14 November 2024

Cara Membuat Peta Konsep, Belajar Jadi Lebih Mudah!

Kenali juga beberapa jenis peta konsep

Supaya anak semakin mudah memahami materi pembelajaran, Moms bisa menggunakan metode peta konsep.

Ini adalah salah satu cara yang mudah dilakukan untuk mencatat kembali materi pembelajaran dalam bentuk yang lebih kreatif.

Dibandingkan dengan membaca dalam kalimat biasa, metode pemetaan ini akan membuat Si Kecil lebih mudah memahami mata pelajaran.

Yuk, Moms pelajari jenis peta konsep dan cara membuatnya berikut ini!

Pengertian Peta Konsep

Ilustrasi Mempelajari Peta Konsep
Foto: Ilustrasi Mempelajari Peta Konsep (Elearningindustry.com)

Peta konsep atau concept maps adalah bagan atau ilustrasi grafis yang menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya.

Melansir dari Mural, peta konsep dirancang untuk memudahkan kita dalam menyusun ide pemikiran.

Bagan ini bertujuan untuk menjelaskan sebuah pengertian konseptual dalam rangkaian pernyataan.

Metode pembelajaran ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1972 pada program penelitian Novak Cornell University.

Sayangnya, metode ini sering kali dianggap sebagai mind map, padahal keduanya cenderung berbeda.

Metode mind mapping lebih fokus menjelaskan satu konsep, sedangkan metode peta konsep menghubungkan lebih dari satu konsep atau ide.

Meski begitu, kedua metode pembelajaran tersebut dapat digunakan untuk memudahkan dalam memahami penjelasan suatu konsep atau materi.

Ada fitur utama pada peta konsep yang membedakannya dengan metode lainnya, yaitu:

  • Konsep
  • Struktur proposisional
  • Struktur hierarkis
  • Penghubung kata atau frasa
  • Pertanyaan terfokus

Ciri-Ciri Peta Konsep

Ciri-Ciri Peta Konsep
Foto: Ciri-Ciri Peta Konsep (Urbandigital.id)

Peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang menghubungkan suatu konsep tunggal dengan konsep-konsep lainnya dalam kategori yang sama.

Dengan menggunakan metode pembelajaran ini, anak dapat melihat sebuah pembahasan jadi lebih jelas dan bermakna.

Nah, peta konsep ini digambarkan dalam bentuk dua dimensi, lalu terdapat garis atau lingkaran-lingkaran yang saling berhubungan.

Tidak semua konsep memiliki bobot yang sama, ini berarti terdapat konsep lain yang lebih inklusif.

Apabila dua atau lebih konsep digambarkan di bawah suatu konsep yang lebih inklusif, maka akan terbentuklah suatu hierarki.

Jenis-Jenis Peta Konsep

Ada beberapa jenis peta konsep yang bisa dipilih untuk menjelaskan suatu materi, yaitu:

1 . Pohon Jaringan

Mind Map Bentuk Pohon
Foto: Mind Map Bentuk Pohon (Pinterest.com)

Pohon jaringan adalah peta konsep yang dibuat dalam sebuah persegi empat atau lingkaran yang saling berhubungan.

Nah, ciri utama jenis pemetaan ini adalah adanya garis-garis penghubung.

Metode pembelajaran ini umumnya cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal seperti:

  • Sebab akibat
  • Prosedur bercabang
  • Hierarki
  • Istilah yang dapat digunakan dalam menjelaskan sebuah hubungan

2. Rantai Kejadian

Jenis-Jenis Mind Map
Foto: Jenis-Jenis Mind Map (Mindmomo.com)

Peta konsep rantai kejadian umumnya digunakan untuk menjelaskan sebuah urutan kejadian, langkah-langkah suatu prosedur, hingga tahapan proses tertentu.

Jenis pemetaan ini cocok diterapkan untuk memvisualisasikan sebuah tahapan tertentu.

3. Siklus

Bentuk Mind Map Siklus
Foto: Bentuk Mind Map Siklus (Goconqr.com)

Peta konsep siklus menjelaskan serangkaian kejadian yang tidak memiliki hasil akhir.

Pasalnya, bagian akhir dari ilustrasi grafis ini akan terhubung kembali dengan awal kejadian, lalu terus berulang.

