Mau Coba Permainan Gatrik? Ini Cara Bermainnya!
Pernahkah Moms mendengar tentang permainan gatrik?
Seiring perkembangan zaman, mainan tradisional, seperti halnya permainan gatrik, memang sudah jarang dimainkan oleh anak-anak.
Padahal, permainan ini tak kalah seru jika dibandingkan dengan bermain gawai atau game console, lho.
Maka itu, yuk kenalkan permainan gatrik ke si Kecil, Moms! Simak ulasan lengkap soal permainan gatrik di artikel ini, ya.
Baca Juga: Gobak Sodor: Sejarah, Cara Bermain, dan Manfaatnya bagi Anak
Asal-usul Permainan Gatrik
Gatrik adalah permainan yang dimainkan secara berkelompok, biasa terdiri dari 2 regu beranggotakan 4 hingga 8 anak.
Regu tersebut terbagi menjadi pemukul dan penjaga.
Saat bermain gatrik, biasanya kita akan mendengar bunyi “tik” yang muncul akibat benturan 2 kayu berbeda.
Nah, dari bunyi tersebutlah asal-usul nama permainan gatrik tercipta.
Dikutip dari laman Kemendikbud, gatrik sebetulnya permainan tradisional asal Jawa Barat.
Meski begitu, permainan ini juga bisa ditemukan di daerah lain dengan nama berbeda, misalnya patil lele, tak kadal, atau bethik.
Baca Juga: Mengenal Permainan Engklek yang Baik untuk Latih Fisik Anak
Sejarah Permainan Gatrik
Permainan tradisional Gatrik memiliki sejarah yang panjang dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak zaman dahulu.
Gatrik dikenal dengan nama-nama lokal seperti "tak kadal," "patil lele," atau "benthik" di beberapa daerah.
Permainan ini dimainkan oleh anak-anak dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 2 hingga 4 orang, menggunakan alat dari dua potong bambu yang satu menyerupai tongkat berukuran panjang dan lainnya berukuran lebih kecil.
Gatrik telah menjadi permainan yang populer di Indonesia, terutama di masa lalu.
Menurut Zaini (2011), gatrik pernah menjadi permainan yang populer di Indonesia.
Permainan ini menggunakan alat yang sederhana dan dapat dimainkan di berbagai tempat terbuka seperti lapangan, pantai, halaman, atau tempat lainnya.
Permainan ini tidak memerlukan peralatan yang terlalu banyak, hanya memanfaatkan lingkungan sekitar yang tersedia
Tujuan Permainan Gatrik
Tujuan utama dari permainan Gatrik adalah untuk melatih ketangkasan, kelincahan, dan keterampilan memukul bambu.
Berikut adalah beberapa tujuan yang terkait dengan permainan Gatrik:
- Melatih Ketangkasan: Permainan Gatrik mengajarkan ketangkasan dalam menangkap batang bambu yang dipukul oleh pemukul atau lawan. Hal ini membantu meningkatkan kemampuan motorik dan kelincahan anak-anak.
- Melatih Kelincahan: Dalam permainan Gatrik, terdapat nilai kelincahan karena dalam permainannya ada estafet antar pemain. Hal ini membantu meningkatkan kemampuan kelincahan dan kerja sama antar anggota tim.
- Melatih Keterampilan Memukul Bambu: Permainan Gatrik meminta pemain untuk memiliki keterampilan memukul bambu dengan menggunakan kayu panjang. Hal ini membantu meningkatkan kemampuan keterampilan memukul bambu dan meningkatkan kemampuan motorik.
- Bersosialisasi: Permainan Gatrik juga membantu anak-anak dalam bersosialisasi dengan lingkungan. Hal ini membantu meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan orang lain dan meningkatkan kemampuan berpikir strategis.
- Melatih Jiwa Sportifitas: Permainan Gatrik juga melatih jiwa sportifitas dengan bermain sesuai aturan. Hal ini membantu meningkatkan kemampuan berpikir strategis dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
Alat yang Dibutuhkan dalam Permainan Gatrik
Permainan tradisional Gatrik memerlukan alat yang relatif sederhana.
