14 Obat Tradisional Pneumonia pada Bayi dan Balita yang Baik untuk Kesehatan Pernasapan
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang membuat kantung udara di paru-paru berisi cairan atau nanah. Jika ini terjadi pada anak, Moms perlu tahu apa saja obat tradisional pneumonia pada bayi yang bisa Moms pertimbangkan sebagai pengobatan.
Sebagian besar kasus pneumonia berupa infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan virus.
Meskipun infeksi semacam itu sangat berbahaya pada generasi sebelumnya atau terdahulu, saat ini kebanyakan bayi, balita dan anak-anak dapat pulih dengan mudah jika mereka mendapat perhatian medis yang cepat dan tepat.
Biasanya, virus yang menyebabkan infeksi ini adalah virus pernapasan syncytial, influenza, parainfluenza, dan adenovirus yang menyebar di dada. Akan tetapi, pneumonia juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri.
Beberapa di antaranya menyebar dari orang ke orang melalui batuk atau melalui kontak langsung dengan air liur atau lendir orang yang terinfeksi.
Selain itu, jika infeksi virus telah melemahkan sistem kekebalan anak, bakteri mungkin mulai tumbuh di paru-paru dan menambah infeksi baru.
Bayi, balita dan anak-anak tertentu yang pertahanan kekebalan atau paru-parunya melemah karena penyakit lain, seperti fibrosis kistik, kelainan pada sistem kekebalan atau kanker atau menjalani kemoterapi, lebih mungkin terserang pneumonia.
Tidak hanya itu, anak lainnya yang saluran udara atau paru-parunya tidak normal, juga mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia.
Baca Juga: Seberapa Aman Obat Tradisional Menurut Dokter?
Obat Tradisional Pneumonia pada Bayi dan Balita
Berikut adalah obat tradisional pneumonia pada bayi dan balita yang bisa Moms pertimbangkan untuk diberikan pada Si Kecil yang terkena pneumonia.
1. Minum ASI
Foto: Orami Photo Stock
Untuk bayi di bawah 6 bulan yang belum boleh mengonsumsi apa pun, Moms hanya harus terus memberinya ASI atau susu formula untuk asupan energinya.
Minum banyak cairan sangat dianjurkan jika bayi Moms menderita pneumonia, tentu saja selain obat-obatan yang mungkin diresepkan oleh dokter.
ASI menjadi satu-satunya obat tradisional pneumonia pada bayi yang aman sekaligus alami.
Namun, Moms bisa mencoba sebuah terapi untuk meringankan pnemumonia pada bayi Moms, salah satunya adalah terapi uap.
Moms hanya perlu menyalakan shower di kamar mandi Moms dan membiarkannya menguap.
Lalu taruh atau gendong bayi Moms dekat dengan uap tersebut agar dia bisa menghirup uap dan panas tersebut dengan nyaman.
Moms bisa menutup pintu kamar mandi atau menggunakan tirai jika kamar mandi terlalu besar dan tidak mengeluarkan uap.
Balik badan bayi yang Moms pangku dan beri ganjalan kain sehingga ada alas jika dia muntah.
Dengan menggunakan tangan yang ditangkupkan, tepuk punggung bayi dengan perlahan tanpa menyakitinya tetapi juga tetap bertenaga. Beristirahatlah, lalu lakukan lagi.
Usahakan untuk menepuk di seluruh area dada atau paru-paru, depan, belakang, dan samping.
Lakukan sembari tetap berada di area uap setidaknya selama 10 menit. Ini akan membantu bayi Moms memuntahkan lendir dari paru-parunya.
Jadi, tidak ada obat tradisional untuk pneumonia yang bisa diberikan pada bayi yang belum konsumsi makanan selain ASI.
Tapi bila Si Kecil sudah masuk usia balita, baru Moms bisa memberikan obat tradisional sebagai pendukung pengobatan dari dokter.
