13 Keuntungan Nikah Muda, Salah Satunya Lebih Bahagia!
Banyak yang ikut merasa khawatir saat melihat pasangan memutuskan untuk nikah muda.
Kebanyakan orang tua beranggapan mereka belum cukup umur untuk nantinya menghadapi berbagai masalah dalam rumah tangga.
Menikah bukan soal cinta dan kebahagiaan semata, begitu kira-kira nasihat mereka.
Apakah sebegitu mengerikannya pernikahan sehingga mereka yang belum memasuki usia seperempat abad dianggap belum layak untuk mengarunginya?
Tentu saja tidak! Ini karena kedewasaan adalah soal pilihan.
Bisa saja mereka yang berusia muda justru lebih bisa mengatasi masalah ketimbang yang lebih tua.
Baca Juga: 5 Pasangan Weton yang Tidak Boleh Menikah, Intip Yuk!
Keuntungan Nikah Muda
Setidaknya, ada beberapa keuntungan menikah muda yang bisa dinikmati.
Yuk, simak keuntungan nikah muda di bawah ini!
1. Lebih Sedikit Kenangan Patah Hati Masa Lalu
Saat memutuskan untuk nikah muda, sedikit kemungkinan bahwa pasangan itu sudah banyak kali menjalin hubungan yang gagal.
Dengan begitu, sedikit pula kemungkinan untuk punya masa lalu yang kelam dan patah hati yang bisa menjadi trauma dalam menjalin hubungan dengan pasangan yang baru.
Sedikitnya hubungan yang pernah dijalin sebelumnya, juga bisa membatasi kemungkinan untuk membanding-bandingkan pasangan yang sekarang, dengan mereka dari masa lalu.
Kebanyakan konflik dalam sebuah hubungan dipicu dari kisah masa lalu yang lebih indah, yang lantas dibandingkan dengan yang sedang ada sekarang.
Pasangan yang memutuskan nikah muda akan membawa lebih sedikit kenangan cinta atau sakit hati di masa lalu, sehingga bisa memulai hidup mereka bersama dengan lebih fresh.
Keuntungan menikah muda lainnya, yakni tak ada rasa bersalah yang berlebihan terkait masa lalu, dan tentunya ini bisa menekan terjadinya konflik dalam perjalanan awal rumah tangga mereka.
Dengan menikah muda, pasangan ini jauh lebih sehat secara psikologis.
Baca Juga: Adakah Perbedaan Mahar dan Mas Kawin dalam Pernikahan Islam?
2. Lebih Mudah Menemukan "Yin" untuk "Yang" Masing-Masing
Seseorang cenderung merasa lebih nyaman berpasangan dengan orang yang benar-benar mereka sukai dan dianggap cocok untuk menjadi pendamping hidupnya.
Namun, bukan berarti harus melewati pencarian panjang, sampai benar-benar menemukan pasangan yang disukai untuk akhirnya dinikahi.
Banyak orang menunda pernikahan agar bisa lebih banyak memilih, berpikir bahwa semakin mereka mencari, semakin besar kesempatan untuk mendapatkan sosok yang cocok.
Padahal, dari sebuah penelitian, ditunjukkan bahwa seseorang lebih memungkinkan untuk menikah dengan sosok yang punya banyak kesamaan.
Pasangan yang nikah muda, di kisaran usia 20-an awal, seringnya bertemu di jenjang perguruan tinggi, atau bahkan sudah menjalin hubungan sejak sekolah menengah.
Rentang waktu tersebut merupakan momen di mana seseorang dikelilingi banyak teman yang punya usia serta minat yang serupa dengannya.
Inilah keuntungan menikah muda lainnya.
Lebih mudah untuk menemukan seseorang yang membawa yin untuk satu sama lain, dari kelas, klub di sekolah, atau ekstrakulikuler yang diminati.
Selain itu, akan lebih merepotkan kalau harus memilih dan memilah pasangan dari lingkup yang jauh dengan keseharian atau seseorang yang secara random dipertemukan.
"Meskipun pencarian bisa membantumu menemukan pasangan yang lebih baik, tapi jumlah sosok single yang available akan semakin menipis dari waktu ke waktu," kata Dr. Meg Jay, penulis The Defining Decade.
3. Lebih Intens Berhubungan Seksual
Sebuah penelitian membuahkan hasil yang cukup mengejutkan menunjukkan bahwa pria yang nikah muda memiliki hubungan seksual yang lebih sering dan lebih baik ketimbang teman sebaya mereka.
