04 Oktober 2024

10 Macam-macam Puasa Sunah yang Dianjurkan Rasulullah SAW

Ketahui juga keutamaan dari setiap puasa sunnah berikut ini

Jika saat bulan Ramadan umat Islam diwajibkan untuk puasa, di bulan-bulan lain juga terdapat beberapa puasa sunah yang bisa dilakukan.

Ditinjau dari hukumnya, puasa dalam ajaran islam diklasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu puasa wajib, puasa sunah, puasa makruh, serta puasa haram.

Puasa sunah adalah puasa yang tidak diwajibkan untuk dilakukan bagi umat Islam.

Tetapi jika puasa tersebut dilakukan, maka akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Ini juga mendapatkan contoh dari Rasulullah SAW.

Ini akan menjadi pahala lainnya saat Moms dan keluarga melaksanakannya.

Baca Juga: Apakah Sah Puasa Orang yang Sudah Mumayyiz? Ini Jawabannya

Macam-macam Puasa Sunah dalam Islam

Ilustrasi Puasa
Foto: Ilustrasi Puasa (Freepik.com/odua)

Seseorang akan menemukan berbagai manfaat dalam menjalankan ibadah puasa, salah satunya saat melaksanakan puasa sunah.

Misalnya dapat menjauhkan diri dari segala perbuatan maksiat yang berujung datangnya siksa dari Allah SWT.

Selain itu, puasa juga bermanfaat bagi kesehatan.

Selama menjalankan puasa, seseorang dilatih untuk dapat menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak diperbolehkan dan juga mengandung banyak manfaat bagi kesehatan.

Journal of Nutrition Fasting and Health mencatat, beberapa manfaat kesehatan utama dari puasa adalah penurunan berat badan, pelemahan penanda metabolisme, pencegahan masalah kronis, penyakit kardiovaskular, dan kanker, dan sebagainya.

Dalam Islam, terdapat macam-macam puasa sunah, yaitu:

1. Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa sunah yang dikerjakan pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah bagi orang yang tidak melaksanakan ibadah haji.

Salah satu keuatamaan puasa Arafah yakni dapat menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu.

Bahkan, ibadah sunah yang satu ini termasuk amalan yang disukai oleh Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW bersabda: Tiada amal yang soleh yang dilakukan pada hari-hari lain yang lebih disukai daripada hari-hari ini (sepuluh hari pertama dalam bulan Dzulhijjah). (HR Bukhari).

Adapun niat dalam melakukan puasa arafah adalah Nawaitu ashoumul arafah lilyaumil ghoddi lillahi Ta’ala.”

Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”

2. Puasa di Sembilan Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Di sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijjah, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan seperti berdzikir, istigfar, berdo’a, bersedekah, serta yang paling ditekankan adalah melakukan puasa sunah.

Puasa sunah ini juga termasuk amalan yang dicintai oleh Allah SWT.

Sebagaimana hadis Rasulullah SAW yang berbunyi: “Tiada sebarang hari pun yang lebih disukai Allah di mana seorang hamba beribadah di dalam hari-hari itu daripada ibadah yang dilakukannya di dalam 10 hari Zulhijah.

Puasa sehari di dalam hari itu menyamai puasa setahun dan qiamulail (menghidupkan malam) di dalam hari itu seumpama qiamulail setahun.”

3. Puasa Tasu’a

Ilustrasi Sahur
Foto: Ilustrasi Sahur (Freepik.com/freepik)

Ini adalah puasa sunah yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharam.

Puasa ini dilakukan untuk mengiringi puasa yang dilakukan pada keesokan harinya yaitu di tanggal 10 Muharram.

Karena pada 10 Muharram, orang-orang Yahudi juga melakukan puasa.

Ini untuk membedakan puasa orang Islam dengan puasa yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.

Melansir laman NU Online, terdapat hadis tentang puasa Tasu'a yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Ibnu Abbas, yang berbunyi:

“Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (HR Ahmad).

