Loemongga Haoemasan: Perempuan Berdaya Harus Tahan Banting
Moms tentu mengenal Loemongga Haoemasan, yang dikenal sebagai public figure, woman entrepreneur, sekaligus istri dari Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.
Ibu dari 3 putra yakni Gania Kartasasmita, Gasia Kartasasmita, dan Ghibran Kartasasmita ini pertama kali dikenal publik sebagai model tahun 1990-an, lewat ajang pemilihan “Gadis Sampul.”
Dunia modelling tampaknya membuka jalan kesuksesan Loemongga. Wanita kelahiran Bandung ini kemudian dikenal sebagai model dan presenter di beberapa acara televisi saat itu.
Tahun berganti tahun, perempuan yang akrab disapa Mongga ini kini sukses menjadi pengusaha di bidang properti.
Namun, kesuksesan tersebut diraih dengan jerih payah dan kegigihan Loemongga dalam mewujudkan keinginannya dalam berbisnis.
Ia sempat diterpa berbagai tantangan dan rintangan. Tak selalu berhasil, Loemongga bahkan sempat beberapa kali gagal mendirikan bisnis.
Lantas, bagaimana kisah hidup Loemongga yang menginspirasi banyak ibu dan perempuan ini? Simak kisah hidupnya di sini, Moms!
Baca Juga: Ingin Jadi Ibu yang Menginspirasi? Yuk, Tulis Kisah sebagai Momspiration!
Kisah Sukses Loemongga Membangun Bisnis Properti
Foto: Dok. Pribadi Loemongga
Kisah sukses Loemongga dimulai setelah lulus SMA dan melanjutkan pendidikannya di Boston College, Massachusetts, USA dengan mengambil jurusan keuangan.
Setelah lulus kuliah, Loemongga mulai bekerja di sebuah bank di bidang corporate banking. Di sinilah dia bertemu banyak pengusaha hebat.
Tak sekadar bertukar kartu nama, Loemongga menjalin hubungan yang kuat dengan para nasabahnya.
Kerap kali para nasabahnya berbincang mengenai pengalaman dan perjuangan membangun bisnis yang penuh dengan rintangan.
“Dalam menjalin hubungan yang cukup erat dengan para nasabah, saya sering berdiskusi tentang bisnis mereka, termasuk bagaimana susahnya berbisnis,” ungkap Loemongga saat diwawancarai Orami secara daring dalam suatu kesempatan.
Kisah-kisah para pebisnis tersebut tak membuatnya gentar. Justru, ia malah tertantang untuk memulai suatu usaha.
Bertepatan dengan krisis ekonomi pada 1998-1999, Loeomongga lantas bertekad untuk membangun usahanya sendiri.
Baca Juga: Ibu Baru Sulit Kembali Bekerja setelah Cuti Hamil atau Resign, Mitos atau Fakta?
Berbagai jenis bisnis pun dia coba. Mulai dari kuliner, fashion, hingga total ada 4 bisnis yang silih berganti. Namun, keempatnya gagal.
Meski begitu, kegagalan yang tidak terjadi sekali ini tidak pernah membuat Loemongga menyerah.
Alih-alih kapok berwirausaha, perempuan yang sempat mendapatkan penghargaan sebagai 2016 Forbes Indonesia "Most Inspiring Women” dan SWA Magazine (2016) ”100 Business Women of The Year” ini kemudian memulai bisnis propertinya.
“Setelah gagal, akhirnya saya menelaah apa yang menjadi kendala dari masing-masing bisnis ini."
"Saya akhirnya harus jujur dengan diri sendiri, bahwa setiap orang memiliki kekuatan dan kekurangannya masing-masing,” ungkapnya.
“Saya kemudian memberanikan diri untuk berbisnis di bidang properti. Namun, saya sadar, saya memiliki kekurangan. Untuk itu, saya mengajak beberapa teman yang berkompeten," lanjutnya.
Hingga kini, bisnis properti yang didirikan Loemongga dari nol sudah bertumbuh semakin besar dan sukses.
