28 Maret 2023

Rumah Bubungan Lima, Rumah Adat Bengkulu dan Keunikannya

Moms, cari tahu keunikan dari rumah ini

Apakah Moms familier dengan rumah adat Bengkulu?

Bengkulu merupakan kota terbesar kedua di Pantai Barat Pulau Sumatera setelah kota Padang.

Ibu kota provinsi Bengkulu sama dengan kotanya, yakni Bengkulu.

Sebelumnya, provinsi ini berada di dalam pengaruh kerajaan Inderapura dan Kesultanan Banten yang kemudian dikuasai Inggris lalu diserahkan ke Belanda.

Bengkulu memiliki cerita dan sejarah panjang yang tak boleh dilupakan begitu saja. Luas wilayah ini mencapai 151,7 km dengan jumlah populasi 328.827 jiwa.

Bengkulu merupakan wilayah perairan yang terkenal dengan keindahan pantainya.

Sebut saja beberapa di antaranya ialah Pantai Panjang, Pantai Sungai Suci, Pantai Panjang Bengkulu, Pantai Tapak Paderi, Pantai Jakar, Pantai Lentera Merah, Pantai Kumayan, dan lainnya.

Selain pemandangan alamnya yang menawan, Bengkulu juga kaya dengan wisata sejarah.

Seperti Rumah Ibu Fatmawati, istri Soekarno, hingga kebudayaannya yang khas dan keunikan rumah adat Bengkulu.

Bengkulu memiliki rumah adat yang diberi nama Rumah Bubungan Lima.

Rumah bergaya panggung ini memiliki sederet keunikan yang membuatnya berbeda dengan lainnya.

Baca Juga: Mengenal 10 Bagian Rumah Adat Bali dan Keunikannya

Ciri Rumah Adat Bengkulu dan Keunikannya

Rumah Bubungan Lima, Rumah Adat Bengkulu
Foto: Rumah Bubungan Lima, Rumah Adat Bengkulu (rimbakita.com)

Meskipun sama-sama berbentuk rumah panggung, tapi Rumah Bubungan Lima punya perbedaan yang mencolok.

Apa saja keunikan Rumah Bubungan Lima?

Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai sejarah, arsitektur, hingga keunikan lainnya dari rumah adat Bengkulu.

1. Anak Tangga Ganjil

Melansir dari buku berjudul Mengenal Seni & Budaya Indonesia (2012) karya R. Rizky dan T. Wibisono, dijelaskan bahwa rumah adat Bengkulu termasuk dalam tipe rumah panggung.

Sehingga, ketika hendak masuk ke dalam Rumah Bubungan Lima harus menaiki tangga berjumlah ganjil sebelum sampai ke depan rumah.

Bukan tanpa alasan, Rumah Bubungan Lima dibuat tipe rumah panggung agar melindungi penghuninya dari banjir dan hewan buas.

Selain itu, bagian kolong Rumah Bubungan Lima digunakan untuk menyimpan gerobak, hasil panen, alat pertanian, kayu bakar, atau kandang hewan ternak.

Pada bagian Rumah Bubungan Lima terdapat tiga kamar yang terdiri dari kamar tua, kamar gadis, dan kamar gudang.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Rumah Adat Papua, Jenis, dan Keunikannya

2. Gambar Buraq Simbol Keteguhan Hati

Pada bagian pintu masuk Rumah Bubungan Lima terdapat gambar buraq sebagai simbol keteguhan hati masyarakat Bengkulu dalam ajaran agama Islam.

Rumah Bubungan Lima terbuat dari kayu tertentu dan tidak sembarangan. Sebab, dibutuhkan kayu yang kokoh agar bangunana rumah adat Bengkulu ini tahan lama.

Umumnya, kayu yang dipakai dalam pembangunan Rumah Bubungan Lima ialah kayu medan kemuning.

Uniknya, Rumah Bubungan Lima dibangun tanpa menggunakan paku, melainkan pasak kayu.

Sementara itu, di bagian lantainya dibuat berlapis dengan papan dan pelupuh, pada atapnya diberikan ijuk enau dan surian (sirap).

Baca Juga: Jenis Rumah Adat Sumatera Barat dan Keunikannya yang Moms Wajib Tahu!

3. Struktur Rumah Adat Bengkulu

Mengutip dari buku berjudul Adat Istiadat Daerah Bengkulu (2017) ada beberapa bentuk kap atau bubungan atap rumah adat Bengkulu.

Yakni bubungan panjang, bubungan melintang, bubungan melintang, bubungan sembilan, dan kombinasi berbagai bentuk besar, besar kecilnya bangunan, hingga sedikit atau banyaknya ukiran.

Umumnya, ukiran disematkan pada bagian tangga, ujung kungkung dinding, jendela pintu, kasau, ventilasi, hingga tebeng layar.

Pada struktur Rumah Bubungan Lima, terdiri dari beberapa bagian besar, termasuk penigo atau ruang tamu, panduhuak atau tempat penyimpanan barang dan pakaian.

Selanjutnya, terdapat beberapa bagian lain seperti dapur dan gang yang digunakan sebagai tempat memasak, mengajar, hingga menasihati anak-anak.

Baca Juga: Sejarah 4 Rumah Adat Kalimantan Selatan dan Filosofinya


4. Bentuk Rumah

Bentuk rumah adat Bengkulu yakni segi empat dengan tingkatan.