Baca Juga: Moms, Apakah Berenang Membatalkan Puasa? Cek Faktanya

4. Puasa Asyura (10 Muharram)

Ini adalah puasa sunah yang dilakukan pada keesokan hari setelah melakukan puasa sunah Tasu’a.

Imam As-Syafii, Imam Ahmad, Ishaq bin Rahuyah, dan ulama lainnya mengatakan bahwa dianjurkan menjalankan puasa di hari kesembilan dan kesepuluh bulan Muharram secara berurutan.

Sebagaimana hadis dari Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Seutama-utama puasa setelah Ramadan ialah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama sholat sesudah sholat fardhu, ialah sholat malam. (HR Muslim).

Dari Abu Qatadah Al Anshari RA berkata:

Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai puasa pada hari ‘Asyura`, beliau menjawab: “Ia akan menghapus dosa-dosa sepanjang tahun yang telah berlalu.” (HR Muslim).

5. Puasa Syawal

Puasa Syawal merupakan puasa sunah yang dilaksanakan pada enam hari di bulan Syawal yang merupakan sunah Rasulullah SAW.

Untuk pelaksanaannya bisa dilakukan secara berurutan maupun secara terpisah namun dengan jumlah yang sama.

Menurut fatwa Ibni Utsaimin dalam kitab ‘Ad-Da’wah’ menyatakan:

Boleh melaksanakan puasa sunah secara berurutan atau terpisah-pisah.

Namun, mengerjakannya dengan berurutan lebih utama karena menunjukkan sikap bersegera dalam melaksanakan kebaikan, dan tidak menunda-nunda amal yang bisa menyebabkan tidak jadi beramal.”

Terkait dengan keutamaannya, Rasulullah SAW bersabda:

Siapa saja yang berpuasa Ramadan, kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal, maka itulah puasa satu tahun.” (HR Ahmad dan Muslim).

Artinya, pahala yang didapatkan dari puasa Syawal selama enam hari yakni sama dengan puasa selama satu tahun.


6. Puasa Senin-Kamis

llustrasi Puasa Sunah
Foto: llustrasi Puasa Sunah (Orami Photo Stocks)

Puasa Senin Kamis merupakan puasa sunah yang paling sering dikerjakan oleh Rasulullah SAW.

Dari Abu Harrairah RA, dia berkata: Bahwasanya Rasulullah SAW adalah orang yang paling banyak berpuasa pada hari Senin dan Kamis.

Dan ketika ditanya alasannya, beliau bersabda:

Sesungguhnya segala amal perbuatan dipersembahkan pada hari Senin dan Kamis, maka Allah akan mengampuni dosa setiap orang muslim atau setiap orang mukmin, kecuali dua orang yang bermusuhan.”

Maka Allah pun berfirman: Tangguhkan keduanya." (HR Ahmad).

Bagi umat Islam yang ingin mendapatkan banyak ampunan dari Allah SWT, dianjurkan untuk berpuasa setiap hari Senin dan Kamis.

Baca Juga: Apakah Berbohong Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya Yuk!

7. Puasa Daud

Ini adalah puasa sunah yang dilakukan secara selang-seling, yaitu sehari berpuasa dan sehari berbuka atau tidak berpuasa.

Hal ini sesuai dengan keterangan dalam sebuah hadis dari Abdullah bin Amru RA, saat Rasulullah SAW bersabda:

Maka berpuasalah engkau sehari dan berbuka sehari, inilah (yang dinamakan) puasa Daud ‘alaihissalam dan ini adalah puasa yang paling afdhal. Lalu aku berkata, sesungguhnya aku mampu untuk puasa lebih dari itu, maka Rasulullah SAW berkata: “Tidak ada puasa yang lebih afdhal dari itu." (HR Bukhari).

Puasa daud juga termasuk dalam amal ibadah yang disukai oleh Allah SWT.

