16 Obat Herbal TBC yang Bantu Ringankan Gejala Penyakit
Apa saja obat herbal TBC yang aman dikonsumsi? Cari tahu, yuk!
Bagi penderita TBC (Tuberkulosis), umumnya diberikan obat khusus dari dokter yang harus dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu.
Namun, terkadang ada juga yang mencari tentang tambahan obat herbal TBC yang bisa dikonsumsi.
Obat herbal TBC kerap menjadi pilihan banyak orang sebelum mengonsumsi obat-obatan medis.
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit yang juga sering disingkat TB ini biasanya menyerang paru-paru.
Bakteri ini dapat tetap hidup selama berjam-jam di tempat yang lembap dan tidak terkena sinar matahari seperti toilet, gudang, dan di dalam bangunan.
Oleh karena itu, penyakit ini sangat mudah menular.
Untuk mencegah hal tersebut, penderita TBC harus disiplin menjalani gaya hidup sehat dan mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter.
Guna mendukung proses penyembuhan, pengobatan TBC dapat pula dilakukan dengan mengonsumsi obat herbal TBC.
Baca Juga: 12+ Obat Kanker Payudara, dari Medis hingga Herbal Tradisional
Rekomendasi Obat Herbal TBC
Meski demikian, perlu diingat bahwa obat herbal TBC tidak berfungsi sebagai pengobatan utama melainkan hanya sebagai pendamping saja.
Obat herbal TBC tentu tidak bisa menggantikan fungsi utama obat dokter, namun dipercaya khasiatnya mampu membantu memaksimalkan penanganan penyakit TBC.
Berikut ini merupakan rekomendasi obat herbal TBC yang bisa Moms coba:
1. Mimba
Pohon mimba biasa ditemui di pinggir jalan sebagai pohon perindang atau peneduh.
Namun tahukah Moms bahwa ternyata kulit batang pohon serta bijinya dapat menjadi salah satu obat herbal TBC?
Berdasarkan penelitian yang terbit pada jurnal Nuts & Seeds in Health and Disease Prevention, sebagai obat herbal TBC minyak biji mimba mengandung senyawa nimbidin dan azadirachtin.
Dua senyawa tersebut memiliki sifat antimikroba sehingga mampu menghambat pertumbuhan bakteri TBC.
Sementara itu, riset yang terbit pada jurnal Indonesian Journal of Cancer Chemoprevention menunjukkan ekstrak kulit kayu batang pohon mimba juga mampu menghambat bakteri penyebab TBC.
Pada penelitian tersebut, ekstrak kulit kayu pada batang pohon mimba sebesar 100mg/kg berat badan dapat membuat tubuh menjadi TB negatif.
Namun, penelitian ini masih dilakukan pada tikus dan bukan pada manusia.
Maka dari itu, meski memiliki khasiat yang bagus, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait penggunaan mimba sebagai obat TBC pada manusia.
2. Bawang Putih
Obat herbal TBC selanjutnya adalah bawang putih.
Dalam Indian Journal of Pharmaceutical Sciences juga disebutkan bahwa bawang putih mengandung senyawa belerang seperti allicin, ajoene, allylmethyltrisulfide, diallyltrisulfide, diallyldisulphide, dan lainnya.
Senyawa ini yang menunjukkan berbagai sifat biologis seperti antimikroba, antikanker, antioksidan, imunomodulator, antiinflamasi, hipoglikemik, hingga efek kardiovaskular.
Dengan sifat antimikrobanya, bawang putih mampu menghambat 97% koloni bakteri penyebab penyakit TBC.
Kekuatan ini pun setara dengan obat TBC yakni rifampicin dengan dosis 0,03 mg/ml.
Minyak bawang putih mengandung allicin dan ajoene yang bekerja sebagai antimikroba.
Dua senyawa ini dapat disetarakan dengan obat standar TBC yakni isoniazid, rifampicin, dan ethambutol.
Sehingga bagi para pengidap penyakit TBC, selain mengonsumsi obat dokter, bisa pula diiringi dengan mengonsumsi bawang putih agar bisa sembuh lebih cepat.
Baca Juga: Apakah Flek Paru-Paru Berbeda dengan TBC? Ini Penjelasannya!
3. Tekokak
Tanaman tekokak merupakan jenis tanaman terong-terongan.
Siapa sangka, buah yang kerap disajikan sebagai lalapan ini mampu bekerja sebagai obat herbal TBC?
