Rantai Makanan: Definisi, Fungsi, Urutan, Contoh, dan Jenis
Rantai makanan adalah urutan organisme yang makan organisme lain sampai jadi suatu jaringan makanan.
Organisme merupakan kata lain dari makhluk hidup ya, Moms!
Dalam ekologi, rantai makanan menunjukkan bagaimana organisme saling terkait dengan organisme lainnya.
Proses ini tidak hanya menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga memastikan kelangsungan hidup berbagai spesies di dalamnya.
Baca Juga: Urutan Takson Hewan dan Tumbuhan Disertai Penjelasannya
Perbedaan Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan
Rantai makanan merupakan urutan makan memakan yang lebih sederhana, di mana satu makhluk hidup dimakan oleh makhluk lain.
Contohnya seperti rumput dimakan kelinci, lalu kelinci dimakan serigala.
Sementara itu, jaring-jaring makanan lebih rumit karena menunjukkan banyak rantai makanan yang saling terhubung.
Ini berarti satu makhluk hidup bisa makan dan dimakan oleh berbagai makhluk lainnya.
Baca Juga: 15 Jenis Kelinci yang Menggemaskan, Cocok Jadi Peliharaan!
Urutan Rantai Makanan
Mengutip dari Khan Academy, berikut ini tingkatan umum rantai makanan:
1. Produsen primer
Produsen utama adalah tumbuhan dan ganggang yang bisa membuat makanan sendiri dengan bantuan matahari atau fotosintesis.
2. Konsumen Primer
Organisme yang memakan produsen primer disebut konsumen primer.
Konsumen primer biasanya herbivora, pemakan tumbuhan, meskipun mereka mungkin pemakan alga atau pemakan bakteri
3. Konsumen Sekunder
Organisme yang memakan konsumen primer disebut konsumen sekunder. Konsumen sekunder umumnya pemakan daging.
4. Konsumen Tersier
Organisme yang memakan konsumen sekunder disebut konsumen tersier. Ini adalah karnivora pemakan karnivora, seperti elang atau ikan besar
Baca Juga: Edukasi Anak, Kenali Begini Proses Terjadinya Bunyi
Fungsi Rantai Makanan
Rantai makanan memiliki peran penting dalam ekosistem alam.
Konsep ini membantu menggambarkan interaksi antar spesies yang ada dalam suatu komunitas ekologis.
Dalam ekosistem, setiap organisme memiliki peran dan tempatnya sendiri dalam rantai makanan.
Rantai makanan membantu Moms memahami bagaimana energi dan nutrisi berpindah dari satu organisme ke organisme lainnya.
Berikut ini beberapa fungsi rantai makanan yang penting untuk diketahui:
1. Menjelaskan Interaksi Antar Spesies
Rantai makanan menunjukkan bagaimana hewan dan tumbuhan saling berhubungan di alam.
Moms dapat melihat bagaimana organisme bergantung satu sama lain sebagai sumber makanan.
2. Penyederhanaan Hubungan Antar Spesies
Rantai makanan menyederhanakan kompleksitas hubungan antar spesies.
Moms dapat dengan mudah mengidentifikasi siapa yang memakan siapa dan bagaimana aliran energi terjadi dalam suatu komunitas.
3. Memahami Kontrol dalam Struktur Komunitas
Rantai makanan membantu kita tahu hewan mana yang penting bagi hewan lain.
Spesies puncak mengontrol populasi spesies di tingkatan lebih rendah, sementara spesies basal mempengaruhi ketersediaan sumber daya.
4. Pendorong Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup
Rantai makanan memainkan peran penting dalam siklus energi dan nutrisi.
Dengan adanya rantai makanan, organisme dapat mendapatkan energi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup mereka.
Baca juga: Teknik Arsir: Dasar Menggambar Hingga Alat yang Dibutuhkan
Jenis-Jenis Rantai Makanan
Di alam, rantai makanan itu penting agar semua hewan dan tumbuhan bisa seimbang.
Rantai makanan menggambarkan alur bagaimana energi dan nutrisi berpindah dari satu organisme ke organisme lainnya.
