Ketahui Cara Gendongan M Shape dan Berbagai Manfaatnya
Gendongan M Shape menjadi salah satu cara gendong yang cukup banyak dipakai orang tua saat ini.
Padahal, menggendong anak dengan cara tersebut bukanlah ilmu baru. Bahkan kini banyak Moms dan Dads yang sudah menggunakan cara menggendong bayi dengan berbagai posisi yang berbeda.
Akan tetapi, beberapa masih menganggap gendongan M Shape misalnya terlalu dini diterapkan, atau bisa menyebabkan kaki bayi mengangkang hingga ia dewasa. Apakah benar demikian?
Selain gendongan M Shape, Moms juga perlu tahu cara gendongan lain yang tak kalah aman untuk diterapkan pada anak.
Mari simak cara gendong dan manfaat dari gendongan berikut ini.
Gendongan M Shape
Gendongan M Shape adalah posisi menggendong yang benar dan posisi alami bayi.
Gendongan M Shape menyerupai posisi bayi di dalam rahim, dengan kaki terentang dan terangkat ringan serta punggung berbentuk C.
Gendongan yang tak sesuai dapat membahayakan perkembangan pinggul dan sumsum tulang belakang, serta dapat menyebabkan berbagai masalah serius.
Berdasarkan penelitian dari School of Baby Wearing, menggendong bayi bisa diterapkan pada Si Kecil dari newborn hingga 12 bulan ke atas.
Gendongan M Shape sebaiknya dilakukan sampai Si Kecil mampu berjalan sendiri, dan aman serta telah ditetapkan sebagai standar internasional karena memiliki banyak manfaat.
Baca Juga: 5 Arti Mimpi Menggendong Bayi, Bisa Menandakan Konflik?
Untuk menggendong bayi, Moms bisa memakai gendongan khusus seperti gendongan M Shape agar bayi lebih natural untuk menyesuaikan dengan setiap posisi gendong
Misalnya gendongan Soft Structure Carrier (SSC) atau gendongan M Shape. Akan tetapi, tidak semua merek lokal gendongan bisa digunakan sejak newborn.
Kebanyakan gendongan merek luar negeri yang sudah mulai bisa dipakai dari Si Kecil setelah lahir bahkan beberapa tanpa perlu bantal tambahan.
Mari simak cara gendongan M Shape yang perlu Moms tahu. Cari tahu di bawah ini yuk Moms!
Cara Gendong M Shape
Meskipun gendongan M Shape adalah salah satu teknik menggendong yang benar untuk bayi, Moms perlu tahu cara menerapkannya.
Kesalahan menggendong dapat membuat Si Kecil terasa tidak nyaman saat di pelukan orang tuanya.
Cara gendong M Shape yang benar antara lain dengan memerhatikan poin berikut ini:
- Posisi bayi ditempatkan menghadap dada orang tuanya.
- Si Kecil dalam posisi tegak dan bokongnya lebih rendah dibandingkan pada posisi lutut. Sehingga lutut terdorong ke atas membentuk huruf M.
- Panggul bayi pastikan di dalam rongga kain gendongan.
- Leher kepala Si Kecil dalam keadaan tersanggah dengan kain dan tidak terlalu mendongak.
- Punggung bayi ditekuk dalam bentuk menyerupai huruf C.
Ketika seorang bayi berada di dalam kandungan mereka dibawa dalam posisi janin yang berarti lutut dan pinggul terselit (tertekuk) ke arah tubuh bayi. Punggung bayi ditekuk dalam bentuk C ke arah bayi.
Kemudian, ketika Si Kecil lahir, mereka tidak otomatis bisa lurus tubuhnya. Mereka mempertahankan postur posisi janin sehingga butuh beberapa bulan sebelum sendi bayi berbaring dan lurus.
Mengutip dalam sebuah studi, posisi yang paling sehat dalam menggendong anak yaitu di mana letak lutut lebih tinggi dari bokong anak.
