Sejarah Unik Rendang Asli Minang
Siapa yang tidak kenal rendang daging. Masakan Indonesia khas Tanah Minang ini bahkan sudah diakui dunia internasional lewat CNN International tahun 2011 yang menyebut bahwa Rendang merupakan makanan terenak nomor satu di dunia.
Rendang atau randang dalam bahasa aslinya, merupakan olahan daging berbalut berbagai macam bumbu dengan santan kental. Bumbu wajib untuk mengolah daging menjadi rendang adalah cabai, bawang putih, jahe dan santan. Namun, ternyata setiap daerah memiliki keunikan dan ke khasannya masing-masing. Tak heran, masing-masing daerah memiliki kekhasan atas citarasa rendang.
Rendang yang asli sesungguhnya berwarna hitam dan cenderung kering karena dimasak lebih dari 6 jam. Adapun rendang yang berwarna coklat keemasan yang banyak Mama lihat di restoran padang, merupakan rendang muda atau kalio.
Rendang yang sudah jadi dan berwarna hitam, merupakan masak masakan yang tahan lama. Bahkan rendang sanggup tahan di suhu ruang selama berbulan-bulan dan bisa menjadi tahunan jika disimpan dengan baik dan rajin dihangatkan.
Citarasa rendang asli yang khas adalah gurih dan berminyak karena santan kental yang digunakan. Tidak hanya itu, rendang juga memiliki rasa pedas dan kuat dari ragam bumbu pemasak yang digunakan.
Baca Juga : Mengenal Ketogenic, Diet Rendah Karbo dan Tinggi Lemak
Sejarah Dibalik Citarasa Rendang yang Kuat
Sejarah menyebutkan bahwa tradisi merantau yang dimiliki oleh orang Minang pada abad ke-19 yang mencetuskan rendang. Para pemuda Minang kerap melakukan perjalanan ke Selat Malaka hingga Singapura melalui jalur laut.
Perjalanan tersebut bisa memakan waktu yang lama sehingga para perantau membutuhkan bekal makanan dan lauk yang tahan lama untuk dibawa. Rendang adalah lauk andalan yang sanggup dan tahan lama menempuh perjalanan panjang.Tidak hanya itu, bumbu pemasaknya yang beragam ternyata juga banyak dipengaruhi oleh pedangang dari Gujarat dan India melalui masakan Kari.
Rendang pun dibuat dengan penuh perhitungan dan filosofi. Masing-masing bahan melambangkan struktur adat Minang mulai dari daging (dagiang) yang melambangkan Ninik dan Mamak atau pemimpin adat Minang. Kelapa (Karambia) yang melambangkan Cadiak Pandai atau kaum Intelektual. Cabai (lado) yang melambangkan alim ulama serta Bumbu (pemasak) yang melambangkan seluruh masyarakat Minang.
Berkat para perantau ini, rendang Padang kini juga banyak ditemukan tidak hanya di Indonesia saja namun juga di luar negeri. Jadi Mama tak perlu khawatir jika akan melakukan travelling keluar negeri, karena lidah Mama akan tetap bisa dimanjakan dengan makanan tahan lama ini.
(DNY)
Foto : Shutterstock
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.