Berikut ini beberapa jenis rantai makanan yang perlu diketahui:
1. Rantai Makanan Perumput
Rantai makanan jenis ini dimulai dari tumbuh-tumbuhan sebagai produsen utama.
Tumbuhan memproduksi makanan melalui proses fotosintesis, dan rumput merupakan contoh yang umum dalam rantai makanan ini.
Rumput dimakan oleh belalang, lalu belalang tersebut menjadi makanan bagi katak.
Selanjutnya, katak akan menjadi mangsa bagi ular, dan ular pun menjadi makanan bagi burung elang.
Ini adalah contoh sederhana bagaimana energi dan nutrisi berpindah dari produsen hingga konsumen tingkat atas.
2. Rantai Makanan Detritus
Rantai makanan detritus berfokus pada sisa-sisa organisme mati sebagai sumber energi.
Detritivor, organisme yang memakan sisa-sisa tersebut, memainkan peran penting dalam rantai ini.
Rayap dan cacing adalah contoh detritivor yang mengurai sisa-sisa daun, ranting, dan kotoran hewan.
Proses penguraian ini melibatkan pengurai, seperti bakteri dan jamur, yang menguraikan bahan organik menjadi komponen yang lebih sederhana.
Kemudian, organisme detrivor ini menjadi makanan bagi organisme lain, menjaga siklus nutrisi dalam ekosistem.
3. Rantai Makanan Parasit
Rantai makanan parasit melibatkan interaksi di mana satu organisme hidup dengan merugikan organisme lain. Parasit adalah contoh organisme dalam rantai ini.
Misalnya, kutu yang hidup di dalam bulu kerbau adalah parasit yang mengambil sumber nutrisi dari inangnya.
Kemudian, burung jalak memangsa kutu tersebut, dan akhirnya, burung jalak menjadi mangsa bagi burung elang.
Meskipun sifatnya merugikan, rantai makanan ini memiliki peran dalam menjaga keseimbangan populasi.
4. Rantai Makanan Saprofit
Rantai makanan saprofit berkaitan dengan proses penguraian bahan organik mati oleh organisme saprofit seperti bakteri, jamur, dan lumut kerak.
Contohnya, kayu lapuk menjadi tempat hidup bagi jamur saprofit. Jamur ini akan dimakan oleh hewan seperti ayam.
Meskipun tampaknya sederhana, rantai makanan saprofit memegang peranan penting dalam mendaur ulang unsur-unsur penting dalam ekosistem.
Baca Juga: Ciri-Ciri Hutan Hujan Tropis dan Manfaatnya untuk Kehidupan
Rantai Makanan pada Ekosistem
Beberapa rantai makanan memiliki tingkat tambahan yang berbeda.
Perbedaan tingkatan hal tersebut biasanya disesuaikan melalui ekosistem atau tempat organisme tersebut hidup, seperti contohnya di sawah, laut, dan hutan.
Berikut penjelasan lebih dalam terkait rantai makanan tiap ekosistem, antara lain sebagai berikut.
1. Rantai Makanan di Sawah
Melansir dari laman Britanica, menjelaskan bahwa matahari disebut sebagai sumber energi utama pada rantai makanan di sawah.
Tumbuhan dikatakan sebagai produsen yang mendapatkan energi dari sumber energi utama melalui tahap fotosintesis.
Sebagian besar tumbuhan mengambil energi dari matahari dan nutrisi dari tanah.
Konsumen primer pada ekosistem ini adalah hewan herbivora seperti:
- Burung
- Serangga
- Tikus sawah
Setelah itu, hewan pemakan tumbuhan tersebut akan dimakan oleh hewan pemakan daging, seperti elang.
Adapun cara mudah untuk memahaminya yaitu sebagai berikut:
- Energi matahari - padi - burung pemakan biji - ular sawah - elang - pengurai
- Energi matahari - rumput - serangga - tikus - ular sawah - pengurai
- Energi matahari - padi - tikus - elang - pengurai
- Energi matahari - padi - serangga - katak - ular sawah - elang - pengurai
Maksud pengurai di sini merupakan konsumen akhir yang menguraikan senyawa organisme yang telah mati.
