Biografi Raja Ali Haji, Sastrawan dan Ulama dari Melayu
Raja Ali Haji dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah nasional.
Ia merupakan seorang pujangga sekaligus ulama dari Melayu. Pemikirannya dalam dunia sastra memberikan pengaruh yang besar.
Salah satu karyanya yang terkenal adalah Gurindam Dua Belas.
Sebagai seorang ulama, Ia memiliki pemikiran besar yang membuatnya mendapat gelar pahlawan nasional.
Ingin tahu biografi Raja Ali Haji selengkapnya? Simak sampai akhir, ya!
Baca Juga: hidup hematBiografi Jenderal Soedirman dan Kisah Perjuangannya
Masa Kecil dan Kehidupan Awal
Raja Ali Haji adalah putra dari Raja Ahmad. Setelah menjalani ibadah haji ke Mekkah, ia diberi gelar Engku Haji Tua. Ia juga merupakan cucu dari Raja Haji Fisabillah.
Ibunya, yang dikenal sebagai Encik Hamidah binti Panglima Malik Selangor atau Putri Raja Selangor, meninggal pada tanggal 5 Agustus 1844.
Sejak kecil, Ia telah menerima pendidikan dasar dari ayahnya. Bahkan, bisa dikatakan bahwa ayahnya adalah orang pertama yang mengajarinya pendidikan.
Selain itu, Ia juga menerima pendidikan dari lingkungan istana Kesultanan Riau – Lingga di Pulau Penyengat.
Ia menjadi salah satu yang pertama mendapatkan pendidikan dalam bidang agama, sastra, dan bahasa.
Pendidikan Raja Ali Haji tidak hanya terbatas pada lingkungan kesultanan, dalam biografinya ia juga mencatat bahwa ia mendapatkan pendidikan dari luar kesultanan.
Pada tahun 1821, ayah Raja Ali Haji, Raja Ahmad, merencanakan perjalanan ibadah haji dan pembelajaran fiqih serta bahasa bersama Raja Ali kecil dan beberapa sanak saudaranya.
Saat itu, Ia berusia 13 tahun. Sebelumnya, Raja Ahmad dan rombongannya berangkat terlebih dahulu ke Tanah Jawa untuk berdagang.
Selama perjalanan mereka ke Tanah Jawa, Raja Ali Haji bertemu banyak ulama untuk mendalami pengetahuan Islamnya, terutama dalam ilmu fiqih.
Selain memperdalam pengetahuan agamanya, Ia juga mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dari interaksi dengan sarjana-sarjana kebudayaan Belanda.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Tanah Arab, Ia kembali ke Tanah Riau. Ia telah memperoleh pengetahuan yang luas dalam fiqih dan bahasa Arab.
Selama perjalanan hidupnya, Ia tak pernah berhenti belajar dan menulis buku.
Baca Juga: Profil dan Biografi Sukarni, Aktivis 'Penculik' Soekarno-Hatta
Terlibat dalam Pemerintahan
Dapat dikatakan Raja Ali Haji telah diberi kepercayaan dalam bidang kepemimpinan.
Hal ini terlihat ketika ia masih berusia 20 tahun, di mana ia mampu mengeksekusi tugas-tugas kenegaraan yang dianggap penting.
Ketika mencapai usia 32 tahun, Ia bersama sepupunya, Raja Ali bin Raja Jaf’ar, dipercayakan untuk memimpin daerah di Lingga.
Meskipun begitu, ia juga tetap produktif dalam menciptakan karya sastra.
Karya Raja Ali Haji
Raja Ali Haji merupakan seorang penulis produktif yang menciptakan banyak karya sastra, sejarah, dan hukum dalam bahasa Melayu dan Arab.
Beberapa karyanya yang terkenal meliputi:
1. Gurindam Dua Belas (1847)
Sebuah syair yang berisi nasihat-nasihat moral dan etika dalam bentuk gurindam, yang terdiri dari sepasang bait yang berima.
Karya ini menjadi tonggak penting dalam perkembangan sastra pada zamannya.
2. Kitab Pengetahuan Bahasa
Kamus Bahasa Melayu Riau-Lingga yang merupakan kamus ekabahasa pertama di Nusantara.
Karya ini berisi penjelasan mengenai asal-usul, makna, dan penggunaan kata-kata dalam bahasa Melayu.
3. Tuhfat al-Nafis
Sebuah kitab yang mengisahkan sejarah Kesultanan Lingga-Riau dan hubungannya dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara dan Asia Tenggara.
Meskipun terdapat perdebatan tentang siapa yang sebenarnya menulisnya, karya ini memberikan gambaran yang lengkap mengenai peristiwa-peristiwa sejarah.
4. Mukaddimah fi Intizam
Sebuah kitab yang membahas tentang ketatanegaraan dan hukum Islam dalam konteks Kesultanan Lingga-Riau.
Karya ini berisi prinsip-prinsip dasar pemerintahan, hubungan antara raja dan rakyat, serta hukum-hukum yang berlaku dalam masyarakat.
Raja Ali Haji merupakan seorang intelektual yang berkontribusi besar dalam bidang sastra, bahasa, dan hukum, dan karyanya tetap menjadi sumber penting dalam memahami sejarah dan budaya Melayu.
Baca Juga: Biografi Ahmad Dahlan, Pendiri Muhammadiyah yang Berjasa
Mendapat Gelar Pahlawan Nasional
Pada tanggal 10 November 2004, Ali Haji dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 10 November di Istana Negara.
Gelar pahlawan nasional ini telah dikeluarkan pada tanggal 5 November 2004 melalui Keppres No. 89/TK/2004 di Jakarta.
Buku yang ditulis oleh Raja Ali Haji, yang berjudul Kitab Pengetahuan Bahasa, telah ditetapkan sebagai bahasa nasional (Indonesia) dalam Kongres Pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928.
Penghargaan pahlawan nasional yang diberikan kepada Raja Ali Haji sangat pantas mengingat kontribusinya yang sangat penting dalam penetapan bahasa nasional Indonesia.
Baca Juga: Biografi Imam Bonjol, Pahlawan yang Memimpin Perang Padri!
Wafatnya Raja Ali Haji
Sebagian sumber menyebutkan bahwa Raja Ali Haji meninggal pada tahun 1872 di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau.
Namun, tanggal kematian ini masih menjadi subjek perdebatan karena ada bukti-bukti yang muncul yang menggugat klaim tersebut.
Salah satu bukti yang terkenal adalah surat yang ditulis pada tahun 1872 oleh Raja Ali Haji kepada Herman Von De Wall, seorang ahli kebudayaan Belanda.
Herman Von De Wall kemudian meninggal di Tanjung Pinang pada tahun 1873.
Baca Juga: Profil Bobby Nasution, Wali Kota Medan dan Suami Kahiyang
Demikian informasi seputar biografi Raja Ali Haji, pahlawan nasional, ulama, sekaligus pujangga dari tanah Melayu.
Semoga dapat menjadi ilmu baru untuk Moms dan Si Kecil!
- https://www.biografiku.com/biografi-raja-ali-haji/
- https://tebuireng.online/sekilas-biografi-raja-ali-haji-sastrawan-dan-ulama-melayu/
- https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Ali_Haji_bin_Raja_Haji_Ahmad
- https://unilak.ac.id/berita/detail/pahlawan-melayu-raja-ali-haji-tampil-di-google-doodle-ini-kisahnya
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.