18 September 2024

Plastida pada Tumbuhan: Arti, Jenis, hingga Fungsinya

Ajarkan kepada buah hati, yuk!

Plastida merupakan salah satu sel yang bisa dijumpai di dalam tumbuhan.

Keberadaannya sangat penting bagi tumbuhan.

Pasalnya, plastida memiliki banyak fungsi serta peran agar tumbuhan bisa tetap bertahan hidup di alam.

Tanpa adanya plastida, tumbuhan tidak bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik.

Tanpa plastida, tumbuhan juga bisa mengalami kematian, lho, Moms!

Lantas, apa itu plastida? Yuk, kenali lebih dalam istilah dalam pelajaran IPA saat anak berada di kelas 11 ini, Moms!

Baca Juga: Manfaat Energi Matahari bagi Makhluk Hidup, Membantu Proses Fotosintesis, hingga Sumber Listrik

Apa Itu Plastida?

Plastida
Foto: Plastida (gramedia.net)

Plastida adalah organel pada sel-sel tumbuhan dan alga.

Apa itu organel? Ini adalah subunit khusus di dalam sel yang memiliki fungsi tertentu.

Semua makhluk hidup terdiri dari sel-sel yang ada di dalam tubuhnya.

Sel memiliki kepentingan untuk menjaga dan melakukan aktivitas vital, seperti metabolisme, reproduksi, eksitabilitas, pencernaan, ekskresi, dan sebagainya.

Organisme yang terdiri dari satu sel disebut dengan makhluk hidup bersel tunggal alias uniseluler atau monoseluler.

Sementara itu, makhluk hidup yang terdiri dari beberapa sel disebut dengan nama multiseluler.

Sel dibedakan menjadi dua bagian, yakni sel prokariotik dan sel eukariotik.

Nah, plastida merupakan jenis sel eukariotik.

Plastida termasuk organel yang amat dinamis dan mampu membelah, tumbuh, dan berdiferensiasi menjadi berbagai macam bentuk.

Baca Juga: Tumbuhan Hidrofit: Definisi, Ciri, dan Contoh Tanamannya

Fungsi Plastida

Tumbuhan Hijau
Foto: Tumbuhan Hijau (hips.hearstapps.com)

Adanya plastida di dalam tumbuhan sangatlah diperlukan, karena organel ini memiliki banyak fungsi.

Beberapa fungsi plastida bagi tumbuhan bisa Moms lihat di bawah ini, ya!

1. Fotosintesis

Fungsi dari organel yang satu ini adalah untuk fotosintesis.

Organel sebagai unit yang mengandung banyak pigmen klorofil akan melakukan proses fotosintesis pada tumbuhan.

Dengan demikian, tumbuhan tersebut bisa tetap hidup dan berkembang.

2. Menyimpan Makanan

Fungsi utama dari organel ini bagi tumbuhan adalah untuk menyimpan makanan, berupa leukosit dan sel pigmen yang dihasilkan dari proses fotosintesis.

Baca Juga: Tumbuhan Dikotil: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya

3. Melakukan Perubahan Warna

Salah satu fungsi plastida pada tumbuhan adalah untuk mengubah warna pada daun, khususnya yang hijau karena memiliki efek dari proses fotosintesis.

4. Memproduksi Asam Amino dan Protein

Organel ini juga bisa memproduksi asam amino dan protein, yang nantinya bisa digunakan untuk menutrisi tumbuhan.

Baca Juga: Metagenesis Tumbuhan Lumut dan Perbedaannya dengan Paku

5. Menarik Polinator

Secara khusus, plastida juga dapat berperan dalam menarik polinator dengan cara menghasilkan pigmen warna yang menarik bagi hewan-hewan penyerbuk seperti lebah, kupu-kupu, dan burung.

Misalnya, kloroplas, jenis plastida yang terlibat dalam fotosintesis, dapat memberikan warna hijau pada bagian tanaman.

Selain itu, plastida lain seperti kromoplas dan kloroplasida, yang terlibat dalam produksi pigmen non-hijau, bisa memberikan warna cerah pada bunga atau buah.

Warna-warna cerah ini dapat menarik perhatian polinator dan membantu dalam penyerbukan tumbuhan.

Struktur Plastida Tumbuhan

Sel Plastida
Foto: Sel Plastida (ruangguru.com)

Plastida tentu saja memiliki struktur tersendiri yang hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop, karena ukurannya sangat kecil.

Struktur tersebut bisa menjadi ciri khas dari plastida.

