Penyakit Ginjal pada Anak: Jenis, Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Penyakit ginjal mungkin biasanya menyerang orang dewasa, ketika ginjal menunjukkan tanda-tanda tidak mampu lagi bekerja secara optimal.
Namun, ternyata keadaan ini juga dapat dialami oleh anak-anak lho, Moms.
Mengutip University of Rochester Medical Center, penyakit ginjal (gagal ginjal) adalah kerusakan jangka pendek atau permanen pada ginjal yang mengakibatkan hilangnya fungsi ginjal normal.
Jenis Penyakit Ginjal pada Anak
Ada dua jenis penyakit ginjal pada anak, yaitu penyakit ginjal akut dan penyakit ginjal kronis.
Penyakit ginjal akut dimulai secara tiba-tiba. Pada beberapa kasus, penyakit ini dapat pulih dan ginjal dapat bekerja secara normal kembali.
Sementara penyakit ginjal kronis dapat memburuk secara perlahan selama setidaknya 3 bulan. Anak dengan penyakit ginjal kronis dapat menyebabkan gagal ginjal permanen.
Dalam Clinical Kidney Journal, beberapa fitur khas penyakit ginjal anak, seperti etiologi penyakit atau komplikasi kardiovaskular, tidak hanya akan memengaruhi kesehatan anak, tetapi juga punya dampak jangka panjang pada kehidupan saat anak menjadi dewasa nanti.
Baca Juga: Segera Hindari, Ini 5 Kebiasaan Sehari-Hari yang Dapat Merusak Ginjal
Penyebab Penyakit Ginjal pada Anak
Jenis penyakit ginjal yang berbeda juga memiliki penyebab yang berbeda. Di antaranya adalah:
- Sedikit aliran darah ke ginjal untuk jangka waktu tertentu, misalnya karena kehilangan darah, operasi, atau syok.
- Penyumbatan di saluran kemih.
- Minum obat yang menyebabkan masalah ginjal.
- Kondisi yang dapat memperlambat atau menghalangi oksigen dan darah ke ginjal.
- Sindrom uremik hemolitik, yang biasanya disebabkan oleh infeksi E. coli.
- Glomerulonefritis yang terjadi di beberapa bagian ginjal karena peradangan glomeruli.
Sementara, penyakit ginjal kronis dapat disebabkan oleh:
- Penyumbatan jangka panjang di saluran kemih.
- Sindrom alport, yang merupakan kelainan bawaan. Penyakit ini menyebabkan ketulian, kerusakan ginjal, dan cacat mata.
- Sindrom nefrotik, merupakan kondisi yang menyebabkan protein rendah dalam darah, kadar kolesterol tinggi, dan pembengkakan jaringan.
- Penyakit ginjal polikistik, merupakan kelainan genetik. Ini menyebabkan banyaknya kista berisi cairan tumbuh di ginjal.
- Sistinosis, merupakan kelainan bawaan.
- Kondisi kronis lainnya, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.
- Penyakit ginjal akut yang tidak diobati, yang kemudian dapat berubah menjadi penyakit ginjal kronis jika tidak diobati.
Baca Juga: 5 Tanda Penyakit Ginjal Yang Mungkin Ada di Diri Kita
Gejala Penyakit Ginjal pada Anak
Gejala penyakit ginjal akut dan kronis mungkin berbeda. Berikut ini adalah gejala yang paling umum, tetapi mungkin sedikit berbeda pada setiap anak.
Di antaranya meliputi: pendarahan, demam, ruam, diare berdarah, muntah parah, sakit perut, tidak ada urin atau banyaknya produksi urin, kulit pucat, pembengkakan jaringan, dan peradangan mata.
Sementara, gejala penyakit ginjal kronis meliputi: nafsu makan buruk, muntah, sakit tulang, sakit kepala, pertumbuhan terhambat, banyak urin atau tidak ada urin, infeksi saluran kemih berulang, kulit pucat, bau mulut, masalah pendengaran, pembengkakan jaringan, sifat mudah marah.
Baca Juga: Tidak Hanya Minum Air Putih, Ini 6 Tips Menjaga Kesehatan Ginjal
Pengobatan Penyakit Ginjal pada Anak
Perawatan dan pengobatan penyakit ginjal pada anak tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum anak, juga akan tergantung pada seberapa parah kondisinya. Di antaranya termasuk:
- Menginap di rumah sakit
- Cairan IV (intravena) dalam jumlah besar untuk menggantikan kehilangan cairan pada tubuh
- Obat-obatan diuretik untuk meningkatkan jumlah urin
- Mengawasi konsumsi garam-garam darah (elektrolit) seperti kalium, natrium, dan kalsium
- Konsumsi obat-obatan untuk mengendalikan tekanan darah
- Perubahan pola makan
Pengobatan penyakit ginjal kronis tergantung pada seberapa baik ginjal masih bekerja. Perawatan mungkin termasuk:
- Obat-obatan untuk membantu pertumbuhan, mencegah tulang keropos, mengobati anemia, atau kombinasi dari kebutuhan ini
- Obat-obatan diuretik untuk meningkatkan jumlah urin
- Perubahan pola makan
- Dialisis
- Transplantasi ginjal
Nah, Moms, itulah serba-serbi penyakit ginjal pada anak. Jagalah selalu kesehatannya agar anak terhindar dari penyakit ini ya!
(AP/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.