Melansir laman resmi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Rasulullah SAW juga bersabda: Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud.

Sholat yang paling disukai Allah adalah shoalat Nabi Daud.

Beliau biasa tidur separuh malam, dan bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan berpuasa sehari.” (HR Bukhari Muslim).

Baca Juga: 7 Resep Angsle khas Jawa Timur, Coba Buat Sendiri, Yuk!

8. Puasa Sya’ban

Puasa sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW yang lainnya adalah puasa di bulan Sya’ban.

Dari Aisyah RA, beliau berkata:

Adalah Rasulullah SAW berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa.

Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadan.

Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban. (HR Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).

Di samping ajaran dari Rasulullah, puasa sunah Sya'ban dijelaskan ulama bahwa puasa ini memiliki keistimewaan tersendiri.

Melansir laman NU Online, muslim yang melaksanakan puasa Sya'ban akan mendapatkan syafaat Rasulullah SAW pada hari kiamat kelak.

Demikian sebagaimana dinyatakan Syekh Nawawi al-Bantani:

Artinya: “Puasa sunnah yang keduabelas adalah Puasa Sya’ban, karena kecintaan Rasulullah saw terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat belau di hari kiamat.” (Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în, [Bairut, Dârul Fikr], h. 197).

9. Puasa Ayyamul Bidh

Anak Menahan Lapar saat Puasa
Foto: Anak Menahan Lapar saat Puasa (Orami Photo Stock)

Puasa ini dikenal juga dengan sebutan puasa Ayyamul Bidh, yang dilaksanakan 3 hari setiap pertengahan bulan, yaitu tanggal 13, 14, dan 15.

Ada beberapa keutamaan yang akan diberikan pada orang yang melaksanakan puasa ayyamul Bidh, di antaranya:

Puasa ini juga dianjurkan oleh Rasulullah.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: Wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah). (HR Ahmad, An-Nasai, dan at-Tirmidzi).

Selain itu, Abu Hurrairah RA berkata: Kekasihku yaitu Rasulullah SAW mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati, yaitu berpuasa tiga hari setiap bulannya, mengerjakan sholat Dhuha, dan mengerjakan sholat witir sebelum tidur. (HR Bukhari).

Baca Juga: Apakah Suntik Membatalkan Puasa? Cari Tahu Hukumnya di Sini

10. Puasa di Bulan-bulan Haram (Asyhurul Hurum)

Puasa di bulan-bulan haram merupakan puasa sunah yang dilakukan di bulan-bulan haram, yaitu bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Ini karena bulan bulan tersebut dimaksudkan untuk melepas sesuatu yang haram dan mengamalkan puasa dan ibadah-ibadah lain pada bulan-bulan tersebut.

Dari Abi Bakrah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: Setahun ada dua belas bulan, empat darinya adalah bulan suci. Tiga darinya berturut-turut; Zulqa’dah, Zul-Hijjah, Muharam dan Rajab. (HR Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad).

Setelah mengetahui berbagai puasa sunah ini, diharapkan dapat menjadi referesi dan mulai melaksanakannya sesuai waktu yang telah ditentukan demi mendapatkan pahala yang melimpah.

  • https://www.researchgate.net/publication/326319570_Health_Benefits_of_Islamic_Intermittent_Fasting
  • https://dalamislam.com/puasa/macam-macam-puasa-sunnah
  • https://blog.kitabisa.com/macam-macam-puasa-sunnah-manfaat-dan-keutamaannya/
  • https://www.nu.or.id/nasional/4-keutamaan-puasa-tasua-snEl0
  • https://jombang.nu.or.id/amaliyah-nu/keistimewaan-berpuasa-bulan-sya-ban-dapat-syafaat-rasulullah-di-hari-kiamat-TqGeN
  • https://baznas.go.id/artikel-show/Beragam-Macam-Puasa-Sunnah:-Amalan-untuk-Mendekatkan-Diri-kepada-Allah/398

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.