Menurut riset yang terbit pada Journal of Ethnopharmacology, buah tekokak mentah rupanya mengandung methyl caffeate.
Zat ini bekerja menghambat pertumbuhan bakteri penyebab tuberkulosis.
Bahkan, tidak hanya buahnya, daunnya pun juga berguna sebagai obat herbal TBC.
Berdasarkan temuan yang terbit pada jurnal International Journal of Mycobacteriology, daun tekokak mengandung zat aktif sterol, tannin, saponin, flavonoid, glycosideglyoside.
Kelima kandungan tersebut bekerja sebagai antibakteri yang mampu melawan bakteri Mycobacterium tuberculosis.
4. Teh Hijau
Selain beberapa bahan di atas, ternyata teh hijau yang merupakan bahan minuman yang banyak digemari akhir-akhir ini juga dapat dijadikan obat herbal TBC.
Dilansir dari riset yang terbit pada jurnal The International Journal of Biochemistry and Cell Biology menunjukkan bahwa saat sel terinfeksi bakteri penyebab TBC tak kunjung “matang”, bakteri tetap bertahan pada tubuh penderitanya.
Salah satu penyebab di balik "matangnya" sel tersebut adalah akibat molekul yang mengandung protein.
Dalam riset tersebut juga dijelaskan bahwa teh hijau mengandung epigallocatechin-3-gallate yang mampu bekerja sebagai obat herbal TBC.
Kandungan ini ternyata mampu menurunkan fungsi molekul yang mengandung protein.
Sehingga bisa menghambat kelangsungan hidup bakteri penyebab TBC.
Baca Juga: Catat 17 Makanan Penyebab Kanker yang Harus Dibatasi
5. Eukaliptus Lemon
Daun yang mengeluarkan aroma seperti lemon ini rupanya bisa digunakan sebagai obat herbal TBC.
Menurut riset yang terbit pada jurnal Plant Archives, minyak esensialnya berkhasiat sebagai cara mengobati TBC secara alami.
Minyak esensial eukaliptus lemon (Corymbia citriodora) ditengarai mampu melawan infeksi TBC karena mengandung bahan aktif seperti:
- Citronellol
- Linalool
- Isopulegol
- Alpha-terpineol
- Spathulenol
Kandungan di atas terbukti berkhasiat sebagai antituberkulosis.
Selain itu, minyak esensial ini mampu mengurangi jumlah penularan bakteri penyebab TBC dari individu ke individu lainnya sehingga penyebaran TBC bisa terhambat.
Bahkan, kandungan aktif tersebut juga mampu meningkatkan kondisi pasien yang resisten obat TBC.
Pengobatan penyakit TBC secara tradisional ini bisa Moms lakukan dengan cara menghirup uapnya.
6. Meniran Hijau
Penyakit TBC amat bergantung pada kekebalan tubuh.
Dalam hal ini, menurut Centers for Disease Control and Prevention, imunitas tubuh orang yang mengalami TB laten masih dapat mengendalikan dan menekan jumlah bakteri agar tidak semakin banyak.
Namun, jika imun sudah lemah atau rusak, bakteri TBC akan berkembang makin ganas sehingga memicu gejala TBC aktif.
Potensi meniran hijau sebagai obat herbal TBC terbukti berkhasiat untuk meningkatkan imunitas.
Hal ini dibuktikan pada riset yang terbit pada jurnal Frontiers in Pharmacology.
Penelitian tersebut menemukan, tanaman dengan nama ilmiah Phyllanthus niruri itu memiliki kandungan aktif yang mampu membuat kekebalan tubuh bekerja lebih aktif (immunomodulatory).
Kandungan aktif ini terdiri dari corilagin, phyllanthin, ellagic acid, dan catechin.
Keseluruhan bahan aktif tersebut bekerja dengan cara menghambat kematian sel maupun pelepasan zat yang menyebabkan peradangan (cytokine).
Diketahui, kedua aktivitas tersebut membuat imunitas menurun.
Efektivitas meniran hijau sebagai obat herbal TBC pun sudah diuji pada penderita tuberkulosis, seperti yang dilaporkan oleh riset terbitan Natural Product Research.
Penelitian ini membuktikan, efek immunomodulatory pada meniran hijau meningkatkan aktivitas pembaruan sel imun pada penderita TBC.
Baca Juga: 10 Obat Muntah Anak Tradisional, Ampuh dan Mudah Didapatkan!
7. Lada Hitam
Obat herbal TBC lainnya yang juga telah banyak digunakan secara tradisional secara turun-temurun adalah black pepper (lada hitam).