Pada ekosistem sawah, tipe pengurai itu seperti bakteri, jamur, dan berbagai jenis cacing.
2. Rantai Makanan di Laut
Berbeda dengan jenis ekosistem sebelumnya, kehidupan laut juga memiliki rantai makannya sendiri.
Mengutip National Geographic Study, rantai makanan di laut terdiri dari hewan dan tumbuhan laut yang erat terkait.
Hewan ini hadir dalam berbagai ukuran. Untuk ukuran yang kecil ada berbagai jenis ikan serta ada penyu dan paus untuk ukuran hewan laut besar.
Pada rantai makanan di laut juga mencakup hewan mikroskopis seperti zooplankton, ubur-ubur, dan larva seperti ikan.
Jika di sawah tumbuhan menjadi produsen utama, di ekosistem laut produsen utamanya adalah fitoplankton.
Melansir National Ocean Service, fitoplankton adalah tumbuhan yang hidup melayang di air.
Rantai makanan di laut bermula ketika fitoplankton dimakan oleh zooplankton sebagai konsumen primer.
Lalu, zooplankton dan udang akan dimakan oleh ikan-ikan kecil, sampai ikan besar contohnya hiu.
Cara rantai makanan di laut seperti ini:
- Fitoplankton - zooplankton - ikan kecil - hiu - pengurai
- Fitoplankton - zooplankton - ikan kecil - paus pembunuh - pengurai
Pengurai atau dekomposer di laut ini biasanya bentos yang berupa bakterioplankton, cacing laut, bintang laut, dan belut laut.
Sama seperti peran pengurai lainnya, bentos berfungsi untuk menguraikan makhluk hidup yang telah mati untuk menjadi komponen yang lebih kecil.
Sehingga dapat digunakan kembali sebagai nutrisi makanan bagi fitoplankton.
Baca Juga: Pengertian Proses Terjadinya Korosi sebagai Edukasi Anak
3. Rantai Makanan di Hutan
Pada sistem rantai makanan di hutan tentu mencangkup berbagai tumbuhan dan hewan karnivora atau hewan pemakan daging.
Tumbuhan dan hewan di hutan menggunakan energi dari makanan mereka untuk bertahan hidup.
Dalam ekosistem hutan, rumput atau tumbuhan liar menjadi sumber energi ataupun produsen.
Contohnya seperti tumbuhan akan dimakan oleh rusa, kemudian rusa akan dimakan oleh harimau sebagai predator.
Contoh lain dalam rantai makanan di hutan, antara lain:
- Matahari - rumput - kelinci - serigala - pengurai.
- Matahari - buah - monyet - ular - bakteri pengurai.
- Matahari - tanaman - tikus - ular - elang - pengurai.
- Rumput - belalang - katak - ular - pengurai.
- Matahari - rumput - rusa - harimau - pengurai.
Pada jaringan makanan di hutan, pengurai di sini adalah cacing, jamur, dan bakteri.
Jenis pengurai tersebut masuk ke dalam kategori mikroba yang akan memamakan sisa-sisa tubuh dari organisme lain yang telah mati.
Proses tersebut akan mengembalikan energi ke lingkungan dalam bentuk nutrisi dalam tanah.
Baca Juga: Edukasi Anak, Kenali Manfaat Panas Bumi bagi Kehidupan
4. Rantai Makanan di Gurun
Gurun adalah daerah yang sangat panas dan kering, sehingga hanya sedikit tumbuhan dan hewan yang bisa bertahan hidup di sana.
Meski begitu, rantai makanan tetap berlangsung, di mana makhluk hidup yang lebih kecil dimakan oleh makhluk hidup yang lebih besar.
Berikut ini contoh rantai makanan di gurun:
- Energi matahari - rumput - rusa - hiena - pengurai.
- Energi matahari - rumput - kelinci - ular - elang - pengurai.
Rantai makanan di gurun tersebut menunjukkan bagaimana energi mengalir dari matahari ke tumbuhan, lalu ke hewan herbivora (pemakan tumbuhan), kemudian ke karnivora (pemakan daging), dan akhirnya ke pengurai.
