17 Juni 2024

Mengenal Roleplay serta Dampak Positif dan Negatif pada Anak

Permainan ini sempat viral di TikTok, Moms

Beberapa waktu lalu, TikTok diramaikan dengan seorang anak yang melakukan role playing atau roleplay dan ia dimarahi oleh ayahnya.

Permainan tersebut tengah menjadi perbincangan lantaran dikhawatirkan bisa mengganggu perkembangan anak.

Sebab, ada permainan yang menggunakan peran dewasa. Nah, permainan ini menjadi pertanyaan netizen.

Lantas, apa itu roleplay? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini, ya Moms.

Baca Juga: Mengenal Teori Piaget, Tahapan Perkembangan Kognitif Anak

Apa itu Roleplay?

Ilustrasi Roleplay
Foto: Ilustrasi Roleplay (Tessais.org)

Roleplayer adalah seseorang yang mengambil atau memainkan suatu peran tertentu.

Pada dasarnya, roleplaying melibatkan karakter yang diambil dari acara TV, film, buku atau bahkan jajaran selebriti dan bertindak sebagai mereka.

Selain itu, perlu diketahui juga dunia roleplayer ini sebenarnya bukan hal yang baru di era digital.

Namun, karena beberapa pemain RP menjadi viral di media sosial, sehingga orang-orang penasaran bahkan pernah juga viral hingga TV nasional.

Sedangkan roleplay adalah permainan peran.

Dalam permainan peran, peserta menciptakan karakter dengan latar belakang, kepribadian, dan berinteraksi sesuai dengan karakter yang dimainkan.

Baca Juga: 5 Tahap Perkembangan Psikoseksual Anak Sesuai Usia

Cara Bermain Roleplay

Roleplay
Foto: Roleplay (Momlifetoday.com)

Pada dasarnya, pemain roleplay atau roleplayer mempromosikan idola yang mereka perankan di salah satu platform media sosial.

Lalu, bagaimana cara bermainnya?

1. Mencari Situs Roleplayer

Moms atau Dads, bisa mencoba untuk mencari secara online untuk menemukan permainan role playing dalam genre pilihan masing-masing.

Telusuri seperti bermain peran di medsos ataupun situs permainan tersendiri.

Cari genre seperti aksi, misteri, kriminal, drama, dan romansa.

Pilih topik yang benar-benar disukai sehingga Moms dan Dads dapat dengan mudah masuk ke dalam karakter.

2. Pilih dan Pelajari Karakter

Setiap peserta dalam permainan ini, harus memilih atau ditugaskan untuk memainkan karakter tertentu dalam skenario.

Karakter bisa memiliki latar belakang, kepribadian, dan tujuan yang berbeda.

Setelah karakter dipilih, peserta dalam permainan ini harus mempelajari karakter tersebut.

Hal ini, membantu peserta untuk lebih terlibat dan memainkan karakter dengan konsisten, Moms.

Baca Juga: Moms, Begini Tahapan Perkembangan Anak Umur 3 Tahun

3. Interaksi dan Improvisasi

Dalam permainan ini, satu sama lain harus berinteraksi melalui skenario yang sudah ditentukan.

Namun, gunakan juga improvisasi untuk merespons situasi yang mungkin di luar prediksi.

Hal ini berfungsi untuk mengembangkan karakter agar lebih menarik.

4. Refleksi

Setelah permainan selesai, Moms bisa mengajak Si Kecil atau pasangan roleplay untuk refleksi.

Refleksi ini bertujuan untuk membahas dan membagikan pengalaman dan pelajaran setelah melakukan roleplay.

Hal ini akan membantu peserta untuk memahami situasi lebih dalam.

Baca Juga: 4 Jenis Mainan untuk Bermain Peran (Role Play)

Dampak Roleplay pada Anak

Permainan ini memang kerap disarankan untuk dilakukan ketika masih anak-anak.

Hal ini bertujuan untuk memperluas pengetahuannya. Namun, di balik sisi positifnya ternyata ada dampak negatifnya, juga lho Moms.


Dampak Positif Permainan Peran atau Roleplay

Roleplay pada Anak
Foto: Roleplay pada Anak (Abc.net.au)

Berikut dampak positif dari bermain peran atau roleplay.

