Simak 6 Ular Berbisa di Indonesia, Waspada!
Tahu kah Moms bahwa ada banyak jenis ular berbisa yang bisa ditemui di Indonesia? Untuk itu, Moms dan keluarga perlu berhati-hati.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gigitan ular berbisa dapat menyebabkan kelumpuhan parah yang dapat mencegah pernapasan, gangguan perdarahan hingga perdarahan fatal, gagal ginjal ireversibel dan kerusakan jaringan lokal yang parah yang pada akhirnya mengakibatkan cacat permanen dan amputasi anggota badan.
Anak-anak mungkin akan menderita efek yang lebih parah, dan dapat mengalami efek lebih cepat daripada orang dewasa saat mereka mengalami gigitan ular berbisa karena massa tubuh mereka yang lebih kecil.
Baca Juga: 7 Jenis Hewan Purba yang Pernah Ada, Yuk Kenalkan pada Si Kecil!
Ular Berbisa di Indonesia
Indonesia termasuk negara tropis yang menjadi habitat jenis-jenis ular berbisa. Apalagi, di daerah pedesaan yang memiliki hutan atau perkebunan.
Maka, Moms dan Dads perlu memahami beragam jenis ular yang mungkin memiliki potensi bahaya bagi kesehatan. Berikut beberapa jenis ular berbisa yang dapat mengancam jiwa.
1. Ular Welang
Foto: ResearchGate
Ular berbisa yang pertama dan biasa ditemui di Indonesia, yakni ular welang (Bungarus fasciatus). Ular berbisa yang satu ini memiliki ciri warna tubuh kuning dan hitam atau putih dan hitam.
Tak main-main, ular welang bisa tumbuh hingga mencapai 2,25 meter, lho. Spesies ular ini memiliki persebaran alami di Pulau Jawa sehingga dapat disebut spesies lokal.
Mengutip Jurnal Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, ular welang sangat banyak dijumpai di daerah dataran rendah dengan habitat wilayah sedikit berhutan, sekitar rawa, sawah, dan sungai dekat dengan pemukiman warga.
Ular welang lebih aktif di malam hari dan saat siang hari, mereka lebih banyak bersembunyi di lubang bawah tanah, seperti lubang bekas tikus.
Baca Juga: Mengenal Buah Bintaro yang Ampuh untuk Mengusir Tikus
2. Ular Weling
Foto: freepik
Nama ular berbisa ini sedikit mirip ular yang telah dijelaskan karena ular weling memang masih satu jenis dengan ular welang.
Ular weling atau Bungarus candidus juga termasuk ular spesies lokal yang banyak ditemukan di Pulau Jawa.
Berbeda dengan ular welang, ular weling ini cenderung memiliki tubuh yang lebih kecil karena panjangnya hanya bisa mencapai 1 meter.
Warna tubuhnya pun tidak sama, tetapi hampir mirip, yakni memiliki pola lingkaran hitam dan putih berseling.
Mengutip Jurnal Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya, ular weling ini dapat dijumpai pada habitat setengah perairan, sawah, sungai, dan daerah berair lainnya.
Namun, ular ini juga dapat dijumpai pada daerah dataran rendah dan daerah dataran tinggi hingga 1200 mdpl, dan memdiami berbagai habitat termasuk hutan tropis basah dan kering, hutan pegunungan tropis, hutan bakau, semak belukar, perkebunan, dan daerah perumahan.
Ular weling lebih aktif di malam hari atau nokturnal dan biasanya mereka bertahan hidup dengan memakan ikan, katak, dan hewan kecil di air.
Baca Juga: Cara Mengusir Ular Agar Tak Kembali ke Rumah
3. Ular Kobra Jawa
Foto: freepik
Ular berbisa lainnya yang perlu diwaspadai adalah ular kobra jawa (Naja sputatrix). Kobra jawa biasanya berwarna hitam kecoklatan dan cenderung hidup di atas tanah.
Ketika menggigit mangsanya, ular jenis ini akan menyuntikkan bisa melalui taringnya, kemudian bisa tersebut akan masuk ke dalam pembuluh darah lawannya.
Selain melalui gigitan, ular kobra yang sangat berbahaya ini dapat menyerang mangsa dengan cara menyemprotkan bisa.
Bagian moncong ular tersebut tumpul dan berwarna keputihan. Kobra jawa juga memiliki bentuk gigi taring yang kecil dengan ujung taring yang pendek.
Ular kobra jawa dapat mencapai panjang 1,2 meter dan semprotan bisanya mampu menjangkau jarak hingga 2 meter.
Sering kali, ular ini menyemprotkan bisa ke bagian wajah mangsa sehingga dapat membuat targetnya mengalami kebutaan.
Dalam kondisi terancam, ular kobra akan mengembangkan leher dan menegakkan badannya, kemudian siap menyemprotkan bisa kepada lawannya.
Baca Juga: Mengenal Chikungunya, Penyakit Karena Virus yang Ditularkan Lewat Nyamuk
4. Ular Kobra Sumatra
Foto: flickriver
Ular kobra lainnya yang juga termasuk dalam spesies lokal Indonesia adalah ular kobra sumatra (Naja sumatrana).