Mengutip studi di Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar disebutkan bahwa, ekstrak buah lada hitam yang mengandung piperin sangat baik untuk direkomendasikan sebagai terapi tambahan atau supportif dalam pengobatan Tuberkulosis.
Lada hitam memang dapat bekerja sangat baik pada penyakit terkait peradangan.
Rempah yang satu ini cukup efektif dalam membersihkan paru-paru dan mengurangi produksi lendir.
Pada gilirannya, lada hitam dapat membantu meredakan nyeri dada yang disebabkan oleh tuberkulosis. Ini juga membantu mengurangi bersin dan batuk.
8. Nanas
Obat herbal TBC selanjutnya berasal dari buah-buahan, tepatnya adalah nanas.
Dalam studi di Journal of Chemical and Pharmaceutical Research ditemukan bahwa jus nanas bermanfaat dalam pengobatan tuberkulosis.
Jus nanas diketahui efektif dalam melarutkan lendir pada batuk berdahak akibat TBC dan dapat membantu proses pemulihan pasien TBC.
Sejak dahulu kala, jus nanas sudah banyak digunakan untuk mengobati penyakit TBC. Di mana pasien TBC disarankan untuk mengonsumsi satu gelas jus nanas setiap harinya.
Baca Juga: 18 Obat Sariawan Anak yang Aman, Tersedia dari Bahan Alami Hingga Obat di Apotek
9. Mint
Mint juga termasuk dalam pilihan obat herbal TBC yang sudah dipercaya sejak zaman dahulu.
Secara tradisional, peppermint digunakan sebagai aromaterapi untuk mengatasi sesak napas pada pasien tuberkulosis paru.
Studi di Jurnal Ilmiah Keperawatan yang diterbitkan STIKES PEMKAB Jombang pun membenarkan hal ini.
Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa penggunaan aromaterapi peppermint berhasil mengatasi sesak napas pada pasien tuberkulosis paru.
Pemanfaatan mint untuk obat herbal TBC dilakukan dengan cara inhalasi. Inhalasi merupakan bentuk pengobatan dengan cara mengalirkan uap ventilasi langsung ke saluran pernapasan.
Dengan begitu, gejala sesak napas yang dialami pasien TBC dapat diminimalisir sehingga mereka dapat bernapas secara lebih lega dan nyaman.
10. Jahe
Jahe dikenal sebagai rempah kaya manfaat. Selain digunakan dalam bumbu masakan, jahe juga banyak diolah menjadi minuman untuk mengatasi berbagai penyakit.
Salah satunya untuk mengatasi TBC.
Studi di Journal of Complementary & Integrative Medicine menemukan bahwa, jahe efektif digunakan sebagai suplemen anti-inflamasi dan antioksidan bersama dengan terapi anti-TB.
Hal ini karena jahe memiliki kemampuan untuk melawan radikal bebas penyebab penyakit yang kuat.
Jadi, banyak pasien TBC yang juga menggunakan jahe sebagai pengobatan alternatif di samping penggunaan obat-obatan medis.
Baca Juga: 15 Cara Menurunkan Berat Badan Secara Alami yang Bisa Dicoba
11. Madu
Penggunaan obat-obatan medis apapun dalam penanganan penyakit TBC bisa memiliki efek samping pada tubuh.
Nah, untuk menurunkan dampak negatifnya, pasien TBC juga biasanya menggunakan obat herbal. Salah satu obat herbal TBC yang cukup banyak digunakan adalah madu.
Madu dipercaya bisa meminimalkan reaksi obat yang merugikan, yang disebabkan oleh obat Anti-TB pada pasien TB paru positif BTA positif.
Hal ini karena madu memiliki sifat antibakteri bernama senyawa Hidrogen Peroksida.
Senyawa Hidrogen Peroksida memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri patogen.
Studi di Continental J. Pharmacology and Toxicology Research pun membenarkan hal ini.
Hasil studi menemukan bahwa madu dapat digunakan sebagai adjuvan (bahan pembantu) bersamaan dengan OAT (obat antituberkulosis) pada pasien TB paru.
12. Kunyit
Kunyit merupakan bahan alami lainnya yang juga memiliki potensi bagus untuk mengatasi TBC.
Kunyit memang produk alami dengan aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, dan antibakteri yang baik sehingga telah banyak digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Kunyit mengandung zat kurkumin yang memiliki efek bakterisidal dan dapat mengontrol infeksi mikobakteri paru dan mengurangi peradangan saraf.
