19 Agustus 2024

Mengenal 3 Rumah Adat Maluku dan Filosofi Kehidupannya

Ternyata ada filosofi unik loh dibalik rumah adat Maluku ini

Rumah adat Maluku menjadi salah satu warisan budaya leluhur yang harus dilestarikan.

Rumah adat Maluku selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan lokal maupun asing yang datang berlibur.

Rumah adat Maluku sebenarnya tidak jauh berbeda dengan rumah-rumah adat yang ada di daerah-daerah lain.

Hal ini karena rata-rata rumah adat khas Indonesia ini masih menggunakan bahan-bahan alami alias tradisional seperti kayu, batang bambu, hingga dedaunan yang dikeringkan.

Baca Juga: 10 Rumah Adat Jawa Barat, Keunikan dan Ciri Khasnya!

Tentang Rumah Adat Maluku

Rumah adat Maluku merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan.

Rumah adat ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik lokal maupun asing, yang berkunjung ke wilayah Indonesia timur.

Sebenarnya, rumah adat ini tidak jauh berbeda dengan rumah adat di daerah lain karena umumnya masih menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu, batang bambu, dan daun-daunan yang dikeringkan.

Menariknya, meskipun menggunakan material alami, rumah adat di Indonesia ternyata lebih kokoh dan tahan lama.

Jika Moms perhatikan, banyak rumah adat di Indonesia yang telah berusia puluhan hingga ratusan tahun.

Jenis Rumah Adat Maluku dan Keunikannya

Rumah adat Maluku juga tak hanya memiliki satu jenis saja.

Tetapi ada tiga jenis rumah adat Maluku yang hingga saat ini masih dilestarikan.

Dengan begitu, kita masih bisa melihatnya saat berlibur ke Maluku yakni ada rumah baileo, rumah sasadu, dan rumah hibualamo.

Untuk lebih jelasnya lagi, coba langsung kita lihat yuk Moms penjelasan lengkapnya di bawah ini!

1. Rumah Baileo

Rumah Baileo Maluku
Foto: Rumah Baileo Maluku (polarumah.com)

Jenis rumah adat Maluku yang pertama adalah rumah baileo.

Rumah adat ini paling banyak dijumpai dan paling banyak digunakan sehingga dianggap sebagai perwakilan dari rumah adat Maluku.

Rumah adat baileo sebenarnya merupakan milik suku Huaulu yang merupakan penduduk asli Pulau Seram, Ambon.

Saat akan mendirikan rumah adat Baileo akan diadakan semacam upacara ritual terlebih dahulu.

Hal ini agar bangunan bisa bertahan lama dan yang meninggalinya bisa selamat dari mara bahaya.

Dilansir dari Kemdikbud, rumah baileo masih bisa dijumpai di Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah karena dijadikan sebagai warisan budaya sekaligus menjadi identitas masyarakat Maluku.

  • Ciri Khas

Untuk ciri khas dari rumah adat Maluku ini, rumah baileo memiliki bentuk seperti rumah panggung yang lantai rumahnya dibuat lebih tinggi dengan tidak adanya dinding dan jendela.

Bentuknya persegi dengan pondasi bangunan yang terbuat dari kayu, papan, dan daun sagu atau daun rumbia sebagai atapnya.

Pada bagian depan masuknya akan ada sebuah tangga yang berukuran sekitar 1,5 meter.

Lalu di sekeliling dalam rumah, terutama di bagian kayu penyangga akan ada ukiran ayam atau anjing yang berpasangan, bulan, bintang, dan matahari yang berwarna-warni.

Keunikan lainnya bisa dijumpai pada alas rumah baileo.

Rumah adat Maluku ini memiliki alas yang menggunakan papan yang hanya disusun pada kerangkanya tanpa dipaku.

Meski tidak dipaku, tapi lantai rumah adat Baileo tidak bergeser apalagi berderit karena yang membangunnya menggunakan teknik kunci.

  • Filosofi

Ukiran yang ada di bagian kayu-kayu penyangga rumah memiliki filosofi.

Hal ini bertujuan agar masyarakat Maluku nantinya bisa menjaga keutuhan dan kebersamaan selamanya.

Sedangkan penggunaan lantai rumah yang sengaja dibuat tinggi dimaksudkan supaya nantinya arwah leluhur bisa lebih leluasa keluar masuk bangunan rumah adat baileo.

Baca Juga: Mengenal Ragam Pakaian Adat Maluku dan Ciri Khasnya

  • Kegunaan

Rumah baileo sebenarnya sangat multifungsi karena pada dasarnya rumah adat Maluku ini mencerminkan atau merepresentasikan adat masyarakat Maluku.

Rumah Baileo awalnya hanya digunakan sebagai rumah raja atau kepala desa pada zaman dahulu. Tapi lambat laun kegunaannya jadi lebih fleksibel.

Rumah baileo bisa digunakan sebagai rumah tinggal, sebagai tempat diskusi bagi para tetua adat dalam membahas isu yang terkait dengan masyarakat setempat, sebagai rumah ibadah, hingga bisa digunakan sebagai balai desa.

2. Rumah Sasadu

Rumah Sasadu Maluku
Foto: Rumah Sasadu Maluku (akamaized.net)

Rumah adat Maluku yang selanjutnya adalah rumah sasadu yang merupakan milik dari masyarakat Suku Sahu yang sudah lama tinggal di Halmahera.

