Wisata Pagoda Avalokitesvara, Vihara Tertinggi di Semarang
Jalan-jalan ke Semarang tidak hanya sekadar berkunjung untuk beli lumpia atau bandeng presto. Mampir juga ke Pagoda Avalokitesvara, yuk Moms!
Pagoda Avalokitesvara juga dikenal dengan nama Pagoda Kwan Im.
Pasalnya, di dalam vihara ini terdapat patung Dewi Kwan Im dengan tinggi sekitar lima meter.
Pagoda ini merupakan tempat sembahyang agama Buddha dan termasuk salah satu tempat wisata religi di Semarang.
Tertarik mengunjungi Pagoda Avalokitesvara? Cek jam bukanya dulu, yuk Moms!
Baca Juga: 11 Wisata Jawa Tengah yang Populer, Wajib Dikunjungi!
Jam Buka, Lokasi, dan Akses Menuju Pagoda Avalokitesvara
Pagoda Avalokitesvara terletak di Jl. Perintis Kemerdekaan, Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Tempat ibadah ini buka setiap hari pukul 07.00–21.00. Harga tiket masuknya gratis, lho Moms!
Kalaupun Moms membawa kendaraan, Moms bisa bayar parkir seikhlasnya di sini.
Selain dengan kendaraan pribadi, Moms juga bisa berkunjung ke sini dengan kendaraan umum seperti bus Trans Semarang atau jasa transportasi online.
Pagoda Avalokitesvara terletak di pinggir jalan, sehingga sangat mudah ditemukan.
Letak Pagoda Kwan Im ini tidak jauh dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI Indonesia).
Akan tetapi, jika menggunakan kendaraan pribadi, Moms harus berputar arah terlebih dahulu dan memakan waktu sekitar 5 menit.
Jika berangkat dari pusat kota Semarang, jaraknya tidak terlalu jauh dan bisa ditempuh dengan waktu sekitar 20-30 menit.
Baca Juga: 21 Tempat Wisata Semarang untuk Keluarga, Kunjungi Candi Gedong Songo dan Saloka Theme Park
Sejarah Pagoda Avalokitesvara
Sejarah Pagoda Avalokitesvara bermula dari seorang pemuda asal Bogor bernama The Boan An yang kemudian menjadi Bhikkhu Ashin Jinarakkhita.
Ia memimpin perayaan Waisak 2549 di Candi Borobudur pada tahun 1955.
Di momen tersebut, ia bertemu dengan tuan tanah Semarang yang bernama Goei Thwan Ling.
Goei Thwan Ling terkesan dengan kepribadian kepiawaian dari sang Bhikku.
Kemudian, ia menghibahkan sebagian tanah miliknya untuk digunakan sebagai pusat dan pengembangan Buddha Dhamma.
Lantas, tempat tersebut diberi nama Vihara Buddhagaya.
Moms mungkin masih bingung mengenai perbedaan antara pagoda dan vihara.
Jika dilihat dari fungsinya, vihara adalah tempat pusat kegiatan keagamaan.
Sementara itu, pagoda berfungsi sebagai sebuah bangunan tempat menyimpan jasad dari pendiri ajaran Buddha.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Pantai untuk Melihat Sunrise di Bali, Indah!
Pagoda Avalokitesvara di Semarang ini letaknya berdampingan dengan Vihara Buddhagaya.
Pagoda ini juga merupakan salah satu bangunan yang ada di kawasan komplek Vihara Buddhagaya Watugong.
Vihara tersebut juga masih aktif digunakan sebagai tempat beribadah umat Budha.
Pagoda Avalokitesvara pernah tercatat di rekor MURI tahun 2006 karena menjadi vihara tertinggi, lho Moms.
Tinggi pagoda legendaris ini mencapai 45 meter dan memiliki 7 lantai.
Uniknya, material bangunan seperti genteng, aksesori di dalam ruangan, lampu relief tangga yang terbuat dari batu, kolam air mancur, hingga patung burung Hong da Kilin, semuanya diimpor langsung dari Cina.
Pagoda Kwan Im dibangun pada bulan November dan diresmikan pada 14 Juli 2005 oleh Mardiyanto, yakni Gubernur Jawa Tengah ke-12.
Baca Juga: 10 Wisata Bandungan Semarang yang Paling Hits
Spot Menarik di Pagoda Avalokitesvara
Pagoda Avalokitesvara menjadi salah satu bangunan yang sering dijadikan spot foto atau selfie oleh para wisatawan.
Di dalam Pagoda ini, terdapat sekitar 30 patung untuk tempat pemujaan.
Pagoda ini dianggap sebagai Metta Karuna, yaitu bangunan suci yang merupakan wujud cinta kasih dari Buddha.
Beberapa orang percaya bahwa di puncak Pagoda terdapat patung Amitabha, guru besar dewa-dewa dan manusia.
Kendati demikian, tidak semua orang diperbolehkan masuk ke dalam kawasan vihara, kecuali yang hendak beribadah.
