24 Oktober 2019

Penyakit Lupus Dapat Disembuhkan? Ini 5 Cara Meredakannya

Ketahui bagaimana mengatasi penyakit lupus disini

Penyakit lupus adalah penyakit autoimun sistemik yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ kita sendiri.

Peradangan yang disebabkan oleh penyakit lupus dapat memengaruhi berbagai sistem tubuh - termasuk persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.

Menurut artikel yang dilansir dari medicalnewstoday.com, gejala penyakit lupus meliputi kelelahan, menurunnya nafsu makan, kelenjar bengkak, sensitif terhadap sinar matahari, dan masih banyak lagi.

Berdasarkan data yang didapat dari Lupus Foundation of America, di Amerika Serikat, dilaporkan setiap tahun terjadi sekitar 16.000 kasus penyakit lupus, dan hingga 1,5 juta orang mungkin hidup dengan kondisi ini.

"Gejala penyakit lupus tidak pernah spesifik, karena bisa berbeda antara penderita yang satu dengan yang lain. Gejalanya meliputi kelelahan, nyeri otot, nyeri sendi, dan perasaan tidak sehat yang umum.

Hampir tidak ada yang membedakan lupus dengan berbagai keluhan penyakit lain yang memiliki gejala sejenis," ungkap Chaim Putterman, MD, kepala Divisi Rematologi di Montefiore Medical Pusat dan Fakultas Kedokteran Albert Einstein di New York, seperti dikutip dari acpinternist.org.

Apakah Penyakit Lupus Dapat Disembuhkan?

Sampai saat ini belum ada obat permanen yang dapat menyembuhkan penyakit lupus. Tujuan pengobatan adalah untuk meredakan gejala dan melindungi organ dengan mengurangi peradangan dan/atau tingkat aktivitas autoimun dalam tubuh.

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit lupus akan tergantung pada tingkat keparahan penyakit kita dan bagian mana dari tubuh yang terpengaruh.

Perawatan mungkin akan diubah atau disesuaikan saat gejala mulai membaik.

Baca Juga: Deteksi Dini Lupus, 4 Ciri-ciri yang Perlu Moms Amati Pada Bayi

Berikut ini adalah 5 cara untuk meredakan gejala penyakit lupus.

1. Mengonsumsi Obat Antiinflamasi Nonsteroid

Penyakit Lupus - Mengonsumsi Obat Anti Inflamasi Nonsteroid.jpg
Foto: Penyakit Lupus - Mengonsumsi Obat Anti Inflamasi Nonsteroid.jpg

Foto : netdoctor.co.uk

(Contoh: naproxen dan ibuprofen)

Mengonsumsi obat ini dapat membantu mengurangi peradangan, membantu meredakan nyeri pada sendi, dan obat ini biasanya digunakan hanya untuk waktu yang singkat.

2. Mengonsumsi Obat Steroid

Penyakit Lupus - Mengonsumsi Obat Steroid.jpg
Foto: Penyakit Lupus - Mengonsumsi Obat Steroid.jpg

Foto : mirror.co.uk

(Contoh: prednisolon)

Obat ini digunakan untuk periode pendek untuk komplikasi seperti radang selaput dada atau perikarditis. Dapat juga digunakan sebagai pengobatan jangka panjang untuk masalah lain, seperti peradangan ginjal atau masalah darah yang parah.

Dilansir dari versusarthritis.org, saat Moms memutuskan untuk menggunakan tablet steroid, Moms harus membawa kartu peringatan steroid, yang mencatat dosis dan berapa lama Moms telah menggunakannya.

Jika masih merasa sakit, atau terlibat dalam kecelakaan di mana Moms terluka atau menjadi tidak sadar, steroid harus dilanjutkan. Dosis mungkin juga perlu ditingkatkan karena perawatan yang sedang dilakukan.

Baca Juga: Membesarkan Otot dengan Steroid Anabolik, Pengaruhi Kesuburan Pria?

3. Obat Anti-Rematik yang Memodifikasi Penyakit (DMARDs)

Penyakit Lupus - Obat Anti-Rematik yang Memodifikasi Penyakit (DMARDs).jpg
Foto: Penyakit Lupus - Obat Anti-Rematik yang Memodifikasi Penyakit (DMARDs).jpg (Orami Photo Stock)

Foto : rd.com

(Contoh: azatioprin, siklosporin, siklofosfamid, metotreksat dan mikofenolat)

Obat ini digunakan untuk meredam sistem kekebalan yang terlalu aktif. Mungkin perlu diminum dalam waktu lama, meskipun dosisnya dapat dikurangi jika penyakitnya menjadi kurang aktif.

Selain itu, obat ini juga dapat digunakan bersamaan dengan tablet steroid untuk memungkinkan dosis steroid dikurangi loh, Moms!

4. Terapi Biologis

Penyakit Lupus - Terapi Hormon.jpg
Foto: Penyakit Lupus - Terapi Hormon.jpg (Orami Photo Stocks)

Foto : lupusil.org

Terapi biologis bertujuan untuk menghapus atau mengurangi aktivitas sel-B (sejenis sel darah putih yang menghasilkan autoantibodi berbahaya).

Terapi ini biasa digunakan untuk pasien lupus ketika DMARDs konvensional tidak efektif, meskipun penelitian tentang efeknya terus berlanjut.

Jika Moms sedang diresepkan terapi biologis, seperti rituximab, disarankan agar Moms membawa kartu peringatan terapi biologis, yang dapat diperoleh dari dokter atau spesialis perawat reumatologi.

Supaya siapapun yang sedang merawat Moms akan tahu, jika Moms habis menjalani terapi ini. Biasanya setelah menjalani terapi, Moms akan merasa kurang sehat, hal itu terjadi karena efek samping dari obat yang diberikan.

Baca Juga: Selain Kemoterapi, Inilah Pengobatan Kanker Payudara yang Bisa Dilakukan

5. Obat Anti Hipertensi

Penyakit Lupus - Obat Anti-Hipertensi.jpg
Foto: Penyakit Lupus - Obat Anti-Hipertensi.jpg

Foto : medicalnewstoday.com

Penggunaan obat ini ditujukan agar tekanan darah menjadi lebih terkontrol, sehingga tidak menimbulkan efek lain yang bisa memberi efek samping buruk terhadap tubuh.

Berhubung semua obat memiliki beberapa efek samping , Moms dan dokter perlu menyeimbangkan risiko efek samping dengan kebutuhan untuk mengendalikan gejalanya. Kadang-kadang ini bisa berarti minum obat tambahan untuk melindungi dari efek samping lainnya.

Jika Moms atau kerabat terserang penyakit lupus, jangan pernah patah semangat ya!

(DH/DIN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.