19 Agustus 2024

20 Motif Batik serta Artinya dari Beragam Daerah Indonesia

Kain cantik asal Indonesia ini memiliki maknanya tersendiri, lho

Motif batik menjadi salah satu keunikan dan keindahan dari Indonesia.

Dengan motif batik yang beragam pada berbagai daerah, batik pun ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009.

Oleh karena itu, tanggal 2 Oktober dirayakan sebagai Hari Batik Nasional.

Biasanya, batik digunakan sebagai pakaian formal dengan memadukan atasan atau bawahan polos.

Selain dijadikan busana, batik juga kerap menjadi motif untuk dekorasi rumah, atau untuk upacara adat.

Motif yang terdapat dalam kain batik ini memiliki berbagai makna, tergantung pada asal daerahnya.

Apakah Moms tahu, ada berapa jenis motif batik dan masing-masing artinya?

Jika penasaran, simak artikel berikut ini!

Ragam Motif Batik Nusantara

Ada banyak motif batik yang menjadi ciri khas terhadap suatu daerah-daerah Indonesia.

Berikut ini ragam motif batik di Indonesia.

1. Motif Batik Keraton, Yogyakarta

Batik Keraton
Foto: Batik Keraton (Grahabatik.com)

Batik Keraton asal Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki motif yang kental akan unsur kekeratonan dan kesultanannya.

Batik keraton ini melambangkan kearifan, kebijaksanaan, dan juga kharisma raja-raja Jawa.

Dahulu, batik Keraton hanya boleh dipakai oleh warga keraton saja.

Ciri motif batik Keraton yaitu motif bunga simetris atau sayap burung yang dikenal sebagai motif "sawat lar".

Baca Juga: Batik Yogyakarta: Filosofi dan Rekomendasi Grosir Batik Terpopuler

2. Motif Batik Mega Mendung, Cirebon

Batik Megamendung
Foto: Batik Megamendung (Damniloveindonesia.com)

Moms tentu sudah sering melihat banyak motif batik Mega Mendung yang berasal dari Cirebon ini.

Memiliki motif yang cukup sederhana dengan gambar awannya, batik Mega Mendung tetap berkesan mewah.

Motif ini sangat cocok dipakai orang tua maupun anak muda.

3. Motif Batik Tujuh Rupa, Pekalongan

Batik Tujuh Rupa
Foto: Batik Tujuh Rupa (Bajubatikmodernpekalongan.wordpress.com)

Motif batik Tujuh Rupa dari Pekalongan ini sangat kental dengan nuansa alamnya.

Umumnya, batik Pekalongan berbentuk motif hewan atau tumbuhan.

Motif-motif tersebut diambil dari berbagai campuran kebudayaan lokal dan etnis Cina.

Dulunya, Pekalongan adalah tempat transit para pedagang dari berbagai negara.

Pencampuran budaya ini yang membuat batik Pekalongan sangat khas dengan alam.

Baca Juga: Batik Jumputan (Tie Dye): Sejarah dan Cara Pembuatannya

4. Motif Batik Gentongan, Madura

Batik Gentongan
Foto: Batik Gentongan (Nusantarakaya.com)

Berbeda dengan batik lainnya, motif batik Gentongan asal Madura ini menggunakan motif abstrak sederhana, tanaman atau kombinasi keduanya.

Warna batik Gentongan biasanya berwarna terang seperti merah, kuning, hijau, atau ungu.

Batik Gentongan sendiri diambil dari kata "gentong", yang merupakan gerabah sebagai wadah untuk mencelup kain batik pada cairan warna.

5. Motif Batik Pring Sedapur, Magetan

Batik Pring Sedapur
Foto: Batik Pring Sedapur (Kainusa.id)

Motif batik Pring Sedapur dari Magetan punya ciri khas yang simpel dan tetap elegan.

Motif yang dipakai adalah motif Bambu, sehingga sering juga disebut sebagai batik Pring.

Batik Pring Sedapur tidak hanya cantik karena kesederhanaan motifnya, tetapi memiliki filosofi yang sederhana.

Unsur bambu memberikan makna ketentraman, keteduhan dan kerukunan.

6. Motif Batik Betawi

Batik Betawi
Foto: Batik Betawi (Phinemo.com)

Tidak hanya orang Jawa, tetapi masyarakat Betawi juga punya motif batik khas lho, Moms!

Batik Betawi kerap dipertunjukkan dalam pameran kebudayaan Betawi, atau digunakan pada acara-acara bergengsi seperti "Abang None Jakarta".

Apa yang menjadi ciri khas batik Betawi adalah pemilihan warna-warna cerah yang mencolok, dipadukan motif unik khas Betawi seperti ondel-ondel, pucuk rebung, nusa kelapa, dan gambang kromong.

7. Motif Batik Sogan, Solo

Batik Sogan
Foto: Batik Sogan (Grahabatik.com)

Motif batik Sogan dari Solo sudah ada sejak zaman nenek moyang orang Jawa beberapa abad lalu.

Batik ini didominasi warna cokelat muda, dan memiliki motif khas seperti bunga dengan aksen titik-titik atau lengkungan garis.