Untuk struktur-struktur dari jenis organel ini, antara lain:

  • Membran luar
  • Permukaan yang rata pada bagian luar
  • Memiliki ruang antar membran
  • Memiliki membran dalam untuk membungkus cairan kloroplas
  • Adanya stroma yang berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi gelap
  • Adanya membran tilakoid yang berfungsi membantu dalam reaksi terang
  • Memiliki granum sebagai tempat terjadinya reaksi terang
  • Memiliki lumen tilakoid yang berfungsi sebagai tempat menyimpan pigmen fotosintesis
  • Adanya pati yang terbentuk dari hasil fotosintesis atau glukosa
  • Adanya ribosom yang merupakan tempat terjadinya sintesis protein
  • Adanya DNA plastida yang mengatur kegiatan dalam sel
  • Adanya plastoglobula yang merupakan lipid atau molekul alami seperti lemak dan lilin

Jenis-Jenis Plastida Tumbuhan

Plastida terbagi menjadi tiga jenis, yang masing-masing memiliki ciri khas berbeda-beda.

Berikut ini penjelasannya:

1. Kloroplas

Kloroplas
Foto: Kloroplas (wikimedia.org)

Jenis plastida yang pertama adalah kloroplas.

Jenis ini memiliki ciri khas berwarna hijau, karena memang organel ini mengandung klorofil, karetenoid, dan pigmen fotosintesis lainnya.

Ciri lain dari kloroplas adalah memiliki dua membran di dalamnya.

Terdapat pula sistem membran lain berupa kantung pipih yang disebut dengan nama tilakoid.

Tilakoid akan menumpuk dan membentuk struktur yang dinamakan grama atau partikel jamak.

Nantinya, tilakoid akan membantu pigmen fotosintesis, yakni klorofil dan karotenoid.

Proses fotosintesis terjadi di kloroplas dan klorofil bertugas untuk bertanggung jawab menangkap energi cahaya untuk nantinya diubah menjadi energi kimia.

2. Kromoplas

Tanaman Tomat
Foto: Tanaman Tomat (www.newscientist.com)

Jenis yang kedua dari plastida adalah kromoplas.

Jenis ini kebanyakan memiliki warna kuning, merah terang, hingga merah bata.

Kromoplas umumnya berasal dari kloroplas. Tapi, ada juga yang asalnya dari proplastida.

Beberapa tumbuhan yang memiliki kromoplas adalah wortel, tomat, hingga sayuran serta buah lain yang berwarna kuning atau merah.

Pada beberapa kromoplas, pigmen akan disimpan dalam bentuk bulatan yang nantinya menghasilkan warna jingga atau oranye.

Meski demikian, tidak semua kromoplas memberikan warna kuning atau merah pada tumbuhan.

Ada pula kromoplas yang menghasilkan warna biru, pirang, hingga keemasan.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan, Ini Faktanya!

3. Leukoplas

Tanaman Singkong
Foto: Tanaman Singkong (Gardeningknowhow.com)

Jenis plastida yang terakhir adalah leukoplas. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan, terutama pati pada tumbuhan.

Selain itu, leukoplas juga bisa menyimpan protein dan lemak di dalam biji tumbuhan.

Pasalnya, leukoplas akan membantu tumbuhan untuk membuat asam amino dan asam lemak dengan lebih baik lagi.

Berbeda dengan dua jenis plastida lainnya, leukoplas tidak mengandung pigmen.

Dengan demikian, tidak ada warna pada tumbuhannya.

Sebagian besar tumbuhan yang memiliki leukoplas juga tidak melakukan proses fotosintesis.

4. Gerontoplas

Konifer
Foto: Konifer (Phipps.conservatory.org)

Gerontoplas adalah kloroplas yang sudah tua.

Ini terjadi ketika kloroplas di daun berubah menjadi jenis organel yang berbeda atau digunakan kembali.

Plastida memiliki kemampuan untuk mengubah dirinya sesuai dengan bentuk dan fungsinya yang baru.

Fungsi dari gerontoplas adalah mengatur proses pembongkaran hasil fotosintesis.

Baca Juga: Mengenal Tumbuhan Gymnospermae yang Menarik untuk Edukasi Anak

Demikian sekilas penjelasan mengenai plastida, mulai dari fungsi hingga jenisnya.

Semoga informasi di atas bisa memudahkan Moms dalam mengajarkan buah hati tentang ilmu biologi, ya!

  • https://www.merriam-webster.com/dictionary/plastid
  • https://byjus.com/biology/plastids/
  • https://www.geeksforgeeks.org/plastids-definition-classification-structure-functions/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.