Real Women Talk: Ary Kirana
Menjelang hari kemerdekaan, bagaimana sih arti hari besar ini dalam hidup Anda?
Untuk saya, independence day sangatlah berarti, karena tahun 1945 juga merupakan tahun kelahiran Ibu saya. Jadi setiap Indonesia bertambah umur, begitu pula ibu saya. Bertambah dewasa adalah arti lain yang saya bisa katakan. Selain negaranya, rakyatnya juga harus bertambah dewasa dalam membanggakan bangsa.
Apa sih yang membuat sosok Ary Kirana disebut independent woman?
Ini datang dari ajaran orang tua dan pengaruh lingkungan sekitar. Orang tua mengajari saya bagaimana agar terus survive dan berjuang untuk mendapatkan apa yang saya mau. Intinya harus selalu ada proses yang menyertai. Sebenarnya selain orang tua, lingkungan juga membentuk banyak orang untuk lebih independen. Misalnya jika berangkat sekolah harus naik kendaraan umum, kalau ingin beli sesuatu harus nabung, menunggu saat ulang tahun jika ingin beli sepatu baru. Namun dari Ibu pula, saya terinspirasi untuk menangani anak serta suami saya. Saya rasa makin kesini saya jadi mirip dengan Ibu. I think , the time that we reach certain age, you will turn out to be your mom. I am so blessed.
How do you brand yourself?
Motherly.
Apakah inspirasi dari Ibu akan Anda turunkan pada cara Anda mendidik Anak?
Iya tentunya,saya akan meneruskan ini pada Caleb, anak saya. Namun mungkin akan saya tambahkan dalam cara mengatur uang, because my parent didn’t talk a lot about money back then.
Bagaimana latar belakang keluarga membuat Ary untuk menjalani profesi presenting?
I think. Selain memang sepertinya bakat dari kecil. Kami dari keluarga besar, 8 bersaudara. Dulu, kami biasa roleplay jadi presenter atau adlibs iklan di radio, dan kadang sampai membuat perlombaan nyanyi, hahaha... Nah imajinasi masa kecil ini terbawa sampai dewasa. Awalnya justru saya tidak pernah terpikir untuk jadi penyiar, karena justru saya inginnya jadi penyanyi. Tapi waktu sedang promo grup Warna di radio, saya ditawari jadi penyiar pengganti karena salah satu penyiarnya tidak masuk. Dan sari sana saya sadar jika siaran itu menyenangkan. Ya sudah akhirnya akhirnya saya minta siaran permanen dan keterusan sampai sekarang.
Perasaan paling bahagia saat siaran?
You could actually speak up your mind. Dulu kan socmed belum terlalu happening. Nah, salah satu outlet untuk saya mengeluarkan pendapat adalah lewat siaran.
Ary Kirana’s Facts:
- Topik yang paling suka dibicarakan saat siaran adalah film, buku, percintaan serta family.
- Salah satu alasan dia mencintai pekerjaannya adalah karena waktunya yang fleksibel, bukan 9 to 5. Selain itu dia juga bisa mengajak anaknya ke kantor.
- Tantangan terbesar saat siaran adalah mendapatkan joke yang fresh setiap saat.
Digital Imaging: Agung Dwi Putra
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.