Membawa teman perempuan ke dalam kamar membutuhkan lebih banyak waktu dan effort jika pasangan itu belum menikah.
Ketimbang pergi di klub malam atau berharap lawan jenis yang sedang diincar di dating apps juga akan swipe kanan, bukankah lebih baik kalau pulang ke rumah saja bersama pasangan yang sudah dinikahi?
Melewatkan malam di atas ranjang terdengar lebih seru daripada hang out di luar, bukan?
Keuntungan nikah muda, pasangan di usia 20-an ini akan lebih intens melakukan hubungan seksual, dibanding dengan mereka yang memilih untuk menikah setelah perjalanan panjang menemukan sosok yang tepat.
Tak ada alasan pasti. Namun, kemungkinan karena usia 20-an adalah usia yang masih penuh gairah, dalam kehidupan di luaran, maupun di atas ranjang.
Baca Juga: 16 Arti Mimpi Menikah, Tak Selalu Berhubungan dengan Pasangan
4. Tumbuh Bersama Satu Sama Lain
Bagi kebanyakan orang yang nikah muda, mereka mengenal orang itu sebagian besar (atau semua) dalam hidup mereka.
Mereka tahu sejarah mereka, karakter mereka, dan cara mereka menanggapi tantangan.
Mereka berkembang bersama dan tumbuh dari masa kanak-kanak hingga dewasa bersama dan secara unik cocok untuk menghadapi rintangan hidup bersama-sama.
5. Lebih Mudah untuk Mengintegrasikan Diri Satu Sama Lain
Ketika nikah muda, Moms mungkin masih memutuskan untuk menjadi orang yang diinginkan dan memilj cara menjalani hidup.
Oleh sebab itu, Moms tidak memiliki banyak kebiasaan, sikap, dan pola yang mengakar kuat yang harus diubah dan sesuaikan untuk memberi ruang bagi satu sama lain.
Sebaliknya, pola dan kebiasaan akan tumbuh seiring waktu Moms dan Dads berbagi satu sama lain, alih-alih harus diubah untuk orang lain.
Dengan begini, ikatan yang dibentuk akan tumbuh lebih kuat.
Baca Juga: 55 Kata-Kata untuk Suami yang Bikin Langgeng Hubungan
6. Mengetahui Hal-hal Sulit Sejak Awal
Ketika nikah muda, Moms belum menghabiskan satu atau dua dekade menantikan bagaimana pernikahan yang "sempurna" akan terjadi ketika sampai di sana.
Meski Moms mungkin masih memiliki ekspektasi, hubungan pernikahan ini tidak memiliki beban harapan bertahun-tahun di belakangnya.
Dengan begitu, lebih mudah untuk Moms dalam menerima kesulitan dan kenyataan di usia muda.
Itu membuat Moms lebih mudah dalam belajar tentang kehidupan, hubungan, dan pernikahan jauh lebih awal daripada orang lain kebanyakan.
Melewati tantangan atau hal-hal sulit bersama sebagai pasangan muda juga dapat memperkuat hubungan Moms dan Dads sebagai pasangan.
Baik Moms dan Dads bisa belajar bagaimana menjadi kuat untuk satu lain, untuk menghibur, menasihati, dan berbagi kegembiraan.
7. Meningkatkan Keuangan
Menikah muda mungkin bisa membawa dampak positif dalam sisi keuangan atau justru sebaliknya.
Namun, tantangan keuangan pasangan muda tetap bisa diatasi dengan kedewasaan.
Menurut Alex Roberts dalam Proyek Pernikahan Nasional UVA, mereka yang menikah melihat “Adanya pendapatan yang meningkat sekitar 50 hingga 100%, dan kekayaan bersih bisa meningkat sekitar 400 hingga 600%."
"Rumah tangga yang langgeng memiliki pendapatan sekitar 2-4 kali lipat kekayaan bersih dari rata-rata. Dibandingkan dengan orang yang terus menerus bercerai dan tidak pernah menikah,” lanjutnya.
Mengapa hal ini bisa terjadi? karena pria yang sudah menikah biasanya akan bekerja lebih keras dan lebih cerdas.
Pernikahan juga memungkinkan pasangan suami istri untuk mengumpulkan sumber daya mereka bersama-sama.
Pada akhirnya, pernikahan mendorong akuntabilitas dan tanggung jawab finansial serta mengubah prioritas seseorang lebih dari sekadar menjaga diri sendiri.
Dengan akata lain, pernikahan bisa menjadi institusi pembangunan kekayaan yang luar biasa.