Baca Juga: Mari Mencegah Pneumonia Bayi Lewat Pemberian ASI Seperti Ini!
2. Biji-bijian
Bayi yang sudah berusia di atas 6 bulan, biasanya sudah mulai makan MPASI. Selain ASI, manfaat baik dari makanan bisa menjadi pilihan obat tradisional pneumonia pada bayi.
Makan sehat diketahui dapat mencegah penyakit jantung dan kanker. Selain itu, makanan yang sehat tentunya juga berdampak baik untuk pernapasan.
Kandungan karbohidrat dalam biji-bijian seperti quinoa, beras merah, oat, barley mampu menambah energi pada tubuh Si Kecil.
Vitamin B di dalamnya membantu produksi energi dan menjaga suhu tubuh tetap terkendali.
Mineral selenium yang ada dalam biji-bijian ini memperkuat sistem kekebalan tubuh anak Moms yang sedang melawan virus atau bakteri dari pneumonia yang dialaminya.
Gandum, kacang-kacangan, dan makanan biji-bijian lainnya mampu mengatasi kondisi-kondisi darurat tersebut, sehingga makanan ini termasuk sebagai obat tradisional pneumonia pada bayi yang bisa diberikan.
Melansir dari Express.co.uk, diketahui bahwa penyakit paru-paru adalah penyebab utama kematian ketiga di seluruh dunia dan lebih dari tiga juta orang di Inggris mengidapnya, meskipun sebagian besar tidak terdiagnosis.
"Makanan seperti biji-bijian, roti dan pasta gandum, memiliki kebaikan untuk kesehatan paru-paru," kata ahli gizi asal Inggris, Juliette Kellow, dilansir dari Express.
3. Makanan Tinggi Protein
Foto: Orami Photo Stock
Obat tradisional pneumonia pada bayi dalam bentuk makanan yang juga bisa Moms berikan adalah makanan tinggi protein. Protein sangat bermanfaat bagi Si Kecil yang menderita pneumonia.
Makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, buncis, daging, dan ikan seperti salmon serta sarden memiliki sifat anti-inflamasi.
Makanan ini juga mampu memperbaiki jaringan yang rusak dan membangun jaringan baru di dalam tubuh.
4. Sayuran Hijau
Sayuran berdaun seperti kangkung, selada, bayam memiliki nutrisi yang dapat menjadi obat tradisional pneumonia pada bayi dan balita.
Mereka mengandung antioksidan yang melindungi tubuh dari infeksi.
Jadi, tetap berikan balita Moms sayuran hijau untuk makannya meskipun dia kurang berselera.
Baca Juga: 5 Snack Sehat dari Sayuran dan Buah, Enak Lho!
5. Air Mineral
Foto: Orami Photo Stock
Kebutuhan air yang terpenuhi membantu balita Moms dapat mencerna makanan dengan baik dan menjaga mulut, hidung, dan mata tetap lembap.
Dikutip dari Medical News Today, air juga membantu penyebaran oksigen ke berbagai bagian tubuh dan membantu tubuh terhindar dari dehidrasi yang dapat memengaruhi struktur serta fungsi otak.
Dehidrasi yang berkepanjangan dapat menyebabkan masalah pada pemikiran dan penalaran.
Tidak hanya air, tetapi cairan lain seperti jus membantu melonggarkan lendir dari paru-paru.
Mereka mengeluarkan racun berbahaya dan membantu menyingkirkan partikel asing yang menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasan.
Moms hanya perlu memilah buah-buahan yang baik dikonsumsi saat balita Moms batuk.
6. Buah Citrus
Buah citrus yang kaya vitamin C seperti jeruk, berry, kiwi membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dengan demikian bisa menjadi obat tradisional pneumonia pada bayi dan balita Moms.
Buah-buah ini juga mengandung antioksidan yang melindungi tubuh dari zat asing.