Posisi ini disebut dengan gendongan M-Shape atau Frog Position, paling aman karena membuat panggul bayi di dalam rongganya sehingga meningkatkan perkembangan pinggul alami, dan tidak akan membuat bayi mengangkang hingga dewasa.
Sedangkan, posisi yang tidak sehat untuk pinggul selama masa bayi yaitu ketika kaki dipegang dengan pinggung dan lutut lurus dan kaki disatukan yang merupakan kebalikan dari posisi janin.
Gendongan M Shape menjadi alternatif dalam menghindari posisi tidak sehat ini yang dapat berkontribusi pada perkembangan dislokasi pinggul.
Manfaat Gendongan M Shape
Nah, ada beberapa manfaat yang bisa Moms dapatkan ketika menggendong Si kecil dengan gendongan M Shape ini. Berikut daftarnya!
Baca Juga: Ibu Hamil Menderita Hepatitis C, Apakah Akan Menular pada Janin?
1. Memudahkan Moms Bepergian dengan Si Kecil.
Manfaat gendongan M Shape yang pertama adalah cara gendong ini cukup praktis dan mudah.
Moms bisa pergi ke suatu tempat tanpa harus membawa kereta dorong dari satu tempat ke tempat lain. Sehingga, membuat tangan Moms bebas serta lebih mudah untuk mengambil barang secara lebih cepat juga membuat Si Kecil aman.
2. Orang Lain Tidak akan Menyentuh Si Kecil
Menggendong bayi bisa membuat Si kecil terlindungi dari tangan-tangan orang dewasa lain yang belum tentu bersih.
Penasihat Laktasi Bersertifikat dan Pendidik Bayi Bersertifikat, Marta Ginter mengungkapkan orang-orang umumnya mencintai Si Kecil dan ketika menyukai sesuatu, mereka pasti ingin menyentuhnya.
“Akan tetapi, bila tengah musim sakit seperti flu datang, tidak ada orangtua yang ingin anaknya disentuh secara acak.Tentunya, posisi yang Moms pilih lebih mudah untuk menjaga hal tersebut daripada membiarkan anak di kereta bayi,” ucapnya.
Gendongan M Shape ini dapat membuat tubuh bayi lebih terlindungi dan tidak terlalu terekspos.
3. Mampu Menenangkan Bayi
Penelitian “Potential Therapeutics Benefits of Babywearing” oleh Robyn L. Reynolds Miller pada 2016 menyatakan, saat seorang anak disuntik dan lebih dulu digendong dengan gendogan M Shape selama 15 menit, maka berpotensi 85 jarang menangis dan 65 persen lebih jarang meringis menahan sakit.
Bahkan, bayi dengan gendongan M Shape juga membuat tidurnya lebih nyenyak.
Manfaat gendongan M Shape ini menunjukkan peningkatan ketahanan terhadap stres dan perkembangan psikomotorik pada usia 12 bulan.
“Menggendong juga bermanfaat bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Karena mereka mencari stimulasi yang menenangkan diri. Saat menggendong, secara naluriah, kita akan mengayunkan gendongan,” ujar Miller
4. Baik untuk Perkembangan Kognitif dan Sosial
Nah, Moms ketika Si Kecil menghabiskan lebih sedikit waktu untuk menangis, mereka pada gilirannya lebih banyak waktu untuk belajar dan berinteraksi dengan lingkungan mereka.
Manfaat gendongan M Shape berikutnya ini baik untuk perkembangan kognitif dan sosialnya.
Si Kecil yang digendong dengan baik juga dapat melihat apa yang dilihat orang tua mereka, mendengar apa yang orangtua mereka dengar atau katakan, dan secara keseluruhan lebih terlibat dalam kehidupan sehari-hari orang tua mereka.
Baca Juga: Idealnya, Gendongan Hipseat untuk Bayi Berapa Bulan, Ya?
Sehingga, Si Kecil dapat meningkatkan pembelajaran dan pengembangan kognitif, dan kesejahteraan secara keseluruhan.