Baca Juga: Yuk Coba 5 Posisi Yoga Pasangan Ini Bersama Suami!
8. Bisa Berbagi Lebih Banyak Prestasi
Siapa sangka, menikah di usia muda bisa membuat Moms mencapai tujuan akademis dan karir yang lebih baik.
Hal ini karena pasangan dapat menjadi sosok support system yang baik selama Moms menjalani kesulitan dalam hidup.
Pernikahan juga membantu Moms dalam mencapai tujuan karir dan akademis dengan memberikan stabilitas dan menumbuhkan fokus.
9. Berbagi Semua Kenangan Paling Gila
Dengan menikah muda, Moms dapat memiliki teman untuk melakukan hal-hal menarik.
Apalagi, usia muda merupakan waktu seseorang untuk memikirkan ide-ide gila dan tak terbatas.
Ada beberapa mitos di luar sana yang mengingatkan bahwa pernikahan dini dapat mencegah Moms melakukan hal-hal menarik sebelum berusia 30 tahun, seperti berkeliling dunia atau memulai bisnis.
Pernikahan di usia muda justru bisa membuat perjalanan hidup Moms lebih seru dan menyenangkan karena ada sosok yang bisa diajak berbagi dan melakukan hal apapun bersama.
Baca Juga: Ingin Pernikahan Langgeng? Pahami Cara Jaga Komitmen dalam Hubungan
10. Merasa Lebih Bahagia
Dikutip dari Huffington Post, menurut laporan "Knot Yet" dari National Marriage Project 2013, persentase tertinggi orang berusia 20 hingga 28 tahun yang menganggap diri mereka "sangat puas" dengan kehidupan mereka sudah menikah, bukan lajang.
Terlebih lagi, jumlah terbesar wanita yang menggambarkan pernikahan mereka sebagai "sangat bahagia" menikah ketika mereka berusia 24 hingga 26 tahun.
Sebuah penelitian dalam jurnal Social Science Research menemukan bahwa, "kemungkinan terbesar yang diindikasikan untuk berada dalam pernikahan utuh dengan kualitas terbaik adalah di antara mereka yang menikah pada usia 22–25 tahun."
11. Menumbuhkan Toleransi dan Kesabaran
Pasangan yang menikah muda biasanya akan memiliki toleransi dan kesabaran lebih baik. Pasalnya, mereka telah menghadapi berbagai tantangan pernikahan.
Toleransi yang dimaksud mencakup rasa penerimaan terhadap satu sama lain. Pasalnya, seseorang akan lebih mudah untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri saat masih muda.
Setelah seseorang berada dalam usia mapan dan telah menemukan segalanya sendiri, akan sulit bagi mereka untuk berkompromi dan menyesuaikan diri.
Sementara kesabaran bisa dilihat dari tindakan nikah muda itu sendiri yang berarti Moms dan Dads belajar mencapai tujuan bersama secara perlahan dan penuh kehati-hatian.
Peluang keberhasilan pernikahan pun dapat meningkat dengan adanya toleransi dan kesabaran ini.
Baca Juga: 15 Rekomendasi Drama Korea tentang Pernikahan, Recommended!
12. Jarak Usia Tidak Terlalu Jauh dengan Anak
Keuntungan nikah muda lainnya adalah jarak usia tidak terlalu jauh dengan anak jika memang langsung dikaruniai momongan.
Orang tua yang lebih muda memiliki waktu yang lebih mudah untuk merawat anak-anak yang energik karena kondisi tubuh masih prima.
Moms dan Dads pun bisa meningkatkan peluang mereka untuk sehat dan lebih mampu mengikuti perkembangan mereka.
Saat Si Kecil berusia remaja atau sedang mempersiapkan diri masuk kuliah atau bahkan menikah, usia Moms dan Dads juga masih produktif.
Itu artinya Moms masih bisa menjaga finansial keluarga yang terkadang luput dari pertimbangan banyak orang.
Tak hanya itu, pasangan yang menikah muda juga biasanya memiliki tingkat kesuburan yang baik.
Pasalnya, wanita lebih mungkin untuk hamil sebelum usia 30 tahun. Jadi, menikah muda sangat ideal jika Moms berencana memiliki beberapa anak.
Demikian juga, pria yang lebih muda memiliki jumlah sperma yang lebih tinggi, yang membuat pembuahan lebih mungkin terjadi.
