Ini Penyakit yang Bisa Terdeteksi dari Cegukan Bayi, Catat!
Moms, cegukan adalah hal normal yang terjadi pada bayi. Bayi cegukan bisa jadi karena terlalu banyak udara yang terhirup saat menyusu, dan bayi perlu melepaskan itu.
Umumnya tidak ada penyakit yang perlu dikhawatirkan ketika Moms mendapati bayi cegukan, kecuali gara-gara itu, bayi jadi sulit minum susu, makan, dan beraktivitas.
Kondisi lazim ketika bayi cegukan 20 menit-1 jam. Serta akan berhenti ketika Moms menghangatkan dan memberinya ASI (pada bayi 0-6 bulan), atau air putih hangat (setelah bayi 6 bulan).
Namun, jika sampai berjam-jam, bahkan 2 hari tiada henti misalnya, segera periksakan bayi ke dokter anak.
Baca Juga: Manfaat Cegukan Bagi Otak Bayi
Penyebab Cegukan Tanpa Henti
Foto: Orami Photo Stock
Cegukan kronis umumnya bukan dialami bayi, tetapi orang dewasa dengan kondisi:
- baru-baru ini menjalani anestesi umum
- mengalami kecemasan atau masalah kesehatan mental lainnya
- telah menjalani operasi di daerah perut
- memiliki penyakit pada hati, usus, perut, atau diafragma
- sedang hamil
- menderita kanker
- minum alkohol secara berlebihan
- memiliki kelainan sistem saraf
Penyakit yang Dideteksi dari Cegukan Kronis
Foto: Orami Photo Stock
Cegukan kronis juga dapat dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, demikian hasil studi Hiccups: A New Explanation for The Mysterious Reflex, Daniel Howes pada tahun 2012 .
Penyakit yang dideteksi dari cegukan kronis antara lain:
- Pneumonia, radang selaput di paru-paru, dan kondisi lain yang mengiritasi diafragma
- Kelainan otak (misalnya stroke, tumor, cedera, infeksi)
- Gangguan metabolisme
- Penyakit gastrointestinal (kerongkongan, lambung, usus kecil/besar)
- Masalah psikologis seperti histeria, syok, ketakutan, dan gangguan kepribadian
- Kelainan hati
- Gangguan ginjal
Perlu diketahui, berdasarkan riset Howes, yang diterbitkan Pusat Bioteknolgi Nasional AS, menyatakan cegukan kronis bukan penyakit turunan.
Sebagian besar kasus cegukan terus menerus terjadi secara sporadis pada orang yang tidak memiliki riwayat di keluarganya.
Baca Juga: Hati-hati, Bayi Cegukan Terus Menerus Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini
Diagnosa dan Perawatan Cegukan Kronis
Foto: Orami Photo Stock
Perlu diketahui, cegukan tidak ada hubungannya dengan pernapasan. Ketika sesuatu menyebabkan diafragma menjadi kejang dan pita suara cepat tertutup. Udara dipaksa keluar melalui pita suara yang tertutup, sehingga menciptakan suara cegukan.
Tidak ada alasan jelas mengapa cegukan terjadi pada bayi, tetapi kadang-kadang menyusui bisa jadi penyebab diafragma mengejang.
Cegukan bisa terjadi pada bayi yang makan atau minum berlebih, makan atau minum terlalu cepat, menelan terlalu banyak udara, atau karena penurunan suhu yang menyebabkan bayi jadi dingin.
Situasi ini bisa membuat perut bayi membesar dan mengembang, sehingga mendorong diafragma dan memicu kejang yang menyebabkan cegukan.
Bayi dengan indikasi GERD atau gastroesophageal reflux, maka cegukan akan cenderung lebih sering terjadi, disertai gumoh dan batuk.
Diagnosa cegukan kronis biasanya jelas berdasarkan gejala. Namun, pemeriksaan fisik akan melengkapi, mulai dari tes laboratorium, sinar-X di dada, CT scan, MRI scan, dan/atau fluoroskopi diafragma.
Mengobati cegukan kronis atau persisten biasanya membutuhkan lebih dari sekadar minum segelas air. Karena cegukan kronis menyebabkan masalah kesehatan dan juga bisa menjadi pertanda masalah kesehatan yang lebih besar. Sebagian besar perawatan memerlukan bantuan ahli medis.
Jika mengalami cegukan kronis, dilansir dari Healthline, diperlukan pengobatan kondisi kesehatan mendasar yang menyebabkan cegukan.
Orang dewasa dapat meminum obat yang diresepkan oleh dokter, seperti baclofen, chlorpromazine, asam valproat, atau metoclopramide.
Hingga menjalani operasi, untuk menanamkan alat yang secara elektrik merangsang saraf vagus, dan akupuntur.
Tetapi tidak disebutkan bagaimana perawatannya untuk bayi mengalami cegukan kronis, sehingga sangat penting ya Moms untuk berkonsultasi langsung ke dokter dan ahlinya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.