Penggunaan Empeng Bisa Mengurangi Risiko Alergi pada Bayi, Benarkah?

Penggunaan empeng pada bayi saat ini masih pro dan kontra ya Moms. Penggunaan empeng pada bayi juga tak selamanya buruk.

Nah, ada kabar baik bagi orang tua yang memutuskan menggunakan empeng pada bayi. Berdasarkan penelitian baru yang dipresentasikan di American Scientific Meeting, American Medical of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI), penggunaan empeng bisa mengurangi risiko alergi pada bayi.

Menjaga kebersihan empeng bayi memang butuh ketelatenan. Karena jika bayi sudah mulai aktif, empeng pun biasanya akan sering terjatuh. Namun, banyak orang tua yang enggan berulang kali mencuci atau mensterilkan empeng yang terjatuh atau sengaja dijatuhkan si kecil.

Baca Juga: Patut untuk Diikuti, Ini 5 Cara Mengetahui Risiko Alergi pada Bayi

Daripada repot, mereka memilih membersihkan empeng tersebut dengan menghisapnya. Kemudian, empeng itu pun dimasukkan kembali ke mulut si kecil. Siapa sangka, kebiasaan ini ternyata membawa manfaat yang positif Moms.

Penelitian yang dilakukan ACAAI ini menunjukkan pertemuan antara penghisapan orang tua pada dot dan respon alergi bayi. Hasilnya bayi yang sering mengisap empeng dari hisapan orang tuanya, memiliki risiko lebih rendah terkena alergi.

"Kami mewawancarai 128 ibu dari bayi beberapa kali selama 18 bulan dan bertanya bagaimana mereka membersihkan dot anak mereka," kata pakar alergi Dr. Eliane Abou-Jaoude, MD, anggota ACAAI sekaligus penulis utama pada studi yang dilakukan oleh Henry Ford Health System di Detroit seperti dilansir dari sciencedaily.com.

Penggunaan Empeng Bisa Mengurangi Risiko Alergi dan Kadar IgE

Foto: babycenter.com

Abou-Jaoude mengungkapkan, dari penelitian tersebut, pihaknya menemukan bahwa anak-anak dari ibu yang mengisap dot memiliki kadar IgE yang lebih rendah. IgE adalah jenis antibodi yang terkait dengan respons alergi dalam tubuh.

Meskipun ada pengecualian, kadar IgE yang lebih tinggi menunjukkan risiko lebih tinggi mengalami alergi dan asma alergi.

Dari 128 ibu yang menyelesaikan beberapa wawancara, sebanyak 58 persen melaporkan penggunaan empeng saat ini oleh bayi mereka. Dari mereka yang memiliki bayi yang menggunakan empeng, sebanyak 41 persen melaporkan pembersihan dengan sterilisasi, sebanyak 72 persen melaporkan mencuci tangan saja, dan sebanyak 12 persen melaporkan mengisap empeng untuk membersihkannya.

"Kami menemukan bahwa mengisap empeng yang dilakukan orang tua dikaitkan dengan tingkat IgE yang ditekan mulai sekitar 10 bulan, dan berlanjut hingga 18 bulan," kata pakar alergi Dr. Edward Zoratti, MD, anggota ACAAI dan rekan penulis penelitian tersebut.

Itu artinya, penggunaan empeng bisa mengurangi risiko alergi pada bayi, terutama jika empeng mereka dibersihkan dengan cara dihisap oleh orang tua mereka.

Baca Juga: Ini Dampak Empeng pada Kesehatan Gigi dan Mulut Bayi yang Tidak Banyak Diketahui Orang

Peran Mikroorganisme dalam Mulut

Foto: dailymail.com

Zoratti mengakui, diperlukan penelitian lebih lanjut terkait temuan terbaru ini. Namun, pihaknya meyakini bahwa adanya risiko alergi yang rendah pada bayi, mungkin disebabkan oleh transfer mikroba yang meningkatkan kesehatan dari mulut orang tua.

"Tidak jelas apakah produksi IgE yang lebih rendah yang terlihat di antara anak-anak ini berlanjut hingga beberapa tahun kemudian,"katanya.

Abou-Jaoude pun menekankan, paparan mikroorganisme tertentu di awal kehidupan, merangsang pengembangan sistem kekebalan tubuh. Hal ini juga dapat melindungi terhadap penyakit alergi di kemudian hari.

Mengisap empeng yang dilakukan orang tua untuk membersihkan, dapat menjadi contoh cara orang tua dapat mentransfer mikroorganisme yang sehat kepada anak-anak mereka.

"Penelitian kami menunjukkan hubungan antara orang tua yang mengisap dot anak mereka dan anak-anak dengan kadar IgE yang lebih rendah tetapi tidak berarti bahwa mengisap dot menyebabkan lebih rendah IgE," imbuhnya.

Baca Juga: Ini Dampak Jika Bayi Ngempeng dan Cara Mengatasinya

Ternyata hasil penelitiannya cukup mengejutkan ya Moms. Penggunaan empeng bisa mengurangi risiko alergi pada bayi. Bagaimana dengan Moms? Apakah sependapat dengan hasil penelitian tersebut?

(SERA)