07 Agustus 2022

Normozoospermia: Ciri, Bentuk, Jumlah, dan Pergerakannya

Ketahui juga apa yang membuat sperma sehat dan berkualitas

Sama halnya dengan sel telur pada wanita, sperma juga memiliki karakteristik yang berbeda. Normozoospermia merupakan sebutan untuk kondisi sperma yang perlu diketahui, khususnya bagi pria.

Istilah ini terdengar cukup asing dan jarang didengar. Tapi, ini erat kaitannya dengan keberhasilan dari memiliki keturunan atau kehamilan, lho!

Lantas, apakah yang dimaksud dengan normozoospermia ini? Yuk, ketahui bersama di bawah ini!

Pengertian Normozoospermia

Pengertian Normozoospermia
Foto: Pengertian Normozoospermia

Sebelum mengenal lebih jauh, penting untuk tahu pengertian dari normozoospermia.

"Normozoospermia adalah suatu kondisi atau hasil analisis sperma, di mana seluruh parameternya menunjukkan nilai yang sama atau lebih dari nilai rujukan normal menurut WHO 2021," terang dr. Sylvia Werdhy, Sp.And, Dokter Spesialis Andrologi RS Pondok Indah – Pondok Indah.

Dalam arti lain, istilah ini mengacu pada sperma yang terbilang sehat dan subur.

Tentu, ada beragam indikator untuk mengukur kualitas sperma dikatakan sehat. Indikator tersebut meliputi:

  • Kuantitas sperma
  • Pergerakan sel sperma
  • Bentuk sperma

Perlu diketahui, bahwa tahapan pengujian yang dilakukan ini perlu bantuan dari tenaga kesehatan.

Kita tidak bisa melihat dengan kasat mata kualitas sperma tersebut, melainkan perlu pemeriksaan laboratorium terhadap analisis sperma.

Hal ini lebih sering dilakukan apabila ingin melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum memulai program kehamilan.

Pengujian Sperma

Pengujian Sperma
Foto: Pengujian Sperma

Mengukur normozoospermia dapat diuji melalui analisis air mani secara rutin.

Untuk tes, setiap orang setidaknya memberikan sejumlah sampel air mani.

Biasanya, ini diperoleh dari proses masturbasi yang dilakukan di tempat pengujian.

Nantinya, sampel tersebut akan disimpan pada ruangan khusus untuk dilakukan pengujian dan analisis.

Jika pergerakan sperma kurang dari 40%, dikatakan bahwa sperma itu tidak sehat atau tidak subur

Selain pergerakan sperma, dokter juga dapat menggunakan analisis air mani untuk menguji:

  • Kesehatan reproduksi pria
  • Ejakulasi
  • Keberhasilan program kehamilan

Lantas, apakah Dads pernah melakukan tahapan pengujian ini?

Ciri-Ciri Sperma Sehat

Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa sel sperma dikatakan sehat atau subur? Berikut tanda-tanda yang perlu diketahui:

1. Volume Sperma

Volume Sperma
Foto: Volume Sperma

Sperma yang dikatakan subur atau sehat bisa dilihat dari volume di dalam air mani.

Volume adalah kapasitas air yang terdapat pada sperma setiap pria.

"Volume air mani sehat yang dimaksud adalah sama atau lebih dari 1.4 ml," tutur dr. Sylvia.

Angka tersebut dinilai cukup baik untuk keberhasilan dalam memiliki keturunan.

2. Jumlah Sperma

Tidak hanya volume, jumlah dari sperma itu sendiri juga indikator dari normozoospermia.

Umumnya, jumlah sperma yang sehat adalah sekitar 15-16 juta lebih untuk setiap milimeter air mani.

Semakin banyak jumlahnya, semakin besar peluangnya untuk 'menembus' sel telur dan membuahkan kehamilan.

Melansir Healthy Male Andology Australia, obesitas dapat mengurangi kualitas sperma, termasuk jumlah dan pergerakan sperma.

Hal inilah yang memicu sperma dikatakan tidak sehat.

3. Pergerakan Sperma (Motilitas)

Pergerakan Sperma (Motilitas)
Foto: Pergerakan Sperma (Motilitas) (https://www.menshealth.com/health/a19533581/lifestyle-tips-for-stronger-sperm/)

Untuk mencapai dan membuahi sel telur, sperma harus bergerak, menggeliat, dan berenang melalui serviks, rahim, dan saluran tuba wanita.

Ini dikenal sebagai motilitas atau pergerakan sperma. Jika dilihat dari pantauan dan analisis lab, pergerakan sperma cukup aktif, lho!

Pergerakan inilah yang menjadi indikator lain dari normozoospermia.

