Museum Dirgantara: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk
Museum Dirgantara merupakan salah satu destinasi unik yang wajib dikunjungi oleh pecinta kedirgantaraan dan sejarah penerbangan di Indonesia.
Terletak di kompleks Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, museum ini menghadirkan kisah gemilang dan prestasi dalam bidang dirgantara Indonesia.
Dengan koleksi pesawat-pesawat bersejarah, peralatan militer, dan memorabilia penting lainnya, Museum Dirgantara memberikan pandangan yang mendalam tentang perkembangan industri dirgantara nasional.
Baca Juga: 9 Gunung di Jawa Tengah, Ada Gunung Slamet dan Gunung Merapi
Sejarah Museum Dirgantara
Museum Pusat TNI AU "Dirgantara Mandala" didirikan untuk mengabadikan dan mendokumentasikan sejarah serta kegiatan bersejarah TNI AU.
Museum ini secara resmi diresmikan pada tanggal 4 April 1969 oleh Panglima Angkatan Udara, Laksamana Roesmin Noerjadin.
Dikutip dari laman resmi TNI AU, awalnya museum ini berlokasi di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta.
Namun, karena Yogyakarta dianggap sebagai tempat penting dalam perkembangan TNI AU dan merupakan pusat kegiatan mereka, museum ini kemudian dipindahkan ke kota tersebut.
Dalam perkembangannya, karena koleksi Museum Pusat TNI AU "Dirgantara Mandala," terutama pesawat terbang, terus bertambah dan sulit diakses oleh pengunjung, pimpinan TNI AU memutuskan untuk memindahkan museum ini lagi.
Gedung bekas pabrik gula di Wonocatur Lanud Adisutjipto dipilih sebagai lokasi baru museum.
Gedung ini sebelumnya digunakan sebagai gudang logistik pada masa pendudukan Jepang.
Pada tanggal 17 Desember 1982, Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi, menandatangani sebuah prasasti yang memulai proses rehabilitasi gedung ini menjadi gedung permanen Museum Pusat TNI AU "Dirgantara Mandala."
Pada tanggal 29 Juli 1984, gedung yang telah direnovasi tersebut secara resmi diresmikan oleh Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Sukardi, sebagai Museum Pusat TNI AU "Dirgantara Mandala" yang baru.
Museum ini memiliki luas area seluruhnya sekitar 4,2 hektar dan luas bangunan yang digunakan mencapai 8.765 meter persegi.
Baca Juga: 11+ Rekomendasi Drama Korea Polisi, Seru dan Banyak Action!
Koleksi Museum Dirgantara
Dalam museum ini, pengunjung akan menemukan berbagai koleksi yang mengesankan, termasuk foto-foto tokoh-tokoh sejarah yang telah berperan penting dalam perjalanan TNI AU.
Salah satu daya tarik utama museum ini adalah koleksi pesawat tempur dan replikanya yang luar biasa.
Sebagian besar pesawat berasal dari masa Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Pengunjung dapat melihat berbagai jenis pesawat, mulai dari pesawat tempur Jepang seperti Ki-43 hingga pesawat pembom seperti B-25 Mitchell dan B-26 Invader.
Replika pesawat WEL-I RI-X, pesawat pertama yang diproduksi di Indonesia, juga menjadi salah satu daya tarik utama di Museum Dirgantara.
Tidak hanya itu, museum ini juga memiliki koleksi helikopter, rudal, dan berbagai jenis pesawat lainnya seperti P-51 Mustang, KY51 Cureng, Glider Kampret, TS-8 Dies, Lavochkin La-11, Mig-15, MiG-17, dan MiG-21.
Bahkan belum lama ini, Museum Dirgantara juga mendapatkan tambahan koleksi berupa Prototype Bom yang merupakan hasil kerjasama dengan PT. Pindad dan PT. Sari Bahari.
Bom-bom ini memiliki daya ledak tinggi dan digunakan sebagai senjata pada pesawat-pesawat canggih seperti Sukhoi Su-30, F-16, F-5, Sky Hawk, dan Super Tucano.
Dengan koleksi yang begitu beragam dan mengesankan, Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala menjadi destinasi yang wajib dikunjungi bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah militer dan perkembangan Angkatan Udara Indonesia.
