15 Agustus 2024

10 Fakta Bunga Edelweiss dan Beragam Jenisnya, Langka!

Dikenal sebagai bunga abadi

Bunga edelweiss atau akrab dikenal bunga abadi sepertinya sudah tak asing lagi kita dengar.

Umumnya, ini ditemukan di daerah pegunungan. Namun, tak semua pegunungan memiliki tumbuhan liar satu ini.

Seringnya ditemukan di beberapa gunung di Indonesia seperti Gunung Gede, Gunung Prau, Gunung Rinjani, Gunung Merbabu, Gunung Semeru, dan Gunung Papandayan.

Bunga edelweiss juga sangat populer di kalangan wisatawan. Tidak hanya wisatawan lokal tetapi juga wisatawan asing, lho.

Lantas, mengapa bunga ini menjadi daya tarik banyak orang? Apa keunikan dari bunga abadi ini?

Yuk, ketahui bersama fakta-fakta menarik dan filosofis dari bunga edelweiss, Moms!

Baca Juga: 6 Arti Bunga Matahari dalam Kehidupan dan Cinta Berdasarkan Warna

Fakta-Fakta Bunga Edelweiss

Jika dilihat dari bentuknya, bunga ini sangat unik dan tak seperti bunga pada umumnya.

Kelopak yang berwarna kuning, krem, dan sedikit keputihan menjadi daya tarik tersendiri.

Apalagi teksturnya yang cukup rapuh ketika dipegang, sehingga tak bisa sembarang memetik bunga ini sebagai tumbuhan liar.

Berikut sejumlah fakta menarik dari bunga abadi, antara lain:

1. Bentuk Fisiknya

Bunga Edelweiss
Foto: Bunga Edelweiss (Westend61.de)

Kita kenali bunga abadi ini dari bentuk fisiknya ya, Moms.

Melansir dari Britannica, bunga yang akrab disebut sebagai bunga abadi ini memiliki nama latin Leontopodium alpinum.

Ini merupakan jenis tanaman dari keluarga Asteraceae dan tumbuh di daerah pegunungan Eropa dan Amerika Selatan.

Untuk edelweiss yang di Indonesia, ia lebih dikenal dengan nama latin Anaphalis Javanica.

Tanaman edelweiss ini memiliki tinggi sekitar 5 hingga 30 cm.

Untuk satu bunga, terdapat 6 hingga 9 kelopak daun yang berbulu dan berbentuk tombak. Tekstur daunnya cukup lembut dan mudah rapuh ketika dipegang.

2. Tumbuh di Dataran Tinggi

Bunga Edelweiss di Indonesia
Foto: Bunga Edelweiss di Indonesia (Iamindonesia.net)

Edelweiss adalah bunga yang sangat unik. Fakta menarik lainnya, ia hanya bisa tumbuh dan hidup di dataran tinggi, lho.

Di mana tanaman atau jenis bunga lain jarang bisa tumbuh di daerah dataran tinggi.

Ia termasuk dalam tanaman liar, Moms. Edelweiss memiliki akar yang merambat atau menyebar hanya di permukaan tanah.

Biasanya bunga ini memiliki sifat epifit, yang artinya bunga ini membutuhkan tumbuhan lain secara simbiosis agar bunga ini dapat menyerap air dan nutrisi dengan lebih efektif.

Daun bunga edelweiss juga dikenal manfaatnya sebagai bahan alternatif pengobatan tradisional.

Bagian yang paling sering digunakan ialah bunga dan daunnya, Moms.

Baca Juga: 6 Cara Merawat Bunga Mawar Agar Subur dan Berbunga Indah

3. Hidup dengan Tumbuhan Lain

Tumbuhan Edelweiss
Foto: Tumbuhan Edelweiss (Freepik.com)

Seperti kita tahu sebelumnya, bunga edelweiss membutuhkan tumbuhan lain untuk hidup.

Ia hidup dengan erat pada tumbuhan lain yakni mikoriza atau jamur hidup.

Melansir Science Direct, mikoriza adalah jamur yang hidup di tanah vulkanik.

Jenis jamur ini dapat membantu akar edelweiss menyebar lebih luas di permukaan tanah.

Sebagai hasil dari hubungan saling menguntungkan ini, edelweiss bisa mendapatkan nutrisi dan air yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya.

Perlu diketahui Moms, edelweiss juga cukup baik untuk tumbuh di dareah tanah yang tandus, lho.

4. Filosofi Edelweiss

Fakta Bunga Edelweiss
Foto: Fakta Bunga Edelweiss (Indotrekkers.com)

Tak lengkap kita kita tak mengenal arti dan filosofi dari bunga edelweiss.

Menurut sejarah dan filosofi, bunga edelweiss pertama kali ditemukan oleh seorang naturalis berkebangsaan Jerman bernama Georg Carl Reinwardt pada tahun 1819 di lereng Gunung Gede.

Edelweiss memiliki makna simbolis yang menjadi keunikan dari bunga ini.