Alat yang dibutuhkan adalah dua potongan bambu yang dipotong menjadi dua ukuran berbeda.
Bambu pertama dipotong dengan ukuran kurang lebih 30 cm, sedangkan bambu yang kedua dipotong lebih kecil, yakni sekitar 10-12 cm. Keduanya disebut sebagai gatrik panjang dan gatrik pendek.
Selain bambu, permainan Gatrik juga membutuhkan 2 bongkah batu bata yang digunakan sebagai tempat untuk meletakan kayu kecil.
Jika tidak ada bata, dapat juga menggunakan lubang tanah sebagai tempat mencongkel ranting yang kecil menggunakan ranting yang lebih panjang.
Alat-alat ini digunakan dalam permainan Gatrik yang biasanya dimainkan berkelompok.
Dalam permainan ini, terdapat dua regu yang bertanding, masing-masing terdiri dari dua hingga 4 orang.
Regu yang satu berperan sebagai pemukul, sedangkan regu yang lain sebagai penangkap.
Pemain yang sedang bermain digantikan dengan anggota tim lainnya jika tidak mengenai kayu yang panjang.
Pemain melakukan pemukulan kayu kecil dengan menggunakan kayu panjang, dan tim yang berjaga melemparkan ke pemain tadi untuk di tangkis.
Permainan Gatrik memerlukan kerja sama antar anggota tim untuk menangkap ataupun melakukan pukulan pada bambu agar memperoleh poin.
Pemenang permainan ini adalah tim yang berhasil mendapatkan skor yang tinggi.
Permainan Gatrik dapat dilakukan di berbagai tempat terbuka, seperti lapangan, pantai, atau halaman depan rumah.
Dengan demikian, permainan Gatrik menjadi permainan yang sangat populer di masa lalu dan masih dapat dinikmati hingga saat ini
Baca Juga: Ini Permainan Anak 4-5 Tahun yang Bisa Dorong Kecerdasannya
Aturan Bermain Gatrik
Sebelum bermain gatrik, ada aturan yang perlu diketahui oleh para pemain.
Nah, berikut ini adalah aturan dalam permainan gatrik:
- Mainkan ini di tempat lapang agar anak-anak bisa leluasa dalam bergerak.
- Kumpulkan setidaknya 4 sampai 8 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok, yakni kelompok pelempar dan kelompok penjaga.
- Letakkan 2 bongkah batu bata atau wok di atas tanah, kemudian letakkan potongan bambu yang berukuran kecil di atas wok tersebut.
- Untuk memulai permainan, perwakilan masing-masing kelompok akan bersuten untuk menentukan kelompok mana yang akan memulai permainan terlebih dahulu.
- Kelompok yang menang akan menjadi pelempar, sedangkan yang kalah akan menjadi penjaga.
Baca Juga: 5 Permainan Tradisional Jawa Tengah dan Cara Memainkannya
Cara Bermain Gatrik
Tidak diperlukan keahlian khusus untuk memainkan gatrik.
Namun, para pemain tetap harus memahami bagaimana cara permainan tradisional yang mendidik ini dengan benar.
Permainan gatrik terdiri dari 3 babak. Begini penjelasannya:
Babak Pertama
Berikut cara bermain gatrik pada babak pertama:
- Kelompok pemenang akan mencungkil batang bambu yang pendek di atas wok menggunakan bambu yang lebih panjang.
- Ketika melakukannya, kelompok pemenang harus melempar bambu tersebut sejauh-jauhnya agar kelompok penjaga tidak bisa menangkapnya.
- Bila pemain penjaga berhasil menangkap bambu tersebut, mereka akan memperoleh nilai dan berganti posisi menjadi pelempar.
- Namun, apabila pemain penjaga tidak bisa menangkap bambunya, ia dapat mencoba peruntungan untuk bertukar posisi dengan melemparkan batang bambu pendek tadi ke arah bambu panjang.