1. Pengembangan Kreativitas

Permainan ini mengharuskan peserta untuk menggunakan imajinasi dan kreativitas.

Nah, untuk anak-anak permainan ini bisa menjadi stimulasi dalam berimajinasi mereka, mulai dari membangun karakter hingga memahami situasi.

Bahkan, bisa juga membantu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.

2. Meningkatkan Keterampilan Sosial

Saat bermain peran, peserta harus berinteraksi dengan karakter lain dalam skenario yang berbeda.

Hal ini bisa membantu meningkatkan kemampuan berkomunikasi, berempati, bekerja dalam tim, lho Moms.

Dalam bermain peran, anak memiliki kesempatan untuk memahami perspektif karakter yang berbeda dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah.

Selain itu, aktivitas ini juga dapat meningkatkan kreativitas anak, karena mereka harus merespons situasi yang mungkin di luar zona nyaman mereka.

Semua ini membuat bermain peran menjadi kegiatan yang bermanfaat tidak hanya untuk anak-anak.

Bermain peran juga bermanfaat untuk orang dewasa dalam pengembangan berbagai aspek kepribadian dan keterampilan.

3. Meningkatkan Pemahaman Emosi

Dalam permainan peran, anak seringkali harus merasakan dan mengungkapkan emosi karakter yang mereka perankan.

Ini menciptakan pengalaman yang memungkinkan mereka untuk lebih memahami dan mengendalikan emosi mereka sendiri.

Selain itu, mereka juga mengembangkan empat terhadap perasaan dan pengalaman orang lain.

Proses ini bisa menjadi alat yang sangat efektif dalam pembelajaran sosial dan emosional.

Si Kecil belajar untuk menempatkan diri mereka dalam posisi orang lain dan merasakan dunia dari perspektif yang berbeda.

4. Meningkatkan Keterampilan Memcahkan Masalah

Permainan peran kerap dihadapkan dengan masalah atau konflik dalam skenario.

Maka, peserta roleplay harus menemukan solusi untuk memecahkan masalah tersebut.

Baca Juga: Mengenal Kemampuan Fungsi Eksekutif dalam Perkembangan Anak

Dampak Negatif Permainan Peran atau Roleplay pada Anak

Roleplay
Foto: Roleplay (Orami Photo Stocks)

Selain dampak positif, ternyata permainan peran atau roleplay juga dapat bersifat negatif lho, Moms.

Berikut ini dampak negatif roleplay pada anak.

1. Rentan Terhadap Permainan Vulgar

Salah satu dampak negatif roleplay adalah rentan terhadap permainan vulgar.

Hal ini mungkin terjadi pada Si Kecil yang sering bermain peran dewasa.

2. Kelelahan Emosional dan Diskriminasi

Kelelahan emosional juga bisa terjadi pada anak yang sering melakukan roleplay.

Hal ini disebabkan anak dituntut untuk mendalami emosi karakter tertentu. Selain itu, adanya timbul stereotip dan diskriminasi.

3. Konflik

Dampak negatif dari roleplay adalah terjadi konflik interpersonal.

Hal ini berisiko menyebabkan konflik yang terbawa hingga dunia nyata.

4. Kesulitan Membedakan Realitas

Kesulitan membedakan realitas dan fiksi apabila bermain secara intens.

Selain itu, permainan ini juga dapat memengaruhi kepribadian anak di dunia nyata.

Baca Juga: 12+ Cara Mengajarkan Anak Toleransi untuk Kehidupan Sosial

Itu dia pengertian, cara bermain, dan dampak positif hingga negatif roleplayer. Semoga bermanfaat, Moms.

  • https://id.wikihow.com/Menambahkan-URL-ke-Google#/Berkas:Add-Your-URL-to-Google-Step-2.jpg
  • https://www.wikihow.com/Roleplay-Online
  • https://www.goodtherapy.org/blog/psychology-of-online-role-playing-games-0527138
  • https://www.vice.com/en/article/4x3adw/the-strange-world-of-internet-roleplay-is-getting-less-strange
  • https://www.researchgate.net/publication/328314382_The_self-perceived_effects_of_the_role-playing_hobby_on_personal_development-a_survey_report
  • https://www.wikihow.com/Roleplay-Online
  • https://www.wikihow.com/Become-a-Facebook-Roleplayer

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.