Mengenal Manfaat Vitamin E, dari Manfaat hingga Sumbernya
Setiap orang memerlukan pola makan yang sehat dan bergizi seimbang. Untuk mencegah tubuh agar tidak mudah sakit, Moms memerlukan asupan vitamin E.
Di dalam tubuh, vitamin ini bertindak sebagai antioksidan yang membantu melindungi sel dari kerusakaan akibat radikal bebas.
Vitamin E banyak terdapat di liver sebelum dilepaskan ke seluruh tubuh melalui darah untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan.
Selain itu, jenis vitamin ini juga berguna untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah dan interaksi asal sel.
Jumlah dosis vitamin E yang perlu dikonsumsi juga beragam sesuai dengan usia seseorang.
Dilansir dari laman National Institutes of Health, kebutuhan vitamin E seseorang dapat dikatakan tercukupi jika sudah sesuai dengan angka kecukupan gizi atau AKG vitamin E.
Pada orang dewasa dengan kesehatan normal, ia membutuhkan vitamin ini sebesar 15 mg AKG per hari. Hal yang sama juga berlaku untuk Moms yang sedang hamil.
Bagaimana dengan Moms yang sedang menyusui? Moms disarankan untuk mengonsumsinya sebesar 19 mg AKG per hari.
Baca Juga: 9 Vitamin untuk Kulit Kering dan Kusam, Wajib Coba!
Apa Saja Manfaat Vitamin E?
Jurnal The Role of Vitamin E in Human Health and Some Diseases menyatakan bahwa vitamin E adalah antioksidan yang membantu mempertahankan sel dari radikal bebas.
Radikal bebas dipercaya dapat merusak sel dan membuat seseorang menjadi rentan terhadap masalah kesehatan tertentu.
Tak heran jika vitamin ini selalu digadang-gadang sebagai vitamin untuk merawat kulit. Hal ini karena vitamin E adalah senyawa antioksidan penting yang larut dalam lemak.
Dengan demikian, vitamin ini membantu tubuh dalam menetralisir efek berbahaya setelah oksidasi lemak.
Penelitian saat ini bahkan melihat peran penting dari vitamin ini sebagai antioksidan yang bagus untuk kulit sebagai pencegah perkembangan penyakit kronis dan penuaan dini.
Bagi wanita, vitamin ini juga berperan untuk mendukung kehamilan yang sehat.
Jenis vitamin sangat efektif melindungi sel saraf, sel darah merah, fungsi sistem kekebalan tubuh, membantu dalam pencegahan dan penyembuhan gangguan neurologis, penyakit virus kronis, serta anemia.
Sedangkan bagi pria, vitamin ini ternyata bisa membantu mobilitas sperma. Menurut situs First Cry Parenting, mobilitas sperma adalah kemampuan organisme untuk bergerak dengan sendirinya.
Agar Moms bisa hamil, mobilitas sperma yang baik tentu merupakan suatu keharusan karena sperma akan lebih mudah berenang dan melintasi jarak tertentu untuk membuahi sel telur.
Tak hanya itu saja, bagi pria, vitamin E pun bertugas untuk mencegah kerusakan sel sperma, pelindung sel sperna, hingga mencegah infeksi yang bisa mengakibatkan sel sperma menurun.
Sebagian orang mungkin memenuhi kebutuhan vitamin E dengan mengonsumsi suplemen vitamin E tambahan.
Meski demikian, banyak ahli lebih menyarankan setiap orang untuk mengonsumsi vitamin E lewat diet organik.
Baca Juga: 9+ Rekomendasi Vitamin Anak untuk Otak Agar Si Kecil Makin Pintar!
Sumber Makanan yang Mengandung Vitamin E
Melansir dari Global Healing Center, diet atau pola makan ini bisa memenuhi kebutuhan vitamin E harian Moms dan keluarga.
Pilih beberapa asupan makanan berikut:
1. Kacang Almond
Begitu banyak manfaat almond bagi kesehatan tubuh, salah satunya kandungan vitamin E yang tinggi.
Setiap 1 ons kacang almond mengandung 7,4 miligram vitamin E.
Moms juga bisa mendapatkan kebutuhan vitamin E dalam bentuk susu almond dan minyak almond. Lebih baik lagi jika Moms bisa memilih makan almond mentah.
2. Biji-bijian
Biji-bijian yang dimaksud adalah biji bunga matahari, labu, atau wijen.
Mengonsumsi ¼ cangkir biji bunga matahari bisa memberikan 90,5% vitamin dari nilai harian yang dibutuhkan.
