22 Agustus 2024

Mengenal 3 Rumah Adat Sulawesi Tengah dan Keunikannya

Rumah adat Sulawesi Tengah kaya akan sejarah dan budaya

Tahukah Moms, rumah adat Sulawesi Tengah tak hanya ada satu ragam?

Pasalnya, rumah adat Sulawesi Tengah ini biasanya dihuni beberapa suku di provinsi tersebut, antara lain:

  • Suku Kaili
  • Suku Pamona
  • Suku Mori
  • Suku Bungku
  • Suku Saluan
  • Suku Banggai
  • Suku Balantak
  • Suku Buol
  • Suku Toli-toli

Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki adat dan budaya yang berbeda-beda.

Hampir setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki budaya yang unik dan memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya.

Perbedaan inilah yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang disukai turis asing sebagai destinasi wisata impian.

Baca Juga: 10 Rumah Adat Jawa Barat, Keunikan dan Ciri Khasnya!

Keunikan Rumah Adat Sulawesi Tengah

Rumah adat Sulawesi Tengah memiliki sejarah dan keunikan yang menarik, terutama dalam bentuk dan fungsi bangunannya.

Rumah Souraja, juga dikenal sebagai Banua Oge atau Banua Mbaso, didirikan oleh Raja Palu Jodjokodi sekitar tahun 1892.

Berfungsi sebagai tempat tinggal raja dan keluarganya, pusat pemerintahan, dan musyawarah adat Suku Kaili, arsitekturnya dipengaruhi oleh budaya Bugis dengan atap berbentuk piramida segitiga.

Selain itu, rumah adat Tambi juga menunjukkan keunikan yang luar biasa. Atapnya berbentuk prisma yang sekaligus berfungsi sebagai dinding rumah, sehingga rumah Tambi seperti tidak memiliki dinding.

Material dasar adalah kayu bonati yang kuat dan tidak mudah lapuk, sedangkan atapnya menggunakan daun rumbia atau ijuk yang disusun memanjang ke bawah

Ragam Rumah Adat Sulawesi Tengah

Rumah adat Sulawesi Tengah merupakan salah satu contoh dari rumah adat di Indonesia yang mempunyai keunikannya tersendiri.

Ada 3 rumah adat Sulawesi Tengah yang berbeda dengan keunikannya masing-masing. Berikut ini adalah informasinya.

1. Rumah Tambi

Rumah Adat Tambi
Foto: Rumah Adat Tambi (Pariwisataindonesia.id)

Rumah adat Sulawesi Tengah yang pertama adalah rumah Tambi.

Rumah Tambi adalah rumah bagi suku Kaili dan suku Lore yang berada di provinsi Sulawesi Tengah.

Desain rumah panggung seolah menjadi salah satu ciri khas dari berbagai rumah adat yang ada di Indonesia.

Rumah adat Tambi yang berada di Sulawesi Tengah ini juga mengadopsi desain rumah panggung.

Masyarakat suku Kaili dan Lore juga banyak yang menjadikan rumah Tambi ini sebagai rumah tinggal bagi kepala adat yang ada di daerahnya masing-masing.

  • Struktur Bangunan Rumah Tambi

Secara struktural, rumah adat Sulawesi Tengah ini dibuat berupa sebuah rumah panggung yang memiliki tiang penyangga struktur pendek dan memiliki tinggi tidak lebih dari satu meter.

Sengaja dibuat tidak menyentuh dengan tanah agar permukaan di dalam rumah tidak terlalu lembap dan tetap nyaman pada setiap cuaca yang berbeda.

Tiang penyangga struktur dari rumah Tambi ini terbuat dari kayu bonati yang merupakan salah satu jenis dari kayu hutan yang memiliki tekstur kuat dan tidak mudah untuk lapuk.

Rumah adat Sulwesi Tengah ini juga memiliki lantai yang terbuat dari papan yang disusun dengan rapat.

Alas rumah adat Tambi terbuat dari balok-balok yang disusun, sedangkan pondasinya tersusun dari batu alam.

Rumah Tambi tidak berkamar dan penghuninya biasanya tidur di ruang tengah dengan menggunakan tempat tidur dari kulit kayu.

Di tengah-tengah ruangan utama terdapat dapur yang dilengkapi dengan tungku untuk memasak.

Arah rumah adat Sulawesi Tengah menghadap utara-selatan, ini dilakukan agar tidak menghadap atau membelakangi matahari.

Tangga untuk masuk terbuat dari batang-batang kayu berbentuk bulat. Jumlah anak tangga rumah berbeda dan memiliki arti.

Anak tangga berjumlah ganjil menandakan rumah kepala adat.


Sementara anak tangga berjumlah genap merupakan rumah penduduk.

Rumah yang berbentuk panggung tersebut tidak mengenal sekat pada ruangan.

Sehingga masyarakat setempat melakukan aktivitas semuanya hanya dalam satu ruangan.

Baca Juga: 7 Rumah Adat Sulawesi Selatan, Lengkap dengan Gambar!

  • Keunikan Rumah Tambi Khas Sulawesi Tengah

Hal yang menjadi keunikan dari rumah Tambi adalah rumah tersebut hanya memiliki satu ruangan saja, yakni ruang utama.

Meskipun begitu, ruangan tersebut bisa mempunyai fungsi yang beragam dan akan dipakai sesuai dengan fungsi yang ada pada saat itu.

Atap dari rumah adat Sulwesi Tengah ini mempunyai bentuk seperti prisma dengan sudut kecil pada bagian paling atas.

Sehingga rumah akan terlihat tinggi dan seolah menjadikan rumah terlihat lebih besar.

Rumah Tambi digunakan sebagai tempat tinggal.

