Perkembangan Janin Minggu Ke-33
PERKEMBANGAN JANIN
Berat badan janin Moms saat ini sekitar 1,9-2 kg dengan panjang 41-42 cm. Berat badan janin akan meningkat drastis dalam beberapa minggu terakhir sebelum dilahirkan.
Tulang-tulangnya semakin mengeras sehingga memudahkan janin untuk bergerak dan memasuki saluran ketika dilahirkan nanti (panggul). Namun, tulang ini belum berfusi (bergabung) secara sempurna sampai ia remaja. Karena itulah tulang dapat tetap tumbuh seperti layaknya jaringan otak.
Cairan ketuban mencapai level terbanyak pada trimester ini dan akan memiliki jumlah yang tetap sampai saat melahirkan tiba.
Sejak minggu ini, posisi janin umumnya sudah dengan kepala di bawah. Namun, jika janin belum berada di posisi seperti itu, masih ada waktu untuknya mengubah posisi.
Umumnya, dokter akan menganjurkan Moms melakukan beberapa pose atau posisi tertentu agar janin memutar posisinya. Apabila janin tetap berada pada posisi sungsang (kepala di atas) saat akan melahirkan, dokter akan merekomendasikan tindakan operasi.
TUBUH MOMS
Semakin besar rahim Moms, semakin sering heartburn terjadi. Makanlah dalam jumlah kecil namun sering (6 kali sehari) dan pertahankan posisi tegak setelah makan untuk mengurangi gejala heartburn.
Tak hanya itu, Moms juga biasanya mengalami sakit punggung bagian bawah yang sangat tidak nyaman. Mintalah bantuan pasangan untuk memijat punggung Moms dengan lembut.
Pada minggu ini, Moms juga sebaiknya sudah memilih metode untuk bersalin. Terdapat beberapa pilihan untuk mengurangi nyeri di kala melahirkan nanti, di antaranya adalah teknik bernapas metode Lamaze (mengatur pernapasan), obat pereda rasa nyeri melalui suntikan, dan bius epidural. Obat untuk meredakan rasa nyeri akan diberikan oleh dokter sesuai indikasi.
TIPS: KELAHIRAN PREMATUR
Bayi yang lahir antara minggu ke 38 sampai 42 disebut dengan bayi yang cukup bulan (full term). Apabila bayi lahir di bawah 38 minggu kehamilan, ia disebut bayi prematur dan memiliki risiko kesehatan lebih tinggi.
Biasanya batasan persalinan prematur adalah kurang dari 36 minggu atau berat janin kurang dari 2.500 gram. Apabila terjadi tanda persalinan dini, bedrest total dapat membantu mengurangi gejala tersebut.
Beberapa penyebab kelahiran prematur adalah janin kembar, inkompetensi serviks (leher rahim), penyakit dalam kehamilan (toksoplasma), polihidramnion (terlalu banyak cairan ketuban), abnormalitas janin maupun bentuk rahim, plasenta previa atau abruptio plasenta, ketuban pecah dini karena infeksi, serta kematian janin dalam rahim.
Narasumber: dr. Ariefandy Pambudi, SpOG (RSIA Kendangsari MERR Surabaya)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.