Dalam informasi di Nutrition Data, 1 buah jeruk berukuran sedang, dapat memenuhi semua kebutuhan vitamin C Moms dalam sehari.
Buah jeruk juga memiliki sejumlah vitamin dan mineral lain yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi dengan baik, termasuk vitamin B, kalium, fosfor, magnesium, dan tembaga.
Selain itu, buah ini kaya akan senyawa tumbuhan yang memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk efek antiinflamasi dan antioksidan.
Senyawa ini mencakup lebih dari 60 jenis flavonoid, karotenoid, dan minyak esensial, yang dapat memberikan manfaat kesehatan pada tubuh.
Baca Juga: Ini 5 Jenis Buah Berry untuk Camilan Balita
7. Teh dan Jahe Kunyit
Foto: Orami Photo Stock
Rempah seperti jahe dan kunyit juga bisa menjadi pilihan obat tradisional pneumonia pada bayi Moms yang sudah besar.
Batuk yang terus-menerus bisa menyebabkan nyeri dada pada balita Moms.
Beri Si Kecil teh hangat yang dibuat dengan jahe segar atau akar kunyit. Ini dapat membantu mengurangi rasa sakitnya.
Akar dari kedua tanaman ini memiliki efek anti-inflamasi alami pada tubuh.
Potong seukuran ibu jari masing-masing akar tersebut dan rebus dalam 1 liter air atau lebih.
Jika lebih suka teh kental, Moms bisa merebusnya lebih lama atau menambahkan lebih banyak akarnya.
Namun, rasanya pasti tidak disukai oleh anak-anak. Jadi, jika rasanya terlalu tajam dan balita Moms tidak suka, maka coba tambahkan 1 sendok madu.
8. Tea Tree Oil dan Minyak Kayu Putih
Tea tree oil dan minyak kayu putih bersifat antibakteri dan bisa dijadikan obat tradisional pneumonia pada bayi yang dioleskan di kulit.
Minyak kayu putih dapat meredakan hidung mampet hanya dengan aromanya yang kuat sehingga membantu memecah lendir di paru-paru.
Moms bisa membuat campuran tea tree oil dengan minyak kayu putih ditambah air rebusan yang baru mendidih.
Lalu bayi atau balita Moms dapat menghirup uapnya dan lakukan ini 3 kali sehari. Pastikan hati-hati saat melakukannya, ya Moms.
Moms juga juga bisa membuat olesan untuk dada balita Moms dengan mencampurkan beberapa tetes setiap minyak dengan 1 sendok makan minyak kelapa atau almond.
Gosokkan minyak tersebut ke leher balita Moms dan biarkan semalaman.
Baca Juga: Ternyata Mengoleskan Minyak Kayu Putih pada Balita Berisiko pada Kesehatan
9. Bawang Putih
Foto: Orami Photo Stock
Bawang putih adalah bahan herbal alami yang diketahui dapat membunuh bakteri, virus, dan parasit yang menyebabkan pneumonia.
Ditambah lagi, bawang putih mengandung allicin. Allicin adalah antivirus dan antibakteri yang membantu melawan penyakit serta memperkuat sistem kekebalan.
Gunakan bawang putih ketika membuat makanan untuk balita Moms, sehingga bisa membantu meredakan pneumonia yang dideritanya.
10. Astragalus
Astragalus juga dikenal dengan sebutan Huáng Qí. Tumbuhan ini merupakan salah satu bahan obat tradisional China yang mampu memperkuat sistem kekebalan dengan meredakan peradangan di dalam paru-paru.
Moms bisa mencoba menggunakan astragalus saat memasak seperti penggunaan bahan natural lainnya.
Namun, konsultasikan dengan dokter anak Moms sebelum menggunakan bahan ini, ya!
Baca Juga: 7 Manfaat Bawang Putih Tunggal untuk Kesehatan
11. Madu dan Lemon
Foto: Orami Photo Stock
Obat tradisional pneumonia pada bayi yang bisa Moms pertimbangkan untuk diberikan adalah kombinasi madu dan lemon.
