14 Agustus 2024

Museum Sri Baduga Bandung: Sejarah, Koleksi, dan Tiket Masuk

Cek lokasi, jam buka, dan tiket masuknya, yuk!
Museum Sri Baduga Bandung: Sejarah, Koleksi, dan Tiket Masuk

Foto: Google.com/streetview/Sri Baduga Museum

Museum Sri Baduga, dengan sejarah panjangnya, adalah salah satu tempat terbaik untuk mengeksplorasi warisan budaya Jawa Barat.

Ada banyak koleksi yang bisa dieksplorasi di Museum Sri Baduga, lho.

Mulai dari arca-arca zaman megalitik, pakaian adat, rumah tradisional, perkakas, permainan, hingga alat musik tradisional.

Jika Moms dan keluarga berlibur ke daerah Bandung, Jawa Barat, jangan lupa untuk mampir, ya.

Baca Juga: Museum Affandi Yogyakarta: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Sejarah Museum Sri Baduga

Sejarah Museum Sri Baduga
Foto: Sejarah Museum Sri Baduga (Google.com/Maps/Why SR)

Pada awalnya, museum ini bernama Museum Negeri Provinsi Jawa Barat ketika resmi dibuka pada tahun 1980.

Namun, pada tahun 1990, di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, museum ini mengubah namanya menjadi Museum Negeri Provinsi Jawa Barat Sri Baduga.

Nama "Sri Baduga" diambil dari seorang raja Sunda bernama Sri Baduga Maharaja yang pernah berkuasa dari tahun 1482 hingga 1521.

Di bawah pemerintahannya kala itu, Kerajaan Sunda Galuh mencapai masa keemasannya.

Nama Sri Baduga kemudian diabadikan sebagai nama museum ini sebagai penghormatan kepada sejarah dan budaya Jawa Barat.

Museum Sri Baduga memiliki koleksi yang beragam, termasuk arca-arca dari zaman megalitik, pakaian adat, replika rumah tradisional, perkakas, permainan tradisional, dan alat musik tradisional.

Koleksi-koleksi ini tidak hanya memberikan wawasan tentang sejarah dan budaya Jawa Barat, tetapi juga menunjukkan kekayaan seni tinggi yang berkembang di wilayah ini selama berabad-abad.

Bagi para pecinta sejarah, seni, dan budaya, Museum Sri Baduga adalah destinasi yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Bandung.

Museum ini buka untuk umum dan menawarkan pengetahuan yang mendalam tentang warisan budaya Jawa Barat, menjadikannya tempat yang ideal untuk belajar dan menghargai kekayaan sejarah dan seni daerah ini.

Baca Juga: Museum Brawijaya Malang: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk Museum Sri Baduga

Alat Musik di Museum Sri Baduga
Foto: Alat Musik di Museum Sri Baduga (Google.com/Maps/Dedi Sopandi Sofwan)

Museum Sri Baduga terletak di Jl. BKR No.185, Pelindung Hewan, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat.

Adapun waktu operasional Museum Sri Baduga yaitu setiap hari Selasa hingga Jumat dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.

Pada hari Sabtu dan Minggu, museum tutup.

Sebelum eksplor ke dalam museum, pengunjung harus membayar tiket masuk.

Harga tiket Museum Sri Baduga untuk siswa pelajar anak-anak (TK, SD, SMP) sebesar Rp2.000.

Lalu, palajar dewasa (SMA sederajat, mahasiswa, dan dewasa) akan dikenakan tiket sebesar Rp3.000.

Sementara untuk wisatawan dalam negeri akan dikenakan harga tiket sebesar Rp3.000 dan wisatawan asing dewasa sebesar Rp5.000.

Sementara, wisatawan asing kategori anak-anak dikenakan biaya masuk sebesar Rp4.000.

Baca Juga: 10 Mall di Bandung Kekinian, dari Termurah hingga Terbesar

Rute Menuju Museum Sri Baduga

Berikut rute menuju Museum Sri Baduga yang bisa dijadikan panduan saat berkunjung menggunakan kendaraan pribadi:

  • Mulailah perjalanan dari Tol Cileunyi.
  • Masuklah ke gerbang Tol Moch. Toha.
  • Setelah mencapai pertigaan, beloklah ke kiri dan terus berjalan lurus.
  • Setelah tiba di perempatan Cigelereng, tetap berjalan lurus.
  • Lanjutkan perjalanan lurus hingga mencapai perempatan PTT.
  • Dari perempatan PTT, teruskan lurus hingga melihat gedung PT INTI.
  • Setelah melihat gedung PT INTI, beloklah ke kiri ke Jalan BPR.
  • Museum Sri Baduga berada sekitar 100 meter dari sini dan terletak di sebelah kiri jalan.