5. Rantai Makanan di Savana
Savana adalah padang rumput luas yang diselingi dengan beberapa pohon, biasanya ditemukan di daerah tropis seperti Afrika.
Di savana, setiap makhluk hidup memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Tumbuhan menyediakan makanan untuk herbivora, yang kemudian menjadi makanan bagi karnivora, dan saat makhluk hidup mati, pengurai memecah tubuh mereka menjadi nutrisi yang dikembalikan ke tanah, sehingga tumbuhan bisa tumbuh kembali.
Agar lebih memahaminya, berikut ini contoh urutan rantai makanan pada ekosistem savana:
- Energi matahari - rumput - zebra - singa - pengurai.
- Energi matahari - rumput - antelop - cheetah - pengurai.
Baca Juga: Mengenal Tahapan Pertumbuhan Gigi Anak Sesuai dengan Usianya
Risiko Jika Tidak Ada Rantai Makanan
Rantai makanan adalah komponen krusial dalam ekosistem yang mengatur aliran energi dan nutrisi dari satu organisme ke organisme lainnya.
Jika tidak ada rantai makanan, akan terjadi sejumlah dampak signifikan terhadap ekosistem dan kehidupan di bumi secara umum, antara lain:
1. Kehilangan Keseimbangan Ekologis
Tanpa rantai makanan, akan terjadi gangguan keseimbangan ekologis antara produsen, konsumen, dan pengurai, memengaruhi struktur ekosistem secara keseluruhan.
Ini akan menyebabkan penumpukan sumber daya di satu tingkat trofik sementara tingkat trofik lain menderita kekurangan.
2. Populasi Meledak atau Punah
Tanpa predator, populasi spesies tertentu bisa meledak, menghabiskan sumber daya dan memicu kelaparan massal.
Sebaliknya, spesies yang bergantung pada spesies lain sebagai sumber makanan bisa mengalami kepunahan karena kekurangan makanan.
3. Gangguan Siklus Nutrisi
Rantai makanan sangat penting dalam siklus nutrisi, termasuk siklus karbon, nitrogen, dan air.
Tanpa rantai makanan, proses alami pemecahan dan daur ulang nutrisi tidak akan berlangsung efektif.
Akibatnya, dapat mengganggu kesuburan tanah dan kesehatan ekosistem secara keseluruhan.
4. Keragaman Hayati Berkurang
Diversifikasi spesies dan keanekaragaman genetik akan terancam tanpa adanya interaksi predasi, kompetisi, dan simbiosis yang diatur oleh rantai makanan.
Ini akan mengurangi kemampuan ekosistem untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan, seperti perubahan iklim.
5. Dampak pada Manusia
Manusia, yang berada di puncak banyak rantai makanan, akan mengalami kesulitan dalam memperoleh sumber daya seperti makanan dan bahan baku lainnya.
Ini akan berdampak pada keamanan pangan, kesehatan, dan ekonomi.
Pentingnya Mengedukasi Anak tentang Rantai Makanan
Rantai makanan cukup penting untuk diketahui karena dengan memahami ini Moms dapat menunjukkan hubungan antar organisme dalam ekosistem.
Kemudian memahami rantai makanan juga dapat memberikan gambaran kepada Si Kecil bagaimana organisme dapat hidup dan tumbuh.
Selain itu, ketika mengajarkan Si Kecil mengenai rantai makanan mereka akan mengerti bagaimana perubahan ekosistem ketika salah satu tingkatan rantai makanan punah.
Karena rantai makanan juga menampilkan apa yang terjadi ketika produsen atau konsumen hilang atau mulai langka. Hal menyebabkan sebuah ekosistem bisa hancur.
Misalnya saja penebangan hutan membuat hewan-hewan di hutan kehilangan sumber makanannya.
Sehingga tak jarang banyak kabar hewan liar mulai memasuki kawasan penduduk untuk mencari makanan.
Nah, jumlah hewan pemakan tumbuhan (herbivora) harus lebih banyak dari tingkatan diatasnya.