Melansir dari FlowerMeaning, istilah edelweiss berasal dari bahasa Jerman yang berarti mulia dan berwarna putih.

Warna putih ini juga melambangkan era kebangsawanan, lho.


5. Tumbuh di Bulan April

Filosofi Bunga Edelweiss
Foto: Filosofi Bunga Edelweiss (Pixabay.com)

Apakah bunga edelweiss ini tumbuh setiap bulan? Sayangnya tidak, Moms.

Tanaman edelweiss akan mekar sekitar bulan April hingga September.

Untuk waktunya pun biasanya mekar setelah musim hujan dengan bantuan sinar matahari.

Jadi, Moms bisa memperkirakan waktu untuk pergi ke dataran tinggi ketika di bulan-bulan ini, ya.

Baca Juga: Tanaman Sirih Gading: Jenis, Manfaat, dan Cara Merawatnya, Cocok untuk Indoor atau Outdoor

6. Sebagai Pengobatan Tradisional

Edelweiss Putih
Foto: Edelweiss Putih (Fineartamerica.com)

Selain cantik untuk dipandang, ia juga memiliki ragam manfaat untuk kesehatan, Moms.

Berbagai pengobatan tradisional telah lama menggunakan tanaman edelweiss.

Tak hanya bunganya, daun serta batang dari edelweiss ini diolah untuk obat herbal berbagai penyakit.

Ini biasanya digunakan dalam pengobatan terkait sakit perut, reaksi alergi, dan penyakit gangguan saraf (Alzheirmer).

7. Dikenal Sebagai Bunga Abadi

Bunga Edelweiss di Indonesia
Foto: Bunga Edelweiss di Indonesia (Pikist.com)

Sudah tak asing lagi bunga edelweiss juga dikenal sebagai bunga abadi.

Bunga ini bisa bertahan sangat lama karena adanya hormon yang bisa ditemukan pada bunga ini.

Melansir Edelweiss Publications, adanya hormon etilen pada edelweiss berfungsi dalam menekan hormon pertumbuhan.

Akibatnya, bunga edelweiss tidak bisa gugur dan tidak bisa mekar hingga sepuluh tahun.

Hormon ini juga membuat bunga ini bisa disimpan dalam bentuk bunga kering dalam suhu ruangan.

8. Tercetak di Logo Perangko

Perangko Bunga Edelweiss
Foto: Perangko Bunga Edelweiss (Pinterest.com)

Edelweiss dianggap sebagai salah satu tanaman endemik paling populer yang dapat ditemukan di Indonesia.

Tanaman ini tidak hanya memiliki bunga yang sangat indah tetapi juga dianggap sebagai spesies yang terancam punah.

Nah, sebagai upaya pelestariannya, terdapat pemberian simbol bunga edelweiss pada perangko Kantor Pos Indonesia.

Kantor Pos Indonesia mencetak gambar bunga ini pada perangko pada tahun 2003.

Desain perangko yang menggunakan bunga ini sebagai gambarnya menunjukkan keindahan edelweiss yang minimalis dan anggun.

Baca Juga: Mengenal Tanaman Cocor Bebek, Cocok Dijadikan Tanaman Hias

9. Tumbuh di Berbagai Negara

Edelweiss Tumbuhan
Foto: Edelweiss Tumbuhan (Orami Photo Stocks)

Fakta menarik lainnya, tanaman ini tidak hanya dapat ditemukan di Indonesia tetapi juga dapat ditemukan di negara lain, lho.

Jenis edelweiss yang tumbuh di luar Indonesia memiliki penampilan yang sedikit berbeda dengan yang di Indonesia.

Di negara-negara Eropa, bunga ini banyak ditemukan di ketinggian 1.700 hingga 2.700 meter di atas permukaan laut.

Sama seperti di Indonesia, tanaman ini juga salah satu yang dilindungi dan tidak boleh sembarang dipetik bunganya.

Sejumlah negara seperti Jerman, Spanyol, Prancis, Italia, Swiss, dan Bulgaria mengeluarkan aturan terhadap perlindungan bunga edelweiss.

10. Bunga Perjodohan

Edelweiss dan Artinya
Foto: Edelweiss dan Artinya (Steemit.com)

Tahukah Moms? Bunga edelweiss ini juga banyak mengandung arti dan filosofi bagi hubungan asmara, lho.

Bunga ini dianggap sebagai bunga yang tepat untuk menyatakan cinta kepada kekasih hati.

Edelweiss menjadi simbol cinta yang luar biasa karena butuh proses yang 'keras' untuk mendaki ke pegunungan mengambil bunga ini.

Meski begitu, bunga ini tak semuanya boleh dipetik, terutama yang sudah mekar.

Hal ini karena bunga edelweiss menjadi salah satu tanaman langka yang dilindungi.

Meski dilarang, pendaki gunung bisa mendapatkan bunga edelweiss yang dijual oleh warga sekitar gunung.

