15 Agustus 2022

Inilah Perbedaan Komet dan Bintang untuk Menambah Wawasan Anak

Bintang jatuh ternyata bukan bintang, lho!

Perbedaan komet dan bintang sering kali menjadi pertanyaan.

Terlebih, keduanya memang terlihat mirip jika dilihat dari jarak jauh.

Perlu diketahui bahwa yang disebut sebagai bintang jatuh ternyata bukan bintang, lho Moms!

Akan tetapi, itu adalah komet.

Nah, masih bingung dengan perbedaan komet dan bintang? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, ya!

Baca Juga: Mengenal Komet, Benda Langit Spektakuler yang Memiliki Ekor

Apa Itu Komet?

perbedaan komet dan bintang
Foto: perbedaan komet dan bintang

Foto Ilustrasi Komet (Chemistryworld.com)

Melansir dari NASA Science, komet adalah benda besar yang terbuat dari sisa-sisa bekuan debu, batu, dan es yang mengorbit matahari.

Komet dikenal memiliki ekor panjang dan mengalir.

Karena itulah, komet disebut juga sebagai bintang berekor.

Benda-benda seperti komet ini terbilang kuno, lho Moms.

Sebab, komponen dari komet adalah hasil dari sisa pembentukan tata surya sejak 4,6 miliar tahun yang lalu.

Ukuran lebar komet sendiri berkisar beberapa mil hingga puluhan mil.

Bahkan saat kondisi membeku, ukuran komet bisa seluas 1 kota kecil, lho Moms.

Baca Juga: Ini Perbedaan dari Komet dan Asteroid untuk Edukasi Anak

Kenapa Komet Disebut Bintang Jatuh?

perbedaan-dari-komet-dan-asteroid
Foto: perbedaan-dari-komet-dan-asteroid

Foto Ilustrasi Bintang Berekor (Orami Photo Stock)

Ketika komet mengorbit ke dekat matahari, mereka akan memanas dan memuntahkan gas dan debu, yang bahkan bisa berukuran lebih besar dari planet.

Begitu posisinya semakin dekat ke matahari, sebagian es akan mencair bersamaan dengan partikel debu.

Partikel ini kemudian membuat awan di sekitar nukleus yang disebut coma atau koma.

Koma pun akan diterangi oleh matahari.

Sinar matahari lalu akan mendorong material ke dalam ekor komet sehingga menghasilkan cahaya yang sangat terang.

Nah, inilah yang membuat komet terlihat seperti bintang jatuh.

Pasalnya, komet membentuk ekor yang membentang dari matahari sepanjang jutaan mil.

Meskipun kerap dibilang bintang jatuh, komet juga sering disebut sebagai bintang berekor.

Kemungkinan ada miliaran komet yang mengorbit matahari di Sabuk Kuiper, bahkan sampai Awan Oort yang terletak lebih jauh.

Baca Juga: Mengenal Fenomena Pink Moon, Ketika Bulan Berubah Warna menjadi Merah Muda

Nah, apa itu Sabuk Kuiper dan Awan Oort?

Melansir dari Sky and Telescope, komet berasal dari 2 wilayah yaitu Sabuk Kuiper dan Awan Oort.

Sabuk Kuiper adalah piringan yang sebagian besar terdiri dari benda-benda es.

Piringan ini membentang dari sekitaran orbit Neptunus (rata-rata sekitar 30 AU dari Matahari) hingga sekitar 50 AU dari matahari.

Sementara itu, Awan Oort terletak di tepi gravitasi matahari (sekitar 50.000-200.000 SA).

Awan Oort ini terbagi menjadi 2 wilayah, yakni bagian dalam dan bagian luar yang terdiri dari badan es.

Komet yang memiliki periode pendek umumnya dapat mengorbit matahari dalam waktu 200 tahun atau kurang.

Hal ini biasanya merupakan objek Sabuk Kuiper.

Sedangkan komet dengan periode panjang membutuhkan ratusan hingga ribuan tahun untuk mengorbit matahari.

Umumnya, komet tersebut berasal dari Awan Oort.

Baca Juga: Cara Membuat Origami Bintang, Dekorasi di Segala Suasana

Apa Itu Bintang?

perbedaan komet dan bintang
Foto: perbedaan komet dan bintang

Foto Ilustrasi Bintang (Nationalgeographic.com)

Agar lebih memahami perbedaan komet dan bintang, Moms perlu mengetahui karakteristik bintang.