5. Kurangi Risiko Depresi Pascapersalinan
Moms, penelitian menunjukkan menggendong bayi dapat mengurangi depresi pascapersalinan. Peningkatan kepercayaan diri ini dapat membantu transisi ke ibu, dan meningkatkan kesejahteraan mental ibu baru secara keseluruhan.
Ditambah lagi, jika Moms menerapkan gendongan M Shape, ini dapat membantu Moms memecahkan isolasi sosial dengan membuatnya lebih mudah untuk berjalan-jalan, tetap aktif atau bertemu beberapa teman.
Terakhir, hal tersebut juga meningkatkan jumlah waktu yang dihabiskan untuk melakukan skin to skin dengan bayi Moms, yang penelitiannya terhubung dengan penurunan tingkat depresi pascapersalinan.
6. Mengurangi GERD pada Bayi
Manfaat gendongan M Shape selanjutnya adalah mengurangi Gastro-Esophageal Reflux atau GERD. Kondisi ini umum terjadi pada bayi.
Saking umumnya, GERD ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun ketika GERD dialami oleh bayi, mereka pasti akan amat sangat rewel karena merasa tidak nyaman.
Penelitian Allergy, Asthma & Immunology Research menyatakan bahwa dari 30 bayi yang diteliti pada posisi tegak versus posisi tiduran, bahwa bayi yang selalu berada pada posisi tegak gejala GERD seperti gumoh, muntah, batuk serta masalah pernafasan jauh lebih berkurang ketimbang bayi yang selalu berada pada posisi tiduran.
Dan tentu saja, menggendong dengan posisi upright atau tegak bisa membantu bayi terhindar atau berkurang dari GERD ini.
7. Mengurangi Risiko Kepala Peyang
Manfaat menggendong bayi yang selanjutnya adalah mengurangi risiko peyang. Flat head atau yang sering dikenal dengan peyang adalah kondisi kepala bayi yang bentuknya tidak sempurna, ada bagian di salah satu sisinya yang datar, yang bisa mempengaruhi pertumbuhan otak anak.
Dan posisi tidur menghadap satu sisi secara terus menerus pada bayi bisa meningkatkan resiko peyang. Apalagi bayi usia 1-12 minggu kerjanya memang tidur terus, ya, Moms.
Baca Juga: Review Gendongan Bayi Baby Tula oleh Moms Orami, Bahannya Kuat dan Nyaman!
8. Membuat Ibu Lebih Nyaman
Gendongan M Shape ini selain membuat Si Kecil terasa nyaman dan aman, ini juga memengaruhi bentuk tubuh ibunya, lho!
Selain membuat tubuh bayi terasa lebih nyaman, gendongan M Shape juga membuat badan ibu tidak terasa pegal. Apalagi jika menggendong dengan tangan kosong, hal ini membuat sakit pada area tangan.
Sementara menggendong dengan gendongan khusus membuat posisi tubuh ibunya lebih rileks. Hal ini karena beban Si Kecil yang terbagi di bahu dan pinggul akan meringankan beban.
Menariknya lagi, gendongan M Shape juga membuat tubuh terasa lebih tegak.
9. Menjaga Kesehatan Tulang Anak
Cara gendong M Shape terbilang cukup baik untuk perkembangan dan pertumbuhan tulang bayi.
Dengan membiasakan gendongan M Shape, ini bermanfaat untuk menjaga dan membantu kesehatan tulang belakangnya.
Sejak dalam kandungan, bayi membentuk tubuhnya menyerupai huruf C. Dengan menggendongnya dengan gendongan M shape, akan membuat tulang belakangnya tumbuh secara optimal dan terjaga.
Cara gendong M Shape menjadikan cakram tulang belakang sebagai peredam, sehingga melindungi tulang belakang, otak, dan struktur tulang pada tubuh Si Kecil dengan baik.
Selain itu posisi gendongan M Shape juga melatih perkembangan ototnya.
