10 Tips Mudah Perawatan Kulit Bayi Baru Lahir, Bantu Cegah Iritasi Kulit!
Kulit bayi baru lahir memang terkenal cukup sensitif dan mudah iritasi. Karenanya, perawatan kulit bayi tak boleh sembarang dan perlu mengikuti aturannya.
Hal ini untuk mencegah terjadinya sejumlah masalah kulit pada newborn.
Lantas, bagaimana cara perawatan kulit untuk bayi yang benar? Simak penjelasan berikut, Moms.
Beragam Masalah Kulit Bayi
Sebelum mengetahui tips perawatan kulit bayi, ketahui apa sajakah yang memicu kulit mudah iritasi.
Penyebab kulit bayi iritasi bisa karena berbagai hal. Masalah kulit bayi yang paling umum terjadi yakni:
1. Kulit Sensitif
Diketahui, kulit bayi memang cukup sensitif dan bisa menjadi penyebab iritasi pada kulit.
Salah satu yang sering mengalami ini adalah bayi yang lahir kurang bulan.
"Bayi prematur yang lahir di bawah 7 bulan lebih rentan mengalami kulit sensitif," terang Ns. Novardian, M.Kep., Sp.Kep.An, Praktisi Keperawatan Perinatologi, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, pada diskusi "Teknologi 3M untuk Melindungi Kulit Anak" yang diadakan Kamis, 25/11/2021.
Hal ini berbeda dengan bayi yang lahir cukup bulan, ketahanan kulitnya menyerupai orang dewasa.
2. Ruam Popok
Adapun masalah kulit bayi lainnya adalah ruam popok.
"Ruam popok atau dalam dunia medis Incontinents Associated Dermatitis (IAD) salah satu masalah kulit yang sering dialami bayi," jelas Wike Silaban, Clinical Specialist, PT 3M Indonesia.
Adapun gejala umum ruam popok yakni seperti:
- Kemerahan pada bokong
- Kulit terasa gatal
- Anak mudah rewel
Kulit bersisik juga menjadi salah satu gejala yang sering terjadi.
3. Alergi
Moms, selain itu, masalah kulit bayi lainnya adalah alergi. Alergi bisa dipicu dari berbagai hal di sekitar kita.
Beberapa produk alergen pada bayi bisa seperti:
- Serbuk sari
- Produk kecantikan
- Suhu atau perubahan cuaca
- Olahan seafood
- Susu sapi
Kulit gatal dan kemerahan menjadi gejala yang sering dirasakan akibat alergi.
Baca Juga: Yuk Cari Tahu Kegunaan Ruang NICU untuk Bayi Prematur
Cara Mengatasi Iritasi Kulit Bayi
Keliru memberikan perawatan kulit, bisa memperburuk luka atau kulit yang iritasi.
Lantas, bagaimana mengatasi iritasi kulit pada bayi baru lahir?
Salah satu yang perlu dilakukan yakni dengan membersihkan area kulit dengan air mengalir ataupun air yang dimasak.
"Membersihkan area luka dengan air adalah metode pertolongan pertama yang bisa dilakukan di rumah," jelas Nova.
Setelah itu, pastikan untuk kulit tetap lembap dan tidak kering. Kulit yang kering dapat memicu iritasi menjadi lebih parah ke depannya.
Gunakan pelembap alami yang hypoallergenic agar kulit bayi tetap sehat dan lembap.
Menurut perawat Nova, area kulit yang iritasi atau lecet lebih baik dibiarkan terbuka tanpa menggunakan kasa atau plester.
Terutama, apabila kulit iritasi tergolong ringan dan tidak berisiko infeksi.
"Menggunakan produk antiseptik dengan teknologi barrier skin juga menjadi salah satu cara untuk mencegah infeksi kulit," tambah Wike.
Baca Juga: Penyebab dan Langkah Mudah Mengatasi Kulit Kering Mengelupas
Tips Perawatan Kulit Bayi
Nah, kulit bayi masih rentan karena produksi melanin, kelenjar keringat, dan minyak belum bekerja maksimal.
Untuk itu, Moms harus pintar memilih produk perawatan kulit bayi yang pas.
Berikut ini adalah tips dalam memilih produk perawatan kulit bayi. Simak yuk, Moms!
1. Hindari Pakai Produk Sembarang
Moms harus lebih cermat dalam memilih produk perawatan kulit bayi, karena kulit bayi tidak bisa disamakan dengan kulit Moms.
Kulit bayi jauh lebih sensitif sehingga tidak semua produk perawatan kulit bayi bisa cocok digunakan.
Salah-salah, kulit Si Kecil justru iritasi atau alergi karena produk perawatan kulit yang Moms berikan tidak cocok.
Karenanya, hindari menggunakan produk sembarang yang dapat memicu iritasi pada kulit.
2. Pakai Produk Bebas Alkohol
Alkohol dapat membuat kulit menjadi lebih kering. Apalagi jika diberikan pada bayi akan membuat kulitnya sangat kering dan dapat menyebabkan iritasi.