Dulunya, batik Sogan ini dipakai raja-raja di Jawa khususnya keraton kesultanan Solo.

Tetapi kini sudah dapat dipakai oleh siapa saja, baik warga keraton maupun orang biasa.


8. Motif Batik Bali

Batik Bali
Foto: Batik Bali (Bahankain.com)

Selanjutnya, ada motif batik Bali yang juga tidak kalah populer dan cantik.

Motif batik Bali banyak terinspirasi dari berbagai hewan seperti kura-kura, burung bangau, dan rusa.

Untuk warna-warnanya, motif batik Bali dominan menggunakan warna yang cerah, seperti warna biru, kuning, dan ungu.

9. Motif Batik Parang, Jawa

Batik Parang
Foto: Batik Parang (Semarangpos.com)

Motif Parang merupakan batik dari Pulau Jawa.

Kata parang berarti perang atau miring. Disebut miring karena motifnya menyerupai huruf S yang miring.

Motif kain batik yang satu ini termasuk yang paling tua di Indonesia, lho. Makna motifnya pun sangat mendalam.

Motif kain batik Parang mengandung nilai-nilai sekaligus petuah agar setiap manusia tidak menyerah dengan segala hal yang terjadi dalam kehidupan.

Selain itu, pola garis yang terdapat dalam batik Parang memiliki gambaran tentang konsistensi manusia dari waktu ke waktu.

Ini juga menggambarkan pantang menyerah, serta sebagai simbol bahwa manusia terus memperbaiki hubungan dengan Tuhan, alam, dan manusia lainnya.

Baca Juga: Ragam Motif Batik Yogyakarta Beserta Filosofinya

10. Motif Batik Kawung, Jawa Tengah dan Yogyakarta

Batik Kawung
Foto: Batik Kawung (Motifbatik.web.id)

Motif kain batik Kawung ini berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Motif ini terinspirasi dari buah kawung atau buah kolang kaling yang disusun menjadi 4 sisi berbentuk lingkaran.

Perlu Moms ketahui, kawung atau kolang kaling ini merupakan buah dari pohon aren.

Motif batik Kawung juga sering kali diidentikkan dengan motif uang kuno yang bernilai 10 sen.

Dari segi makna, motif Kawung berarti pengendalian diri yang sempurna, hati yang bersih tanpa adanya keinginan untuk riya, dan lainnya yang bersifat hal-hal baik.

Dahulu kala, motif Kawung hanya boleh digunakan oleh para bangsawan Keraton Yogyakarta.

Namun kini, sudah boleh dipakai oleh siapa pun dan motif Kawung pun cukup dikenal di seluruh nusantara.

11. Motif Batik Buketan, Pekalongan

batik buketan.jpg
Foto: batik buketan.jpg (Museumbatikpekalongan.info)

Motif kain batik berikutnya ialah Buketan dari Pekalongan, Jawa Tengah.

Nama Buketan tersebut berasal dari Bahasa Belanda ‘boeket’ yang berarti rangkaian bunga.

Sesuai dengan namanya, batik Buketan ini terdiri dari berbagai motif bunga yang disertai dengan burung-burung cantik.

Motif Buketan memiliki makna kebahagiaan, kecantikan, kemurnian, dan keceriaan.

Sementara itu, motif burung digambarkan sebagai keanggunan dan wibawa wanita.

12. Motif Batik Sidomukti, Solo

Batik Solo Motif Sidomukti
Foto: Batik Solo Motif Sidomukti (Semarangpos.com)

Batik sidomukti memiliki beraneka ragam ornamen penyusun. Masing-masing ornamen penyusun dalam batik ini memiliki makna tersendiri.

Apabila ornamen ini digabungkan akan menjadi satu kesatuan makna utuh yang mampu membawa pemakainya pada kebahagiaan dan kekuasaan yang diinginkannya.

Motif ini tergolong kuno dan legendaris di Nusantara.

Pada zaman dahulu, motif batik ini hanya boleh dikenakan pengantin keraton yang akan melangsungkan pernikahan.

Sedangkan warna pada batik motif sidomukti adalah warna soga atau coklat yang merupakan warna batik klasik atau seperti aslinya.

Pada zaman dahulu belum terdapat pewarna kimia sehingga dalam pembuatannya menggunakan pewarna alami.

Pewarna alami yang digunakan adalah pohon mengkudu, tegeran, hambal, tingi, yang disebut dengan “soga”.

Warna yang dihasilkan dari pohon-pohon tersebut dalah warna merah kecokelatan.

Baca Juga: 35+ Pakaian Adat dari Semua Provinsi di Indonesia, Unik!


13. Motif Batik Simbut, Banten

Batik Simbut
Foto: Batik Simbut (Budaya-indonesia.org)

Motif batik Simbut berbentuk daun yang menyeruai daun talas. Motif tersebut merupakan bentuk yang paling sederhana, di mana hanya menyusun dan merapikan satu jenis motif saja.

Motif ini awalnya berasal dari suku Badui pedalaman di Sunda yang kental dengan peradaban lama.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, para penduduk Badui yang menerima modernitas mengembangkan batik ini di daerah pesisir Banten.