"Gerak sperma sehat adalah sama atau lebih dari 30%," tambah dr. Sylvia.

Baca Juga: Berapa Kali Seminggu Sperma Harus Keluar? Cari Tahu, Dads!

4. Bentuk Sperma (Morfologi)

Dads, tak kalah penting untuk mengenal dari bentuk sperma yang sehat dan subur.

Dikenal dengan morfologi, sperma sehat memilki karakteristik seperti:

  • Kepala dan ekor yang panjang
  • Bentuk tubuh yang kuat

Sperma tersebut memiliki indikator sekitar 4% atau lebih untuk bentuk yang subur.

Semakin kuat dan baik kualitas sperma tersebut, semakin tinggi peluangnya untuk menghasilkan sel telur.

5. Tanpa Kelainan Darah

Tanpa Kelainan Darah
Foto: Tanpa Kelainan Darah

Sperma subur juga dilihat bahwa tidak ada kelainan yang ditemui di dalamnya.

"Artinya, tanpa sel darah putih atau sel darah merah, dan sel abnormal lainnya," jelas dr. Sylvia.

Kondisi ini dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan analisis sperma, ya.

Tidak dapat dilakukan dengan kasat mata melihat air mani dari proses ejakulasi saja.

Faktor-Faktor Normozoospermia

Tentu, ada beragam faktor sperma bisa dikatakan sehat atau subur. Selain dari pola hidup, adapun hal-hal lain yang dapat mempengaruhinya.

Berbagai hal tersebut meliputi:

1. Rutin Olahraga

Rutin Olahraga
Foto: Rutin Olahraga

Dads, olahraga adalah salah satu faktor yang dapat menentukan sperma terbilang sehat atau tidak, lho!

Melansir studi yang diterbitkan dalam Oxford Academic, olahraga ringan dapat meningkatkan kuantitas, pergerakan, dan bentuk sperma.

Sperma yang sehat atau normozoospermia juga dipengaruhi dari indeks massa tubuh (BMI).

Obesitas, dapat mempengaruhi kadar hormon testosteron dan menurunkan gairah seks.

Dengan kata lain, seseorang yang rutin berolahraga akan lebih tinggi peluangnya untuk memiliki sperma yang subur dan sehat.

2. Asupan Minuman Sehat

Kafein dan minuman bersoda diketahui dapat mempengaruhi kualitas dari sperma.

Dalam Nutrition Journal dipaparkan bahwa minuman tersebut dapat menurunkan jumlah sperma, lho!

Hal ini juga termasuk dalam minuman beralkohol yang membawa dampak buruk bagi kesehatan.

Seseorang yang memiliki kebiasaan minum alkohol per minggu, memiliki jumlah dan pergerakan sperma lebih rendah dari batas normal.

Kebiasaan ini juga berisiko tinggi terhadap menyebabkan keguguran pada wanita hamil.

Baca Juga: 8 Jenis Buah yang Bagus untuk Sperma dan Kesuburan Pria

3. Tidak Mengidap IMS

Tidak Mengidap IMS
Foto: Tidak Mengidap IMS

Mengutip Mayo Clinic, infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia dan gonore dapat menyebabkan seorang pria mandul.

Hal ini tentu akan mempengaruhi kualitas dari sperma itu sendiri. Untuk mencegah hal ini terjadi, selalu gunakan kondom setiap berhubungan seks.

Adapun tanda-tanda dari seorang yang mengidap penyakit menular seksual, yakni:

  • Keluarnya cairan tidak biasa dari penis.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Timbul benjolan atau kulit di sekitar alat kelamin.
  • Alat kelamin gatal.
  • Lecet dan luka di sekitar alat kelamin atau anus.

Terdapat kutil di sekitar alat kelamin juga salah satu gejala dari infeksi menular seksual, Dads.

4. Suhu Normal pada Skrotum

Suhu skrotum yang tidak normal dapat menghambat produksi dari sperma. Normalnya, skrotum dan testis berada pada suhu sekitar 35 derajat Celsius.

Suhu yang terlalu tinggi atau panas, berisiko merusak sperma dan proses spermatogenesis.

Tak disangka, ternyata kebiasaan sehari-hari dapat memengaruhi kualitas sperma, lho.

Untuk itu, hindari mengenakan pakaian dalam yang terlalu longgar, ketat, serta mengurangi mandi dengan air panas.

Itulah informasi menarik seputar normozoospermia. Mulai saat ini, terapkan gaya hidup sehat agar memiliki kualitas sperma yang subur dan sehat ya, Dads!

  • https://www.healthymale.org.au/mens-health/sperm-health
  • https://academic.oup.com/humrep/article/20/1/208/671585
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5482951/
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/fertility/art-20047584

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.