Jenis pemetaan ini cocok untuk menjelaskan serangkaian proses yang terjadi secara terus-menerus, misalnya siklus air.

4. Laba-laba

Spider Mind Map
Foto: Spider Mind Map (Nulab.com)

Peta konsep laba-laba umumnya digunakan untuk brainstorming.

Jenis peta ini cocok digunakan untuk menampilkan konsep yang tidak berurutan, kategori yang tidak pararel, serta hasil brainstorming.

Fungsi Peta Konsep

Fungsi peta konsep adalah untuk membantu memvisualisasikan dan mengorganisasikan informasi secara lebih terstruktur, sehingga lebih mudah dipahami dan diingat.

Berikut beberapa fungsi utama peta konsep:

  1. Mempermudah pemahaman: Peta konsep menyajikan ide-ide utama dan hubungan antara konsep secara grafis, sehingga memudahkan orang untuk memahami topik secara keseluruhan.
  2. Membantu mengorganisir informasi: Peta konsep membantu menyusun informasi dari yang paling umum hingga yang lebih spesifik, sehingga memudahkan untuk mengidentifikasi hierarki atau keterkaitan antara konsep.
  3. Meningkatkan daya ingat: Dengan memetakan konsep, orang lebih mudah mengingat informasi karena hubungan visual dan struktur yang jelas.
  4. Alat untuk belajar dan mengajar: Peta konsep sering digunakan dalam pendidikan untuk menjelaskan materi pelajaran kepada siswa atau sebagai alat belajar mandiri yang memudahkan pemahaman konsep-konsep kompleks.
  5. Mendorong berpikir kritis: Peta konsep mendorong individu untuk mengidentifikasi keterkaitan antar konsep, sehingga meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.
  6. Membantu perencanaan dan brainstorming: Peta konsep dapat digunakan dalam perencanaan proyek, pengembangan ide, atau brainstorming, dengan mengatur ide-ide dan konsep yang muncul secara terstruktur.

Cara Membuat Peta Konsep

Menggambar Bersama Anak
Foto: Menggambar Bersama Anak

Membuat concept maps tentu tidak bisa sembarangan, ya Moms.

Pasalnya, Moms perlu membuatnya dengan benar agar hasilnya efektif dalam menjelaskan materi, sehingga nantinya mudah dimengerti.

Berikut langkah-langkah dalam merancang peta konsep adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi Ide Utama

Langkah pertama, Moms harus tahu dulu ide pokok atau ide utama yang akan dibuat.

Ide utama ini akan menjadi pusat atau kepala dari peta yang akan dibuat.

Ide utamanya bisa berupa materi inti yang akan dijabarkan lebih lanjut.

2. Menyusun Ide Sekunder

Setelah mengetahui ide utama, Moms perlu menyusun ide-ide sekunder untuk mendukung ide utama tadi.

Ide sekunder ini nantinya akan menjadi perpanjangan dari ide utama yang berada di tengah atau puncak peta konsep.

Penyusunan ide sekunder dapat terhubung dengan ide utama melalui panah, biasanya berukuran terbesar kedua setelah ide utama.

3. Membuat Garis Penghubung

Ide utama dan ide sekunder sudah terbentuk, kini Moms dapat menghubungkan keduanya dengan sebuah garis penghubung.

Moms juga bisa menggunakan garis berisi penjelasan tambahan di sekitar garisnya, seperti “termasuk”, “bagian dari”, “terdiri atas”, dan lain sebagainya.

4. Bermain dengan Visual

Pada dasarnya, konsep pemetaan ini dibuat dengan memaksimalkan visual dari materi yang sedang dijelaskan.

Maka dari itu, Moms bisa mengombinasikan bentuk, warna, dan ukuran dari poin-poin yang ada di peta konsep untuk membuatnya menarik.

Moms juga bisa menambahkan dekorasi atau tambahan gambar agar desain konsepnya terlihat semakin bagus dan estetik.

Itulah ulasan mengenai peta konsep dan langkah-langkah membuatnya.

Semoga setelah ini anak jadi lebih mudah mempelajari materi baru di sekolah, ya Moms!

  • https://www.mindmaps.com/what-is-mind-mapping/
  • https://www.mural.co/blog/mind-mapping
  • https://simplemind.eu/how-to-mind-map/basics/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.