Baca Juga: Bayi Ngorok saat Tidur, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
10. Dukungan Optimal untuk Perkembangan Pinggul Bayi
Manfaat gendongan M shape lainnya adalah membantu menjaga kesehatan pinggul bayi.
Posisi "M" sangat penting untuk perkembangan pinggul yang sehat pada bayi.
Menggendong bayi dengan kaki yang terpisah dan lutut lebih tinggi daripada bokong, bisa memfasilitasi posisi alami pinggul yang disebut "posisi penyebaran-penopangan".
Posisi ini membantu soket pinggul bayi mengembang secara alami dan memastikan bahwa kepala femur (tulang paha) dapat berkembang dengan benar di dalam soket.
Ini sangat penting untuk menghindari masalah seperti displasia pinggul, kondisi di mana soket pinggul tidak sepenuhnya mencakup kepala femur.
11. Meningkatkan Ikatan Emosional
Gendongan posisi "M Shape" biasanya juga mendukung kontak badan-ke-badan yang dekat antara bayi dan orang tua.
Kontak ini tidak hanya memberikan kenyamanan kepada bayi melalui kedekatan dan kehangatan, tetapi juga memperkuat ikatan emosional ibu dan bayi.
Cara ini sangat penting dalam tahap awal kehidupan, di mana ikatan awal mempengaruhi perkembangan sosial dan emosional bayi.
Jenis-jenis Gendongan
Selain gendongan M Shape, ada teknik lain dalam menggendong Si Kecil dengan benar dan nyaman.
Teknik dan cara menggendong bayi ini Moms coba praktikan di rumah.
1. Shoulder Hold
Ini merupakan cara menggendong bayi selain yang umum dilakukan para ibu. Ini menyerupai gendongan M Shape, namun berbeda ya.
Moms bisa condongkan bayi di atas bahu dengan bantuan lengan di sisi yang sama, lalu lilitkan di bawah pantat bayi.
Gunakan lengan lainnya untuk memegang punggung bayi atau untuk menopang lehernya.
Pada beberapa bayi, teknik menggendong bayi ini dapat membuat mereka tidur lebih nyenyak.
Posisi ini juga memungkinkan bayi untuk mendengar detak jantung dan pernapasan Moms yang tentu akan semakin menenangkan Si Kecil.
2. Sling Hold
Gendongan adalah alat yang tepat digunakan semua Moms untuk menggendong bayi sambil melakukan hal lain.
Bayi dapat berada dalam beragam posisi dalam gendongan dan mengurangi kemungkinan jatuh saat menggendong bayi.
"Ketika Moms menggendong bayi dengan gendongan, Si Kecil akan merasa aman. Mereka juga bisa merasakan kehangatan tubuh kita, mendengar detak jantung kita, dan jika ibu menyusui, akan sangat mudah menyusui bayi sambil melanjutkan pekerjaan Moms,” ungkap Dr. Deborah Campbell, direktur neonatologi di Montefiore Medical Center, New York.
3. Cradle Hold
Cradle hold juga merupakan salah satu cara menggendong bayi yang paling umum dan sederhana untuk dilakukan.
Moms hanya perlu tempatkan kepala bayi di lekukan salah satu lengan dan lilitkan tangan Moms yang lainnya di sekitar bayi atau pegang lengan yang satu dengan lengan lainnya.
“Bayi baru lahir memiliki kepala yang berat dan belum memiliki kekuatan pada lehernya, jadi gunakan siku untuk menopang kepala mereka,” kata Laura Jana, M.D., dokter anak yang berbasis di Omaha, serta penulis Heading Home with Your Newborn.
Menggedong bayi dengan teknik cradle hold adalah posisi yang bagus untuk berbicara dengan bayi atau menatapnya.
Si Kecil bisa tidur sangat nyenyak dalam posisi ini. Ini juga merupakan posisi yang baik untuk pemula, terutama untuk anak-anak atau saudara lebih muda yang ingin belajar cara menggendong bayi.