Sebuah ekosistem dikatakan sehat dan seimbang jika semakin ke atas pada rantai makanan, semakin sedikit jumlahnya.
Baca Juga: 10 Ikan Terbesar di Dunia, Ada Whale Shark di Urutan Pertama
Cara Menjaga Keseimbangan Rantai Makanan di Ekosistem Alam
Dalam ekosistem alam, keseimbangan rantai makanan memainkan peran krusial untuk menjaga stabilitas lingkungan.
Rantai makanan menggambarkan alur transfer energi dari satu organisme ke organisme lain dalam suatu ekosistem.
Namun, gangguan dalam rantai makanan dapat mengakibatkan dampak serius terhadap kelangsungan hidup organisme-organisme tersebut.
Berikut ini beberapa cara menjaga keseimbangan rantai makanan dalam ekosistem:
1. Mempertahankan Populasi Produsen
Memelihara populasi produsen, seperti tumbuhan, adalah langkah penting dalam menjaga rantai makanan.
Tanaman menghasilkan oksigen dan menjadi sumber makanan bagi herbivora.
Upaya pelestarian tumbuhan dan penghijauan kawasan yang terdegradasi dapat membantu menjaga keseimbangan rantai makanan.
2. Pengendalian Populasi Konsumen
Pengendalian populasi konsumen, seperti hewan pemakan tumbuhan, diperlukan untuk mencegah populasi produsen terlalu berkurang.
Predasi alami, pengenalan predator alami, dan penghindaran fragmentasi habitat dapat membantu mengontrol populasi konsumen.
3. Menjaga Kelestarian Predator Alami
Predator alami memiliki peran penting dalam mengontrol populasi konsumen.
Dengan menjaga populasi predator alami, populasi hewan herbivora dapat diatur dengan lebih baik, mencegah kerusakan berlebihan pada tumbuhan.
4. Edukasi Orang di Sekitar
Cobalah edukasi orang di sekitar Moms, termasuk Si Kecil, mengenai konsep rantai makanan dan bagaimana cara menjaga ekosistem.
Ini akan membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan rantai makanan.
Aktivitas manusia seperti perburuan liar berlebihan dan perusakan habitat dapat mengganggu rantai makanan.
5. Restorasi Ekosistem
Melalui program restorasi ekosistem, habitat yang rusak dapat diperbaiki.
Penanaman kembali tumbuhan asli dan rehabilitasi lahan terdegradasi dapat membantu mengembalikan keseimbangan rantai makanan.
6. Diversifikasi Pangan
Diversifikasi pola makan manusia juga berperan dalam menjaga rantai makanan.
Mengonsumsi berbagai jenis makanan mengurangi tekanan pada satu jenis organisme dalam rantai makanan.
Baca juga: 8 Contoh Alat Musik Idiophone dan Cara Memainkanya
7. Kurangi Penggunaan Pestisida
Pestisida dapat merusak rantai makanan dengan membunuh organisme yang tidak hanya sasaran, tetapi juga pemangsa alami hama.
Penggunaan yang bijak dan penggantian dengan metode pengendalian hama yang ramah lingkungan perlu dipertimbangkan.
8. Pengelolaan Limbah
Pengelolaan limbah yang baik membantu mencegah polusi yang merusak rantai makanan di air dan daratan.
Limbah yang tidak diolah dengan benar dapat mencemari lingkungan dan merusak organisme dalam rantai makanan.
Semoga ilmu pengetahuan tentang rantai makanan ini dapat membantu untuk memberikan edukasi pada anak ya, Moms!
- https://oceanservice.noaa.gov/facts/
- https://www.nationalgeographic.org/article/marine-food-chain/4th-g
- https://carnivorousplantresource.com/plant-species/
- https://www.britannica.com/science/food-chain
- https://wwf.panda.org/discover/knowledge_hub
- https://www.khanacademy.org/science/ap-biology/ecology-ap/energy-flow-through-ecosystems/a/food-chains-food-webs
- https://wwf.panda.org/discover/knowledge_hub/teacher_resources/webfieldtrips/food_chains/
- https://byjus.com/biology/overview-of-food-chain/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.