Perempuan dengan Jadwal Kerja Malam Hari Berisiko Susah Hamil?
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuburan perempuan, mulai dari keturunan, lingkungan, sampai gaya hidup.
Rutinitas kerja perempuan pun ternyata dapat memengaruhi peluangnya untuk dapat hamil.
Dikutip dari situs web Medicine Net, sebuah studi menyatakan perempuan bekerja malam susah hamil.
Studi yang dimuat di jurnal Occupational and Environmental Medicine itu juga menemukan bahwa perempuan yang dalam profesinya sering melakukan pekerjaan fisik berat juga berisiko susah hamil.
Baca Juga: Jangan Lupakan 4 Checklist Prakehamilan Untuk Membantu Kelancaran Program Hamil
Mengapa Perempuan Bekerja Malam Susah Hamil?
Menurut para peneliti, perempuan bekerja malam susah hamil karena jumlah sel telur matang di tubuh mereka lebih sedikit dibandingkan perempuan yang bekerja pada siang hari.
Dengan demikian, peluang mereka untuk hamil pun menjadi lebih kecil.
Studi itu dilakukan oleh peneliti di Harvard University.
Para peneliti mengamati 500 perempuan yang sedang menjalani perawatan kesuburan in vitro fertilization (IVF) di Massachusetts General Hospital.
Dikutip dari situs web The Telegraph, salah satu tahapan prosedur itu adalah menstimulasi indung telur untuk menghasilkan sel telur.
Dari situ para peneliti menemukan bahwa jumlah sel telur yang diproduksi oleh perempuan yang bekerja pada malam hari lebih sedikit dibandingkan perempuan yang bekerja pada siang hari.
Rata-rata jumlah sel telur yang diproduksi oleh perempuan yang bekerja pada siang hari adalah 11,2 sel telur per sesi, sedangkan para perempuan yang bekerja pada malam hari jumlahnya rata-rata 8,7.
“Perempuan yang berencana hamil perlu memahami bahwa jadwal bekerja malam hari menyimpan risiko negatif terhadap kesehatan reproduksi mereka,” ujar pimpinan studi tersebut, Dr Lidia Mínguez-Alarcón.
Baca Juga: Ini Kekhawatiran yang Biasanya Dihadapi Pasangan Saat akan Memulai Program Hamil
Jam Biologis Perempuan
Audrey Gaskins, salah satu peneliti studi tersebut menerangkan bahwa bekerja pada malam hari kemungkinan mengganggu siklus sirkadian atau jam biologis perempuan.
“Keadaan itu yang kemudian mempengaruhi produksi hormon dan siklus menstruasi, terutama pada perempuan yang jadwal bekerjanya berganti-ganti antara siang dan malam hari,” terang Gaskins.
Sementara, Alastair Sutcliffe, dosen bidang pediatri di University College London mengatakan, mengingat perempuan bekerja malam susah hamil, maka perempuan yang suatu saat ingin punya momongan sebaiknya menghindari jadwal bekerja pada malam hari.
“Manusia menyukai cahaya. Ketika cahaya matahari mengenai retina mata, hormon serotonin yang membangkitkan mood akan meningkat di otak. Itu sebabnya manusia cenderung menyenangi waktu siang daripada malam,” terang Sutcliffe.
Ia menambahkan, orang-orang yang harus menjalani jadwal kerja malam hari biasanya rentan terhadap masalah kesehatan, seperti hipertensi dan infertilitas.
Melihat temuan perempuan bekerja malam susah hamil ini, sebaiknya Moms jangan sering-sering bekerja lembur.
Bila mendapat jadwal bekerja malam, cobalah untuk meminta atasan agar menukarnya dengan waktu siang hari.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Stres Saat Menjalani Program Hamil
(AN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.