Baca Juga: 20 Arti Mimpi Menikah, Bisa Jadi Tanda Transisi dalam Hidup
13. Hubungan yang Lebih Kuat
Pasangan yang memulai hubungan mereka pada usia dini, menciptakan ikatan yang jauh lebih kuat daripada mereka yang datang bersama setelah memiliki hubungan lain atau setelah mencapai usia lanjut.
Itu sebabnya menikah muda dapat memiliki keuntungan.
Ketika masih berusia muda, Moms dan Dads memiliki semua energi dari tubuh muda dan sehat yang siap untuk banyak pengalaman, yang akan memperkuat ikatan di antara kalian berdua.
Selain itu, menikah muda memungkinkan Moms dan Dads mencapai kemajuan dan pencapaian bersama yang akan semakin memperkokoh pondasi hubungan satu sama lain.
Poin-poin keuntungan nikah muda di atas ini yang akhirnya menjadi penunjang kehidupan pernikahan yang lebih bahagia.
Tips Nikah Muda
Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan jika ingin menikah dalam usia muda:
1. Persiapkan Mental dan Emosi
Sebelum memutuskan untuk nikah muda, penting untuk mempersiapkan diri secara mental dan emosional.
Pastikan kamu dan pasangan memiliki pemahaman yang matang tentang komitmen dan tanggung jawab yang akan diemban. Diskusikan harapan, impian, serta perencanaan masa depan dengan jujur dan terbuka.
2. Komunikasi yang Terbuka
Komunikasi adalah kunci dalam setiap hubungan, terutama dalam pernikahan muda.
Saling mendengarkan, menghargai pendapat satu sama lain, dan menyelesaikan konflik dengan dewasa adalah keterampilan yang sangat penting.
Berbicaralah tentang perasaan, kekhawatiran, dan harapan secara teratur.
3. Pembagian Tanggung Jawab
Ketika nikah muda, pembagian tanggung jawab menjadi lebih penting karena kamu mungkin belum memiliki stabilitas finansial atau pengalaman hidup yang cukup.
Buatlah perencanaan bersama tentang tugas-tugas rumah tangga, keuangan, dan aspirasi karier. Jangan ragu untuk saling mendukung dan membantu satu sama lain.
4. Prioritaskan Komitmen
Nikah muda sering kali dihadapkan pada tekanan dari lingkungan sekitar, baik dari keluarga maupun teman-teman.
Penting untuk tetap memprioritaskan komitmen satu sama lain di atas segalanya. Jadikan hubungan kamu sebagai prioritas utama dan tetaplah bersama-sama dalam menghadapi segala cobaan.
5. Rencanakan Masa Depan Bersama
Meskipun masih muda, tidak ada salahnya untuk merencanakan masa depan bersama secara matang. Diskusikan impian, tujuan, dan rencana jangka panjang, termasuk perencanaan finansial, pendidikan, dan karier.
Dengan memiliki visi yang jelas, kamu dapat saling mendukung dalam mencapai cita-cita bersama.
6. Terus Berkembang dan Belajar
Pernikahan muda juga merupakan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang bersama. Dukung pasangan kamu dalam mengejar minat, hobi, atau pendidikan tambahan.
Jadilah pendukung yang setia dalam perjalanan perkembangan pribadi masing-masing, sehingga kamu dapat tumbuh bersama sebagai individu dan sebagai pasangan.
7. Jaga Keseimbangan Antara Kehidupan Pribadi dan Pekerjaan
Dalam mengarungi pernikahan muda, penting untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan karier.
Hindari terlalu fokus pada pekerjaan sehingga mengabaikan waktu berkualitas bersama pasangan.
Jadwalkan waktu untuk liburan, berkumpul dengan keluarga, dan menikmati momen-momen kecil bersama.
Namun, pasangan yang memutuskan untuk menikah muda juga harus sudah belajar banyak hal tentang konflik yang bisa saja mereka hadapi di depan sana.
Kuncinya adalah saling mengalah, karena emosi sesaat hanya akan menghasilkan keputusan yang akan disesali seumur hidup.
Baca Juga: Susunan Acara Akad Nikah dan Resepsi dari Awal hingga Akhir
Demikian gambaran kelebihan dan kekurangan nikah muda seperti yang kamu impi-impikan.
Lantas, apakah kamu siap untuk nikah muda atau memilih untuk hidup lajang dulu, nih?
- https://www.artofmanliness.com/people/family/the-surprising-benefits-of-marrying-young/
- https://www.vixendaily.com/love/benefits-married-young/
- https://www.huffpost.com/entry/10-awesome-perks-of-getti_b_6134400
- https://youaremom.com/play-time/marrying-young/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.