4. Belly Hold
Cara menggendong bayi dengan teknik belly hold sangat baik dilakukan pada bayi yang sedang mengalami masalah gas di perut.
Caranya, letakkan dada bayi di atas salah satu lengan Moms.
Gunakan lengan yang lain untuk memegang bagian belakang bayi dengan aman.
Moms juga dapat melakukan ini di pangkuan Moms atau menggunakan teknik menggendong bayi belly hold ini untuk membuat bayi bersendawa.
Kenyamanan posisi ini tergantung pada berapa lama lengan Moms dapat bertahan menopang bayi.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Gendongan Bayi di Bawah Rp 500 Ribu
5. Football Hold
Menggendong bayi dengan posisi football hold mungkin masih baru bagi sebagian besar Moms. Cara menggendong ini amat menenangkan.
Cara melakukannya cukup mudah. Mulailah dengan bayi Moms yang berbaring telentang.
Gulingkan anak dengan lembut ke lengan bawah kita, dengan erat alas dada dan perutnya ke lengan kita sehingga Si Kecil berbaring tengkurap.
Biarkan pipinya bersandar pada telapak tangan atau lengan Moms. Selangkangannya akan berada di dekat siku sementara kakinya akan menjuntai, mengangkang di atas lengan kita.
6. Hip Hold
Setelah bayi memiliki kontrol kepala dan leher yang baik, Moms bisa coba cara menggendong bayi hip hold.
Caranya dudukkan bayi di salah satu tulang pinggul Moms menghadap ke luar dan lilitkan lengan samping yang sama di sekitar pinggang bayi.
Ini adalah cara yang bagus bagi bayi untuk melihat lingkungan sekitarnya.
Moms juga dapat menggabungkan ini dengan menggunakan selempang atau gendongan bayi lainnya.
Baca Juga: Hal yang Wajib Moms Ketahui Tentang Lingkar Kepala Bayi
Untuk itu banyak yang menganjurkan untuk sesekali bayi ditengkurapkan untuk mengurangi resiko tersebut.
Menggendong bayi dengan posisi upright bisa Moms coba untuk hal ini.
7. Gendongan Struktural (Soft Structured Carrier)
Gendongan struktural, yang sering disebut sebagai Soft Structured Carrier (SSC), adalah pilihan populer di kalangan para orang tua karena menawarkan kombinasi kenyamanan, dukungan, dan kemudahan penggunaan.
Gendongan ini memiliki panel tubuh yang terbuat dari kain kuat dan dukungan pinggang yang lebar, seringkali dengan bantalan ekstra untuk kenyamanan.
Mereka juga memiliki tali bahu yang dapat diatur panjangnya dan biasanya dilapisi dengan busa atau material empuk lainnya.
SSC dilengkapi dengan klip dan gesper yang memudahkan para Moms untuk mengenakan dan melepas gendongan tanpa harus mengikat kain atau membuat penyesuaian yang rumit.
Banyak gendongan struktural memiliki dudukan yang dapat disesuaikan, memungkinkan bayi duduk dalam posisi "M" alami yang mendukung pengembangan pinggul yang sehat.
Kaki bayi harus bisa ditekuk bebas dan lututnya lebih tinggi dari bokongnya.
Kesimpulannya, SSC adalah pilihan yang sangat baik untuk orang tua yang mencari gendongan yang nyaman, aman, dan mudah digunakan, terutama jika mereka berencana untuk membawa bayi mereka dalam jangka waktu yang lama atau saat melakukan aktivitas yang memerlukan mobilitas lebih.
Ternyata, menggendong bayi dengan berbagai posisi punya banyak keuntungan ya Moms.
Kebanyakan orang mungkin belum paham sehingga mereka malah menilai cara menggendong tersebut salah.
- https://bellybeyond.co.nz/pages/babywearing-carry-positions
- https://www.bellaslittleones.com.au/blog/what-is-the-m-seated-position-and-why-is-it-so-important-in-babywearing/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.