Baca Juga: 8 Wisata Pekalongan, Ada Wisata Alam, Budaya, dan Sejarah!
Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk Museum Dirgantara
Si Kecil suka pesawat dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dunia penerbangan?
Museum Dirgantara ini bisa jadi tempat wisata yang pas, Moms.
Moms dan keluarga yang ingin berkunjung, bisa langsung ke Museum Dirgantara di Komplek Pangkalan TNI AU Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
Waktu operasional museum ini yakni setiap hari Senin–Minggu pukul 08.30–15.00 WIB.
Dengan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp6.000 saja.
Cara Menuju Museum Dirgantara
Terdapat beberapa opsi yang dapat digunakan untuk mencapai Museum Dirgantara Yogyakarta, yaitu:
1. Kendaraan Pribadi
Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi.
Rute menuju museum ini dapat dilalui dengan menuju Lanud Adisutjipto dan mengikuti rambu petunjuk menuju SD Angkasa Lanud Adisutjipto yang terletak di sepanjang jalan raya Janti.
2. Kendaraan Umum (Bus atau Kereta Api)
Alternatif lainnya adalah menggunakan kendaraan umum seperti bus atau kereta api.
Pengunjung dapat menaiki bus Trans Jogya dan berhenti di halte "Jembatan Layang Janti."
Dari sana, kita dapat melanjutkan perjalanan ke museum.
3. Pesawat
Bagi pengunjung yang datang dari luar kota atau pulau, pilihan terbaik adalah menggunakan pesawat udara.
Pendaratan dilakukan di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
Setelah itu, pengunjung dapat menuju ke arah barat sekitar 3 kilometer dengan mengikuti petunjuk menuju SD Angkasa.
Baca Juga: 15 Tempat Wisata Anak di Jogja Terpopuler, Seru dan Edukatif
Daya Tarik Museum Dirgantara
Tentu saja, ada banyak sekali daya tarik yang ditawarkan Museum Dirgantara pada para pengunjungnya.
Berikut di antaranya:
1. Koleksi Pesawat dan Replika
Museum ini memiliki berbagai pesawat tempur asli dan replika yang menggambarkan sejarah penerbangan militer Indonesia.
Pengunjung dapat melihat pesawat-pesawat bersejarah, seperti Pesawat Ki-43 buatan Jepang, PBY-5A Catalina, dan pesawat-pesawat lain yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
2. Diorama Peristiwa Sejarah
Museum Dirgantara Mandala juga menampilkan diorama peristiwa sejarah penting yang terkait dengan Angkatan Udara Indonesia.
Ini memberikan pengunjung pemahaman yang lebih dalam tentang peran Angkatan Udara dalam sejarah bangsa.
Baca Juga: Informasi Wisata Museum Lubang Buaya, Kaya Nilai Sejarah!
3. Rudal dan Senjata Udara
Selain pesawat, museum ini juga memiliki koleksi rudal dan senjata udara lainnya yang digunakan oleh Angkatan Udara Indonesia.
Pengunjung dapat melihat berbagai jenis senjata militer yang digunakan dalam pertahanan udara.
4. Foto dan Dokumen Sejarah
Museum ini menyimpan sejumlah besar foto dan dokumen sejarah yang berkaitan dengan perkembangan Angkatan Udara Indonesia.
Ini memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang sejarah militer dan perkembangan dirgantara di Indonesia.
5. Perpustakaan Sejarah
Museum Dirgantara Mandala juga memiliki perpustakaan yang mengoleksi buku-buku dan dokumen sejarah terkait dengan TNI-AU dan penerbangan.
Ini menjadi sumber pengetahuan yang berharga bagi peneliti dan pecinta sejarah.
Baca Juga: 10 Contoh Novel Sejarah Indonesia, Penuh Ketegangan!
Menarik ya museumnya? Jangan lupa berkunjung ke Museum Dirgantara Mandala jika ke Yogyakarta, ya, Moms!
- https://tni-au.mil.id/portfolio/museum-pusat-tni-angkatan-udara-dirgantara-mandala/
- https://visitingjogja.jogjaprov.go.id/29949/ayo-ke-muspusdirla/
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.