Nah, tak ada salahnya mengonsumsi biji bunga matahari sebagai salah satu camilan harian nih, Moms! Biasanya, ada camilan dari biji bunga matahari panggang yang bisa Moms temui di supermarket atau toko online.
3. Bayam
Tidak semua orang menyukai sayur bayam. Meski demikian, Moms sebaiknya memasukkan bayam sebagai salah satu menu kaya vitamin E dalam sajian sehat keluarga.
Satu ikat bayam akan memberi sekitar 20% vitamin E dari kebutuhan harian.
Moms bisa menyajikannya dengan cara dibuat sayur bayam kuah bening atau ditumis dengan bawang putih dan bawang merah.
Lakukan berbagai variasi makanan sesuai selera untuk menyajikan sayur bayam di meja makan.
4. Kale
Kale sangat kaya akan nutrisi. Satu cangkir kale rebus dapat memberi hampir 6% dari kebutuhan vitamin E harian Moms.
Jika memungkinkan, cobalah memilih kale organik.
5. Hazelnut
Kacang ini memang identik dengan cokelat. Nah, mengonsumsi 1 ons kacang hazel saja, dapat memberi sekitar 20% dari kebutuhan vitamin E sehari-hari.
Moms juga bisa membuat kacang hazel ini menjadi susu seperti membuat susu kedelai.
Tambahkan ke dalam secangkir teh, kopi, atau minum segar begitu saja. Lezat dan sehat!
Baca Juga: 9 Akibat Kekurangan Vitamin E, Lemah Otot hingga Penyakit Pankreas
6. Alpukat
Alpukat memiliki sifat alami kaya akan minyak. Setengah kandungan dari keseluruhan kandungan alpukat mengandung lebih dari 2 mg vitamin E.
Moms bisa mengonsumsi alpukat secara langsung, sebagai campuran salad, salah satu isian sandwich, hingga jus yang nikmat dan mengenyangkan.
7. Pepaya
Buah tropis ini dikenal sebagai sumber vitamin C terbaik serta tinggi vitamin E.
Tidak hanya membantu melancarkan sistem pencernaan, pepaya pun kaya akan antioksidan.
Dikatakan oleh Dr. Elson M.Hass penulis buku Staying Healthy with Nutrition: The Complete Guide to Diet and Nutritional Medicine, pepaya bisa memberikan seseorang sekitar 17% dari kebutuhan vitamin E harian.
Jadi, tak ada salahnya mengonsumsi pepaya dalam menu buah harian keluarga, bukan?
8. Brokoli
Dalam 1 cangkir brokoli yang dikukus, akan memberi 4% vitamin E dari kebutuhan harian seseorang.
Selain itu, brokoli sarat dengan nutrisi lain, seperti vitamin A, K, dan C, kalsium, dan antioksidan serta rendah kalori.
Untuk memaksimalkan penyerapan vitamin E dari brokoli, Moms bisa menyantapnya bersama sedikit lemak, seperti mentega, keju, minyak zaitun, atau kacang cincang.
9. Peterseli
Peterseli atau parsley adalah makanan yang tinggi akan vitamin E. Coba tambahkan peterseli segar ke dalam salad atau hidangan Mom.
Peterseli kering juga akan memberi Moms vitamin penting lain, seperti vitamin A, C, dan K. Meski demikian memilih bahan makanan yang segar tentu menjadi pilihan yang bijak.
10. Kiwi
Kiwi merupakan buah yang menyediakan vitamin E. Buah kiwi juga kaya akan vitamin C, kalsium, potasium, dan magnesium.
Tak hanya itu, kiwi merupakan sumber serat yang baik dan cukup rendah kalori, sehingga cocok untuk camilan.
Baca Juga: Maksimalkan Vitamin E Untuk Program Hamil
11. Mangga
Buah lain yang tinggi vitamin E adalah mangga. Dalam setiap 1 cangkir potongan mangga memiliki 1,5 miligram vitamin E.
Bahkan, mangga diperkaya dengan vitamin A dan C, ditambah potasium dan serat.
Moms bisa mengonsumsinya sebagai camilan buah segar atau mengolahnya menjadi smoothies.
12. Tomat
Sayuran berwarna merah ini juga merupakan sumber vitamin E yang baik, lho. Dalam setiap 1 cangkir tomat cincang mengandung 1 miligram vitamin E.
