibuprofen atau aspirin, bisa digunakan untuk mengatasi campak pada anak agar menurunkan demam dan meringankan nyeri badan.
2. Minum Air Putih
Mengutip Stanford Children's Health, Moms dapat memastikan agar Si Kecil minum lebih banyak cairan.
Setidaknya Si Kecil harus minum air putih 6-8 gelas per hari, untuk mencegah dehidrasi.
Baca Juga: Tak Lagi Susah Minum Obat, Begini Cara Minum Obat Kapsul yang Mudah
3. Konsumsi Vitamin A
Pemberian vitamin A dapat mencegah komplikasi campak pada anak.
Melansir National Health Service, vitamin A dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, menambah kualitas penglihatan, dan menjaga kulit tetap sehat.
Selain sebagai memperkuat kekebalan tubuh, vitamin A juga berfungsi sebagai antioksidan dan melawan kerusakan sel.
Asupan vitamin A juga bisa diperoleh dengan mengonsumsi buah-buahan, sayur, atau suplemen vitamin.
4. Istirahat Cukup
Istirahat yang cukup juga dapat membantu sistem pertahanan tubuh jika mengalami campak pada anak.
Sebagai tips, Moms bisa menggunakan humidifier untuk mengurangi batuk dan nyeri tenggorokan.
5. Awasi Penggunaan Antibiotik
Antibiotik biasanya diberikan bila telah terjadi komplikasi campak pada anak.
Selain itu, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian antibiotik dapat menyebabkan tubuh mengalami resistensi terhadap bakteri.
6. Mengobati Sakit Mata
Karena gejala mata merah atau pinkeye, Moms bisa melakukan pengobatan terhadap mata merah sebagai gejala campak pada anak.
Mengutip National Health Service, lakukan dengan lembut ketika hendak membersihkan kerak dari kelopak mata dan bulu mata Si Kecil dengan menggunakan wol kapas yang dibasahi air.
7. Mengobati Gejala Seperti Pilek
Jika Si Kecil memiliki gejala seperti pilek atau batuk karena campak pada anak, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu ia merasa lebih nyaman.
Misalnya, mungkin membantu anak untuk duduk di kamar mandi yang panas dan beruap.
8. Melihat Tanda-tanda Penyakit Serius
Jika Si Kecil menderita campak pada anak, Moms harus mengawasi tanda-tanda komplikasi serius pada campak yang kadang-kadang dapat terjadi.
Tanda-tanda masalah yang lebih serius termasuk sesak napas, sakit dada yang tajam dan terasa lebih buruk saat bernapas, batuk darah, rasa kantuk, kebingungan, kejang.
Baca Juga: 23+ Obat Batuk Berdahak Anak di Apotek dan Herbal Alami
Cara Mencegah Campak pada Anak
1. Hindari Berinteraksi dengan Orang Lain
Anak yang terinfeksi campak harus diisolasi selama 4 hari sebelum dan setelah ruam muncul karena penyakit ini sangat menular.
Selain itu, hindari pertemuan dengan orang yang tidak diimunisasi untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Baca Juga: Bolehkah Bayi Mandi Setelah Imunisasi?
2. Jangan Lupa Vaksinasi
Mendapatkan vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah campak pada anak.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, dua dosis vaksin campak efektif mencegah 97% infeksi campak.
Ada dua vaksin yang tersedia, yaitu vaksin MMR dan vaksin MMRV. Vaksin MMR adalah vaksinasi 3-in-1 yang dapat melindungi anak dari campak, gondong, dan rubela.
Sementara, vaksin MMRV melindungi terhadap infeksi yang sama seperti vaksin MMR dan juga mencakup perlindungan terhadap cacar air.
3. Memiliki Kebiasaan Pola Hidup Bersih
Moms perlu mengajarkan kepada Si Kecil pentingnya mencuci tangan.
Mengutip Centers for Disease Control and Prevention, cucilah tangan dengan sabun dan air selama 20 detik, terutama setelah berada di tempat umum, setelah menyeka hidung, batuk, atau bersin.
4. Mendukung Kekebalan Tubuh
Memastikan bahwa anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, istirahat yang cukup, dan gaya hidup sehat secara keseluruhan.
Hal tersebut penting untuk mendukung kekebalan tubuh mereka terhadap infeksi, termasuk campak.
5. Memantau Gejala dan Perawatan yang Sesuai
Moms, penting untuk memantau anak secara rutin untuk gejala campak, seperti demam tinggi, ruam merah, dan batuk.
Jika ada kecurigaan terjadinya campak, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
Baca Juga: Bahayakah Minum Susu setelah Minum Obat? Ini Kata Dokter!
Oleh karena itu, jika anak mulai menunjukkan gejala campak, segera bawa ke dokter, untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
- https://jamanetwork.com/journals/jamapediatrics/fullarticle/2688773
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/measles/symptoms-causes/syc-20374857
- https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=rubeola-measles-90-P02543
- https://www.nhs.uk/conditions/pregnancy-and-baby/vitamins-for-children/
- http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/bahaya-membeli-antibiotik-sendiri
- https://www.nhs.uk/conditions/measles/treatment/
- https://www.cdc.gov/measles/about/faqs.html#vaccine-effective
- https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/prepare/prevention.html
- https://kidshealth.org/en/parents/measles.html
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.