Ciri-ciri ular kobra sumatra antara lain tubuh tebal, ekor pendek, kepala elips dan tertekan yang sedikit berbeda dari leher, dengan moncong pendek bulat dan lubang hidung besar.
Spesies berdarah dingin ini umumnya mendiami kawasan hutan di dataran rendah dan pertengahan perbukitan. Selain itu, ditemukan di perkebunan kelapa sawit, sawah, dan kebun. Bahkan terkadang, memasuki tempat tinggal manusia di kota-kota dan desa-desa yang terletak di dekat tepi hutan.
Secara alami, ular kobra sumatra bukanlah makhluk yang agresif. Namun, ular berbisa ini akan dengan mudah menyemburkan racun saat merasa dirinya terancam.
Ludah atau bisa yang disemprotkannya mengandung racun neurotoksik dengan zat yang dapat merusak jaringan saraf dan mematikan sel-sel individu.
Racun bisa menyebabkan kerusakan serius jika masuk ke mata, lubang hidung atau luka kulit. Racun yang disemprotkan ke mata korban dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan di sekitar mata yang dapat menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani.
Kobra sumatra juga bisa menyerang dengan cara menggigit mangsanya saat merasa terancam. Gigitannya langsung bisa berakibat fatal bagi korban.
Baca Juga: 8 Cara Ampuh Mengusir Kecoa agar Tak Kembali Lagi
5. Ular Raja Kobra
Foto: Pixabay/antriksh
Masih dalam spesies kobra, ular raja kobra atau yang populer dengan nama king cobra ini juga dapat ditemui di wilayah Indonesia. Ular ini tersebar di Pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa dan sekitarnya, hingga ke Sulawesi.
Ular raja kobra (Ophiophagus Hannah) adalah ular berbisa terpanjang di dunia dengan panjang rata-rata 3,5 meter, dan bisa mencapai panjang tubuh hingga 5,8 meter.
King cobra termasuk salah satu dari lima ular paling mematikan di dunia. Jadi, sangat patut untuk diwaspadai.
Ular berbisa ini dapat mengangkat sepertiga tubuhnya dari tanah dan berhadapan langsung dengan manusia dewasa. Mereka juga memiliki beberapa racun neurotoksik paling kuat yang diketahui manusia.
Jumlah racun yang ular raja kobra berikan hanya dalam satu gigitan sudah cukup untuk membunuh 20 orang, atau setara dengan seekor gajah. Racunnya dapat menyerang pusat saraf di otak sehingga korban gigitan king cobra mengalami gagal napas dan gagal jantung.
Namun, meski mematikan, ular raja kobra biasanya menghindari konfrontasi dengan manusia. Mereka biasanya memangsa ular, kadal, dan hewan pengerat lainnya.
Baca Juga: Simak Cara Mengusir Cicak di Rumah yang Efektif Moms Coba!
6. Ular Tanah
Foto: ResearchGate
Ular berbisa lainnya yang memiliki potensi bahaya besar sehingga perlu diwaspadai, yakni ular tanah (Calloselasma rhodostoma).
Ular tanah menyebar di wilayah Pulau Jawa. Ular ini juga diketahui dengan nama-nama lokal seperti Bandotan bedor, oray lemah, oray gibug, atau ular edor.
Seperti namanya, ular tanah ini memiliki warna tubuh cokelat kemerahan dengan beberapa corak hitam di bagian punggung. Mereka memiliki tubuh yang cukup gemuk dan pendek karena panjang tubuh rata-ratanya hanya mencapai 76 cm.
Ular tanah termasuk dalam predator penyergap, mereka diam melingkar di tanah atau di atas serasah menunggu mangsanya lewat di dekatnya.
Biasanya, ular tanah menghuni hutan belukar, semak-semak, atau lahan pertanian yang kurang terurus. Terkadang, juga ditemukan pada wilayah pemukiman.
Ular ini memangsa hewan pengerat, burung, kadal, atau kodok dan cenderung aktif di malam hari (nokturnal).
Gigitan ular tanah bisa sangat menyakitkan, menimbulkan pembengkakan, dan kadang-kadang terjadi kematian jaringan (gangreen, nekrosis). Meskipun gigitan fatal jarang terjadi, tetapi korbannya sering kali mengalami kerusakan atau disfungsi anggota badan, bahkan harus diamputasi.
Baca Juga: Moms, Coba Cara Mengusir Semut Secara Alami di Rumah
Nah, itulah beberapa jenis ular berbisa di Indonesia yang perlu diwaspadai karena bisa mengancam jiwa. Jadi, waspada ya, Moms!
- https://www.journeyingtheglobe.com/snakes-in-bali/
- https://www.jtgtravel.com/asia/indonesia/snakes-in-bali/
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/snakebite-envenoming
- https://jurnal.untan.ac.id/index.php/semirata2015/article/view/15243
- https://journal.bio.unsoed.ac.id/index.php/biosfera/article/view/136/96
- https://www.aag.co.id/blog/post/kobra-jawa-naja-sputatrix
- https://www.mybis.gov.my/art/278
- http://p2k.um-surabaya.ac.id/id3/3045-2942/Ular-Tanah_123474_p2k-um-surabaya.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.