Namun, jangan berikan pada bayi di bawah 1 tahun, ya Moms!
Dua bahan alami ini adalah obat tradisional untuk mengobati batuk dan telah mendapatkan kredibilitas yang cukup dalam komunitas medis.
Masing-masing bahan memiliki kekuatannya sendiri untuk mengobati batuk dan bila dikombinasikan, manfaatnya berlipat ganda dan bisa memberikan hasil yang terjamin.
World Health Organization merekomendasikan madu sebagai penghilang rasa sakit yang paling efektif dalam pengobatan batuk karena kandungan nutrisinya.
Madu mengandung sifat antibakteri yang membantu menyingkirkan bakteri penyebab batuk.
Kehadiran nutrisi dalam madu dapat membantu memperbaiki dan merangsang pertumbuhan jaringan.
Nutrisi ini juga berfungsi sebagai antioksidan dan menghilangkan radikal bebas berbahaya dari tubuh.
Sementara vitamin C pada lemon dikenal membantu tubuh membangun sistem kekebalan.
Antioksidan membantu dalam memperbaiki dan mencegah kerusakan sel karena lemon memiliki sifat antibakteri dan antivirus yang kuat.
Manisnya madu merangsang kelenjar ludah dan memicu keluarnya lendir melalui saluran udara.
Selain itu, efek antimikroba dan antioksidan dari madu membatasi pembentukan lendir lebih lanjut.
Sehingga dapat memberikan kelegaan di saluran pernapasan. Di sisi lain, lemon membantu meningkatkan kekebalan terhadap infeksi.
Ketika balita Moms meminum ramuan air hangat lemon dan madu, maka kombinasi minuman ini mampu mengencerkan lendir, menenangkan tenggorokan, dan membersihkan saluran udara yang teriritasi.
12. Air Garam
Berkumur dengan air garam dapat membantu menghilangkan sebagian lendir di tenggorokan dan meredakan iritasi akibat pneumonia.
Moms hanya perlu melarutkan 1/4 hingga 1/2 sendok teh garam ke dalam segelas air hangat.
Minta balita Moms berkumur dengan campuran tersebut selama 30 detik dan membuangnya.
Ulangi setidaknya 3 kali setiap hari untuk hasil yang maksimal.
Baca Juga: Riset Membuktikan, Berkumur dengan Air Garam Bisa Mengurangi Sakit Gigi Akibat Gusi Bengkak!
13. Teh Peppermint Panas
Foto: Orami Photo Stock
Peppermint juga dapat membantu meredakan iritasi dan mengeluarkan lendir karena bahan herbal ini terbukti bekerja sebagai dekongestan, anti-inflamasi, dan pereda nyeri.
Namun jika Moms memiliki peppermint segar, Moms dapat dengan mudah membuat teh peppermint sendiri menggunakan jenis mint apa saja.
Moms hanya perlu mencuci dan memotong daun mint segar dan letakkan di dalam cangkir atau teko. Tambahkan air mendidih dan biarkan selama sekitar 5 menit.
Saring dan sajikan dengan lemon, madu, atau susu agar balita Moms menyukainya.
14. Sup Hangat
Sup panas tidak hanya menjadi ladang gizi bagi balita Moms.
Makanan ini juga dapat membantu mengisi kembali cairan vital tubuh balita Moms yang sedang terserang infeksi.
Moms hanya perlu membuat sup dengan campuran kaldu ayam, daging atau ikan serta sayuran hijau lainnya untuk memperlengkap kebutuhan gizi mereka yang sedang tidak sehat.
Baca Juga: 3 Variasi Resep Sup Ayam untuk Balita Yang Sedang Selesma dan Demam
Pneumonia pada Bayi dan Balita
Foto: Orami Photo Stock
Dikutip dari American Academy of Pediatrics, karena sebagian besar bentuk pneumonia terkait dengan infeksi virus atau bakteri yang menyebar dari orang ke orang, maka pneumonia paling sering terjadi saat cuaca sedang dingin.
