Bahaya dan Risiko Sauna Saat Hamil, Hati-Hati Moms!
Ada berbagai keraguan yang biasanya muncul saat hamil. Sebagai contoh, sauna saat hamil yang mungkin biasa rutin Moms lakukan mungkin sekarang jadi merasa takut.
Moms mungkin berpikir, duduk di sauna sepertinya merupakan cara yang bagus untuk meredakan nyeri otot yang berkaitan dengan kehamilan.
Meski begitu, apakah ini aman dilakukan dan disetujui oleh para ahli atau dokter kandungan?
Jangan gegabah, ketahui dulu penjelasan terkait sauna saat kehamilan, Moms.
Amankah Sauna Saat Hamil?
Foto: gsota.com
National Health Services menjelaskan bahwa penggunaan sauna, jacuzzi, ataupun ruangan uap selama kehamilan berisiko mengganggu janin dan juga ibu hamil.
Hal ini karena adanya risiko mengalami kepanasan, dehidrasi, serta berujung pingsan atau hilang kesadaran.
Sauna saat hamil tidak dianjurkan karena bisa membuat perubahan hormon dan peningkatan suplai darah ke kulit.
Akibatnya, hal ini membuat ibu hamil merasa lemas dan tidak berdaya.
Organization of Teralogy Information Service (OTIS) pun menambahkan, suhu tubuh 38,3º C ke atas dapat meningkatkan kekhawatiran selama kehamilan.
Sehingga, para ibu hamil sebaiknya tidak melakukan sauna dan beralih ke kegiatan lain untuk relaksasi.
Baca Juga: Ada Sariawan di Amandel, Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya
Risiko Bahaya Sauna Saat Hamil
Foto: floatandrestore.com.au
Seperti diketahui, sauna saat hamil tidak dianjurkan dan dapat membahayakan. Hal ini karena berisiko terjadinya sederet gangguan kesehatan yang meliputi:
1. Berisiko Cacat Lahir
Aktivitas sauna membuat peningkatan suhu tubuh, baik saat hamil maupun tidak.
Beberapa penelitian menunjukkan ini bisa meningkatkan gangguan kesehatan pada Si Kecil.
The American College of Obstetrician & Gynecology (ACOG) menjelaskan bahwa penggunaan sauna atau bak mandi panas di awal kehamilan dalam waktu lama bisa membuat bayi berisiko alami cacat lahir.
Pasalnya, suhu tubuh inti akan naik saat menggunakan sauna dan bak air panas. Kenaikan suhu ini bisa berbahaya bagi janin.
2. Suhu Tubuh yang Terlalu Tinggi
Foto: Orami Photo Stocks
Panas yang ekstrem dan konstan adalah masalah utama saat Moms alami sauna saat hamil.
Walaupun panas ini mungkin menenangkan dan terasa nyaman, mungkin tidak aman untuk calon bayi.
Apalagi bagi wanita yang sedang hamil dalam 12 minggu pertamanya. Sangat berisiko tinggi mengganggu perkembangan di dalam kandungan.
3. Komplikasi Serius
Ketika bayi dalam kandungan, mereka tidak dapat mengatur suhu tubuhnya. Ini berarti bahwa bayi tidak dapat menolerir panas sauna yang ekstrem.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa bayi yang terkena suhu tinggi selama trimester pertama mengalami komplikasi serius.
Ini terutama pada otak atau sumsum tulang belakangnya.
4. Keguguran
Foto: Orami Photo Stocks
Selain itu, risiko sauna saat hamil juga menyebabkan cacat lahir ataupun keguguran.
Panas sauna yang ekstrem selama kehamilan bahkan dapat menyulitkan beberapa kondisi medis yang ada sebelumnya.
Jika Moms sudah berkonsultasi dengan dokter untuk lakukan sauna saat hamil, tetap batasi jumlah waktunya.
Habiskan waktu sauna hingga maksimal 15 menit atau kurang.
5. Mual dan Muntah
Beberapa dokter merekomendasikan untuk menghindari sauna sepenuhnya selama kehamilan.
Bahkan waktu terbatas saat sauna dapat menyebabkan komplikasi untuk bayi.
Moms harus segera meninggalkan sauna jika mulai merasa pingsan atau mual. Ini mungkin pertanda tubuh Moms terlalu panas.
Muntah saat hamil pun terkadang tak terelakkan akibat sauna ini.
Baca Juga: Kehamilan Serotinus, Kondisi Kehamilan Lebih dari 42 Minggu
6. Alami Hipertemia
Foto: Orami Photo Stocks
Penting juga untuk dicatat bahwa tidak semua sauna aman untuk ibu hamil. Beberapa diatur pada suhu dan dipanaskan secara berbeda.
Semua faktor ini dapat memengaruhi jumlah waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan tubuh.
Risiko lain yang berbahaya adalah mengalami hipertemia. Ini beda dengan hipotermia, yakni lebih mengacu pada kenaikan suhu tubuh ekstrem.
Suhu panas tak terkontrol ini mungkin berbahaya bagi bayi.
7. Kelainan Jantung
Ketika hipertermia terjadi dalam waktu lama selama trimester pertama, ada risiko lain untuk bayi.
Hal ini meliputi cacat tabung saraf, kelainan jantung, dan gangguan oromotor.
Trimester pertama kehamilan adalah waktu yang paling rentan terhadap perkembangan bayi.
Sehingga, penting bagi wanita hamil untuk menghindari sauna dan mandi air panas selama kehamilan secara menyeluruh.
Baca Juga: 15 Dokter Kandungan di Tangerang untuk Konsultasi Program Hamil
Alternatif Lain Selain Sauna
Foto: infraredsaunacenter.com
Tenang saja, sauna bukan satu-satunya solusi untuk menenangkan pikiran saat hamil, Moms.
Menghindari sauna lebih baik untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan selama kehamilan.
ACOG merekomendasikan agar menghindari melakukan sauna selama kehamilan untuk memastikan suhu tubuh tidak menjadi terlalu panas.
Terlepas itu, menghilangkan stres dan nyeri otot masih penting selama kehamilan. Berikut ini beberapa ide sebagai alternatif selain aktivitas sauna saat hamil, antara lain:
- Mandilah dengan air hangat.
- Manjakan diri dengan pijat hamil dari seorang profesional atau pasangan.
- Lakukan latihan pernapasan yang akan Moms gunakan selama persalinan.
- Meditasi rutin setiap pagi.
- Melakukan olahraga yang aman untuk ibu hamil.
Baca Juga: 7 Kelebihan Bayi Sungsang Secara Medis dan Mitos, Sudah Tahu?
Apabila Moms tetap ingin mencoba sauna saat hamil, tetap berhati-hati, ya.
Sebelum memilih untuk melakukan sauna selama kehamilan, yang terbaik adalah berkonsultasi dahulu dengan dokter kandungan.
- https://mothertobaby.org/fact-sheets/hyperthermia-pregnancy/
- https://www.nhs.uk/common-health-questions/pregnancy/is-it-safe-to-use-a-sauna-or-jacuzzi-if-i-am-pregnant/#:~:text=There's%20little%20research%20on%20using,warmer%20than%20normal%20during%20pregnancy.
- https://www.acog.org/womens-health/experts-and-stories/ask-acog/can-i-use-a-sauna-or-hot-tub-early-in-pregnancy#:~:text=It's%20best%20not%20to.,be%20harmful%20for%20your%20fetus.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.