Sehngga batik motif ini lebih dikenal juga sebagai batik Banten.

14. Motif Geblek Renteng, Kulon Progo

Motif Geblek Renteng, Kulon Progo
Foto: Motif Geblek Renteng, Kulon Progo (Kalidengen-kulonprogo.desa.id)

Mungkin banyak yang belum tahu makna dan arti motif geblek renteng, yang sekarang menjadi motif batik khas Kabupaten Kulon Progo.

Motif yang sudah menjadi ikon Kulon Progo ini terdiri dari gambar geblek (makanan tradisional) sebagai motif utama dan berbagai simbol yang menunjukkan kekayaan alam dan kondisi Kabupaten Kulon Progo.

Untuk kata renteng, berarti rentengan atau ikatan satu sama lain saat digoreng.

Melansir dari laman Lendah Kulon Progo, motif geblek renteng ini merupakan motif batik dari hasil lomba desain batik khas Kulon Progo yang diadakan tahun 2012 lalu.

15. Motif Batik Ceplok, Yogyakarta

Motif Batik Ceplok
Foto: Motif Batik Ceplok (Wevagarment.com)

Motif batik ceplok terdiri dari pola-pola geometris yang membentuk lingkaran atau bundaran yang saling bersilangan.

Batik yang satu ini berasal dari Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pola bundaran dalam motif ceplok bisa dianggap sebagai simbol persatuan dan kesatuan.

Ini mencerminkan semangat gotong royong dan persatuan dalam masyarakat Jawa.

16. Motif Batik Sekar Jagad, Solo dan Yogyakarta

Motif Batik Sekar Jagad
Foto: Motif Batik Sekar Jagad (Indonesia.travel)

Selanjutnya, ada motif batik sekar jagad yang berasal dari Solo dan Yogyakarta.

Motif ini memiliki pola bunga yang meluas ke seluruh permukaan kain batik.

Adapun makna dari motif sekar jagad dalam kain batik yakni untuk mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga keseimbangan dalam kehidupan dan alam semesta.

Motif sekar jagad juga mencerminkan koneksi manusia dengan alam.

Ini mengajarkan kita untuk hidup berdampingan dengan alam dan menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dan lingkungannya.

Baca Juga: 33+ Makanan Tradisional Indonesia dari Aceh sampai Papua

17. Motif Batik Sasirangan, Kalimantan Selatan

Motif ini berasal dari Kalimantan Selatan.

Sasirangan menggambarkan berbagai bentuk geometris seperti bintang dan lingkaran yang melambangkan keindahan alam dan kehidupan masyarakat.

Batik ini memiliki ciri khas yang unik, yaitu penggunaan teknik pewarnaan yang disebut "sasirangan".

Nama "sasirangan" sendiri berasal dari kata "sirang" yang artinya menyisir, merangkai, atau mengumpulkan.

Arti pada nama tersebut karena pada proses pembuatannya terdapat tahapan mengumpulkan motif sebelum dilakukan pewarnaan.

18. Batik Merak Ngibing, Garut dan Tasikmalaya

Batik Merak Ngibing
Foto: Batik Merak Ngibing (museumbatik.kemdikbud.go.id)

Kain panjang bermotif Merak Ngibing dari Garut dan Tasikmalaya menggambarkan dua merak menari dengan ekor mengembang, melambangkan keindahan dan kemewahan.

Di Jakarta, motif serupa disebut Fajar Menyingsing.

19. Batik Pagi Sore Buketan, Pekalongan

Batik Pagi Sore Buketan
Foto: Batik Pagi Sore Buketan (museumbatik.kemdikbud.go.id)

Batik Hokokai lahir di Pekalongan selama pendudukan Jepang (1942-1945).

Batik ini ditandai dengan motif bunga seperti sakura, peony, anggrek dan krisan dengan isen-isen yang detail, dilengkapi motif parang dan kawung serta pinggiran yang biasanya ditemukan pada kimono yang disebut Susimoyo.

Karena keterbatasan bahan saat perang, batik ini dibuat dengan dua desain dalam satu kain sehingga dikenal disebut sebagai batik pagi sore, dengan warna cerah sesuai selera Jepang.

20. Batik Dlorong Kuda, Pekalongan

Batik Dlorong Kuda
Foto: Batik Dlorong Kuda (museumbatik.kemdikbud.go.id)

Batik Dlorong Kuda adalah motif batik yang menampilkan gambar kuda dalam pola berulang atau berjajar.

Secara simbolis, kuda melambangkan kekuatan, keberanian, dan kecepatan.

Motif ini sering digunakan untuk menginspirasi pemakainya agar memiliki semangat yang kuat dan tak kenal lelah, seperti sifat kuda yang tangguh.

Selain itu, motif ini juga dapat melambangkan perjalanan hidup yang penuh dinamika dan tantangan, di mana ketangguhan dan daya juang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Setiap motif batik memiliki makna dan filosofi tersendiri yang menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

Itu dia Moms, berbagai motif batik yang merupakan kain khas Nusantara. Manakah motif yang paling menarik hati?

  • https://museumbatik.kemdikbud.go.id/collection/3

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.