08 Januari 2023

Yuk, Ajak Si Kecil Belajar tentang Bagaimana Proses Terjadinya Salju!

Ternyata salju tak hanya berwarna putih saja

Anak-anak kerap kali bertanya kepada orang tuanya tentang bagaimana proses terjadinya salju. Mengapa salju tidak turun di negara kita? Juga hal lain berkaitan dengan salju.

Salju memang menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak karena tampilannya yang unik dan cantik.

Anak-anak tertarik dengan salju juga bisa dikarenakan melihat orang yang bermain salju atau membuat boneka salju di tayangan televisi.

Sayangnya, bagi masyarakat yang tinggal di negara tropis, mereka tidak pernah merasakan turunnya salju.

Tapi bukan berarti Moms tidak bisa mengajak anak bermain salju. Saat ini di beberapa tempat hiburan sudah banyak yang menyediakan wahana khusus untuk bermain salju buatan.

Baca Juga: Mengenal Sekolah Inklusi dan Rekomendasi Tempatnya di Jabodetabek

Apa Itu Salju?

Proses terjadinya salju
Foto: Proses terjadinya salju (pexels.com/Yaroslava Borz)

Saat Moms akan menjelaskan perihal salju kepada anak, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menjelaskan apa itu salju terlebih dahulu.

Salju merupakan butiran atau partikel uap air yang berwarna putih seperti kapas.

Butiran uap air tersebut kemudian membeku di udara dan akhirnya jatuh ke bumi karena temperatur udara yang ada di daerah tersebut berada di bawah 0 derajat Celcius.

Namun pada suhu tertentu atau tepat 0 derajat Celcius ke atas, butiran uap air tersebut bisa langsung meleleh sehingga salju tidak terbentuk.

Baca Juga: Kenali Teknik Renang Gaya Dada dan Manfaat untuk Kesehatan

Proses Terjadinya Salju

Proses terjadinya salju
Foto: Proses terjadinya salju (pexels.com/Flickr)

Proses terjadinya salju memang sedikit agak rumit.

Untuk mempermudah Moms dalam menjelaskan proses terjadinya salju, lebih baik dijelaskan melalui tahapan seperti yang ada di bawah ini:

  1. Sumber air yang ada di bumi terkena sinar matahari dan akhirnya menguap.
  2. Uap tersebut akan berkumpul pada atmosfer bumi.
  3. Kumpulan uap air akan mendingin hingga mencapai titik tertentu yang bisa mengubah wujud uap air menjadi padat serta membentuk awan.
  4. Saat awan terbentuk, massanya akan lebih kecil dibanding massa udara, sehingga awan akan mengapung di udara.
  5. Jika uap air terus bertambah, maka massanya juga akan bertambah, sehingga pada saat udara tidak kuat lagi menahan, maka uap air akan pecah dengan menyebar partikel-partikel air yang turun ke bumi.
  6. Partikel air yang turun ke bumi tidak langsung membeku pada suhu 0 derajat Celcius.
  7. Supaya partikel air tersebut bisa membeku, maka dibutuhkan temperatur di bawah suhu 0 derajat Celcius yang tepat berada di bawah awan.
  8. Selain temperatur yang rendah di bawah 0 derajat Celcius, partikel air juga harus bersentuhan dengan udara dan partikel lainnya, sehingga nantinya akan terjadi proses pembekuan dengan sempurna.
  9. Jika temperatur udara di daerah tersebut berada jauh di bawah 0 derajat Celcius, maka partikel air yang membeku tersebut bisa jatuh ke tanah dan tetap membeku.
  10. Inilah yang kita namakan sebagai salju.

Baca Juga: 8 Nama-nama Dinosaurus Terpopuler yang Digemari Anak-anak

Jadi, sekarang sudah jelas ya, Moms bagaimana proses terjadinya salju.

Alasan utama mengapa tidak ada salju di negara tropis adalah suhu udara yang dimiliki negara tropis tidak pernah berada hingga di bawah 0 derajat Celcius.

Oleh karena itu, tidak ada salju yang turun di negara beriklim tropis seperti Indonesia karena partikel air tersebut tidak akan pernah bisa membeku dan menjadi salju.

Alih-alih menjadi salju, partikel air tersebut justru akan menjadi hujan yang turun.

Baca Juga: 90 Kalimat Pujian untuk Anak, Bantu Tingkatkan Semangat dan Kepercayaan Diri!

Warna Salju Tak Selamanya Putih

Salju merah
Foto: Salju merah (bbci.co.uk)

Ada anggapan kalau salju yang turun selalu berwarna putih. Padahal salju ini warnanya bisa beragam.

Hal ini tergantung dari adanya partikel lain yang bersentuhan dengan partikel air saat turun ke bumi.

Jika partikel air tersebut bersentuhan dengan debu atau jamur yang ada di udara, maka warnanya juga ikut berubah.

Bisa berubah menjadi warna biru, merah mudah, kuning, hingga hitam.

Sebagai contoh, di Pegunungan Alpen yang ada di benua Eropa pernah turun salju yang berwarna kemerahan.

Selain di benua Eropa, di Korea Selatan juga pernah turun salju yang berwarna kekuningan.

Itulah proses terjadinya salju yang bisa Moms ketahui. Semoga informasi di atas bisa membantu Moms dalam menjelaskan proses terjadinya salju kepada buah hati.

  • https://www.metoffice.gov.uk/weather/learn-about/weather/types-of-weather/snow/how-does-snow-form#:~:text=Snow%20forms%20when%20tiny%20ice,to%20fall%20to%20the%20ground.&text=Snow%20is%20formed%20when%20temperatures,form%20of%20tiny%20ice%20crystals.
  • https://nsidc.org/cryosphere/snow
  • http://archive.boston.com/business/technology/articles/2011/02/28/whats_the_difference_between_snow_and_ice/
  • https://easyscienceforkids.com/how-is-snow-made/
  • https://www.indiatimes.com/technology/science-and-future/pink-snow-in-europe-climate-change-517598.html
  • https://www.bbc.com/future/article/20210729-why-snow-in-the-alps-is-turning-red
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Snow

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.