Bahkan, perempuan kelahiran 6 September ini kini sedang melebarkan sayap bisnisnya. Salah satunya adalah bisnis F&B dan produk lokal.
“Saya sekarang juga mulai menjajaki usaha produk lokal. Mulai kurasi produk lokal, saya menjadi inkubatornya, dan mencarikan marketnya," ucap Loemongga.
Baca Juga: Perjalanan Karier Rina Gunawan, dari Presenter Hingga Pendiri WO
Sempat Dipandang Sebelah Mata
Foto: Dok. Pribadi Loemongga
Meski sukses membangun bisnis properti, bukan berarti perjalanan karier Loemongga selalu mulus.
Di kala banyak perempuan mendapatkan pengalaman pahit seperti ketidaksetaraan gender di dunia kerja, Loemongga sempat dipandang sebelah mata.
Hal ini ia alami ketika mulai meniti bisnis propertinya. Masyarakat dan lingkungan menilai bisnis tersebut identik dengan "bisnis pria."
Loemongga merasa orang-orang sempat ragu akan kemampuannya sebagai perempuan untuk terjun ke bisnis tersebut.
Namun, dia berhasil membuktikan kemampuannya lewat performance.
"Menghadapinya hanya dengan memberikan performance baik dan menunjukkan kontribusi saya terhadap perusahaan," ungkapnya.
Kini, sebagai pemimpin perusahaan yang dia bangun dari awal, Loemongga menerapkan kesetaraan gender pada perusahaan dan karyawannya.
"Jumlah karyawan perempuan dan laki-laki sama. Setiap divisi juga ada perempuan dan laki-laki. Saya sebagai leader harus memberikan kesempatan yang equal," tegasnya.
Baca Juga: Menikah dengan Baskara Mahendra, Ini Perjalanan Karier Sherina Munaf
Perempuan Berdaya Harus Tahan Banting
Bagi Moms yang terus mengikuti kehidupan dan perkembangan karier Loemongga, mungkin sempat bertanya-tanya apa kunci suksesnya.
Saat ditanya Orami mengenai hal ini, Mongga hanya mengatakan satu kata, resilience.
“Kuncinya resilience. Harus tahan banting. Karena bisnis itu punya siklus yang berputar, naik turun. Kalau cepat putus asa, gak tahan banting, itu susah. Apalagi properti yang berkaitan dengan sektor lainnya,” tegasnya.
Tidak bisa dipungkiri, ketangguhan ini memang perlu diasah dan membutuhkan jam terbang. Pengalaman juga sangat berperan.
Menurut Loemongga, semakin banyak diterpa badai, kita akan menjadi paham bagaimana caranya bangkit.
Selain harus tahan banting, perempuan yang sukses dan berdaya juga tidak boleh malu untuk bertanya.
“Bangun network yang baik dan kuat. Banyak-banyak cerita dengan teman untuk meminta saran. Jangan gengsi untuk bertanya,” katanya.
Baca Juga: 10 Karakter Orang Sukses, Yuk Kenali!
Sosok Ibu dan Adik yang Menjadi Inspirasi
Ketangguhan Loemongga usai mengalami jatuh-bangun dalam kehidupannya ternyata diturunkan langsung dari sang ibu.
Sebelum sang ibu wafat, Loemongga selalu melihat sosok ibu selalu tersenyum, meski ia mengalami banyak masalah terkait pekerjaannya.
“Role model saya yang pertama adalah ibu saya. Dia juga merupakan seorang wanita karier yang tangguh,” ceritanya kepada tim Orami.
Bagi Loemongga, sosok ibu menjadi alasannya untuk selalu bersemangat dan pantang menyerah.
Pasalnya, meski sang ibu kerap kali bercerita tentang permasalahan yang sedang dia hadapi, namun senyumnya tak pernah redup.