Di Bromo misalnya, warga sekitar membudidayakan edelweiss untuk menjaga kelestarian sekaligus memenuhi kebutuhan upacara adat.

Sebaiknya, Moms cukup menikmati keindahan edelweiss dari dokumentasi dan menikmati secara langsung, ya!


Jenis-Jenis Bunga Edelweiss

Bunga edelweiss terdiri dari berbagai spesies dengan nama ilmiah yang berbeda.

Cari tahu lebih lanjut tentang bunga abadi berikut ini yuk!

1. Anaphalis Javanica

Anaphalis Javanica
Foto: Anaphalis Javanica (Pinterest.com)

Edelweiss jenis ini adalah spesies yang paling sering ditemukan di daerah pegunungan Indonesia.

Anaphalis Javanica memiliki karakteristik fisik berbulu dengan bunga berbagai warna, seperti kuning dan putih.

Dikenal juga sebagai edelweiss Jawa, mahkota pada bunga ini terbentuk dari ratusan kuntup bunga kecil bulat dan runcing padat.

Pada bagian tengah bunga, terdapat kepala bunga yang berwarna kuning.

Moms bisa menemukan bunga abadi ini di daerah pegunungan Bromo, Jawa Timur.

Sayangnya, bunga ini sering kali ditemukan diperjualbelikan secara ilegal dengan pemberian warna buatan lainnya.

2. Leucogenes Grandiceps

Leucogenes Grandiceps
Foto: Leucogenes Grandiceps (Nzpcn.org.nz)

Leucogenes Grandiceps adalah spesies lain bunga edelweiss dengan karakteristik seperti bunga melati.

Bunga abadi ini tumbuh subur di daerah Selandia Baru, khususnya di kawasan Pegunungan Alpine. 

Karakteristik bunga abadi ini yakni kepala bunga berwarna kuning dengan dikelilingi kuncup beludru berwarna putih.

Dari jarak dekat, Moms bisa melihat bulu-bulu pada daerah kelopak bunga dan terasa lembut jika dipegang.

Salah satu yang membedakan dengan edelweiss Jawa adalah kuncup bunga ini berbentuk oval, bukan runcing.

Baca Juga: Moms Suka Bunga Krisan? Yuk Ikuti Cara Menanam Bunga Krisan Berikut!

3. Edelweiss Cantigi

Edelweiss Cantigi
Foto: Edelweiss Cantigi (Pinterest.com)

Edelweiss Cantigi adalah spesies lain yang cukup mudah ditemukan di daerah Indonesia.

Disebut sebagai bunga gunung, ini tumbuh subur pada ketinggian di atas 1.000 mdpl.

Cantigi umumnya memiliki tinggi mencapai 1 meter dengan warna bunga berwarna merah keunguan.

Bunga abadi ini juga memiliki beberapa julukan seperti Manis Rejo (Jawa), Cantigi (Sunda), dan Delima Montak (Kaltim).

Tumbuhan ini dominan tumbuh di daerah hutan Sub Alpin atau ada juga yang hidup subur di daerah pantai.

4. Leontopodium Alpinum

Edelweiss Alpinum Leontopodium
Foto: Edelweiss Alpinum Leontopodium (Stonehousenursery.com)

Bunga edelweiss Leontopodium Alpinum tumbuh subur di pegunungan Alpen.

Selain itu, bunga abadi juga tumbuh di daerah Austria, Jerman, Italia, Prancis, dan Swiss.

Salah satu yang menjadi keunikan bunga ini adalah terdapat 500 hingga ribuan kuncup bunga.

Ketika musim panen, dapat tumbuh 2–10 kepala bunga yang dikelilingi daun beluduru runcing berwarna putih. 

5. Bunga Verbena

Bunga Verbena
Foto: Bunga Verbena (Istockphoto.com)

Bunga Verbena adalah spesies yang masih dalam keluarga edelweiss.

Bunga ini sekilas mirip dengan lavender, namun ini tidak sama ya, Moms.

Tanaman ini biasanya tumbuh subur di Oro-oro Ombo, Semeru.

Salah satu kegunaan tumbuhan ini adalah mampu menyerap kadar air tanaman di sekitarnya.

Cukup unik, biji dari bunga ini tidak boleh jatuh ke sembarang tempat.

Hal ini lantaran biji dapat langsung tumbuh ke tanah dengan cepat.

Baca Juga: 15 Manfaat Bunga Kenanga untuk Kesehatan dan Kecantikan

Cukup menarik bukan fakta-fakta dari bunga edelweiss di atas?

Yuk, ikut lestarikan bunga ini dengan membiarkan tumbuh di asalnya, Moms.

  • https://www.britannica.com/plant/edelweiss-plant
  • https://www.sciencedirect.com/topics/agricultural-and-biological-sciences/mycorrhiza
  • https://www.flowermeaning.com/edelweiss-flower-meaning/
  • https://edelweisspublications.com/articles/46/696/solid-polymer-electrolytes-derived-oligomeric-poly-chain-grafted

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.