Konsep dari rumah sasadu sama dengan rumah baileo yakni berkonsep terbuka alias tidak ada dinding serta jendela di dalamnya, tapi dari segi bentuk, keduanya sangat berbeda.

Rumah baileo masuk dalam jenis rumah panggung, sementara rumah sasadu tidak.

  • Ciri Khas

Rumah sasadu memiliki bentuk ciri khas atap yang lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan bagian bawahnya.

Rumah sasadu berbentuk mirip limas persegi dengan bentuk bawah yang melingkar dan ada tempat duduk kayu yang melingkar di sekeliling dalam rumah tersebut.

Bahan dasar pembuatan rumah sasadu adalah batang pohon sagu yang dijadikan sebagai pilar dan tiang-tiang bangunan.

Sementara untuk bagian atap rumah adat Maluku ini menggunakan daun sagu yang dikeringkan dan dianyam.

Keunikan rumah sasadu terletak dari bangunannya yang tidak menggunakan paku sama sekali.

Tapi sebagai gantinya digunakan pasak kayu.

Pasak kayu digunakan untuk memperkuat sambungan dan tali ijuk dari pengikat rangka atap.

Untuk lantai rumah adat Maluku ini tidak menggunakan kayu, melainkan dari semen sehingga pemeliharaannya jauh lebih mudah.

  • Filosofi

Bentuk rumah sasadu yang terbuka serta tidak adanya pintu dan jendela ini mencerminkan keterbukaan, kestabilan, dan kearifan dari masyarakat Maluku.

Bagian atapnya yang terbuat dari ijuk dan ukuran adat berbentuk perahu melambangkan bentuk kebanggaan masyarakat Maluku yang merupakan keturunan pelaut.

  • Kegunaan

Nama ‘sasadu’ diambil dari kata ‘sasa-sela-lamo’ yang artinya besar dan kata ‘tatadus-tadus’ yang artinya berlindung.

Jadi sebenarnya penggunaan rumah ini dimaksudkan sebagai tempat untuk berlindung masyarakat.

Rumah sasadu memang diperuntukkan untuk pelaksanaan ritual untuk keselamatan, syukuran, dan lain sebagainya.

Selain itu, jika sedang tidak ada acara ritual, rumah adat Maluku ini digunakan sebagai tempat pertemuan saat sedang mengadakan musyawarah dengan masyarakat sekitar.

Baca Juga: Mengenal Kain Tenun Tanimbar, Kain Khas Maluku yang Bernilai Tinggi

3. Rumah Hibualamo

Rumah Adat Maluku Hibualamo
Foto: Rumah Adat Maluku Hibualamo (abdulromli.it.student.pens.ac.id)

Rumah adat Maluku yang terakhir adalah rumah hibualamo.

Meski terlihat lebih modern, rumah adat Maluku ini sebenarnya merupakan jenis rumah tertua di Maluku yang dipercaya sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.

Penamaan rumah hibualamo diambil dari kata ‘hibua’ yang artinya rumah dan ‘lamo’ yang artinya besar. Jadi artinya rumah yang besar.

Berbeda dengan dua rumah adat Maluku sebelumnya, rumah hibualamo memiliki dinding seperti rumah modern pada umumnya.

  • Ciri Khas

Seperti yang dijelaskan di atas, rumah hibualamo memiliki bentuk yang lebih modern karena memiliki dinding yang dibuat dari bata dan semen.

Tapi jika kita melihat pada bagian atap rumah adat Maluku ini, bentuknya sangat tradisional sekali karena mirip dengan rumah adat Maluku lainnya yakni menyerupai perahu.

Untuk warna yang digunakan pada rumah hibualamo haruslah lima warna, yakni warna merah, hitam, emas, kuning, dan putih saja.

  • Filosofi

Konstruksi rumah adat Maluku yang bagian atapnya menyerupai perahu ini mencerminkan kehidupan suku Tabelo yang sebagian besar menjadi pelaut dan nelayan.

Sementara bentuk segi delapan dan empat pintu masuk menunjukkan simbol empat arah mata angin.

Empat warna yang digunakan dalam rumah hibualamo memiliki arti tersendiri.

Warna merah mencerminkan kegigihan perjuangan, warna kuning mencerminkan kecerdasan dan kekayaan, warna hitam mencerminkan solidaritas, dan warna putih mencerminkan kesucian.

  • Kegunaan

Rumah adat Maluku ini sebagian besar difungsikan sebagai rumah tinggal yang akan ditinggali oleh keluarga besar.

Tapi selain dijadikan sebagai tempat tinggal, rumah hibualamo juga sering digunakan sebagai tempat berkumpul untuk musyawarah dalam menyelesaikan permasalahan dengan aturan adat.

Baca Juga: Mengulik Arti dan Keunikan Rumah Adat Toraja Tongkonan

Itulah informasi mengenai beragam jenis rumah ada Maluku. Mulai dari bentuk arsiteksturnya, filosofi, dan kegunaannya.

  • http://kapata-arkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/kapata/article/view/278
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Sasadu
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Hibualamo
  • https://www.rumah.com/panduan-properti/rumah-adat-maluku-37677
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Baileo

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.