Oleh karena itu, studi International Journal of Molecular Sciences menyatakan bahwa kunyit memiliki potensi yang menjanjikan sebagai terapi tambahan dalam pengobatan TBC.
Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Mual saat Haid, Minum Teh Herbal, Moms!
13. Daun Kemangi
Daun kemangi juga dikenal memiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai obat herbal TBC.
Kemangi mengandung senyawa eugenol yang memiliki sifat antibakteri, antimikroba, dan antiinflamasi, yang dapat membantu melawan bakteri penyebab TBC.
Selain itu, kandungan antioksidan dalam daun kemangi dapat memperkuat sistem imun, membantu tubuh melawan infeksi lebih efektif.
Kandungan minyak atsiri dalam kemangi juga diketahui memiliki efek terapeutik yang dapat meredakan gejala peradangan pada paru-paru yang sering terjadi pada penderita TBC.
Daun kemangi dapat dikonsumsi secara langsung sebagai lalapan atau diolah menjadi teh untuk mendapatkan manfaatnya.
Selain itu, ekstrak daun kemangi dapat dicampur dengan madu untuk meningkatkan efek antibakterinya.
14. Temulawak
Sebelum dikenal sebagai obat herbal TBC, temulawak merupakan tanaman herbal yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai kondisi kesehatan.
Temulawak mengandung kurkuminoid, terutama kurkumin, yang memiliki sifat antiinflamasi, antibakteri, dan antioksidan.
Sifat-sifat ini dapat membantu mengurangi peradangan dan melawan infeksi bakteri penyebab TBC.
Kurkuminoid dalam temulawak juga dapat meningkatkan respons imun tubuh, membantu memperkuat sistem pertahanan alami tubuh melawan bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Selain itu, temulawak diketahui dapat meningkatkan fungsi hati dan mendukung detoksifikasi, yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan selama pengobatan TBC.
Temulawak dapat dikonsumsi dalam bentuk jamu, kapsul ekstrak, atau teh.
15. Daun Sirsak
Sebagai obat herbal TBC, daun sirsak mengandung senyawa acetogenins yang memiliki sifat antimikroba dan antibakteri, yang dapat membantu melawan bakteri penyebab TBC.
Selain itu, daun sirsak juga memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada paru-paru.
Senyawa dalam daun sirsak dapat membantu meningkatkan sistem imun, sehingga tubuh lebih mampu melawan infeksi.
Daun sirsak dapat dikonsumsi dalam bentuk teh, daunnya direbus dan air rebusannya diminum secara teratur.
16. Kulit Manggis
Moms pernah mendengar soal ekstrak kulit manggis sebagai pengobatan tradisional? Nah, ternyata kulit manggis juga bisa jadi obat herbal TBC.
Kulit manggis mengandung senyawa xanthone, yang memiliki sifat antibakteri, antimikroba, dan antiinflamasi.
Sifat-sifat ini membuat kulit manggis efektif dalam melawan bakteri penyebab TBC dan mengurangi peradangan pada paru-paru.
Baca Juga: 10 Obat Liver Alami, dari Buah hingga Tanaman Herbal!
Itu dia Moms obat herbal TBC yang bisa dicoba.
Namun, selain mengonsumsi obat herbal di atas, Moms juga perlu konsultasi terlebih dulu ke dokter, ya.
Agar penggunaannya bisa memaksimalkan proses penyembuhan dan tidak ada kontraindikasi dengan obat medis yang dikonsumsi.
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780123756886100957?via%3Dihub
- https://ijcc.chemoprev.org/index.php/ijcc/article/view/84/84
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4801013/
- https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2212553115000643#b0165
- https://www.researchgate.net/publication/338717844_TREATMENT_OF_TUBERCULOSIS_BY_NATURAL_DRUGS_A_REVIEW
- https://www.cdc.gov/TB/education/ssmodules/pdfs/Module1.pdf
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6693410/
- https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/14786419.2017.1311888?journalCode=gnpl20
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8876821/
- https://www.researchgate.net/publication/228488623_Influence_of_honey_on_adverse_reactions_due_to_anti-tuberculosis_drugs_in_pulmonary_tuberculosis_patients
- https://europepmc.org/article/med/27089418
- https://journal.stikespemkabjombang.ac.id/index.php/jikep/article/view/827
- https://jurnal.yamasi.ac.id/index.php/Jurkes/article/view/231
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4090836/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.