Rumah Tambi memiliki bangunan tambahan, yaitu Buho atau Gambiri.

Bangunan tersebut berbentuk trapesium dan terdiri dari 2 lantai.

Di mana pada lantai bawah berfungsi sebagai tempat menerima.

Sementara pada lantai atas dipakai sebagai lumbung padi.

Berukuran lebih kecil dari dari Tambi dan berbentuk segi empat.

Bangunan ini agak semi terbuka dibandingkan rumah Tambi.

2. Rumah Adat Lobo

Rumah Adat Lobo
Foto: Rumah Adat Lobo (Tirtoutomo.org)

Rumah Lobo ini merupakan rumah adat khas Kulawi, Sulawesi Tenggara.

Berfungsi sebagai balai rapat tetua adat, sidang adat, upacara, perayaan panen, dan rapat penentuan kapan membuka ladang.

Rumah adat Sulawesi Tengah ini juga berfungsi sebagai rumah singgah jika ada warga desa lain yang kemalaman di Porelea, dapat bermalam di rumah adat ini.

Dalam satu desa umumnya hanya memiliki satu rumah Lobo.

Ada kalanya, rumah Lobo bisa difungsikan sebagai pengadilan bagi masyarakat di daerah Kulawi.

Jika sedang difungsikan sebagai pengadilan, maka si pesakitan duduk di tengah dan tetua adat melingkar di tepi.

Uniknya, jika yang disidang perempuan, maka penyidangnya adalah Tinangata, yakni lembaga perempuan adat.

Pertimbangannya, agar dewan adat dapat bebas dan leluasa bertanya, terdakwa pun tanpa sungkan menjawab.


  • Struktur Bangunan Rumah Adat Lobo

Struktur dan pembagian bangunan dari rumah adat Lobo ini diatur semaksimal mungkin agar bisa menyesuaikan dengan fungsinya yang serbaguna.

Bangunan ini dibuat memiliki zonasi vertikal yang dibagi menjadi 3 bagian berbeda.

Bagian bawah atau disebut juga sebagai dalika pada posisi tengah bangunan digunakan untuk masyarakat umum duduk dan mengatur makan dan minum.

Kemudian, di atas dalika terdapat tempat yang disebut sebagai kanavari atau tempat bagi para bangsawan untuk duduk.

Lalu bagian terakhir yang terdapat pada rumah adat Lobo adalah sebuah dapur mini yang disebut juga sebagai puavhua.

Rumah adat Sulawesi Tengah ini dibangun dengan menggunakan tumpuan yang terbuat dari kayu bolanoa yang bundar dan ditumpuk secara melintang.

Susunan kayu tersebut menentukan keseimbangan dari bangunan.

Lalu pada setiap pertemuan antara kayu akan diikat kuat dengan menggunakan tali rotan untuk memastikan agar bangunan tidak bergerak.

  • Keunikan Rumah Lobo Khas Sulawesi Tengah

Setiap rumah adat tentu mempunyai keunikannya masing-masing, sama halnya juga dengan rumah adat Lobo khas Sulawesi Tengah ini.

Seperti yang sudah disebutkan secara singkat di atas, rumah adat ini seringkali digunakan sebagai tempat untuk melakukan balai rapat dari tetua adat.

3. Rumah Souraja

Rumah Adat Souraja
Foto: Rumah Adat Souraja (Pinterest.com)

Rumah Souraja merupakan salah satu warisan budaya rumah adat Suku Kaili Sulawesi Tengah.

Rumah Souraja adalah rumah panggung seluas 368 meter persegi yang konstruksinya terbuat dari kayu.

Rumah Souraja disebut juga dengan Banua Oge atau Banua Mbaso dan didirikan oleh Raja Palu Jodjokodi sekitar tahun 1892, dengan tujuan sebagai tempat tinggal keluarga raja.

  • Struktur Bangunan Rumah Souraja

Rumah adat Sulawesi Tengah Souraja ini merupakan bangunan panggung yang memanfaatkan kayu sebagai konstruksi utamanya.

Lengkap juga dengan paduan arsitektur Bugis dan Kaili.

Rumah adat ini memiliki luas keseluruhan sebesar 32 x 11.5 meter dan mempunyai tiang sebanyak 28 buah pada bangunan induknya.

Bangunan induk dari rumah Souraja ini juga terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:

  1. Gandaria atau serambi sebagai ruang tunggu untuk tamu.
  2. Lonta Karavana atau ruang depan berfungsi sebagai tempat menerima tamu untuk kaum laki dalam pelaksanaan upacara adat.
  3. Lonta Tatangana atau ruang tengah sebagai tempat musyawarah bagi raja dan tokoh adat lainnya.
  4. Lonta Rarana atau ruang belakang dimanfaatkan sebagai tempat makan bagi Raja dan keluarganya.
  • Keunikan Rumah Souraja Sulawesi Tengah

Rumah Souraja memiliki atap yang berbentuk seperti piramida segitiga.

Pada bagian depan dan belakang dari atap tersebut akan ditutup dengan papan yang dihiasi dengan ukiran yang disebut sebagai panapiri.

Kemudian, pada ujung bubungan bagian depan dan belakang juga akan diletakkan mahkota yang mempunyai ukiran atau disebut sebagai bangko.

Baca Juga: 10 Rumah Adat Jawa Tengah yang Unik dan Estetik, Wajib Tahu!

Itu dia Moms tiga macam rumah adat Sulawesi Tengah yang mungkin belum Moms ketahui. Semoga dapat menambah informasi, ya!

  • https://jadesta.kemenparekraf.go.id/atraksi/rumah_adat_kabasaloan_lampa
  • https://pariwisataindonesia.id/ragam/3-rumah-adat-dari-sulawesi-tengah/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.