Di dalam kawasan Pagoda Avalokitesvara terdapat beberapa spot menarik, antara lain:
1. Pohon Bodhi
Pohon Bodhi terletak di depan Pagoda Avalokitesvara dan dipercaya sudah ditanam sejak tahun 1955.
Pohon ini memiliki lambang sebagai pohon keabadian dan di ranting-rantingnya terdapat banyak kertas merah.
Kertas-kertas tersebut berisi harapan dan doa bagi penulisnya, juga merupakan salah satu kepercayaan agama Buddha.
Baca Juga: Wisata Pulau Komodo, Tujuan Wisata yang Sangat Memanjakan Mata
2. Patung Buddha Tidur
Patung Buddha tidur ini memiliki panjang sekitar 16 meter dengan ukuran yang cukup besar.
Letak patung Buddha tidur ini ada di sisi sebelah kanan Pagoda Avalokitesvara
3. Gedung Dhammasala
Gedung Dhammasala ada di sisi kanan vihara, dekat dari pintu masuk.
Gedung ini biasanya digunakan sebagai ruang serbaguna, sedangkan lantai atasnya digunakan untuk tempat beribadah.
Di dalam gedung yang bentuk luarnya mirip dengan ukiran Thailand ini juga terdapat patung Buddha dengan tinggi sekitar 5 meter.
4. Watugong
Watugong adalah batu yang bentuknya mirip gong, terletak di dekat pintu masuk vihara.
Konon, batu tersebut merupakan peninggalan sejarah di masa kerajaan Majapahit.
5. Ritual Tjiam Shi
Kini pagoda Avalokitesvara sering digunakan untuk ritual Tjiam Shi, yaitu ritual untuk mengetahui nasib seseorang.
Cara mengetahuinya adalah dengan menggoyangkan bambu yang sudah diberi tanda.
Setelah beberapa kali menggoyangkan bambu, tunggu hingga salah satu bambu terjatuh.
Moms dapat meminta bantuan kepada petugas untuk membaca hasil ramalan.
Jika sudah menggoyangkan bambu sebanyak 3 kali dan tidak ada satu pun yang terjatuh, kemungkinan hari itu bukan saat yang baik untuk membaca ramalan nasib.
Fasilitas Lainnya di Pagoda Avalokitesvara
Ada beberapa fasilitas umum yang bisa digunakan oleh pengunjung Pagoda Avalokitesvara, di antaranya:
- Toilet: Toiletnya cukup bersih dan terawat.
- Tempat Parkir: Areanya cukup luas untuk tempat parkir kendaraan, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Baca Juga: 7 Pantai Terindah di Jawa Tengah, Dijamin Bikin Takjub!
Tips Berkunjung ke Pagoda Avalokitesvara
Jika tertarik untuk berkunjung ke Pagoda Avalokitesvara, perhatikan beberapa tips berikut ini, ya.
1. Hormati Tradisi dan Ritual
Pagoda Avalokitesvara sering kali dijadikan sebagai tempat ibadah atau pusat spiritual bagi komunitas lokal.
Oleh karenanya, penting untuk selalu menghormati tradisi dan ritual yang berlangsung saat berkunjung.
Apalagi, tradisi dan ritual di pagoda sering kali berhubungan dengan praktik keagamaan yang membutuhkan ketenangan dan konsentrasi.
Dengan menghormati mereka, Moms membantu memelihara kedamaian dan keheningan di sekitar pagoda, yang penting bagi mereka yang datang untuk bermeditasi atau berdoa.
Ini merupakan bentuk penghargaan terhadap nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dipegang oleh masyarakat setempat.
2. Perhatikan Aturan dan Panduan
Sama seperti tempat wisata pada umumnya, Pagoda Avalokitesvara juga memiliki aturan dan panduan yang wajib dipatuhi oleh pengunjung.
Tentunya, aturan dan panduan yang ditetapkan bertujuan untuk menjaga kedamaian dan ketenangan di sekitar pagoda.
Jadi, pastikan untuk memerhatikan aturan dan panduan dari pengelola tempat wisata agar pengalaman liburan tetap menyenangankan bagi diri sendiri maupun pengunjung lainnya.
3. Mematuhi Etika Fotografi
Saat mengambil foto di sekitar pagoda, pastikan untuk mematuhi aturan terkait fotografi.
Beberapa tempat suci ini mungkin memiliki batasan atau larangan terhadap penggunaan kamera di area tertentu.
Jadi, pastikan untuk selalu bertanya atau lihat petunjuk yang tersedia sebelum mengabadikan momen.
Baca Juga: Pesona Batu Karang Wisata Alam Lubang Sewu yang Instagrammable Banget!
Itu dia serba-serbi Pagoda Avalokitesvara yang bisa menjadi tempat wisata religi di Semarang. Selamat berlibur, Moms!
- https://keluyuran.com/review-wisata-pagoda-avalokitesvara-semarang/
- https://jejakpiknik.com/pagoda-avalokitesvara/
- https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/07/14/sejarah-hari-ini-14-juli-2005-salah-satu-yang-tertinggi-di-indonesia-pagoda-avalokitesvara
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.