Bintang adalah objek astronomi yang dikenal paling luas.

Bintang merupakan bola gas bercahaya yang disatukan oleh gravitasinya sendiri.

Melansir dari National Geographic, jumlah bintang mencapai miliaran di alam semesta, lho Moms.

Saking banyaknya, tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak bintang yang ada.

Namun, para astronom memperkirakan bahwa di galaksi Bima Sakti terdapat kurang lebih 300 miliar bintang.

Bintang yang paling dekat dengan bumi adalah matahari.

Bahan pembentuk bintang terdiri dari hidrogen dan helium yang kemudian menyatu oleh gravitasinya.

Temperatur bintang bisa sangat tinggi di bagian intinya, sehingga terjadi fusi nuklir.

Siklus hidup bintang bisa berlangsung miliaran tahun, lho.

Menariknya, semakin besar ukuran bintang, maka semakin pendek rentang hidupnya. Begitu pula sebaliknya.

Baca Juga: Ini Berbagai Fakta Mengenal Batu Meteor atau Bintang Jatuh

Bintang terjadi di dalam awan debu berbasis hidrogen yang disebut nebula.

Selama ribuan tahun, gravitasi menyebabkan kantong berisi materi padat di dalam nebula hancur dan runtuh karena beratnya sendiri.

Maka, gravitasilah yang membuat awan berkontraksi sehingga membuat gas semakin berdekatan.

Semakin banyak gas, tentunya tekanan akan semakin meningkat.

Akibat tekanan yang meningkat, akhirnya menjadi panas dan mulai bersinar.

Gravitasi inilah yang membuat tekanan dan suhu semakin meningkat, bahkan bisa mencapai jutaan derajat Celcius.

Panas yang dihasilkan fusi nuklir membuat gas di pusat bintang mengembang.

Saat keseimbangan hidrostatik tercapai, saat itulah bintang terlahir.

Fusi nuklir memberi kekuatan pada bintang, sampai suatu saat akhirnya kehabisan bahan bakar dan mati.

Baca Juga: Rumus Keliling Trapesium dan Penjelasan Lengkapnya

Perbedaan Komet dan Bintang

perbedaan komet dan bintang
Foto: perbedaan komet dan bintang

Foto Ilustrasi Perbedaan Komet dan Bintang (Dkfindout.com)

Setelah mengetahui karakteristik komet dan bintang, Moms tentu sudah bisa memahami perbedaan komet dan bintang, bukan?

Salah satu perbedaan komet dan bintang yang mendasar adalah bahan pembentuknya.

Komet terbentuk dari sisa-sisa bekuan hasil pembentukan debu, batu, dan es yang kemudian mengorbit ke dekat matahari.

Ketika es tersebut mencair, maka terbentuklah partikel atau koma.

Akhirnya, komet pun berbentuk bintang berekor yang kerap disebut sebagai bintang jatuh.

Jadi, bukan bintang yang terjatuh ya, Moms. Melainkan itu adalah komet.

Baca Juga: 4 Manfaat Astronomi untuk Kecerdasan Anak, Yuk Ajarkan Moms!

Sementara itu, bintang terbuat dari hidrogen dan helium yang menyatu oleh gravitasi.

Gravitasi membuat tekanan dan suhu meningkat.

Akibat peningkatan suhu itulah yang membuat bintang menjadi bersinar.

Nah, cahaya-cahaya di langit malam inilah yang disebut sebagai bintang.

Meski berbentuk seperti titik bercahaya dari bumi, bintang memiliki nama yang berbeda, lho Moms.

Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti:

  • Massa
  • Ukuran
  • Suhu
  • Warna
  • Luminositas
  • Usia
  • Jarak dari bumi
  • Orbit

Nah, itu dia perbedaan komet dan bintang untuk diketahui. Sekarang sudah tidak tertukar lagi, bukan?

  • https://solarsystem.nasa.gov/asteroids-comets-and-meteors/comets/overview/?page=0&per_page=40&order=name+asc&search=&condition_1=102%3Aparent_id&condition_2=comet%3Abody_type%3Ailike
  • https://www.nationalgeographic.com/science/article/stars
  • https://spaceplace.nasa.gov/comets/en/
  • https://www.discoveryinthedark.wales/activities/shooting-stars-comet-nights
  • https://skyandtelescope.org/astronomy-resources/what-is-a-comet/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.