Mengenal Kelebihan dan Kekurangan 6 Jenis Material Bantal Tidur
Kalau saat bangun tidur Moms merasa leher kaku sehingga terasa sakit jika digerakkan, itu biasanya disebut 'salah bantal'. Meskipun belum tentu bantal yang menjadi penyebabnya, setidaknya bantal yang tidak pas dengan tubuh bisa menyebabkan tidur tidak nyaman dan bisa menyebabkan rasa sakit pada pinggang dan tulang punggung.
Ada berbagai jenis bantal ditinjau dari material pembuatnya. Setiap jenis bantal tersebut mempunyai ciri dan pengaruh berbeda untuk tubuh penggunanya. Penting bagi Moms mengenal jenis-jenis bantal dari segi bahan pengisinya supaya Moms bisa tidur nyaman, nyenyak, dan tidak sakit saat bangun tidur.
1. Bantal Lateks
Bantal lateks terbuat dari getah karet. Ada dua jenis lateks, yaitu lateks natural yang terbuat dari 80% getah karet dan lateks sintetis yang 80% lebih terbuat dari bahan sintetis. Permukaan bantal lateks lebih keras dari bantal dakron dan bentuknya rata.
Bantal dari bahan lateks ini cocok untuk orang yang bermasalah dengan tulang leher dan tulang belakang. Lateks juga bebas dari tungau sehingga cocok untuk Moms yang menderita alergi.
2. Bantal Bulu Angsa
Bantal berbahan bulu angsa ini telah digunakan sejak dulu oleh kerajaan di benua Eropa. Ada kelemahan yang cukup mendasar dari bulu angsa, yaitu sering menjadi tempat tinggal tungau dan debu, sehingga bantal dari bahan bulu angsa ini tidak cocok bagi Moms yang menderita alergi.
Baca juga: 6 Langkah Mencegah Alergi Tungau di Kamar Tidur
Namun, dari segi kelembutan, bantal dari bahan bulu angsa terasa lebih lembut. Semakin banyak bulu halus dari angsa yang digunakan, maka akan semakin baik kualitasnya.
Sebaliknya, jika bulu angsa bagian luar yang lebih banyak digunakan, bantal menjadi kurang baik karena terasa kasar. Bantal bulu angsa biasanya dijual dengan harga yang cukup mahal.
3. Bantal Busa
Bahan pengisi bantal busa seperti spons. Bantal berbahan sintetis ini paling populer digunakan setelah bantal kapuk. Salah satu kelemahan bantal busa adalah terasa panas saat digunakan. Sisi baiknya, bantal dari bahan ini lebih bersih daripada dari bahan bulu angsa
4. Bantal Kapuk
Bantal kapuk memiliki isian yang berasal dari pohon kapuk, berwarna putih, dan terasa licin saat dipegang. Kelemahannya yang dikenal hingga saat ini adalah kapuk menjadi tempat favorit bagi tungau dan juga mudah dihinggapi debu, sehingga dapat mengganggu kesehatan.
Kapuk juga dapat menjadi salah satu pemicu asma, sehingga tidak cocok untuk penderita asma. Untuk mengurangi dampak buruknya, bantal dari bahan kapuk harus sering dijemur.
5. Bantal Memory Foam
Bantal memory foam dibuat dari bahan sejenis busa yang bernama polyurethane. Bantal dengan bahan pengisi memory foam membutuhkan waktu beberapa lama untuk kembali ke bentuk semula. Material ini menyerap keringat sehingga nyaman saat digunakan.
6. Bantal Dakron
Dakron terbuat dari serat plastik dengan ukuran yang sangat halus. Ketika digunakan sebagai pengisi bantal, dakron diisi dengan dua cara, yaitu dengan cara dilipat atau dengan digumpal.
Bantal yang diisi dengan dakron yang dilipat, permukaan bantal akan terasa halus saat diraba. Inilah bantal dengan isi dakron yang berkualitas baik.
Apabila diisi dengan cara digumpal, permukaannya tidak rata sehingga kualitasnya kurang baik. Semakin berat bantal dakron, semakin baik karena lama kelamaan bantal dakron akan kempis.
Nah, sekarang Moms bisa menyesuaikan jenis bantal tidur dengan kebutuhan. Kalau Moms, di rumah, punya bantal yang mana?
(HEI)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.