Bagian penigo dibuat lebih rendah dibandingkan bagian panduhuak. Selain itu, dalam aturan adat, anak menantu hanya diperbolehkan duduk hingga penigo dan dapur.

Sementara itu, pada bagian jendela, hanya dibuat dua buah yakni jendela depan berukuran 30x60 cm dan jendela belakang 20x20 cm. Kedua jendela ini dibuat bentuk bulat panjang.

Berikut adalah ciri-ciri dan keunikannya:

  1. Arsitektur: Rumah adat Bengkulu memiliki arsitektur yang khas dengan atap yang melengkung ke atas seperti tanduk kerbau dan berbentuk seperti perahu terbalik. Rumah-rumah ini sering menggunakan bahan kayu sebagai bahan utama konstruksinya.
  2. Struktur: Struktur rumah adat Bengkulu biasanya terdiri dari ruang utama yang luas dengan beberapa kamar tidur dan ruang keluarga di sekitarnya. Rumah ini biasanya tinggi dengan panggung di bagian bawahnya.
  3. Ornamen dan Ukiran: Salah satu keunikan rumah adat Bengkulu adalah ukiran yang rumit dan indah yang menghiasi bagian-bagian rumah seperti tiang, jendela, dan pintu. Motif-motif tradisional sering digunakan, seperti motif flora dan fauna serta motif-motif geometris yang rumit.
  4. Fungsi Sosial: Rumah adat Bengkulu tidak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga memiliki fungsi sosial dan budaya yang penting. Rumah ini sering digunakan untuk pertemuan adat, upacara keagamaan, dan acara sosial lainnya.
  5. Adaptasi Lingkungan: Desain rumah adat Bengkulu juga memperhitungkan kondisi lingkungan lokal, seperti iklim tropis dan seringnya hujan. Atap melengkung membantu aliran air hujan dan meminimalkan kerusakan struktural.

Keunikan rumah adat Bengkulu ini mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat Bengkulu.

Baca Juga: 7 Ragam Rumah Adat Minangkabau dan Fakta Keunikannya

5. Bagian Rumah dan Fungsinya

Berikut ini bagian-bagian rumah adat Bengkulu beserta fungsinya yang terdiri dari:

  • Beranda

Ini adalah area yang digunakan untuk menerima tamu, mulai dari tamu umum hingga memiliki jabatan dipersilakan untuk duduk di area beranda tersebut.

Biasanya, di beranda akan disediakan meja, kursi, dan bangku-bangku panjang.

  • Anak Beranda

Pada bagian beranda, bisa diletakkan rel, jeriji, pagar, dan anak tangga. Sebelum sampai ke beranda, masyarakat lebih dulu menaiki anak beranda berukuran 1,5 x 1,2 meter.

Tempat ini juga digunakan sebagai area untuk meletakkan sandal.

  • Hal atau Dihal

Selanjutnya, hal atau dihal adalah ruang tamu laki-laki yang lebih tua atau disegani.

Di area ini akan disediakan meja, kursi, dan pada bagian pinggirnya diletakkan ranjang sebagai tempat tidur jejaka sekaligus hiasan-hiasan rumah warisan.

Baca Juga: 10 Senjata Tradisional Jawa Timur, Kenali Filosofinya

  • Ruang Tengah

Di bagian Ruang Tengah merupakan ruang tamu untuk wanita. Lokasinya berada di bilik besar yang digunakan sebagai kamar tidur ayah dan ibu.

Selain itu, ruangan tersebut juga dipakai untuk ruang tamu wanita.

Umumnya, tidak disediakan kursi, namun para tamu akan duduk di tikar dan diletakkan tempat sirih.

  • Bilik atau Kamar Tidur

Area kamar tidur untuk beristirahat ini dibuat dengan ukuran yang cukup besar. Pada samping tempat tidur ayah dan ibu terdapat lemari, wadah penyimpanan pakaian, benda warisan.

Apabila anak perempuan sudah gadis atau beranjak dewasa, umumnya ayah ibu akan mengalah dan menyuruh anak gadisnya tidur di bilik tengah.

Sedangkan orang tua tidur di bilik bagian belakang, atau kamar sebelum anak ketika masih kecil.

  • Beranda Belakang

Pada bagian beranda belakang, digunakan sebagai ruang makan, tempat bersenda gurau, atau tempat kumpul keluarga.

Baca Juga: Intip Mitologi Jepang, Menarik Sekaligus Menyeramkan!

  • Garang

Garang merupakan rakitan kayu atau bambu yang digunakan sebagai tempat mencuci alat-alat dapur atau peralatan lainnya.

  • Dapur dan Lumbung

Sesuai namanya, dapur digunakan untuk memasak dan terletak di samping garang. Sedangkan Lumbung digunakan sebagai tempat penyimpanan padi.

Demikian serba-serbi rumah adat Bengkulu beserta keunikannya. Jika berkunjung ke Bengkulu, jangan lupa untuk melihat langsung keindahan rumah adat ini, ya, Moms!

  • https://books.google.com/books/about/Mengenal_Seni_dan_Budaya_Indonesia.html?id=0fQGCgAAQBAJ
  • http://repositori.kemdikbud.go.id/7688/1/ADAT%20ISTIADAT%20DAERAH%20BENGKULU.pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.