Koleksi Museum Sri Baduga

Ilustrasi Pakaian Adat Jawa Timur
Foto: Ilustrasi Pakaian Adat Jawa Timur (Google.com/Maps/Suyatno S. Si, M. Pd)

Di Museum Sri Baduga, pengunjung akan menemukan ribuan koleksi yang mencakup berbagai aspek sejarah.

Mulai dari arkeologi, geologi, biologi, sejarah, etnografi, teknologi, filologi, keramik, seni rupa, numismatik, dan heraldik.

Salah satu koleksi unggul museum ini adalah yang terkait dengan budaya-budaya daerah atau disebut koleksi etnografika.

Koleksi ini lengkap dengan miniatur, foto, maket, dan replika.

Koleksi-koleksi ini tersebar di tiga lantai museum, yaitu:

1. Lantai 1

Di lantai ini, pengunjung bisa menemukan koleksi yang terkait dengan zaman purba.

Ada replika batu tulis dari Kerajaan Pajajaran, fosil hewan dan tumbuhan, serta fosil manusia purba yang pernah hidup di Jawa Barat.

Selain itu, pengunjung juga bisa mengetahui asal-usul terbentuknya Kota Bandung dari masa pra-sejarah.

Dengan mempelajarinya, ini dapat membantu kita memahami perkembangan masyarakat, budaya, dan teknologi dari waktu ke waktu.

Hal ini juga akan membantu kita untuk menghargai perjalanan panjang yang telah diambil oleh manusia dalam mengembangkan peradaban.

Baca Juga: Pernikahan Adat Sunda, dari Prosesi Hingga Baju Pengantin

2. Lantai 2

Lantai kedua menampilkan koleksi etnografika yang beragam, seperti naskah kuno, alat-alat tradisional pertanian dan dapur.

Di sini, pengunjung juga bisa melihat busana pengantin daerah Jawa Barat dan seragam juragan tanah pada masa kolonial.

Pakaian adat merupakan bagian penting dari identitas budaya setiap suku dan kelompok etnis di wilayah ini.

Dengan mempelajarinya, akan membantu kita lebih memahami nilai-nilai, norma-norma, dan tradisi yang dipegang oleh masyarakat Sunda.

Mempelajari pakaian adat juga bisa menjadi cara untuk memelihara dan melestarikan warisan budaya.

Jadi, kita berkontribusi dalam membantu menjaga identitas budaya suatu daerah dan mencegah hilangnya tradisi-tradisi berharga dari masyarakat setempat.

3. Lantai 3

Salah satu koleksi menarik di lantai tiga adalah sebuah kecapi besar berwarna emas yang dikenal sebagai kecapi Naga Maung.

Kecapi ini memiliki bentuk yang unik, menyerupai kepala naga dan harimau.

Keunikan desain tersebut membuatnya menjadi salah satu koleksi yang paling mencolok di museum.

Kecapi Naga Maung merupakan alat usik tradisional yang memiliki panjang 6 meter dan lebar 1,6 meter.

Kecapi ini belum lama hadir di museum, yakni menjadi bagian dari koleksi museum sejak 8 Maret 2016.

Kecapi Naga Maung diberikan sebagai hibah oleh warga Cibeureum, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang.

Alat musik yang terbuat dari kayu jati dan kayu lainnya ini adalah hasil pahatan Coe Hadarayana.

Diharapkan, kecapi Naga Maung bisa menjadi daya tarik pariwisata museum.

Selain itu, di lantai ini terdapat koleksi benda-benda sehari-hari, alat permainan anak-anak.

Bahkan, terdapat sebuah koleksi masterpiece seperti senjata pusaka, lukisan, dan kain khas Nusantara yang tersimpan dalam ruangan berpintu jeruji.

Baca Juga: Museum Lampung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuknya

Yuk, segera jadwalkan kunjungan Moms dan Keluarga ke museum ini saat berada di Bandung dan nikmati kekayaan sejarah Jawa Barat yang tak ternilai harganya.

  • https://disbudpar.bandung.go.id/c_destinasi/destinasi_detail/34
  • https://www.bandung.go.id/news/read/6893/museum-sri-baduga-asyiknya-mengenal-budaya-sunda
  • https://indonesiavirtualtour.com/wisata-virtual/museum-sri-baduga

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.