"Biasanya produk pembersih dengan alkohol 70% cukup sensitif untuk digunakan anak bayi," jelas Nova.
Untuk mencegah kulit iritasi, sebaiknya bisa menggunakan alkohol dengan konsentrasi sekitar 0,2%.
3. Hindari Produk dengan Bahan Pewangi
Selain itu produk perawatan kulit bayi juga harus bebas pewangi, ya.
Menurut penjelasan Wike, produk yang memiliki pewangi di dalamnya dapat membuat kulit menjadi rentan iritasi.
Jika pun ada, sebaiknya Moms pilih yang mild fragrance. Hal ini bertujuan untuk mengurangi reaksi alergi di kulit bayi yang masih sangat sensitif.
Baca Juga: 7 Rangkaian Skincare untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat
4. Pilih Produk dengan Kandungan pH Seimbang
Kadar pH sangat penting diperhatikan Moms dalam memilih produk perawatan kulit bayi yang tepat.
Pada bayi baru lahir, biasanya punya kadar pH dari normal ke pH 5,5 (sedikit asam).
Kadar pH rendah (pH 1-pH 6) asam, kadar pH tinggi (pH 8-pH 14) alkaline, dan pH netral/pH 7 yang tidak mempunyai indikasi asam atau alkaline.
Jika kulit Si Kecil sehat, tidak mengelupas dan kering, penggunaan produk perawatan kulit dengan pH normal sudah cukup baik.
5. Pilih Produk Hypoallergenic
Melansir Johns Hopkins Medicine, perlu untuk menggunakan produk yang mengandung hypoallergenic untuk kulit bayi yang sensitif.
Hypoallergenic digunakan untuk menggambarkan produk perawatan kulit bayi yang memiliki risiko kecil untuk memicu reaksi alergi.
Biasanya, produk perawatan kulit bayi yang hypoallergenic akan membantu mengurangi dampak atau pun intensitas reaksi alergi yang terjadi.
"Ini terbilang aman karena telah melalui uji penelitian yang valid," tambah Wike.
Baca Juga: 15 Cara Menghilangkan Bekas Gigitan Nyamuk pada Bayi, Wajib Coba!
6. Bahan-Bahan Alami
Kandungan bahan alami dibutuhkan bagi kulit bayi yang masih sensitif.
Jadi, akan sangat baik jika ada produk perawatan kulit bayi yang mengandung bahan alami sebagai salah satu komposisinya.
Bahan-bahan alami yang biasanya terkandung di dalam produk perawatan kulit bayi seperti olive oil, oats, chamomile, atau aloe vera.
Selain aman, bahan-bahan alami ini juga terbilang minim menimbulkan reaksi alergi.
7. Rutin Mengganti Popok
Menurut Nova, cara mudah mencegah ruam popok yakni dengan rutin menggantinya.
Hindari mendiamkan popok yang telah terisi cairan dalam waktu yang lama.
Hal ini membuat kulit menjadi lembap dan terkontaminasi akibat paparan urine atau kotoran bayi.
Tak lupa juga untuk selalu memilih ukuran popok yang pas untuk Si Kecil ya, Moms!
8. Hindari Kandungan Paraben
Sejumlah produk kecantikan biasanya mengandung paraben di dalamnya. Nah, senyawa satu ini perlu dihindari sebagai tips perawatan kulit bayi sensitif.
"Paraben adalah kandungan yang tidak aman untuk digunakan bayi ataupun kulit yang sensitif," tambah Nova.
Pastikan bahwa losion, bedak, ataupun produk kecantikan kulit bayi terhindar dari kandungan ini ya, Moms. Pilih produk dengan label paraben free.
9. Memakai Sunscreen
Perlindungan kulit dari paparan matahari sudah menjadi perhatian banyak orang.
Namun, sering kali orang tua melupakan bahwa ini adalah bagian dari perawatan kulit bayi berikutnya.
Pastikan bahwa bayi menggunakan sunscreen yang cocok dengan seusianya.
Tak lupa untuk menggunakan pelindung kulit seperti pakaian lengan panjang, topi, dan penutup mata, Moms.
Baca Juga: Sakit Kepala Bagian Atas? Cari Tahu Penyebab dan Cara Menanggulanginya di Sini
10. Hindari Mandi Terlalu Sering
Mandi terlalu sering dapat membuat kulit kering dan sensitif pada sejumlah bayi.
Terutama untuk bayi baru lahir, hal ini tidak baik untuk kesehatan kulitnya.
Mengutip Mayo Clinic, sebaiknya mandikan bayi 3 kali seminggu untuk mencegah kulitnya iritasi.
Mulai sekarang, Moms lebih paham untuk melakukan perawatan kulit bayi baru lahir, bukan? Yuk, terapkan sekarang, Moms!
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/newborn-skin-101
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/healthy-baby/art-20044438
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.