22 Mei 2018

Sebelum Menyapih Anak, Pertimbangkan Dulu Beberapa Hal Ini

Jangan menakut-nakuti anak saat menyapihnya, malah bisa berakibat buruk

Menyapih anak atau berhenti memberikan ASI eksklusif kepada buah hati tentunya harus dilakukan dalam waktu dan cara yang tepat.

Selain berpengaruh terhadap kesiapan si Kecil untuk berhenti memperoleh asupan nutrisi dari ASI eksklusif, cara dan waktu menyapih yang dipilih juga dapat memengaruhi keadaan emosional buah hati untuk menerima perubahan dalam dirinya.

Pada dasanya, waktu yang tepat untuk mulai menyapih anak memang disesuaikan dengan kesiapan si Kecil dan sang ibu sendiri. Namun, beberapa kondisi tertentu membuat Moms harus menunda waktu untuk menyapih karena alasan tertentu.

Baca Juga : 4 Langkah Menyapih Anak Agar Tidak Rewel

Tunda Menyapih Anak Jika Terjadi Kondisi Ini

Berikut ini adalah tiga kondisi yang membuat Moms perlu menunda waktu untuk menyapih atau berhenti memberikan ASI eksklusif pada si Kecil sesuai dengan rekomendasi Weaning: Tips for Breast-feeding Mothers :

1. Buah hati dalam keadaan tidak sehat

Kondisi tubuh si Kecil yang kurang sehat dapat mempengaruhi kesiapannya untuk berhenti mendapatkan asupan nutrisi dari ASI eksklusif, terutama saat ia dalam masa pertumbuhan gigi. Moms perlu menunda hingga si Kecil sehat dan siap menerima asupan nutrisi lebih banyak dari jenis makanan lain.

2. Si Kecil mengalami alergi

Untuk masalah buah hati yang alergi terhadap susu sapi, Moms harus mencari alternatif susu paling tepat sebelum menghentikan pemberian ASI.

Jika buah hati alergi terhadap jenis makanan tertentu, Moms juga harus menunda waktu untuk menyapihnya atau memperkenalkan jenis makanan baru sebelum menemukan cara yang tepat untuk menyusun pola makan yang aman buat si Kecil.

3. Sebuah perubahan yang terjadi di lingkungan

Selain memerhatikan kondisi fisik dan kesehatan buah hati, Moms juga harus melihat perkembangan emosi si Kecil saat memutuskan untuk mulai menyapihnya.

Jangan mulai menyapih ketika emosi buah hati belum stabil karena perubahan yang terjadi pada lingkungan, misalnya karena baru pindah rumah, mendapat pengasuh baru, dan perubahan lainnya.

Pada momen tersebut, buah hati belum siap menghadapi perubahan lain yang berhubungan dengan kebiasaannya untuk meminum susu.

Cara Salah Menyapih Anak

Selain masalah waktu, cara untuk menghentikan pemberian ASI eksklusif pada si Kecil juga harus diperhatikan dengan baik. Agar buah hati tidak kaget karena pergantian kebiasaan ini, hindari beberapa cara berikut seperti yang diungkapkan dalam Breastfeeding Weaning :

1. Dilakukan secara tiba-tiba

Langkah yang terlalu tiba-tiba dan memaksa si Kecil untuk tidak mengisap susu dalam jangka waktu yang tepat dapat memberikan efek negatif terhadap perkebangan fisik dan emosi si Kecil.

2. Membuat si Kecil “takut” pada ASI

Memaksa si Kecil untuk tidak menyukai air susu menggunakan cairan atau obat pahit yang dioleskan pada bagian puting tidak akan mempercepat keberhasilan menyapih, melainkan memperburuk keadaan pada emosi buah hati.

3. Mulai menyapih sebelum ia menginjak 17 minggu

Menyapih pada waktu yang telalu cepat membuat buah hati tidak memperoleh nutrisi lengkap yang penting untuk tubuhnya.

Saat memutuskan untuk menyapih atau menghentikan pemberian asupan nutrisi ASI eksklusif pada si Kecil, Moms harus mempertimbangkan kesiapan dan juga cara pendekatan yang paling tepat tanpa memberikan pengaruh buruk terhadap kondisi fisik dan emosi di Kecil.

Dengan menghindari cara dan waktu yang salah untuk menyapih anak, Moms bisa menentukan langkah yang paling tepat untuk mengakhiri masa menyusui yang aman dan membuat buah hati tetap nyaman.

Bagaimana cara Moms dalam menyapih anak?

(BILNA)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.