Pneumonia biasa terjangkit ketika anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan dan berinteraksi dekat dengan orang lain.
Seperti kebanyakan infeksi lainnya, pneumonia biasanya disertai gejala demam yang selanjutnya dapat menyebabkan tubuh berkeringat, menggigil, kulit memerah, dan rasa tidak nyaman secara umum.
Bayi dan balita Moms juga mungkin kehilangan nafsu makan serta tampak kurang energik dari biasanya.
Tidak hanya itu, mereka akan tampak pucat dan lemas, bahkan lebih sering menangis dari biasanya.
Secara umum pneumonia dapat menyebabkan kesulitan bernapas atau ritme napas yang cepat disertai nyeri pada bagian dada, batuk, dan lubang hidung melebar.
Warna kebiruan pada bibir atau kuku juga bisa terlihat, ini disebabkan oleh penurunan oksigen dalam aliran darah.
Sayangnya, bayi atau balita Moms tidak dapat memberi tahu saat dia sulit bernapa. Mereka bahkan tidak dapat dengan sengaja mengeluarkan lendir di tenggorokan dan paru-parunya.
Baca Juga: 7 Makanan Terbaik untuk Balita Penderita Pneumonia, Catat!
Akhirnya, anak-anak akan dibiarkan untuk batuk karena metode ini cukup efektif untuk membersihkan paru-paru mereka dari lendir yang sangat dalam.
Meskipun diagnosis pneumonia biasanya dapat dibuat berdasarkan tanda dan gejala, rontgen dada terkadang diperlukan untuk memastikan dan untuk menentukan sejauh mana paru-paru terdampak.
Bila pneumonia disebabkan oleh virus, biasanya tidak ada pengobatan khusus selain istirahat dan tindakan pengendalian demam yang biasa dilakukan.
Pereda batuk yang mengandung codeine atau dekstrometorfan tidak boleh digunakan, karena pada kondisi ini batuk diperlukan untuk membersihkan sekresi berlebihan yang disebabkan oleh infeksi.
Pneumonia virus biasanya membaik setelah beberapa hari, meskipun batuk dapat berlangsung selama beberapa minggu. Biasanya, tidak diperlukan pengobatan untuk hal tersebut.
Karena sering kali sulit untuk mengetahui apakah pneumonia disebabkan oleh virus atau bakteri, dokter anak Moms mungkin meresepkan antibiotik.
Semua antibiotik harus dikonsumsi sesuai resep dan dosis khusus yang direkomendasikan.
Moms mungkin tergoda untuk menghentikannya lebih awal, tetapi Moms tidak boleh melakukannya.
Bayi atau balita Moms akan merasa lebih baik setelah beberapa hari, tetapi beberapa bakteri mungkin tetap ada dan infeksi mungkin kembali, kecuali seluruh proses pengobatan selesai.
Baca Juga: Jangan Sembarangan, Begini Cara Tepat Turunkan Demam Bayi
Jika infeksi bayi atau balita Moms semakin parah, seperti tetap demam lebih dari beberapa hari meski sudah menggunakan antibiotik, kesulitan bernapas, dan ada gejala infeksi di tempat lain seperti muntah, leher kaku, atau nyeri sendi, maka konsultasi dengan dokter harus kembali dilakukan.
Namun, selain itu Moms juga bisa mencoba obat tradisional pneumonia pada bayi dan balita seperti melalui makanan atau minuman dari bahan alami serta obat herbal untuk treatment luar.
- https://www.express.co.uk/life-style/health/1534757/how-to-live-longer-exercise-pneumonia
- https://www.express.co.uk/life-style/health/556016/Eating-oats-whole-grains-slashes-risk-chronic-lung-disease-healthy-eating
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/290814#benefits
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.