- Bila bambu pendek lemparannya berhasil mengenai bambu panjang, maka para pemain boleh bertukar posisi.
- Akan tetapi, bila pemain penjaga masih tidak bisa mengenai bambu panjang, maka permainan dilanjutkan ke babak ke-2.
Babak Ke-2
- Kelompok pelempar akan memukul bambu pendek menggunakan bambu panjang. Lemparan dilakukan seperti sedang ingin mengoper kok dalam permainan bulu tangkis.
- Bila pemain penjaga berhasil menangkap bambu pendeknya, maka ia akan mendapat nilai dan boleh bergantian posisi menjadi pelempar.
- Bila penjaga tidak berhasil menangkap, ia harus “mengembalikan” bambu pendek tersebut dengan cara melemparnya.
- Semakin jauh jarak antara bambu pendek dengan wok, semakin besar nilai yang akan diperoleh oleh tim pelempar.
Babak Ke-3
Pada babak ketiga, permainan gatrik dilanjurkan dengan tahapan berikut:
- Taruh bambu pendek sejajar dengan wok. Kemudian, kelompok pelempar harus memukul ujung bambu pendek tersebut agar naik ke atas.
- Untuk selanjutnya dipukul lebih keras lagi ke depan supaya bambu pendeknya terlempar jauh sampai ke posisi penjaga.
- Lagi-lagi, penjaga harus menangkap bambu tersebut.
- Apabila gagal menangkap, maka tim pelempar berhak menghitung jarak pukulan dari bambu pendek ke wok.
- Semakin jauh jaraknya, maka semakin banyak pula poin yang didapat.
Baca Juga: 15 Manfaat Permainan Tradisional untuk Anak, Wajib Tahu!
Cara Penghitungan Nilai
Ada beberapa versi cara menghitung poin dalam permainan gatrik.
Mengutip dari penelitian yang diterbitkan di perpustakaan digital Universitas Komputer Indonesia, begini sistem penilaian yang cukup sering digunakan:
- Nilai yang diperoleh bila tim penjaga berhasil menangkap bambu pendek: 2 poin bila menangkap dengan 2 tangan, 4 poin bila menangkap pakai satu tangan kanan, dan 5 poin bila berhasil menangkap hanya dengan tangan kiri.
- Pengukuran jarak dari tempat jatuhnya bambu pendek ke wok dihitung menggunakan ukuran bambu panjang.
- Bila jaraknya adalah 1 ukuran panjang, maka poin yang didapat adalah 1. Begitu seterusnya.
- Pemain yang menang adalah kelompok yang terlebih dahulu berhasil mengumpulkan 30 poin.
Baca Juga: Permainan Bola Bekel: Sejarah, Aturan Main, dan Manfaatnya
Manfaat Bermain Gatrik
Permainan gatrik tidak hanya menyenangkan, tapi juga bermanfaat.
Ini manfaat permainan gatrik yang bisa diperoleh Si Kecil:
- Melatih ketangkasan
- Melatih keterampilan
- Melatih kecepatan
- Melatih kelincahan
- Membantu anak lebih fokus
Selain bagi fisik, bermain gatrik juga bermanfaat bagi kesehatan mental para pemainnya.
Manfaat gatrik untuk kesehatan mental, antara lain:
- Mengajarkan cara bersosialisasi
- Melatih jiwa sportivitas, dengan bermain sesuai aturan
- Melatih anak untuk berjiwa besar, terutama saat menerima kekalahan
- Membuat anak bisa belajar untuk saling menghormati lawan bermain
Nah, itu dia ulasan lengkap soal permainan gatrik. Tampak seru untuk dicoba, bukan, Moms?
- https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/571/jbptunikompp-gdl-sandiprata-28535-9-unikom_s-i.pdf
- http://eprints.umg.ac.id/4705/6/BAB%20II.pdf
- https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=7181
- https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/serunya-permainan-tradisional-anak-zaman-dulu/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.