Saus dan jus tomat juga mengandung vitamin E yang tinggi. Selain itu, tomat sangat bergizi karena tinggi kandungan vitamin C, vitamin A, serat, dan potasium, tetapi tetap rendah kalori.
13. Paprika Merah
Setiap paprika merah mentah berukuran sedang mengandung sekitar 2 miligram vitamin E.
Meski ketika dimasak, kandungan tersebut akan menyusut menjadi setengahnya.
Namun, paprika termasuk sayuran yang bernutrisi karena juga mengandung vitamin A dan vitamin C yang diperlukan bagi kesehatan tubuh.
Dampak Kelebihan Vitamin E
Di era pandemi ini, semua orang merasa perlu menjaga kesehatan tubuh dengan berbagai macam cara.
Mulai dari makan makanan sehat, teratur berolahraga, hinga minum berbagai jenis vitamin yang mampu membantu menjaga data tahan tubuh.
Selain vitamin C dan D, salah satu vitamin yang umumnya dikonsumsi adalah vitamin E.
Seperti dilansir dari laman Research Gate, penelitian Vitamin E and Respiratory Infection in The Elderly menyatakan bahwa vitamin E ternyata memiliki efek positif bagi kesehatan paru-paru lansia.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Simin Nikbin Meydani, Sung Nim Han, dan Davidson H Hamer.
Lebih lanjut, penelitian tersebut menunjukkan bahwa kondisi paru-paru para lansia yang kian membaik ini terjadi karena rutin mengonsumsi vitamin C dan E secara rutin.
Meski demikian, seperti yang telah Moms ketahui sebelumnya.
Segala sesuatu yang dikonsumsi terlalu berlebihan tentu akan merugikan kesehatan. Hal yang sama juga akan terjadi jika tubuh terlalu banyak mendapatkan asupan vitamin E.
Simak beberapa gangguan kesehatan yang mungkin dialami seseorang jika seseorang mendapatkan asupan vitamin E secara berlebih.
1. Meningkatkan Risiko Stroke & Kematian
Dilansir dari laman Healthline, risiko gangguan kesehatan jika tubuh kelebihan vitamin E yang pertama adalah meningkatkan risiko stroke.
Stroke merupakan kondisi yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak. Hal ini membuat sebagian atau beberapa bagian tubuh melemah bahkan mati rasa.
Pecahnya pembuluh darah di otak ini, bisa membawa pada risiko yang lebih berat, yaitu meninggal dunia.
Untuk menghindari risiko ini, jangan mengonsumsi vitamin E yang terdapat dalam makanan dan vitamin lebih dari 1000 mg per hari.
Risiko overdosis akan lebih minim terjadi jika seseorang mengonsumsi vitamin E hanya dari makanan yang ia konsumsi.
Baca Juga: Kenali Kondisi Avitaminosis, Simak Dampaknya pada Tubuh dan Cara Mengatasinya
2. Meningkatkan Risiko Osteoporosis
Risiko selanjutnya jika seseorang kelebihan minum vitamin E adalah bisa meningkatkan risiko osteoporosis atau dikenal juga sebagai pengeroposan tulang.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, selain meningkatkan risiko:
- Diare
- Mual
- Pusing
- Sakit kepala
- Pandangan mata buram
- Gatal dan kemerahan
- Creatinuria
Vitamin E yang berlebihan bisa meningkatkan efek alfa-tokoferol.
Efek tersebut, akan sangat berdampak pada performa atau kekuatan tulang pada tubuh.
Jika kekuatan tulang menurun, maka seseorang tersebut akan rentan terhadap gangguan tulang. Salah satunya adalah osteoporosis.
Jadi, sebelum Moms atau kerabat minum vitaminE, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter keluarga.
Apalagi jika dalam keluarga (atau Moms sendiri) memiliki kecenderungan akan defisit vitamin K, retinitis pigmentosa, pendarahan, diabetes, stroke, serangan jantung, lever, hingga kanker.
- https://www.researchgate.net/publication/7981371_Vitamin_E_and_Respiratory_Infection_in_the_Elderly
- https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-e-overdose#bottom-line
- https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-vitamin-e/art-20364144
- https://globalhealing.com/natural-health/vitamin-e-health-benefits/
- https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminE-HealthProfessional/
- https://globalhealing.com/natural-health/vitamin-e-health-benefits/
- https://www.healthline.com/nutrition/foods-high-in-vitamin-e#TOC_TITLE_HDR_4
- https://www.verywellfit.com/foods-high-in-vitamin-e-2505912
- https://www.webmd.com/diet/foods-high-in-vitamin-e#1
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.