“Ibu saya sering cerita kalau ada masalah ke anak-anaknya. Tapi, ini tidak pernah dibawa sedih. Karena it’s part of her life. Just deal with it! Ini yang membuat saya semangat," ucapnya.
Selain sosok ibu, adik perempuannya yang tangguh juga menjadi inspirasi dalam hidup Loemongga.
Baca Juga: Anak Punya Idola, Ternyata Ini 4 Manfaatnya untuk Perkembangan Psikologis
Kehadiran Buah Hati Membuatnya Lebih Berdaya
Foto: Dok. Pribadi Loemongga
Meski sudah tangguh dan tahan banting sejak masih belia, Loemongga merasa menjadi ibu merupakan hal yang sangat istimewa.
Bahkan, usai melahirkan putra pertamanya, ia justru merasa lebih empowered sebagai perempuan.
Ketika melahirkan anak pertamanya, dia merasa memiliki tanggung jawab tambahan yang lebih besar.
“Pertama kali hamil, saya merasa bertanggung jawab terhadap another human being. Saya jadi merasa berdaya, dengan memiliki tanggung jawab terhadapnya," ucap Loemongga.
“Saya jadi tahu juga harus melakukan apa saja. Begitu juga setelah adik-adiknya lahir. Hidup saya justru menjadi lebih tertata,” katanya.
Selain itu, Loemongga juga merasa dia harus menjadi contoh bagi putra-putranya.
Dengan menjadi contoh yang baik, dia berharap anak-anak akan tumbuh sukses dalam semua aspek kehidupan.
Dalam mengasuh para putranya, Loemongga memosisikan dirinya bukan hanya sebagai ibu saja, tetapi juga teman bagi anak-anaknya.
Baca Juga: Deretan Artis yang Ditinggal Suami Meninggal Dunia, Jadi Sosok Ibu dan Istri yang Kuat
“Tapi tidak sampai bablas terlalu santai. Saya tidak pernah melarang mereka. Saya sering ngobrol dan berusaha masuk ke dalam kehidupan mereka,” katanya.
Meski sukses berbisnis, Loemongga tidak pernah memaksakan anak-anaknya untuk menjadi pebisnis.
Dia mengaku akan selalu mendukung buah hatinya, apapun jalan yang mereka pilih nantinya.
“Untuk sekarang, yang paling utama adalah sekolah. Saya juga menanamkan kepada mereka agar tangguh dalam hidup.”
“Saya juga menanamkan filosofi Buya Hamka kepada anak-anak. Anak laki-laki itu kalau sudah berlayar ke laut, pantang kembali.”
Nilai inilah yang ia tanamkan, agar kelak putra-putranya tangguh dan tidak mudah berputus asa.
“Bukan berarti enggak boleh nangis atau curhat. Boleh, tapi habis itu tetap jalan lagi,” katanya sembari tertawa.
Kini, selain menjalani bisnis propertinya dan peran sebagai ibu bagi 3 putra, Loemongga aktif berkegiatan sebagai istri menteri.
Ia juga banyak mengadakan kegiatan sosial dan budaya, seperti dipercaya menjadi:
- Penasihat Dharma Wanita Kementerian Perindustrian
- Mempromosikan berbagai kain asli Indonesia
Selain itu, Loemongga juga dipercaya menjadi Wakil Ketua Bidang 1 DEKARNAS - Bidang 1 meliputi Daya Saing dan Manajemen Usaha bagi UMKM DEKARNAS.
Ini meliputi 9 Kriya, yaitu:
- Logam
- Kayu
- Batu
- Tanah Liat
- Tekstil
- Kulit
- Tanduk
- Kaca
- Anyaman
Baca Juga: 10 Tips Jadi Single Mom Tangguh, Nomor 10 Sering Dilupakan!
Kisah jatuh-bangun Loemongga Haoemasan pasti sangat menginspirasi Moms yang ingin terus berkarya, kan?
Jangan lupa Moms untuk menanamkan sikap tangguh dalam diri, agar bisa sukses dan berdaya dalam semua aspek kehidupan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.